Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMBERHENTIAN DOSEN DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN
Stikes Aufa Royhan Bagian/Unit : Wakil Ketua II
Kode : 04-090612 Tanggal : 9 Juni 2012
A. Penulisan prosedur ini dibuat untuk menjelaskan langkah-langkah dalam proses
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan

B. Ruang Lingkup
Prosedur ini dipergunakan sebagai petunjuk dalam proses pemberhentian dosen dan
tenaga kependidikan

C. Standar Operasional Prosedur


Adapun mekanisme pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan adalah sebagai
berikut :

PROSEDUR DETAIL
1. Pelanggaran dosen/tenaga 1. Setiap Dosen dan tenaga kependidikan yang
kependidikan
melakukan pelanggaran diberikan sanksi oleh
pejabat atasannya berupa:
a) Teguran Tertulis; oleh pejabat atasan
2. Pemberian sanksi oleh pejabat langsung.
atasannya b) Surat Peringatan I; oleh Ketua Sekolah
Tinggi.
c) Surat Peringatan II; oleh Ketua Sekolah
Tinggi.
3. Pemberhentian sementara d) Surat Peringatan III; oleh Ketua Sekolah
(skorsing) jika melakukan Tinggi.
pelanggaran e) Pemberhentian sementara (skorsing);
oleh Ketua Stikes Aufa Royhan
Padangsidimpuan.
f) Surat Peringatan pada setiap kategori
4. Setiap dosen/tenaga
berlaku selama 6 (enam) bulan, dan
kependidikan yang melakukan
apabila karyawan dalam masa itu tidak
pelanggaran pidana dengan
melakukan pelanggaran yang sama,
pidana <1 tahun diberikan
maka Surat Peringatan pada tingkat
pemakluman
tersebut dinyatakan habis masa
berlakunya.
g) Setiap pemberian Surat Peringatan oleh
5. Setiap dosen/tenaga
Yayasan kepada Karyawan, akan
kependidikan yang melakukan
diberikan tembusan kepada kepala
pelanggaran pidana dengan
Bagian Kepegawaian.
pidana >1 tahun diberikan
h) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat
pemutusan kerja
(1) tidak mengurangi tuntutan pidana
maupun perdata bila ada kerugian bagi
lembaga, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai