Anda di halaman 1dari 9

Usaha Jasa Logistik

Logistik adalah aliran barang atau jasa dari sumber barang atau pemasok ke tujuan atau penerima.
Hal ini membuktikan bahwasanya dalam bisnis sangat membutuhkan jasa logistik atau pengiriman.

Jenis usaha jasa logistik meliputi:

1.JNE
Usaha Jasa Reakreasi/Pariwisata

Menurut Bagyono ( 2007 : 25 - 28 ) usaha jasa pariwisata adalah suatu usaha bisnis yang kegiatan
utamanya meliputi menjual jasa – jasa pariwisata kepada wisatawan baik itu wisatawan domestik
maupun wisatawan mancanegara.

Jenis usaha jasa pariwisata meliputi:

a. Agen Perjalanan, Biro Perjalanan dan Tour Operator (Usaha Jasa Perjalanan)

Berdasarkan prinsipnya ketiga jenis usaha tersebut sama, yakni sama – sama beroperasi dalam bidang
perjalanan, sedangkan perbedaan nya terletak pada kegiatan pelaksanaannya itu sendiri. Misalnya
kegiatan biro perjalanan ruang lingkupnya lebih luas dibandingkan dengan agen perjalanan. Demikian
juga dengan ruang lingkup kegiatan tour operator lebih luas jika dibandingkan dengan biro perjalanan.

b. Pemanduan Wisata

Keberadaan usaha ini sudah termasuk kedalam kegiatan biro perjalanan. Tetapi tidak menutup
kemungkinan kalau usaha ini berdiri sendiri . Misalnya dalam suatu obyek wisata terdapat pemandu
wisata yang bukan merupakan dari biro perjalanan. Mereka merupakan pemandu resmi yang berada
pada dalam organisasi atau perkumpulan tertentu.
c. Pelayanan Informasi Wisata

Kegiatan usaha ini bisa dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Jika kegiatan usaha ini
dilakukan oleh pemerintah maka kegiatan tersebut bukan usaha yang dikomersialkan, tetapi untuk
memudahkan pelayanan tersebut kepada wisatawan.

d. Pelayanan Pertemuan dan Konferensi

Usaha ini kegiatannya lebih kepada menyediakan fasilitas pertemuan , seminar – seminar, konferensi
dan lain – lain baik kegiatan penyelenggaraannya maupundalam menyediaan tempat beserta
perlengkapannya. Pada usaha ini juga kadang menyediakan jasa Master of Ceremony (MC). Sudah
banyak hotel – hotel yang memasukan kegiatan ini didalam pemasarannya.

e. Usaha Jasa Boga : Restoran,Bar dan Katering

Ketiga usaha diatas dapat berupa usaha yang berdiri sendiri ataupun usaha yang menyatu, misalanya
dalam hotel.
f. Usaha Transportasi

Usaha Transportasi yakni mencakup transportasi darat, laut dan udara.Perusahaan Transportasi darat
terdiri dari pelayanan bus, kereta, perusahanaan taksi, dan Perusahaan transportasi udara meliputi
maskapai penerbangan. Sedangkan transportasi laut terdiri dari pelayaran umum dan pelayaran wisata.

g. Usaha Jasa Akomodasi

Usaha yang memberikan pelayanan kepada tamu yang menginginkan tempat tinggal baik dalam tempo
waktu yang singkat ataupun tempo waktu yang lama. Jenis usaha seperti yakni Hotel, motel, apartemen,
wisma, cottage, bungalow dan lain sebagainya.

h. Usaha Jasa Pencucian (Laundry and Dry Cleaning)

Usaha yang memberikan pelayanan pencucian kepada wisatawan yang ingin mencuci pakaiannya baik
dicuci biasa maupun kering / minyak.
i. Usaha Layanan Pemijatan (Massage)

Jenis usaha ini bisa berdiri sendiri atau pun merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan hotel
kepada tamu. Para tamu bisa menentukan pelayanan pemijatan yang ingin dinikmatinya baik ditepi
pantai atau ruang pemijatan maupun didalam kamar. Serta tamu juga bisa memilih jenis - jenis
pemijatan yang diinginkannya.
Usaha Jasa Micehospitaliti

Menurut Pendit (1999:25), MICE diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan : usaha jasa
konvensi, perjalanan insentif, dan pameran merupakan usaha dengan kegiatan memberi jasa
pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendikiawan dsb) untuk
membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama

1. Meeting (M)

Meeting adalah istilah bahasa inggris yang berarti rapat, pertemuan atau persidangan.
Meeting merupakan suatu kegiatan yang termasuk di dalam MICE.
Menurut Kesrul (2004:8), Meeting Suatu pertemuan atau persidangan yang diselenggarakan
oleh kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi, perkumpulan atau perserikatan
dengan tujuan mengembangkan profesionalisme, peningkatan sumber daya manusia,
menggalang kerja sama anggota dan pengurus, menyebarluaskan informasi terbaru,
publikasi, hubungan kemasyarakatan.
Menurut Kesrul (2004:3), “Meeting adalah suatu kegiatan kepariwisataan yang aktifitasnya
merupakan perpaduan antara leisure dan business, biasanya melibatkan orang secara
bersama-sama”.

2. Incentive (I)

Undang-undang No.9 tahun 1990 yang dikutip oleh Pendit (1999:27), Menjelaskan bahwa
perjalanan insentive merupakan suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu
perusahaan untuk para karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas
prestasi mereka dalam kaitan penyelenggaraan konvensi yang membahas perkembangan
kegiatan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Kesrul (2004:18), bahwa insentive merupakan hadiah atau penghargaan yang
diberikan oleh suatu perusahaan kepada karyawan, klien, atau konsumen. Bentuknya bisa
berupa uang, paket wisata atau barang.
Menurut Any Noor (2007:5) yang dikutip dari SITE 1998 dalam Rogers 2003, juga memberikan
definisi mengenai incentive adalah incentive travel is a global management tool that uses an
exceptional travel experience to motivate and/or recognize participants for increased levels
of performance in support of the organizational goals.

3. Conference (C)

Menurut (Pendit,1999:29), Istilah conference diterjemahkan dengan konferensi dalam bahasa


Indonesia yang mengandung pengertian sama.
Dalam prakteknya, arti meeting sama saja dengan conference, maka secara teknis akronim
mice sesungguhnya adalah istilah yang memudahkan orang mengingatnya bahwa kegiatan-
kegiatan yang dimaksud sebagai perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan sebuah
meeting, incentive, conference dan exhibition hakekatnya merupakan sarana yang sekaligus
adalah produk paket-paket wisata yang siap dipasarkan. Kegiatan-kegiatan ini dalam industri
pariwisata dikelompokkan dalam sati kategori, yaitu mice.
Menurut Kesrul, (2004 :7), Conference atau konferensi adalah suatu pertemuan yang
diselenggarakan terutama mengenai bentuk-bentuk tata karena, adat atau kebiasaan yang
berdasarkan mufakat umum, dua perjanjian antara negara-negara para penguasa
pemerintahan atau perjanjian international mengenai topik tawanan perang dan sebagainya.

4. Exhibition (E)

Exhibition berarti pameran, dalam kaitannya dengan industri pariwisata, pameran termasuk
dalam bisnis wisata konvensi. Hal ini diatur dalam Surat Keputusan Menparpostel RI Nomor
KM. 108 / HM. 703 / MPPT-91, Bab I, Pasal 1c, yang dikutip oleh Pendit (1999:34) yang
berbunyi “ Pameran merupakan suatu kegiatan untuk menyebar luaskan informasi dan
promosi yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi atau yang ada kaitannya
dengan pariwisata
Menurut Kesrul (2004:16), exhibition adalah ajang pertemuan yang dihadiri secara bersama-
sama yang diadakan di suatu ruang pertemuan atau ruang pameran hotel, dimana
sekelompok produsen atau pembeli lainnya dalam suatu pameran dengan segmentasi pasar
yang berbeda.

Pertimbangan Pelaksanaan Mice


Menurut Kesrul (2004:9), dalam penyelenggara kegiatan MICE, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain:

1. Penetapan lokasi dan ruang MICE


2. Dalam penentuan terjadi 2 kemungkinan sebagai berikut :

– Pihak klien yang menetapkan dan mengkonfirmasikan lokasi tempat penyelenggaraannya.


Pihak perencana tidak meneruskan proses lebih lanjut.
– Perencana mutlak menentukan lokasi dan tempat pertemuan, misalnya menyelenggarakan
suatu seminar atau workshop atau konferensi.

1. Pertimbangan tempat penyelenggara secara geografis dengan spread of the person


attending : terlalu jauh dari tempat peserta, kecuali khususnya seperti no.1b, peserta
yang memerlukan sekali seminar dan konferensi tersebut.
2. Pertimbangan dalam menentukan kondisi sekitar lokasi dimana pertemuan akan
digelar.
3. Perlengkapan fasilitas MICE

Menurut Kesrul (2004:90) Perlengkapan fasilitas dan pelayanan kesekretariatan dari


pertemuan atau konferensi amat beragam sehingga tidak ada standar yang berlaku
umum.Dalam menentukan perlengkapan suatu pertemuan perlu memahami dengan
seksama beberapa hal berikut :
– Jenis pertemuan dan lamanya
– Jumlah peserta
– Jumlah ruangan yang dibutuhkan
– Jenis dan jumlah equipment yang diperlukan
– Bentuk pengaturan tempat duduk
– Akomodasi peserta mice

3. Penanganan transportasi

Meeting planer atau PCO bertanggung jawab dalam pengaturan transportasi bagi
keseluruhan peserta MICE. Menurut Kesrul (2004:104), ada enam point dalam pengaturan
transportasi yaitu :
– Transprtasi udara
– Airport shuttle service
– Multiple property shuttle
– VIP transportation
– Local tour
– Staff transportation.

4. Pelayanan makanan dan minuman

Menurut Kesrul (2004:113), Mengemukakan bahwa agar acara pertemuan atau konferensi
berjalan dengan lancar dan mengurangi complaint makanan dan minuman. Seorang meeting
manager perlu memeriksa lokasi dan penempatan reguler food and beverage, room service
and banquet capabilities. Evaluasi kualitas makanan dan minuman meliputi appearance and
attractiveness, cleanliness, dan jenis serta variasi makanan dan minuman pada saat ramai
(peak hours) untuk mengetahui ketersediaan stok pelayanan dan keterampilan. Termasuk
harga yang sesuai dengan penawaran, di samping itu apakah perlu melakukan pemesanan
terlebih dahulu. Apakah restaurant tersebut melayani permintaan khusus atau tambahan
menyangkut lay out dan jenis makanan dan minuman.

5. Akomodasi

Berikut ini daftar penanganan akomodasi yang harus di cek:


– Akomodasi sesuai harapan peserta
– Penginapan : Jumlah kamar, tipe kamar dan tempat tidur
– Kamar gratis untuk panitia atau komite : jumlah, tipe, dan fasilitas yang harus dibayar
– Kamar khusus untuk organisasi dan tamu resmi : jumlah, tipe, dan harga

Berdasarkan hasil pemetaan dari KEMENPAREKRAF RI tahun 2013 maka terdapat 9 Kriteria
Destinasi MICE, yaitu :
1. Aksesibilitas
2. Dukungan Stakeholder
3. Tempat-tempat Menarik
4. Fasilitas Akomodasi
5. Fasilitas Meeting
6. Fasilitas Pameran
7. Citra Destinasi
8. Keadaan Lingkungan
9. Profesionalisme SDM

Anda mungkin juga menyukai