1. Praktek berlangsung setiap satu minggu sekali sesuai dengan jadwal pemelajaran
dimana tiap-tiap kelompok kerja terdiri atas siswa dalam satu kelas
2. Jumlah hari praktek ditentukan berdasarkan jumlah waktu efektif praktek selama 1
semester dengan jumlah kelompok kerja
3. Dalam tiap semester siswa wajib mengikuti program tersebut secara penuh dan diatur
oleh sekolah bersama Program Keahlian
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
PAKAIAN PRAKTEK
1. UMUM
1. Setiap siswa yang datang ke bengkel dalam rangka urusan praktek maupun
yang lain HARUS berpakaian sopan dan rapi (berbaju seragam sekolah dan
bersepatu)
2. Siswa DILARANG berambut panjang dan atau berkuku panjang. Panjang
rambut maksimal diatas kerah dan tidak menutupi mata dan tidak diwarna
3. TEORI
1. Selama mengikuti teori, siswa WAJIB berpakaian sopan dan rapi
(seragam pada hari tersebut lengkap dengan atribut dan bersepatu )
2. Selama mengikuti teori, siswa DILARANG memakai topi dan atribut
yang bukan merupakan identitas sekolah
3. PRAKTEK BENGKEL
1. Setiap siswa HARUS berpakaian seragam praktek yang warna
dan modelnya sudah ditentukan, bersepatu tertutup dan atau pakaian yang
dipersyaratkan dalam Instruksi Kerja
2. Siswa HARUS menanggalkan segala atribut yang dapat
membahayakan keselamatan selama praktek seperti gelang/kalung dan
sejenisnya
Pasal 5
PELAKSANAAN UJIAN
1. Ujian adalah cara menilai tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang telah
dipelajari sebelum beralih pada kompetensi yang lebih tinggi
2. Semua siswa WAJIB mengikuti ujian sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
3. Ujian dilaksanakan melalui 2 tahap :
1. Tahap I : merupakan ujian akhir kompetensi yang dilaksanakan pada
tiap akhir kompetensi/akhir pembelajaran yang mekanismenya ditentukan oleh guru
mata diklat bersama kurikulum untuk menentukan kanaikan kelas/kenaikan tingkat
2. Tahap II : merupakan Ujian Akhir Nasional yang disebut juga Uji
Kompetensi Produktif yang dilaksanakan secara Nasional bersama dengan pihak
sekolah dan Dunia Usaha / Dunia Industri
3. Tahap III : Ujian Nasional Teori Kejuruan merupakan ujian akhir teori
bersama mata diklat/mata pelajaran UNAS yang lain untuk menentukan kelulusan.
4. Ujian Tahap I digunakan untuk menentukan kenaikan kelas dengan Kreteria
Ketuntasan Minimal KKM = 70 dan Tahap II/III digunakan untuk menentukan
kelulusan
Pasal 6
KEHADIRAN
1. Pencatatan kehadiran siswa dilakukan setelah siswa memakai pakaian kerja dan atau
menggunakan tanda tangan
2. Pencatatan kehadiran dilaksanakan oleh instruktur praktek atau yang mewakili
3. Keterlambatan hadir dikenai sangsi yang besarnya disesuaikan dengan tingkat
keterlambatan
Pasal 7
Setiap siswa yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan praktek akan
dikenai sangsi sesuai dengan jenis dan bobot pelanggaran.
1. Jenis sangsi :
1. WAJIB LAPOR
2. Denda alat/kerja lembur
3. JAM MINUS yaitu jam ketidakhadiran siswa dalam mengikuti praktek sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan dan bukan kompensasi/hukuman/denda atas
kerusakan/kehilangan alat atau mesin
4. KOMPENSASI yaitu waktu wajib praktek yang ditambahkan sebagai sangsi
dan harus dibayar dengan wajib kerja praktek dengan satuan terkecil 0,5 jam. Jika
selama waktu libur digunakan untuk wajib praktek dan ternyata tidak cukup untuk
mengganti jam yang ditinggalkan maka sisa kompensasi harus dibayar dengan
penggantian alat atau pekerjaan lain yang mendidik.
5. Peringatan lisan
6. Peringatan tertulis
7. Pencabutan hak untuk mengikuti praktek (dikeluarkan/dikembalikan ke
sekolah)
8. Daftar tentang jumlah jam minus dan kompensasi dapat dilihat pada papan
pengumuman setiap 2 minggu.
Pasal 8
1. KETERLAMBATAN HADIR
Keterlambatan hadir pada jam teori maupun praktek dikenai sangsi jam minus yang dirinci
sbb :
Pasal 9
Pasal 10
PENEGAK ATURAN
1. Aturan diterapkan dan ditegakkan secara kolektif serta dikoordinasikan oleh semua
komponen Program Keahlian
2. Komponen Program Keahlian yang dimaksud adalah : Kepala Program, Kepala
Bengkel, Wali Kelas, Instruktur/guru,Toolman dan komponen lain yang mendukung
Demikian Instruksi Kerja ini di buat untuk di pahami dan di taati bersama semua siswa
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan apabila ada ketidaksesuaian maka akan direvisi
sebagaimana mestinya.
KODE ETIK PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK NEGERI 1 CIKARANG UTARA
A. UMUM
Kami siswa Program Keahlian kendaraan Ringan adalah insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa berjanji :
B. KHUSUS
1. Siswa memasuki bengkel setelah mendapat ijin dari instruktur/ guru dan Ka Lab Teknik kendaraan
Ringan.
2. Siswa memasuki bengkel dengan tertib
3. Siswa memakai pakaian seragam bengkel (warepark) yang sesuai kelas (angkatan).
4. Siswa memasuki bengkel dengan terlebih dahulu memeriksa kelngkapan diri.
5. Siswa melakukan praktek teknik kendaraan ringan dengan tenang dan tertib
6. Siswa meletakkan tas pada tempat yang tersedia
7. Siswa harus menjaga ketenangan dan ketertiban selama proses belajar mengajar di bengkel.
8. Siswa dilarang menggunakan alat lain(handphone, dll) selain dari alat yang ditunjuk oleh
instruktur/guru dan Ka. Bengkel selama proses belajar mengajar di dalam benghel.
9. Dilarang memindahkan peralatan di dalam bengkel tanpa seijin dari Ka.bengkel kecuali mobil
praktek siswa (hanya didalam ruangan ini).
TATA TERTIB BENGKEL PAKET KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
A. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
1. Siswa harus sudah siap dengan pakaian kerja dan perlengkapan lain yang
diperlukan sebelum jam pelajaran praktek dimulai.
2. Siswa segera membentuk barisan yang rapi dan tertib pada awal dan akhir jam
pelajaran praktek untuk menerima pengarahan/informasi dari guru praktek/instruktor.
3. Siswa harus menjaga ketertiban dan kesopanan dalam bengkel.
4. Siswa harus minta ijin/petunjuk dulu kepada guru praktek/instruktor setiap
hendak menggunakan mesin/alat-alat yang berbahaya.
5. Siswa harus menjaga keamanan terhadap alat,bahan yang menjadi tanggungjawabnya
dan keamanan bengkel pada umumnya.
6. Siswa harus menjaga keselamatan kerja, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap
ekan lainnya.
7. Siswa harus mengganti alat yang hilang/rusak yang disebabkan kelalaian.
8. Siswa harus membersihkan ruangan bengkel, alat-alat/perlengkapan serta mesin-mesin
ang digunakan selesai praktek.
9. Siswa harus mentaati peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di SMKN
1 Rembang pada umumnya.
10. Peminjaman alat/perlengkapan praktek yang diperlukan dan kebutuhan bahan praktek
harus melalui toolman atas persetujuan guru praktek/instructor denganmemakai bon.
11. Siswa harus mengembalikan peralatan yang digunakan dalam keadaan jumlah dan kon-
disinya seperti semula.
B. LARANGAN-LARANGAN
1. Siswa dilarang keluar masuk bengkel.-tanpa ijin guru praktek/instrutor.
2. Siswa dilarang nienggunakan alat-alat/mesin tanpa pengetahuan
gurupraktek/instructor.
3. Siswa dilarang mencoba menggunakan alat-alat / mesin yang belum diketahui cara
pemakaiannya
4. Siswa dilarang membawa bahan, alat / perkakas keluar bengkel tanpa seijin guru /
instruktor.
5. Siswa dilarang bersendagurau/berbuat tidak tertib selama praktek di bengkel..
12. Potong rambut bagi siswa putra 1 : 1 : 2 dan bagi siswa putri rapi ( rambut tidak boleh di
cat).
13. Pakaian yang di gunakan siswa bentuk dan ukurannya standart ( tidak boleh di
modifikasi), termasuk sepatu hitam polos dan ikat pinggang logo sekolah
14. Tidak boleh menggunakan berbagai macam atribut ( gelang, kalung,cincin, dll).
15. Tidak boleh ada kuku yang panjang
C. SANKSI
1. Bagi siswa yang melanggar tata tertib dan peraturan tersebut akan di kenakan sangsi
berupa pembinaan dari team guru program keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
2. Jika pelanggaran itu dilakukan lebih dari satu kali akan dilakukan pembinaan dengan
guru wali kelas dan guru BK dengan di koordinasikan dengan wali murid.
3. Jika pelangaran di anggap berlebihan melampaui score yang di tentuka pihak sekolah
akan di kembalikan ke orang tua deangan koordinasi dengan wali kelas dan BK.
PENGELOLAAN PERALATAN BENGKEL
PROGRAM TEKNIK KENDARAAN RINGAN
1. Peralatan dan perlengkapan praktek mekanik otomotif disimpan pada ruang alat pada bengkel
Mekanik otomotif.
2. Untuk alat-alat tangan (portable) disimpan pada rak/almari alat.
3. Peminjaman alat oleh siswa:
Peminjaman alat dilakukan oleh siswa secara individu maupun kelompok dan dilayani
oleh toolman.
Alat yang selesai dipinjam harus kembali dalam keadaan kondisi semula.
Apabila terjadi kerusakan pada alat yang dipinjam karena kelalaian/pemakaian yang
tidak semestinya, siswa diharuskan memperbaiki/mengganti.
4. Peminjaman alat oleh guru/karyawan dilaksanakan dengan menggunakan bon pinjamyang
dilayani toolman atas persetujuan Kp.beng.
5. Setiap bulan sekali dilaksanakan pengecekan peralatan oleh Kabeng bersama-samatoolman.
6. Alat yang rusak bukan karena kesalahan prosedur (dimakan usia) akan diadakanpenggantian
baru ataupun penambahan sesuai kebutuhan Program Keahlian.
7. Untuk peralatan praktek yang berupa mesin-mesin stasioner dilengkapi kartu pemakaiandan
selalu dirawat khususnya setelah digunakan.
8. Apabila ada salah satu atau beberapa mesin yang tidak siap dioperasikan / rusak diberi kartu
kerusakan dan segera untuk diperbaiki