Anda di halaman 1dari 9

ISSN 2776-9283 DATUM

Journal of Geodesy and Geomatics


Vol. 2 / No. 1 Juni 2022 (1-9)

ANALISIS PENGUKURAN BIDANG TANAH MENGGUNAKAN


METODE RTK NTRIP DENGAN BEBERAPA PROVIDER 4G

M Ridho Nugroho SJ1, Fauzan Murdapa2, Eko Rahmadi3

Universitas Lampung; Jl Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145
Tlp. (0724) 70494/Fax. (0721) 701609
Teknik Geodesi dan Geomatika FT – UNILA
Sampurnajaya22@gmail.com

(Diterima 16 Desember, Disetujui 29 Juni 2022)

Abstrak
Perkembangan teknologi komunikasi GSM (Global System For Mobile) telah bergerak
mengarah ke konvergensi berbagai layanan. GSM kini digunakan sebagai sarana pembantu
dalam penggunaan GPS dalam pengukuran bidang tanah. Salah satu teknologi pemetaan yang
di kembangkan di Indonesia yaitu CORS dapat digunakan dalam pemetaan situasi dengan
metode RTK-NTRIP (Real Time Kinematic). Pada pengukuran bidang menggunakan metode
RTK-NTRIP sering dihadapkan masalah koneksi internet dan sinyal pada provider.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan analisis pengukuran bidang tanah
menggunakan metode RTK–NTRIP dengan beberapa provider untuk menguji perbedaan dan
ketelitian pada posisi, jarak, luas serta mengetahui apakah metode RTK–NTRIP menggunakan
provider 4G dapat memenuhi standar toleransi yang diberikan oleh BPN. Hasil pengukuran
RTK-NTRIP provider Telkomsel memiliki nilai rata–rata selisih terkecil terhadap metode Rapid
Static diantara provider Indosat dan Three dengan nilai perbedaan posisi sebesar RMSEx 0,028
m dan nilai RMSEy 0,031 m, perbedaan jarak sebesar 0,024 m dan luas sebesar 0,16 m².Hasil
ketelitian pegerseran linier koordinat metode RTK-NTRIP provider Telkomsel terhadap metode
Rapid Static memiliki rata–rata terkecil diantara provider lainya sebesar 0,038 m dengan nilai
RMSE sebesar 0,011 m dan hasil ketelitian pergeseran linier jarak provider Telkomsel terhadap
metode Rapid Static memiliki rata-rata sebesar 0,024 m dengan nilai RMSE sebesar 0,037 m.
Mengacu PMNA/KBPN NO 3 Tahun 1997, toleransi perbedaan jarak yaitu 25 cm toleransi yang
ditetapkan oleh BPN, hasil pengukuran RTK–NTRIP provider Telkomsel, Indosat, dan Three
memiliki rata–rata selisih jarak terhadap meteran ≤ 10 cm. Hasil toleransi ketelitian luas pada
pengukuran metode RTK–NTRIP dengan provider Telkomsel, Indosat, dan Three rata–rata
masuk dalam standar toleransi ketelitian luas BPN dengan catatan pengukuran ini dilakukan di
bidang.yang datar,terbuka, dan panjang base line ≤ 10 km.

Kata kunci: BPN, CORS, Rapid Static, RTK – NTRIP, RTKLIB

1. Pendahuluan Penulisan Sitasi berkaitan dengan posisi. CORS merupakan


Perkembangan teknologi komunikasi jaring kerangka geodetik aktif berupa stasiun
GSM (Global System For Mobile) telah permanen yang dilengkapi dengan receiver
bergerak mengarah ke konvergensi berbagai yang dapat menerima sinyal dari satelit GPS
layanan. Kemajuan teknologi GSM kini dan satelit GNSS lainya, yang beroperasi
digunakan sebagai sarana pembantu dalam secara berkelanjutan selama dua puluh empat
penggunaan GPS untuk pengukuran bidang jam [4-5].
tanah. Salah satu teknologi pemetaan yang Sehingga fungsi dari CORS nanti nya
mulai dikembangkan di Indonesia yaitu GNSS dapat digunakan dalam pemetaaan situasi
CORS (Global Navigation Sattelite System menggunakan metode RTK (Real Time
Continously Operating Refrenrece Station). Kinematic). Sistem RTK merupakan prosedur
Banyak dari instansi pemerintah maupun DGPS (Differential Global Positioning
swasta yang mengembangkan teknologi ini System) menggunakan data pengamatan fase,
untuk kebutuhan rekayasa dan penelitian yang yang mana koreksi fase dikirim secara

1
seketika dari stasiun refrensi ke receiver Global Positioning System). Satelit GPS pada
pengguna. Adanya system NTRIP (Network dasarnya terdiri dari atas tiga segmen utama,
Transport of RTCM via Internet Protocol) yaitu segmen angkasa (space segment) yang
sehingga proses pengiriman koreksi fase dapat terdiri dari satelit-satelit GPS, segmen sistem
dilkukan secara seketika, membuat informasi kontrol (control system segmen) yang terdiri
posisi yang dihasilkan oleh sistem ini dapat dari stasiun-stasiun pengamatan dan
diperoleh secara seketika. Pengukuran bidang pengendali satelit, dan segmen pemakai (user
tanah menggunakan GPS Geodetic ini segmen) yang terdiri dari pemakai GPS
menganalisis perbedaan posisi, perbedaan termasuk alat-alat penerima dan pengolahan
jarak antar titik dan luas bidang tanah yang sinyal dan data GPS [1].
diukur dengan menggunakan beberapa CORS (Continuously Operating
provider yakni, Telkomsel, Indosat, dan Reference Station) adalah teknologi berbasis
Three, perbedaan ketelitian dari pengukuran GNSS yang berwujud sebagai suatu jaring
yang menggunakan metode RTK – NTRIP kerangka geodetik yang pada setiap titiknya
dengan metode Rapid Static, dan dapat dilengkapi dengan receiver yang mampu
memenuhi atau tidak nya toleransi jarak dan menangkap sinyal dari satelit-satelit GNSS
ketelitian luas yang ditetapkan oleh BPN yang beroperasi secara penuh dan kontinyu
(Badan Pertanahan Nasional). selama 24 jam perhari, 7 hari per minggu
Pengukuran ini menggunakan sinyal dengan mengumpulkan, merekam, mengirim
4G sebagai koneksi internet untuk data, dan memungkinkan para pengguna
mengirimkan koreksi pengukuran GPS dalam memanfaatkan data dalam penentuan posisi,
penelitian tugas akhir ini. Alat yang baik secara post-processing maupun secara
digunakan adalah GPS Geodetic HI – Target real time (sumber: Gudelines for New and
V60 dengan menggunakan metode RTK- Existing CORS).
NTRIP dan metode Rapid Static dengan Tiap – tiap jaringan CORS terdiri dari
menggunakan stasiun CORS CPRI Pringsewu beberapa stasiun CORS yang saling terhubung
seabagai titik ikat nya. Penentuan wilayah dengan komunikasi yang memungkinkan
pengukuran dilakukan survei sinyal, latensi, perhitungan secara real time. Tiap stasiun,
kecepatan unduh dan unggah pada masing - paling tidak terdiri dari satu receiver geodetik,
masing provider. Survei sinyal, latensi, satu antena, saluran komunikasi data dan
kecepatan internet pada masing - masing power supply. Jaringan CORS yang baik dan
provider di wilayah penelitian menggunakan dilengkapi dengan sistem komunikasi data
aplikasi android Open signal. yang lancar akan memungkinkan stasiun –
Penelitian ini mengambil lokasi di stasiun CORS tersebut untuk mengirimkan
Kecamatan Sukoharjo 1 Dusun 1 karena raw data ke server pusat. Layanan penggunaan
memiliki jarak Baseline antara rover dengan CORS secara umum terbagi menjadi dua yaitu
stasiun refrensi CORS CPRI Pringsewu ≤ 10 untuk pengolahan data post-processing dan
km dan memiliki bidang tanah yang datar untuk real time processing.
terbuka. Penelitian ini dilakukan untuk Sistem RTK (Real-Time-Kinematic)
mengetahui berapa ketelitian yang didapatkan adalah suatu akronim yang sudah umum
dan apakah dapat masuk dalam standar digunakan untuk system penentuan posisi real
toleransi jarak dan ketelitian luas yang time secara diferensial menggunakan data
ditetapkan oleh BPN jika pengukuran RTK- fase. Untuk merealisasikan tuntutan real time
NTRIP dengan provider 4G dilakukan di nya, stasiun refrensi harus mengirimkan data
lokasi yang memiliki jarak baseline kurang fase dan pseudorange nya ke pengguna secara
dari ≤ 10 km dan memiliki kriteria bidang real time menggunakan system komunikasi
tanah yang datar terbuka. data tertentu.Stasiun refrensi dan pengguna
harus dilengkapi dengan perangkat pemancar
Landasan Teori dan penerima data. Ketelitian posisi yang
Global Positioning System atau yang diberikan oleh system RTK sekitar 1-5 cm,
lebih dikenal dengan sebutan GPS merupakan dengan syarat bahwa abimguitas fase dapat
sistem radio navigasi dan penentuan posisi ditentukan secara benar.
menggunakan satelit. Sistem satelit navigasi NTRIP adalah sebuah metode untuk
ini mempunyai nama formal NAVSTAR GPS mengirim koreksi data GPS/GLONAS
(Navigation Satelite Timing dan Ranging (dalam format RTCM) melalui internet.
2
ISSN 2776-9283 DATUM
Journal of Geodesy and Geomatics
Vol. 2 / No. 1 Juni 2022 (1-9)

RTCM sendiri adalah kependekan dari Radio tersebut. Dizaman modern saat ini kecepatan
Technical Commission for Maritime Services, jaringan internet di Indonesia telah mencapai
yang merupakan komite khusus yang pada jaringan 4G. Namun masih ditemukan
menentukan standar radio navigasi dan radio pada pengukuran bidang metode RTK-NTRIP
komunikasi maritim internasional. Data menggunakan sinyal dengan jaringan 3G.
format RINEX disediakan untuk pengolahan Pada kondisi sinyal yang lemah dan kecepatan
data secara post-processing, sedangkan data koneksi yang kurang cepat dapat menghambat
NTRIP untuk pengamatan posisi secara real- laju nya proses dalam pengukuran dan dapat
time. mempengaruhi dalam mendapatkan ketelitian
NTRIP memancarkan data dari stasiun yang baik pada saat proses pengamatan GPS,
refrensi atau basis data untuk aplikasi GIS sehingga diperlukannya analisis bidang
dalam mengakses dengan berbabagi menggunakan metode RTK-NTRIP dengan
clients/users melalui satu teknik komunikasi beberapa provider 4G untuk mengetahui
yang tetap. Rover/pengguna yang bergerak seberapa besar ketelitian yang dihasilkan pada
seperti keperluan RTK atau pemetaan/GIS tim masing masing provider yang digunakan.
lapangan, segera dapat menggunakan
peralatan GNSS receiver-nya dengan Tujuan Penelitian
dilengkapi modem GPRS untuk akses internet 1) Melakukan pengolahan data pada
pada saat itu juga untuk keperluan penentuan pengukuran metode RTK-NTRIP untuk
posisi yang dikelilingi stasiun referensi yang mengetahui seberapa besar perbedaan
melayani RTK [3]. posisi, jarak antar titik, dan luas bidang
Penentuan posisi secara Rapid Statik pada masing – masing provider.
adalah survei statik dengan waktu pengamatan 2) Melakukan perhitungan serta analisa
yang lebih singkat, yaitu 5 – 20 menit. untuk mengetahui perbedaan ketelitian
Prosedur operasional lapangan survei statik antara pengukuran metode RTK-NTRIP
singkat adalah sama seperti pada survei statik, dengan metode Rapid Static.
hanya selang waktu pengamatannya yang 3) Dapat mengetahui memenuhi atau tidak
lebih singkat. nya standar toleransi ketelitian luas
Metode static sangat bertumpu pada bidang tanah yang ditetapkan oleh Badan
proses penentuan ambiguitas fase secara Pertanahan Nasional (BPN) pada hasil
cepat. Oleh sebab itu disamping memerlukan pengukuran bidang tanah metode RTK-
perangkat lunak yang andal dan canggih, NTRIP dengan menggunakan provider
metode statik singkat juga memerlukan Telkomsel, Indosat, 3 (Three) di
geometri pengamatan yang baik, tingkat Kecamatan Sukoharjo 1 Dusun 1
residu kesalahan dan bias yang relatif rendah Kabupaten Pringsewu
serta lingkungan pengamatan yang relative
tidak menimbulkan multipath. Metode Penelitian
Dalam hal ini, penggunaan data dua Penelitian ini berada dilokasi
frekuensi juga akan lebih diharapkan. Metode Kecamatan Sukoharjo 1 Dusun 1, Kabupaten
survei statik singkat umumnya hanya Pringsewu Provinsi Lampung yang memiliki
diaplikasikan untuk baseline yang relatif letak geografis 5°18'27" Lintang Selatan dan
pendek (<5km).Jika Ambiguitas fase dapat 104°58'54" Bujur Timur. Metode pelaksanaan
ditentukan dengan benar, maka ketelitian kegiatan pengukuran bidang tanah
(relatif) posisi titik yang diperoleh adalah menggunakan metode pengamatan satelit,
dalam orde orde cm sampai dengan mm [2]. yaitu pengukuran dengan menggunakan
sinyal-sinyal gelombang elektromagnetik
Permasalahan yang dipancarkan dari minimal 4 satelit
Pengukuran bidang menggunakan menggunakan alat GPS Geodetic. Pengukuran
Metode RTK-NTRIP saat ini sangat sering bidang tanah dengan GPS ini dilakukan
digunakan pada instansi BPN untuk keperluan dengan metode RTK-NTRIP yang
pengukuran bidang tanah, pada pengukuran mengandalkan jaringan sinyal internet
bidang menggunakan metode RTK-NTRIP provider 4G.
sering kali dihadapkan pada masalah Peralatan yang digunakan dalam
percepatan koneksi internet dan sinyal pada penelitian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
provider untuk menggunakan koneksi internet
3
Perangkat Keras, GPS Geodetic HI- Target ZdLRTK = Luas hasil pengukuran
V60 terdiri base dan rover, Controller HI- RTK-NTRIP
Target V60, Meteran (10 meter), Akumulator dL1 = Selisih Luas
(aki), statif, tribah (prisma polygon), 3. Hasil dan Pembahasan
Smarthphone, kartu provider Telkomsel, Hasil Survei Lokasi Menggunakan
Indosat, 3 Three, Patok, Printer, dan Laptop. Aplikasi Open Signal
Survei sinyal dilakukan untuk
mengetahui besar nya latensi, jaringan sinyal,
kecepatan unduh dan unggah pada setiap
provider dengan menggunakan aplikasi Open
Signal. Hasil Nilai latensi dan sinyal pada
provider Telkomsel, Indosat, dan 3 (Three).
provider Telkomsel memiliki nilai latensi
terendah diantara provider Indosat, dan 3
(Three) yaitu dengan nilai 58 ms, indosat 66
ms dan 3 (Three) sebesar 67 ms. Telkomsel
memiliki hasil kecepatan unduh yang
palingbesar diantara provider Indosat, dan 3
Gambar 1. Bentuk Fisik Peralatan GPS HI- (Three) dengan hasil sebesar 20,22 Mbps,
Target V60 Indosat 5,59 Mbps, dan 3 sebesar 4,76 Mbps.
Analisa Root Mean Square Error ini
dilakukan untuk mengetahui ketelitian
Hasil Nilai Perbedaan Jarak Sisi
koordinat yang dihasilkan dari pengolahan Tabel 1. Hasil Selisih Jarak Rapid Static dan
yang telah dilakukan. Ketelitian suatu Metode RTK- NTRIP
koordinat dapat dilihat dari RMSE yang Patok Jarak Sisi Bidang
dihasilkan pada saat perhitungan nilai Tsel Indo 3
koordinat. RMSE sendiri adalah Root Mean Pt 1-Pt 30 0,01- 0,02- 0,01-
Square Error adalah akar kuadrat dari kuadrat 0,19 m 0,19 m 0,025 m
selisih antara nilai koordinat data dan nilai
koordinat dari sumber independent yang Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui
akurasinya lebih tinggi. Dalam melakukan perbedaan hasil nilai selisih jarak sisi antara
analisa ini nilai RMSE didapatkan dari selisih metode Rapid static dan metode RTK-NTRIP.
koordinat dari RTK-NRIP dengan koordinat Adapun hasil selisih jarak sisi dengan
Rapid static . menggunakan provider Telkomsel
menghasilkan selisih jarak sisi berkisar antara
Rumus RMSE jarak: 0,01 hingga 0,19 meter. Selisih jarak sisi
2 dengan metode RTK-NTRIP menggunakan
dS1  ( X rapidstatik  X RTK ) 2  (Yrapidstatik  YRTK ) provider Indosat menghasilkan selisik jarak
sisi berkisar antara 0,02 hingga 0,19 meter .
(dS1 ) 2 Sedangkan selisih jarak sisi dengan metode
RMSE Jarak 
n RTK – NTRIP menggunakan provider Three
Keterangan : berkisar antara 0,01 hingga 0,025 meter.
dS1 = Besar pergeseran nilai jarak
Tabel 2. Hasil Selisih Jarak Sisi Meteran dan
n = Jumlah data Metode RTK- NTRIP
Patok Jarak Sisi Bidang
Rumus stanRMSE luas: Tsel Indo 3
dL1   ZdLRTK Pt 1-Pt 30 0,02- 0,05- 0,08-
rapidstatik 0,25 m 0,21 m 0,025 m
(dL1 ) 2
RMSELuas  Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui
n
hasil selisih jarak sisi meteran dan RTK -
Keterangan: NTRIP. Adapun hasil selisih jarak sisi dengan
ZdLrapidstatik = Luas hasil pengukuran metode RTK – NTRIP menggunakan provider
Rapid static Telkomsel menghasilkan selisih jarak sisi
4
ISSN 2776-9283 DATUM
Journal of Geodesy and Geomatics
Vol. 2 / No. 1 Juni 2022 (1-9)

berkisar antara 0,02 hingga 0,25 meter. Selisih


jarak sisi dengan merode RTK-NTRIP Tabel 4. Hasil Selisih Luas Terhadap Meteran
menggunakan provider Indosat menhasilkan Bidang Tsel (m²) Indo 3 (m²)
selisik jarak sisi berkisar antara 0,05 hingga (m²)
0,21 meter . Sedangkan selisih jarak sisi B1 5,94 7,03 9,98
dengan metode RTK – NTRIP menggunakan B2 3,77 6,4 7,57
provider Three berkisar antara 0,08 hingga B3 10,5 7,96 3,78
0,025 meter. B4 10,55 9,92 5,98
B5 6,26 9,13 9,32
Hasil Nilai Perbedaan Luas B6 6,37 7,77 8,86
Tabel 3. Hasil Selisih Luas Bidang Rapid Static B7 2,23 4,25 5,58
dan RTK-NTRIP B8 5,17 5,32 8,14
Bidang Tsel (m²) Indo 3 (m²) B9 7,23 11,18 12,34
(m²) B10 3,38 7,19 8,56
B1 4,14 5,23 8,18 Rata-Rata 6,14 7,16 8,01
B2 6,03 8,66 9,83
B3 7,63 5,09 0,91 Berdasarkan Tabel 4. dapat diketahui
B4 6,36 5,73 1,79 hasil selisih luas bidang pada ke-3 provider
B5 4,87 7,74 7,93 yaitu Telkomsel, Indosat dan 3 (Three).
B6 6,25 7,65 8,74 Adapun hasil selisih luas bidang pada provider
B7 1,88 3,9 5,23 Telkomsel dengan selisih terendah berada
B8 3,35 3,5 6,32 pada bidang 5 dengan 0,07m², Indosat pada
B9 1,68 5,63 6,79 bidang 5 dengan 0,11 m², dan 3 (Three)
B10 2,72 6,53 7,9 dengan selisih luas bidang terendah berada
Rata-Rata 4,49 5,97 6,36 pada bidang 5 dengan 0,17 m². Sedangkan
Hasil perhitungan rata-rata selisih luas bidang
Berdasarkan Tabel 3. dapat diketahui pada ke-3 provider menunjukkan bahwa
hasil selisih luas bidang pada ke-3 provider Telkomsel memiliki selisih luas bidang
yaitu Telkomsel, Indosat dan 3 (Three). terendah dengan rata -rata 3,79 m², Indosat
Adapun hasil selisih luas bidang pada provider memiliki rata-rata selisih luas bidang terbesar
Telkomsel dengan selisih terendah berada dengan 4,74 m², dan 3 memiliki rata – rata
pada bidang 2 dengan 1,20 m², Indosat pada sebesesar 5,37 m².
bidang 8 dengan 2,11 m², dan Three dengan
selisih luas bidang terendah berada pada Analisis Root Mean Square Error (RMSE)
bidang 3 dengan 1,16 m². Sedangkan Hasil Uji statistik ini bertujuan untuk
perhitungan rata-rata selisih luas bidang pada mengetahui koreksi dari tiap-tiap pengukuran
ke-3 provider menunjukkan bahwa Telkomsel GPS dengan menggunakan beberapa provider
memiliki selisih luas bidang terendah dengan 4G, dimana data acuan yang digunakan adalah
rata -rata 4,03 m², Indosat memiliki rata-rata data dari pengukuran dengan menggunakan
selisih luas bidang terbesar dengan 5,26 m², GPS GNSS metode Rapid static.
dan 3 memiliki rata – rata sebesesar 6,51 m². Tabel 5. Rata-Rata Selisih Koordinat dan
Memuat hasil dan pembahasan tentang Pergeseran Linier Koordinat
penelitian yang dilakukan dalam jurnal. Hasil Provider RMSEx RMSEy RMSEh
merupakan bagian utama dari artikel ilmiah, (m) (m) (m)
yang berisi hasil penelitian. Hasil dapat RS-Tsel 0,0384 0,0367 0,011
disajikan dalam bentuk tabel atau grafik untuk RS-Indo 0,0508 0,0407 0,026
memperjelas hasil secara verbal. Pembahasan RS -3 0,0542 0,0455 0,03
merupakan bagian dari keseluruhan isi artikel
ilmiah. Tujuan pembahasan adalah menjawab Berdasarkan Tabel 5. Dapat diketahui
masalah penelitian, menafsirkan temuan- rata – rata selisih koordinat pengukuran
temuan, mengintegrasikan temuan dari metode Rapid Static dan koordinat metode
penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan RTK – NTRIP dengan nilai rata – rata selisih
yang telah ada dan menyusun teori baru atau koordinat terkecil terdapat pada provider
memodifikasi teori yang sudah ada. Telkomsel RMSEx sebesar 0,0384 meter dan
RMSEy sebesar 0,0367 meter dengan
5
RMSEhorisontal sebesar 0,011 meter. Rata - yang dihasilkan provider Telkomsel adalah
rata selisih koordinat provider Indosat sebesar 4,03 m² dengan nilai RMSE sebesar
memiliki RMSEx sebesar 0,0508 meter dan 0,016 m², hasil rata – rata selisih luas Indosat
RMSEy sebesar 0,0407 meter dengan rmse sebesar 5,26 m² dengan nilai RMSE sebesar
sebesar 0,026 meter dan provider 3 (Three) 0,018 m², sedangkan hasil rata–rata selisih
memiliki rata- rata selisih koordinat terbesar luas bidang provider 3 sebesar 6,51 m² dengan
yaitu RMSEx sebesar 0,0542 meter dan nilai setandar deviasi (𝜎dS) sebesar 0,045 m².
RMSEy sebesar 0,0455 meter dengan rmse
sebesar 0,03 meter. Hasil perhitungan rata – Toleransi Jarak Sisi Bidang Tanah
rata koordinat dan hasil perhitungan RMSE Menurut BPN
selisih koordinat pengukuran metode Rapid Uji toleransi Jarak sisi yang di
Statik dengan koordinat metode RTK – perkenankan yang terdapat pada peraturan
NTRIP, menunjukan pengukuran metode Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang
RTK – NTRIP yang menggunakan provider mengacu pada JUKNIS PMNA/KBPN No. 3
Telkomsel menghasilkan rata – rata perbedaan Tahun 1997 yang menyebutkan toleransi
posisi terkecil dengan koordinat metode Rapid perbedaan jarak adalah 10 cm untuk non
Static yang dianggap benar . sedangkan pertanian dan 25 cm untuk pertanian,
metode metode RTK – NTRIP yang perbedaan jarak sisi bidang di cari dengan
menggunakan provider 3 (Three) rumus ∆𝐷𝑖 = D𝑖meteran – 𝑑𝑖rtkntrip. Dengan
menghasilkan rata – rata perbedaan posisi perhitungan jarak sisi dari pengukuran
dengan koordinat metode Rapid Static adalah meteran sebagai acuan untuk ketelitian jarak
yang terbesar. sisi bidang, terdapat 10 bidang tanah untuk
pengukuran RTK – NTRIP deng
Tabel 6. Rata-rata Pergeseran linier Jarak menggunakan provider Telkomsel, Indosat,
Provider Rata - rata RMSE (m) dan 3 (Three). Semua hasil ukuran jarak sisi
Pergeseran pada pengukuran RTK – NTRIP masuk pada
Linier Jarak (m) toleransi jarak sisi tersebut.
RS-Tsel 0,025 0,038
RS-Indo 0,026 0,04
RS -3 0,030 0,045 Uji standar Toleransi Ketelitian Luas
Berdasarkan pada Tabel 6. dapat Bidang Tanah Menurut BPN
Hasil luas bidang pengukuran
diketahui hasil rata- rata pergeseran linier
menggunakan meteran, metode Rapid Static
jarak antara pengukuran metode Rapid Static
dan metode RTK–NTRIP dengan provider
dengan metode RTK – NTRIP, rata – rata
Telkomsel, Indosat, dan 3 (Three)
pergeseran linier jarak yang dihasilkan
menunjukan hasil rata – rata luas bidang dari
provider Telkomsel adalah sebesar 0,024
pengukuran meteran yaitu 736.759 m². Hasil
meter dengan nilai RMSE sebesar 0,037
rata – rata luas bidang pada pengukuran
meter, hasil rata – rata pergeseran linier jarak
metode Rapid static 735.11 m². Hasil rata-rata
provider Indosat sebesar 0,026 meter dengan
luas bidang pada pengukuran metode RTK –
nilai RMSE sebesar0,039 meter, sedangkan
NTRIP dengan provider Telkomsel sebesar
hasil rata – rata Pergeseran linier jarak
730.619 Hasil rata – rata provider Indosat
provider 3 sebesar sebesar 0,029 meter dengan
sebesar 729,144 m², dan pada provider 3
nilai setandar RMSE sebesar 0,044 meter.
memiliki rata – rata luas bidang sebesar
Tabel 7. Rata-rata Selisih Luas dan Standar 728,748 m².
Deviasi Luas
Provider Rata-Rata Selisih Uji Signifikansi
RMSE (m²) Analisis uji beda pada penilitian ini
Luas (m²)
RS-Tsel 4,03 0,016 menggunakan uji – t. Uji – t menggunakan
RS-Indo 5,26 0,018 selang kepercayaan 95% (α = 0.05) dengan
RS -3 6,51 0,045 derajat kebebasan tidak terhingga ∞ sehingga
nilai T-tabel adalah 1,96. Dasar pengambilan
Berdasarkan pada Tabel 7. dapat keputusan yaitu H0 tidak diterima jika nilai T-
diketahui hasil rata- rata selisih luas antara hitung > T-tabel, maka terdapat perbedaan
pengukuran metode Rapid Static dengan yang signifikan. H0 diterima jika nilai T-
metode RTK – NTRIP, rata – rata selisih luas hitung < T-tabel, maka tidak terdapat
6
ISSN 2776-9283 DATUM
Journal of Geodesy and Geomatics
Vol. 2 / No. 1 Juni 2022 (1-9)

perbedaan yang signifikan. Perhitungan uji 0,038 meter dengan nilai standar deviasi
menggunakan selisih koordinat metode Rapid 𝜎dS sebesar 0,011 meter dan hasil
static dan koordinat metode RTK-NTRIP ketelitian pergeseran linier jarak provider
menggunakan provider Telkomsel, Indosat, Telkomsel terhadap metode Rapid Static
dan 3 dengan akar varian penjumlahan varian memiliki rata – rata sebesar 0,024 meter
parameter koordinat metode Rapid static dan dengan nilai standar deviasi 𝜎dS sebesar
koordinat metode RTK-NTRIP dengan 0,037 meter hasil tersebut merupakan hasil
masing – masing provider. rata-rata terkecil diantara provider Indosat
dan Three
Tabel 8. Hasil Uji Statistik 3) Uji F
Skenario Koordinat t-hitung T-tabel Nilai T-hitung menggunakan skenario I
(m) yaitu metode Rapid static dengan metode
0,033- RTK – NTRIP dengan provider Telkomsel
I E 0,099 1,96
pada sumbu koordinat easting didapatkan
0,022-
N
0,133
berkisar 0,033 hingga 0,099 dan pada
0,031- sumbu koordinat northing didapatkan
II E 0,133 1,96 berkisar 0,022 hingga 0,133. Pada skenario
0,031- II dengan provider Indosat menghasilkan
N
0,111 nilai T – hitung pada koordinat Easting
0,025- sebesar 0,031 hingga 0,133 dan pada T –
III E 0,135 1,96 hitung pada koordinat Northing sebesar
0,027- 0,031 himgga 0,111. Hasil hitung skenario
N
0,127 III dengan provider 3 menghasilkan T –
hitung pada kordinat Easting sebesar 0,025
Berdasarkan perhitungan uji t pada hingga 0,135. Pada koordinat Northing
skenario I, II, III menunjukan hasil t – hitung 0,027 hingga 0,127.
< 1,96. Dapat dikatan bahwa penggunaan tiga Berdasarkan perhitungan uji t pada
macam provider berbeda pada metode RTK – skenario I, II, III tersebut menunjukan
NTRIP, yaitu provider Telkomsel, Indosat, bahwa nilai t – hitung < 1,96. Maka dapat
dan 3 tidak memiliki pengaruh yang besar disimpulkan bahwa penggunaan tiga
terhadap koordinat definitif metode Rapid macam provider berbeda pada metode
static yang dihasilkan. RTK – NTRIP, yaitu provider Telkomsel,
Indosat, dan 3 tidak memiliki pengaruh
4. Kesimpulan yang besar terhadap koordinat definitif
Berdasarkan hasil analisis dan metode Rapid static yang dihasilkan.
pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat 4) Standar Toleransi Jarak dan Ketelitian
ditarik kesimpulan, yaitu: Luas BPN
1) Perbedaan Nilai Pada hasil pengukuran menggunakan
Hasil pengolahan data pada pengukuran metode RTK – NTRIP dengan provider
metode RTK – NTRIP provider Telkomsel Telkomsel, Indosat, dan Three memiliki
terhadap pengukuran metode Rapid static rata-rata selisih jarak terhadap meteran ≤
memiliki rata – rata selisih terkecil diantara 10 cm. Mengacu pada JUKNIS
provider Indosat dan 3 yaitu perbedaan PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997 yang
posisi sebesar 𝜎e 0,028 meter dan 𝜎n 0,031 menyebutkan toleransi perbedaan jarak
meter. Hasil selisih perbedaan jarak sisi adalah 25 cm membuktikan bahwa
terhadap meteran memiliki rata – rata pengukuran menggunakan metode RTK –
sebesar 0,066 meter, sedangkan hasil NTRIP memenuhi standar toleransi yang
perbedaan jarak sisi terhadap metode ditetapkan oleh BPN. Hasil toleransi
Rapid Static memiliki rata – rata sebesar ketelitian luas pada penelitian ini memiliki
0,024 meter. Hasil luas pada meteran nilai rata–rata sebesar 13,23 m². Selisih
memiliki rata – rata sebesar 3,79 m². luas bidang pada pengukuran metode RTK
2) Uji ketelitan – NTRIP dengan provider Telkomsel
Pengukuran metode RTK – NTRIP memiliki rata–rata sebesear 6,14 m²,
terhadap metode Rapid Static provider Indosat sebesar 7,61 m², dan Three sebesar
telkomsel memiliki rata – rata sebesar 8,01 m². Hasil selisih luas bidang metode
7
RTK–NTRIP terhadap meteran 2) Bapak Prof. Drs. Ir. Suharno, Ph.D.,
membuktikan bahwa, pengukuran metode IPU., ASEAN Eng. selaku dekan
RTK – NTRIP dengan menggunakan Fakultas Teknik Universitas Lampung.
provider 4G dapat memenuhi standar 3) Bapak Ir. Fauzan Murdapa, M.T.,IPM
pengukuran ketelitian luas yang di .selaku Ketua Jurusan Teknik Geodesi
perkenankan oleh BPN dengan catatan dan Geomatika Universitas Lampung
pengukuran dilakukan pada bidang datar sekaligus selaku pembimbing utama atas
terbuka dan panjang baseline ≤ 5 km. kesediaannya untuk memberikan
5) Pengaruh Sinyal 4G Terhadap Pengukuran bimbingan, saran dan kritik dalam proses
RTK-NTRIP penulisan.
Hasil Survei lokasi menggunakan aplikasi 4) Bapak Eko Rahmadi, S.T., M.T. selaku
Open Signal menunjakan bahwa pada pembimbing kedua atas kesediannya
lokasi pengukuran di kecamatan Sukoharjo untuk membimbing, saran dan kritik
1 Dusun 1 provider Telkomsel memiliki dalam proses penyelesaian skripsi ini.
sinyal yang paling baik diantara provider 5) Bapak Romi Fadly, S.T., M.Eng. selaku
Indosat, 3 (Three) dengan latensi sebesar penguji utama pada ujian skripsi.
58 Mbps hal itu dapat dibuktikan dalam Terimakasih untuk masukan dan saran-
pengukuran metode RTK-NTRIP provider saran pada seminar terdahulu.
Telkomsel terhadap pengukuran metode 6) Bapak dan ibu staf administratif Teknik
Rapid static memiliki rata-rata selisih Unila.
perbedaan posisi terkecil diantara provider 7) Seluruh Dosen Jurusan Teknik Geodesi
Indosat dan 3 yaitu sebesar 𝜎e 0,028 meter dan Geomatika Universitas Lampung
dan 𝜎n 0,031 meter. Hasil perbedaan jarak yang telah membimbing dan memberi
sisi terhadap meteran memiliki rata-rata ilmu yang bermanfaat.
sebesar 0,066 meter, sedangkan hasil 8) Kakakku M. Hendro Prawaka yang selalu
perbedaan jarak sisi terhadap metode mendukung dan mendoakan kesuksesan
Rapid static memiliki rata-rata sebesar penulis
0,024 meter. Hasil perbedaan luas pada 9) Krise dwi Lestari yang selalu mendukung
meteran memiliki rata-rata sebesar 6,14 m² melalui waktu tenaga, dan doa demi
dan hasil perbedaan luas pada Rapid static kelancaran penyelesaian skripsi
sebesar 3,79 m². 10) Dimas, Desnal, Dina, Tika, yang telah
Melihat hasil selisih perbedaan pada mendukung penulis dalam penyelesaian
pengukuran metode RTK-NTRIP terhadap laporan
metode Rapid static dapat diambil 11) Teman-teman Teknik Geodesi dan
kesimpulan bahwa dalam pengukuran Geomatika Angkatan 2015 Bimo, Gita,
metode RTK-NTRIP perlu dilakukan nya Rifqi, Reza, Restiana, Yoda, Hayan, Dwi
survei sinyal pada lokasi pengukuran nanda, Nadya, Fauzan, Bayu, Nanda
menggunakan aplikasi seperti Open Signal Fahreza, Reni, Adenia, Nanda Rendhyka,
terlebih dahulu agar dalam pengerjaan Irena, Febitri, Altias, Resti Elida, Faisal,
pengukuran bidang menggunakan metode fahmi terimakasih telah menjadi
RTK-NTRIP dapat dilakukan lebih efektif. penyemangat dan juga keluarga selama
melaksanakan perkuliahan di Universitas
5. Ucapan Terima Kasih Lampung.
Pada proses penyusunan skripsi ini 12) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan
penulis banyak mendapat dukungan, bantuan, satu-persatu yang telah memberikan
bimbingan, doa dan pengarahan dari berbagai bantuan, saran, dan dukungan dalam
pihak, untuk itu penulis mengucapkan penyelesaian penyusunan skripsi ini.
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1) Kedua orang tuaku Bapak Muhlisin dan Daftar Pustaka
Ibu Fatimah sebagai pemberi semangat 1. Abidin, H. Z. 2006.Penentuan Posisi
yang paling utama serta tak lupa juga dengan GPS dan Aplikasinya. P.T
Do’a dukungan dan kasih sayang yang Pradnya Paramita: Jakarta.
telah diberikan kepada penulis. 2. Abidin, H. Z. 2007.Penentuan Posisi
dengan GPS dan Aplikasinya. P.T
Pradnya Paramita: Jakarta.
8
ISSN 2776-9283 DATUM
Journal of Geodesy and Geomatics
Vol. 2 / No. 1 Juni 2022 (1-9)

3. Prasetya, Rangga B. 2011. Analisis


Ketelitian Koreksi Geometrik Citra
QuickBird Menggunakan Titik CORS
GNSS Program Studi Teknik Geodesi
Fakultas Teknik. Unversitas
Diponegoro: Semarang.
4. Sari, Atika. dan Khomsin. 2014.
Analisis Perbandingan ketelitian
penentuan posisi dengan GPS RTK-
NTRIP dengan Base GPS CORS BIG
dari berbagai macam Provider
didasarkan pada pergeseran linier.
Institut Teknologi Sepuluh: Surabaya
5. Yustia, W. 2008. Studi Pemanfaatan
Sistem GPS CORS dalam Rangka
Pemetaan Pengukuran Bidang Tanah,
Skripsi. Program Studi Teknik
Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian. Institut Teknologi
Bandung: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai