Anda di halaman 1dari 58

PERATURAN KEPEGAWAIAN

PERATURAN KEPEGAWAIAN YAYASAN

83
PERATURAN KEPEGAWAIAN
A. STATUS DAN PENGGOLONGAN PEGAWAI

A. STATUS DAN PENGGOLONGAN PEGAWAI

1. Pegawai Tetap

1.1. Pegawai Tetap Yayasan adalah Guru, Pegawai


Sekretariat/Tata Usaha/Pustakawan-wati dan jenitor,
yang diangkat menjadi pegawai untuk masa tidak tertentu
dengan Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Ketua
Yayasan berdasarkan kedudukan dan wewenangnya.
1.2. Tanggal mulai bekerja adalah tanggal Pegawai diterima
bekerja secara nyata pada Yayasan (sebagai pegawai
tetap) seperti yang tercantum dalam perjanjian kerja
tertulis, selanjutnya disebut “Tanggal Mulai Bekerja”.
1.3. Masa kerja adalah masa kerja aktif Pegawai di Yayasan.
1.4. Masa kerja aktif dipergunakan untuk memperhitungkan
jatuh tempo istirahat tahunan, ulang tahun dinas, uang
pesangon dan/atau penghargaan masa kerja bila ada.
1.5. Penerimaan Pegawai Tetap Yayasan di suatu unit
Sekolah/Pondok atau kantor berdasarkan atas usulan
Team seleksi yang dibentuk menurut keperluan, dan
melalui proses seleksi.
1.6. Pegawai Tetap Yayasan tidak dibenarkan bekerja atau
merangkap kerja di Sekolah/Pondok atau perguruan
tinggi, instansi-instansi lain, baik negeri maupun swasta,
sebagai tenaga tetap, honorer, maupun bentuk ikatan
kerja yang lain. Dalam hal khusus, Yayasan dapat
mengeluarkan surat izin rangkap sesudah disetujui oleh
rapat pengurus Yayasan untuk masa maksimal satu tahun
dan batasan waktu kerja yang dicantumkan dalam Surat
Perjanjian Khusus tersebut.
1.7. Pegawai tetap yayasan akan berakhir masa kerjanya secara
otomatis setelah pegawai mencapai usia 56 tahun.

84
PERATURAN KEPEGAWAIAN
A. STATUS DAN PENGGOLONGAN PEGAWAI

2. Pegawai Tidak Tetap

2.1. Adalah calon Guru/Pegawai yang diterima dengan status


Perjanjian Kerja Waktu Tertentu( PKWT), paling lama
selama 2 (dua) tahun. Perpanjangan hanya dapat dilaku
kan satu kali dan jangka waktu perpanjangan paling lama
selama 1(satu) tahun.
2.2. Pegawai tersebut akan dievaluasi secara berkesinambung
an oleh atasannya di unit tempat bekerja setiap 3 ( tiga )
bulan.
2.3. Pegawai dengan status PKWT ( Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu ) yang tidak dapat diangkat sebagai Pegawai
Tetap karena alasan-alasan tertentu, akan diberitahu oleh
Yayasan secara tertulis melalui unit masing masing, (3)
tiga bulan sebelum berakhir masa perjanjian kerja.
2.4. Ketentuan tentang Pegawai dengan status PKWT diatur
dalam peraturan tersendiri.
2.5. Pegawai Honor ( Kontrak Jasa/ Mengajar )

3. Penggolongan Pegawai
Penggolongan pegawai Yayasan tertera pada Lampiran A
4. Masa Jabatan
Pegawai Yayasan yang diangkat untuk menduduki jabatan
fungsional yang ada dalam pengelolaan Yayasan, berlaku untuk
masa 3 tahun. Tiga bulan sebelum masa jabatan berakhir,
Yayasan akan mengadakan rapat dan mengevaluasi serta
memutuskan pejabat untuk masa berikut. Tidak ada batasan
untuk mengangkat Pegawai yang telah menjabat sebelumnya
untuk menduduki jabatan fungsional yang sama.
5. Merangkap Pekerjaan
5.1. Semua Pegawai Tetap Yayasan tidak dibenarkan bekerja
maupun menduduki jabatan rangkap di dalam dan di luar

85
PERATURAN KEPEGAWAIAN
A. STATUS DAN PENGGOLONGAN PEGAWAI

organisasi Yayasan, baik sebagai Pegawai Negeri, maupun


sebagai pegawai pada badan-badan swasta lainnya ( Partai
/Ormas Politik). Apabila pegawai yang bersangkutan tidak
mendapatkan izin khusus untuk kerja rangkap, maka Yayasan
akan memberikan tenggang waktu dua (2) bulan terhadap
pegawai yang bersangkutan untuk menetapkan pilihannya.
5.2. Bila pegawai yang bersangkutan menetapkan pilihannya
sebagai pegawai negeri atau pegawai pada badan swasta
lainnya, maka pegawai tersebut dianggap telah memutuskan
hubungan kerja dengan Yayasan atas kemauan dan
permintaannya sendiri.
5.3. Bagi pegawai Honor/ PKWT yang mengundurkan diri tidak
akan diberikan uang pisah.

86
PERATURAN KEPEGAWAIAN
B. SISTEM PENGUPAHAN DAN TUNJANGAN

B. SISTEM PENGUPAHAN & TUNJANGAN


( Pegawai Tetap dan PKWT )
1. Gaji / Upah

1.1. Gaji Guru dan Pegawai Tetap atau Status Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu ( PKWT) ditetapkan oleh Yayasan dan
dicantumkan dalam Surat Pengangkatan.
1.2. Surat Perjanjian Kerja Waktu tertentu (PKWT) harus
ditandatangani oleh Ketua Yayasan dan Pegawai yang
bersangkutan.
1.3. Untuk Pegawai dengan dasar Kontrak Jasa Mengajar (
Honor ) akan diatur tersendiri dan tercantum dalam
Lampiran B.
1.4. Gaji dapat terdiri Gaji Pokok ditambah Tunjangan Tetap,
bila ada
1.5. Gaji keseluruhan yang ditetapkan Yayasan harus
memenuhi ketentuan pemerintah mengenai ketentuan
Upah Minimum Propinsi (UMP).

2. Gaji Pokok Bulanan


2.1. Gaji pokok semua guru dan pegawai Yayasan ditetapkan
berdasarkan tingkatan pendidikan, pengalaman kerja
sebelum bekerja dengan Yayasan, prestasi kerja dan lama
masa kerja di Yayasan.
2.2. Guru dan Pegawai Tetap, yang bertugas sebagai guru, gaji
pokoknya didasarkan pada jam kerja 40 jam tiap minggu,
termasuk didalamnya jumlah jam mengajar normal 24 jam
setiap minggu dengan jumlah maksimum 20 jam mengajar
setiap minggu. Yang dimaksud dengan pengertian Jam
dalam ayat ini adalah jam normal 1 jam = 60 menit.
2.3. Untuk Guru yang mengemban jabatan tertentu maka
tugas ini akan dihitung sebagai bobot jam mengajar.
Formulasi jenis jabatan dan bobot jam mengajar
tercantum dalam lampiran E.

87
PERATURAN KEPEGAWAIAN
B. SISTEM PENGUPAHAN DAN TUNJANGAN

2.4. Untuk penggajian bagi Sekolah/Pondok yang jam kerjanya


di bawah ketentuan ayat 2.3 tersebut, akan diatur secara
tersendiri.
2.5. Pegawai Tetap selain guru, waktu kerjanya disesuaikan
dengan fungsi dan tugas masing-masing sebagaimana yang
tertera dalam Lampiran C.

3. Tunjangan-Tunjangan
3.1. Tunjangan Hafalan diberikan kepada semua
karyawan/pegawai yayasan sebagai upaya memotivasi
kecintaan pada Al Quran.
3.2. Tunjangan Perumahan adalah bantuan yang diberikan
secara tetap jumlah setiap bulan kepada Pegawai untuk
pemelihara an rumah.
3.3. Tunjangan Keterpaduan : Tunjangan ini diberikan
kepada semua Guru/Pegawai untuk Sekolah/Pondok non
pesantren untuk mengemban misi visi yayasan dalam
rangka menciptakan sebuah Sekolah/Pondok yang
bermutu dengan ciri khas keterpaduan Islam.
3.4. Tunjangan Transport adalah bantuan yang diberikan
kepada Pegawai untuk biaya transportasi dari/dan ke
kantor atau Sekolah/Pondok yang diberikan berdasarkan
atas kehadiran Pegawai.
3.5. Tunjangan Jabatan. adalah tunjangan yang diberikan
untuk jabatan-jabatan tertentu dalam organisasi Yayasan
dan besarnya ditentukan dengan surat keputusan
Yayasan. Jabatan-jabatan yang diberi tunjangan jabatan
antara lain adalah sebagai berikut:
3.5.1. Direktur
3.5.2. Koordinator ( Staf Direktur/Sekretariat)
3.5.3. Koordinator Bidang
3.5.4. Kepala Sekolah/Pondok/ Mudir
3.5.5. Wakil Kepala Sekolah/Pondok/ Wakil Mudir
3.5.6. Jabatan Profesional Tertentu
3.5.7. Wali Kelas
3.5.8. Pembimbing Anak (Khusus PG/TK)
88
PERATURAN KEPEGAWAIAN
B. SISTEM PENGUPAHAN DAN TUNJANGAN

Guru/ Pegawai yang mendapatkan Tunjangan


Jabatan di atas tidak berhak mendapatkan upah
lembur. Besarnya Tunjangan Jabatan tertera dalam
lampiran A .
3.6. Insentif Kelebihan jam dan Uang Lembur : Insentif
Kelebihan Jam Mengajar ( disingkat KJM ) diberikan jika
jam mengajar melebihi 40 Jam Mengajar/ pekan ( 1 jam
mengajar = 30 menit ). Pada hari-hari tidak efektif
Kelebihan Jam Mengajar dibayar sesuai dengan
ketentuan dalam lampiran A.
3.7. TU/ Pustakawan dan Janitor yang diminta bekerja
lembur berdasarkan penugasan dari Kepala Sekolah/
Pondok/ Yayasan akan diberikan uang lembur.
3.8. Pimpinan Sekolah/Pondok, Guru/ Staf Sekretariat yang
diminta berkerja lembur akan diberikan Tunjangan
Insentif. Jenis dan besarnya tercantum dalam lam:”G”.
3.9. Tunjangan Hari Raya : Tunjangan Hari Raya ( THR )
diberikan 1 ( satu ) kali Gaji Pokok ditambah Tunjangan
Tetap, bila ada dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3.10. Besar Tunjangan dapat dilihat dalam lampiran.

4. Kenaikan Gaji
4.1. Yayasan memiliki dua sistim kenaikan gaji pegawai, yaitu
program kenaikan Gaji Umum dan Kenaikan Gaji Khusus.
Yayasan dapat menjalankan kedua program tersebut atau
hanya salah satu saja tergantung pada kemampuan
Yayasan dan kondisi yang ada saat itu.
4.2. Kenaikan Gaji Umum ( KGU) : Kenaikan gaji Umum
adalah kenaikan yang berlaku secara umum yang
diberikan pada waktu tertentu berdasarkan pertimbangan
kondisi ekonomi.
4.3. Kenaikan Gaji Khusus ( KGK ): Yaitu kenaikan gaji
berdasarkan prestasi kinerja guru dan pegawai yang
bersangkutan sesuai dengan penilaian tahunan.

89
PERATURAN KEPEGAWAIAN
C..JAM KERJA , CUTI DAN IZIN

C. JAM KERJA, CUTI & IZIN

1. Jam Kerja
Jumlah jam kerja Guru dan Pegawai Tetap maupun yang
masih berstatus PKWT adalah 40 jam per minggu, termasuk
hari-hari libur resmi Sekolah/Pondok, yang akan dirinci lebih
lanjut dalam Lampiran C.

2. Cuti Tahunan ( berlaku jika ada Tunjangan Cuti )


2.1. Pegawai Yayasan yang berada di lingkungan
Sekolah/Pondok-Sekolah/Pondok berhak atas 30 (tiga
puluh) hari cuti setiap tahun takwim. Ketentuan cuti ini
tidak berlaku untuk tahun pertama pegawai yang
bersangkutan diterima sebagai pegawai. Hari cuti yang
dihitung adalah hari kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kamis,
Jum’at dan Sabtu), tidak termasuk hari libur resmi.
Masa cuti tersebut diperbolehkan untuk dibagi menjadi
2(dua) kali cuti. Bila pada masa cuti terdapat hari
raya/libur resmi, jumlah hari cuti ditambahkan sebanyak
hari raya/libur resmi, jumlah hari cuti ditambahkan
sebanyak hari raya/libur resmi tersebut yang tidak jatuh
pada hari libur normal (Ahad)
2.2. Pengambilan cuti dapat dilakukan menurut jadwal yang
tidak menganggu kelancaran operasi Pendidikan/
Yayasan.
2.3. Permohonan untuk mengambil cuti diharuskan dengan
mengisi form yang harus disetujui oleh Pimpinan Unit/
Direktur/Yayasan, sesuai dengan jenjang kepangkatan
nya.
3. Cuti Hamil
3.1. Cuti hamil untuk Pegawai Tetap Wanita diperkenankan
dengan pembayaran gaji penuh (diluar tunjangan
Transport dan tunjangan jabatan, tunjangan
90
PERATURAN KEPEGAWAIAN
C..JAM KERJA , CUTI DAN IZIN

keterpaduan) berdasarkan Peraturan Pemerintah yang


berlaku atau sesuai dengan kebijakan yayasan yang mana
yang lebik baik.
3.2. Cuti Hamil bagi PKWT akan diatur dengan peraturan
tersendiri oleh yayasan
3.3. Yayasan akan memberikan bantuan melahirkan yang
besarnya diberikan berdasarkan kemampuan Yayasan

4. Tidak Masuk Kerja Dengan Izin


4.1. Dalam hal pegawai tidak masuk kerja karena sesuatu
alasan yang dapat diterima oleh Yayasan, maka gaji
pegawai yang bersangkutan tidak akan dipotong; untuk
izin lebih dari 2 hari, pegawai harus mendapat izin
tertulis dengan persetujuan Kepala Sekolah/Pondok.
4.2. Guru/Pegawai dapat diizinkan oleh Kepala Sekolah/
Pondok dan Yayasan, untuk tidak masuk kerja dengan
gaji penuh dalam hal-hal sebagai berikut:
Alasan Jumlah Mak
4.2.1. Perkawinan guru atau pegawai 3 hari
4.2.2. Istri guru atau pegawai melahirkan 3 hari
4.2.3. Istri/suami/anak guru / pegawai meninggal dunia 3 hari
4.2.4. Orang tua/mertua guru / pegawai meniggal dunia 3 hari
4.2.5. Saudara kandung guru /pegawai meninggal dunia 2 hari
4.2.6. Orang yang tinggal serumah meniggal dunia 1 hari
4.2.7. Perkawinan saudara kandung/ipar Pegawai 1 hari
4.2.8. Perkawinan anak guru atau pegawai 3 hari
4.2.9. Khitanan anak guru atau pegawai 2 hari
4.3. Hari-hari yang diizinkan tidak masuk dengan gaji penuh
tersebut di atas harus diambil pada hari kejadian. Bila
kejadian ditempat yang jauh dari tempat kerja, sehingga
pegawai memerlukan waktu libur yang lebih, maka
kelebihan hari sebagaimana ditetapkan di atas harus
dipotong dari cuti yang masih ada atau gaji akan
dipotong sebanyak hari yang lebih. Hari-hari tidak
masuk kerja tersebut harus disertai dengan surat
keterangan dari yang berwenang.

91
PERATURAN KEPEGAWAIAN
C..JAM KERJA , CUTI DAN IZIN

4.4. Dalam hal Guru/Pegawai tidak dapat melakukan


pekerjaan karena sakit (ada surat dari Dokter) gaji tetap
dibayarkan , akan tetapi uang transport dipotong
Rp.7500/hari.

5. Tidak Masuk Kerja Tanpa Izin (Mangkir)


5.1. Dalam hal Guru atau Pegawai tidak masuk kerja tanpa
izin, maka gajinya akan dipotong sebesar 1/30 x gaji
pokok x jumlah hari absen termasuk hari minggu atau
hari libur yang diapit.
5.2. Jika guru atau pegawai tidak masuk kerja tanpa izin
lebih dari 10 hari kalender berturut turut, maka pegawai
dianggap mengundurkan diri dan Yayasan dapat
memutuskan hubungan kerja dengan pegawai tersebut
tanpa pesangon.
5.3. Pemutusan hubungan kerja akan diberlakukan terhadap
pegawai yang telah 10 hari berturut-turut tidak masuk
kerja tanpa izin dan telah diberikan 3 (tiga) kali
peringatan tertulis.

92
PERATURAN KEPEGAWAIAN
D.TUGAS SEMENTARA

D. TUGAS SEMENTARA

1. Seorang Guru atau Pegawai (Tetap atau Tidak Tetap) dapat


ditunjuk untuk jangka waktu tertentu menduduki jabatan
selama pejabat yang bersangkutan berhalangan kerja karena
tugas lain atau keluar daerah, cuti, sakit, dan hal-hal lainnya.
Untuk tugas menjabat sementara ini pegawai tersebut
diberikan imbalan sebesar (1/30) dari Tunjangan Jabatan
tersebut dikali jumlah hari takwim menjabat sementara.
2. Penugasan sementara harus dilakukan secara tertulis
dengan mengisi form dan mendapat persetujuan Yayasan,
sebelum dilakukan.
3. Dalam keadaan tertentu, Yayasan dapat memberikan
tunjangan terhadap jabatan yang digantikan olehnya.

93
PERATURAN KEPEGAWAIAN
E.PERJALANAN DINAS

E. PERJALANAN DINAS

1. Seorang Guru/ pegawai dapat ditunjuk untuk melakukan


perjalanan dinas dengan mengisi formulir dan disetujui oleh
atasan yang bersangkutan. Kepada pegawai yang ditugaskan
tersebut diberikan Uang Harian Dinas (UHD) tertentu per
hari untuk mengganti biaya akomodasi dan uang saku.
2. Biaya perjalanan dinas dan biaya terkait lainnya ditentukan
oleh Yayasan dengan surat keputusan tersendiri .

94
PERATURAN KEPEGAWAIAN
F.TUGAS-TUGAS KHUSUS

F. TUGAS-TUGAS KHUSUS

1. Ujian Akhir
Susunan Panitia Ujian Akhir berpedoman kepada ketentuan
Diknas (Dikpora) dengan persetujuan Yayasan. Jumlah panitia
inti disesuaikan dengan keperluan. Insentif Panitia Pelaksana
Ujian Akhir bagi guru atau pegawai tunduk pada peraturan.
(Lihat lampiran G)
2. Remedial dan Pengayaan.
2.1. Apabila dianggap perlu, sesuai dengan penilaian dan
usulan dari Guru, Wali Kelas, Kepala Sekolah/Pondok,
orang tua murid dan setelah mendapat persetujuan
secara tertulis dari Pengurus Yayasan, Sekolah/Pondok
diizinkan melaksanakan program-program bimbingan
belajar; misalnya para pelajar yang sudah satu atau
beberapa kali tidak naik kelas, murid pindahan dari
Sekolah/Pondok lain yang ketinggalan pelajarannya dan
sebagainya.
2.2. Para guru yang diminta oleh Yayasan untuk
melaksanakan tugas dalam program Bimbingan Belajar
tidak diberi imbalan khusus, tetapi tunduk kepada
peraturan tunjangan keterpaduan dan insentif. (Lihat
Lampiran G)
3. Tugas-Tugas Khusus
Guru / Pegawai yang melaksanakan tugas-tugas khusus seperti
workshop, pelatihan, seminar, MGMP (KKG) sebagai peserta,
fasilitator, co-fasilitator atau panitia tunduk kepada peraturan
yayasan yang tertera pada lampiran B.

95
PERATURAN KEPEGAWAIAN
G.KESEJAHTERAAN PEGAWAI

G. KESEJAHTERAAN PEGAWAI

1. Bantuan Pinjaman ( disesuaikan dengan keuangan Yayasan )

1.1. Yayasan dapat memberikan Bantuan Pinjaman kepada


pegawai yang mempunyai alasan penting dan mendesak
dengan jumlah maksimal 5 (lima) kali gaji pokoknya
1.2. Peminjaman tersebut harus dibayar kembali melalui
pemotongan gaji, maksimum sebanyak 25 % dari gaji
pokok tiap bulan dan jumlah pinjaman harus dilunasi
dalam jangka waktu paling lama sampai dengan 2 (dua)
tahun.
1.3. Peminjaman berikutnya dapat dipertimbangkan
berdasarkan alasan tersebut di atas paling cepat 3 bulan
setelah pelunasan pinjaman terakhir.
1.4. Pertimbangan dan keputusan Yayasan untuk memberikan
bantuan pinjaman uang ini adalah hak mutlak pengurus
Yayasan dan tidak merupakan bagian dari hak guru atau
pegawai.

2. Program Bea Siswa Khusus Anak Para Ustadz Yayasan/Pondok


dimana ketentuannya disesuaikan dengan kebijakkan
Yayasan/Pondok/Sekolah yang menampung anak dimaksud..
3. Program Penghargaan Masa Dinas 5 Tahunan
Program ini dibuat untuk memberikan tambahan motivasi
guru dan pegawai Yayasan untuk terus mengabdi. Besar uang
penghargaan Masa Dinas ditetapkan oleh Yayasan yang tertera
pada Lampiran G.
Program-program ini akan terus ditinjau sesuai dengan
kemampuan Yayasan

96
PERATURAN KEPEGAWAIAN
H.PENGEMBANGAN GURU DAN PEGAWAI

H. PENGEMBANGAN GURU DAN PEGAWAI

1. Yayasan menganggap penting adanya program peningkatan


Kualitas dari Sumber Daya Insani ( SDI ) yang berada dalam
pengelolaan Yayasan, demi tercapainya tujuan pendidikan.
2. Oleh karena itu Yayasan mempunyai tanggung jawab untuk
memberikan pembinaan, program-program pengembangan
SDI dan pelatihan bagi para guru dan pegawai..
3. Ketentuan tentang Pengembangan Guru/Pegawai ini akan
disusun oleh Koordinator Sumber Daya Insani setelah
mendapat persetujuan dari Yayasan dan diatur dalam
ketentuan tersendiri.

97
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

I. MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

1. Maslahah Pegawai

1.1. Maslahah yang baik perlu dilaksanakan guna menciptakan


suasana saling mengerti dan menghargai atas hak,
kewajiban, tanggungjawab dan akuntabilitas masing-
masing antara Yayasan dan para Pegawai dalam
menunjang hubungan kerja yang harmonis dan
tercapainya tujuan bersama.
1.2. Masalah ditegakan dengan cara-cara yang bersifat
memperbaiki ( korektif ) dan mendidik. Yayasan dapat
memberikan kesempatan bagi pegawai yang melakukan
kesalahan/ pelanggaran peraturan dan/ atau norma
Yayasan untuk memperbaiki perbuatannya kecuali dalam
hal tingkah laku atau perbuatan Pegawai yang telah
melakukan pelanggaran/ kesalahan tidak dapat ditolerir
oleh peraturan dan/ atau norma yayasan.
1.3. Peraturan dan/ atau norma yayasan lainnya yang diatur
tersendiri di luar Peraturan Kepegawain ini dinyatakan
berlaku dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
peraturan maslahah yang diatur dalam Peraturan
Kepegawaian ini.

2. Pelanggaran Tata Tertib dan Sanksi Maslahah


2.1. Pelanggaran Ringan
2.1.1. Datang terlambat sampai 3 kali dalam 1 Bulan
tanpa alasan yang dapat diterima; atau
2.1.2. Meninggalkan tugas / pulang / keluar Sekolah/
Pondok tanpa izin dari atasan Guru/Pegawai yang
bersangkutan atau (yayasan/kepala Sekolah/
Pondok/koordinator); atau
98
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

2.1.3. Mengalihkan pekerjaan yang menjadi tugas dan


kewajibannya kepada guru/karyawan lain tanpa
izin dari atasan Guru/Pegawai yang bersangkutan
(yayasan/kepala Sekolah/Pondok/koordinator);
atau
2.1.4. Menggunakan peralatan Komputer / TV / CD/
DVD selain untuk tujuan pendidikan di
lingkungan Sekolah/Pondok atau lingkungan kerja;
atau
2.1.5. Tidur dalam jam kerja; atau
2.1.6. Merokok di lingkungan Sekolah/Pondok / tempat
kerja.
Tindakan Mashlahah : Nasihat dan Bimbingan
2.2. Pelanggaran Sedang .
2.2.1. Pelanggaran Sedang I dengan Tindakan Mashlalah
Pertama + peringatan tertulis pertama.
a) Telah mendapatkan teguran 3 kali untuk
pelanggaran yang sama atau berbeda dalam jangka
waktu 3 bulan; atau
b) Sikap tidak patuh. Termasuk dalam kategori
pelanggaran ini antara lain: tidak mentaati hasil
musyawarah Sekolah/Pondok/yayasan, menolak
tugas yang diberikan oleh yayasan/kepala
Sekolah/Pondok/ koordinator tanpa alasan yang
jelas; atau
c) Melakukan kegiatan yang tidak berhubungan
dengan pekerjaan tanpa izin yayasan/kepala
Sekolah/Pondok /koordinator; atau
d) .Tidak menyelesaikan Administrasi pengajaran
sesuai waktu yang ditetapkan; atau
2.2.2. Pelanggaran Sedang II dengan Tindakan Mashlalah
Surat peringatan tertulis kedua.
a) Melakukan pelanggaran yang berakibat Tindakan

99
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

Maslahah pada saat TM I masih berlaku; atau


b) Tidak mengerjakan Administra si pengajaran setelah
diingat kan secara lisan tiga kali; atau
2.2.3. Pelanggaran Sedang III dengan Tindakan
Mashlahah Surat peringatan tertulis terakhir.
Melakukan pelanggaran beresiko pada saat
peringatan tertulis kedua masih berlaku.
2.3. Pelanggaran Setengah Berat dengan Tindakan
Mashlahah Surat Peringatan Terakhir

2.3.1. Merokok di tempat kerja


2.3.2. Bergurau dengan siswa yang bisa menyebabkan
turunnya kewibawaan guru; atau
2.3.3. Tidak menjalankan fungsinya seperti yang sudah
disepakati bersama dengan pimpinan Sekolah/
Pondok / yayasan ( contohnya: melakukan Les
Privat tetapi tidak sesuai dengan SK yang berlaku;
tidak mengawal siswa yang mengikuti perlombaan,
pertandingan dan sejenisnya; atau

2.4. Pelanggaran Berat .

2.4.1. Menyimpang dari manhaj ahlus sunah waljamaah


2.4.2. Kelakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan
barang dan/atau uang Sekolah/Pondok/yayasan;
Termasuk kategori pelanggaran ini adalah melaku
kan absensi untuk orang lain; atau
2.4.3. Memberikan keterangan palsu atau yang
dipalsukan sehingga merugikan Sekolah/Pondok/
Yayasan ; atau
2.4.4. Mabuk, meminum minuman keras yang memabuk
kan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya ; atau
2.4.5. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian; atau

100
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

2.4.6. Termasuk dalam kategori pelanggaran ini adalah


mengakses, menyebarkan tulisan gambar-gambar
atau film-film atau situs porno atau yang serupa
dengannya yang tidak sesuai dengan pendidikan
dan syariat Islam serta visi dan misi yayasan
dengan menggunakan fasilitas Yayasan.
2.4.7. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau
mengintimidasi teman sekerja atau pengurus
Sekolah/Pondok/yayasan di lingkungan kerja; atau
2.4.8. Termasuk dalam kategori pelanggaran ini:

a) Berkelahi atau membuat keributan di


lingkungan Sekolah/Pondok/yayasan dan/atau
melakukan tindakan-tindakan fisik (Pelecehan
fisik), misalnya memukul, mendorong, atau
tindakan fisik agresif lainnya, yang mengakibat
kan cedera badan terhadap Guru/Pegawai lain
termasuk atasan, bawahan atau teman sekerja
atau membuat ancaman verbal, baik secara lisan
maupun tertulis, baik secara eksplisit maupun
implisit, untuk menyakiti atau melukai
Guru/Pegawai lain, atau untuk menghancurkan
harta benda milik yayasan; atau
b) Berusaha mengintimidasi atau melecehkan
Guru/Pegawai lain; atau Termasuk dalam
kategori pelanggaran ini adalah mengakses,
menyebarkan tulisan gambar-gambar atau film-
film yang berisi isu-isu politik, sosial dan agama,
ancaman, provokasi dan iklan termasuk tapi
tidak terbatas kepada surat berantai, surat
tipuan, e-mail yang mengandung virus,
informasi yang salah atau yang tidak tentu
kebenarannya.
c) Melemparkan benda-benda ke arah
Guru/Pegawai lain yang mengakibatkan
terjadinya luka-luka di tubuh; atau
101
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

d) Menggerakkan anggota tubuh dengan maksud


mengejek, menakut-nakuti, meneror, atau yang
lainnya; atau
e) Memperlihatkan dan mempertahankan sifat
dendam terhadap sesama Guru/pegawai secara
di luar kewajaran bagi “orang biasa”; atau
f) Membawa atau mengancam untuk membawa
senjata ketika bekerja dan/atau memperlihatkan
senjata api; atau
g) Memukul/melukai, atau mencoba melukai orang
di waktu kerja atau dalam lingkungan tempat
kerja karena sesuatu sebab, termasuk memukul/
melukai atau mencoba melukai orang di tempat
manapun dan pada waktu apapun dalam suatu
perselisihan yang berhubungan dengan pekerja
an pada Yayasan/Sekolah/Pondok. Hal ini tidak
berlaku dalam hal terbukti bahwa tindakan itu
dilakukan untuk pembelaan diri atau membela
orang lain sewaktu hendak diserang; atau
h) membujuk teman sekerja atau pengurus
Sekolah/Pondok/yayasan. Termasuk kategori
pelanggaran ini adalah menghasut atau
memprovokasi Guru/pegawai atau teman
sekerja untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan; atau
i) dengan ceroboh atau sengaja merusak atau
membiarkan dalam keadaan bahaya barang
milik Sekolah/Pondok/yayasan yang
menimbulkan kerugian bagi Sekolah/Pondok/
Yayasan; atau
j) dengan ceroboh atau sengaja membiarkan
teman sekerja atau pengurus Sekolah/Pondok/
Yayasan dalam keadaan bahaya di tempat kerja;
atau
k) membongkar atau membocorkan rahasia
102
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

Sekolah/Pondok/yayasan yang seharusnya


dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara;
atau
l) Menerima langsung atau tidak langsung baik
dalam bentuk uang atau barang dari seseorang
atau badan/suplier dengan tujuan sogok/suap;
atau
m)melakukan perbuatan lainnya di lingkungan
Sekolah/Pondok/Yayasan yang diancam pidana
merujuk UU No. 13/th 2003 tentang Ketenaga
kerjaan.
SANGSI PHK meskipun Guru/ Pegawai belum
pernah melakkan kesalahan atau pelanggaran
sebelumnya.
Kesalahan berat sebagai mana dimaksud harus didukung
dengan bukti sebagai berikut:
a) pelaku tertangkap tangan;
b) ada pengakuan dari pelaku , atau
c) bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh
pihak yang berwenang di Sekolah/Pondok/yayasan yang
bersangkutan dan didukung oleh sekurang-kurangnya 2
(dua) orang saksi.

3. Bentuk/Jenis Tindakan Maslahah

3.1. Nasihat dan Bimbingan


Tindakan maslahah berupa nasehat dan petunjuk tidak
berakibat pada penghentian sementara kenaikan gaji
pokok terakhir atau penjadwalan kembali kenaikan
golongan
3.2. Peringatan Tertulis
Tindakan maslahah berupa peringatan tertulis ini
berakibat pada penundaan sementara kenaikan gaji

103
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

pokok terakhir selama 9 (sembilan) bulan, atau


penjadwalan kembali kenaikan golongan. Peringatan
tertulis terdiri dari:
a) Peringatan Tertulis Pertama
b) Peringatan Tertulis Kedua
c) Peringatan Tertulis Terakhir
3.3. Penurunan Golongan
Penurunan golongan juga berakibat turunnya gaji pokok
dan tunjangan/bantuan yang berlaku berikut seluruh
fasilitas lainnya yang terkait. Yayasan dapat meninjau
kembali tindakan maslahah ini setelah 1 (satu) tahun
sejak tanggal dikenakan tindakan maslahah.
3.4. Penurunan Jabatan
Penurunan jabatan pimpinan berakibat turunnya
fasilitas dan wewenang. Guru/Pegawai harus
menunjukkan perbaikan sikap dan kinerja serta harus
berkompetisi dengan Guru/Pegawai lain untuk
memperoleh jabatan yang setara dengan jabatan semula.
3.5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
PHK merupakan tindakan maslahah terberat yang
dikenakan oleh Yayasan terhadap Guru/Pegawai yang
melakukan kesalahan/pelanggaran peraturan dan/atau
norma Yayasan sebagaimana yang diatur dalam
Peraturan Yayasan.
4. Masa Berlaku Tindakan Maslahah
Masa berlaku tindakan maslahah dimaksudkan sebagai upaya
mendidik guru/pegawai agar dapat memperbaiki kesalahannya
untuk melakukan penilaian terhadap kinerja guru/pegawai
yang bersangkutan. Masa berlaku tindakan mashlahan
tersebut adalah sebagai berikut :
a) Peringatan Tertulis Pertama : 6 (enam) bulan

104
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

b) Peringatan Tertulis Kedua : 6 (enam) bulan


c) Peringatan Tertulis Terakhir : 6 (enam) bulan

5. Pemeriksaan dan Penyidikan Pelanggaran :

5.1. Pelanggaran yang dilakukan oleh Guru/Pegawai,


pemeriksaan dan Penyelesaiannya dilakukan oleh Unit
masing masing dan harus selesai dalam waktu paling
lambat 10 hari kalender. Apabila Pimpinan Sekolah/
Pondok tidak mampu menyelesaikan dalam waktu yang
ditentukan harus melapor ke Direktur pada hari ke 11
(sebelas).
5.2. Pelanggaran yang dilakukan oleh Kepsek/Wakasek ,
pemeriksaan dan penyelesaiannya dilakukan oleh
Direktur dibantu oleh Staf Kormin, atau bila diperlukan
ditambah unsur YAYASAN.

6. Pejabat yang Berhak Memberikan Sanksi :

6.1. Atasan langsung Guru/Pegawai yang bersangkutan


untuk pelanggaran yang memerlukan Nasihat dan
bimbingan.
6.2. Ketua Bidang untuk pelanggaran yang memerlukan
peringatan tertulis pertama dan kedua.
6.3. Direktur untuk pelanggaran yang memerlukan peringat
an tertulis pertama, kedua dan terakhir.
6.4. Ketua Bidang/ Yayasan yang bekerjasama dengan Badan
Kehormatan Guru/Pegawai untuk pelanggaran yang
memerlukan peringatan pertama dan terakhir serta
Pelanggaran Berat yang berakibat pda pemutusan
hubungan kerja.
6.5. Untuk tertib administrasi atas sanksi tersebut, semua
nasihat/teguran dicatat dalam form tersendiri

105
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

7. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

7.1. Karena Permintaan Sendiri


7.1.1. Guru/ Pegawai yang berhenti atau memutuskan
hubungan kerja dengan Yayasan atas kemauannya
sendiri/ mengundurkan sendiri, berkewajiban
memberitahukan kepada pengurus Yayasan 3 (tiga)
bulan sebelumnya secara tertulis melalui atasannya.
7.1.2. Khusus guru yang mengundurkan diri diharapkan
pemutusan hubungan kerjanya dilakukan pada saat
kenaikan kelas ( akhir semester ) agar tidak
menganggu kelancaran KBM. Apabila guru tersebut
memaksakan diri untuk mengundurkan diri sebelum
akhir semester maka tidak akan mendapatkan Uang
Pisah.
7.1.3. Guru yang berhenti atau memutuskan hubungan
kerja dengan Yayasan atas kemauannya sendiri akan
diberikan hal-hal berikut dengan ketentuan; apabila
pegawai belum berusia 45 tahun tanpa memandang
masa kerja atau berusia 45 tahun dan memiliki masa
kerja kurang dari 15 tahun akan diberikan Uang
Pisah sesuai dengan kemampuan yayasan ( lampiran
I ayat 4 ) dan Uang Penggantian Hak sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
7.1.4. Guru/ Pegawai yang terbukti melakukan kesalahan
berat sehingga mencoreng nama Yayasan maupun
korps guru diminta untuk mengundurkan diri secara
sukarela. Guru/ Pegawai tersebut akan diberikan
Uang Pisah sesuai dengan kemampuan yayasan (
lampiran IX ayat 4 ) dan Uang Penggantian Hak
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
7.1.5. Pegawai yang terbukti mangkir selama 10 (sepuluh )
hari berturut-turut dikategorikan sebagai
mengundurkan diri secara baik. Pegawai tersebut
106
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

akan diberikan Uang Pisah sesuai dengan


kemampuan yayasan (lampiran k ayat 4 ) dan Uang
Penggantian Hak sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
7.2. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Karena Hal-Hal
Tertentu
Pegawai/Guru yang diputus hubungan kerjanya (PHK)
karena hal-hal berikut diberikan Uang Pesangon (UP),
Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan
formula sebagai berikut

JENIS PEMUTUSAN
No. Formula
HUBUNGAN KERJA

1. Telah mencapai usia 55 (lima puluh 2UP +


lima) tahun UPMK

2. Kelebihan Tenaga Pegawai/Guru 2UP +


UPMK

3. Meninggal dunia bukan karena 2UP +


Kecelakaan Kerja UPMK

4. Penutupan
UP + UPMK
Sekolah/Pondok/Yayasan

5. Pelanggaran Peraturan Yayasan UP + UPMK

6. Pengaduan Pegawai/Guru terbukti 2UP +


UPMK

7. Pengaduan Pegawai/Guru tidak


0
terbukti

7.3. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Karena Meninggal


107
PERATURAN KEPEGAWAIAN
I.MASLAHAH DAN TINDAKAN MASLAHAH

Dunia.
7.3.1. Apabila seorang pegawai meninggal dunia baik
meninggal akibat kecelakaan kerja atau bukan
kecelakan kerja, keluarganya diberikan tunjangan
pemakaman sebesar satu (1) kali gaji pokoknya dan
dibayarkan selambat-lambatnya tujuh (7) hari
setelah pegawai meninggal. Kepada ahli waris
Pegawai Tetap itu dibayarkan gaji pegawai
tersebut untuk bulan yang sedang berjalan.
7.3.2. Dalam hal kematian pegawai dalam status
Perjanjian Kerja Watu Tertentu (PKWT) dan
Pegawai Jasa Mengajar ahli warisnya akan diberi
honorarium 1 bulan penuh dan gaji bulan yang
sedang berjalan.
7.4. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Akibat Kecelakaan
Kerja
Pegawai yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja
diberikan Santunan Kematian/Kecelakaan kerja sesuai
dengan kemampuan Yayasan.

108
PERATURAN KEPEGAWAIAN
J.USAHA YAYASAN

J. USAHA YAYASAN

1. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan semangat kerja


perlu adanya sarana penunjang lain untuk peningkatan
kesejahteraan pegawai.
2. Salah satu sarana penunjang sebagaimana tersebut di atas
adalah dengan dibentuknya Koperasi berbentuk Baitul
Maal Wa Tamwil (BMT) yang dibentuk secara bersama
antara pegawai Yayasan, para orang tua murid di
Sekolah/Pondok Yayasan dan para jamaah Masjid yang
dikelola Yayasan.
3. Yayasan sesuai dengan kemampuan yang ada turut
membantu dan mendorong ke arah tumbuh dan berkem
bangnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) tersebut.
4. Yayasan memberi kesempatan kepada semua pegawainya
untuk menjadi pemegang saham pada BMT tersebut.
5. Semua kegiatan pengadaan Alat Tulis Kantor ( ATK ),
Kebutuhan 9 bahan pokok , pakaian seragam akan dikelola
oleh Unit Usaha Yayasan.
6. Hal-hal yang belum diatur disini akan diputuskan
berdasarkan surat keputusan Yayasan.

K. PENUTUP

Peraturan Yayasan ini ditetapkan di ………………. pada dan


diberlakukan mulai tanggal ditetapkan dan membatalkan Peraturan
terkait sebelumnya. Hal-hal yang tidak tercantum atau tidak jelas
akan diatur dengan Keputusan Yayasan tersendiri.

109
PERATURAN KEPEGAWAIAN
J.USAHA YAYASAN

110
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
A.PENGGOLONGAN PEGAWAI

LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN


A. PENGGOLONGAN PEGAWAI
DAN STANDAR GAJI POKOK

GOLONGAN
MIN MID MAX
PEGAWAI

1A SMP 400,000,- 500.000 600.000

1B 412.500 518.750 625.000

1C 425.000 537,500 650.000

1D 437.500 556.250 675.000

2A SMA, D1 487.000 593.500 700.000

2B Start D2 537.500 631.250 725,000

2C Start D3 575.000 662.500 750.000

2D 625.000 700.000 775.000

3A S1 800.000 850.000 925.000

3B 825.000 990.625 1.156.250

3C 850.000 1.118.750 1.387.500

3D 875.000 1.246.875 1.618.750

4A/S2 925.000 1.387.500 1.850.000

4B 1.040.625 1.560.950 2.081.250

4C 1.156.250 1.734.375 2.312.500

4D 1.271.875 1.907.800 2.543.750

111
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
A.PENGGOLONGAN PEGAWAI

4E/S3 1.387.500 2.081.250 2.775.000

CATATAN :
KJM = Kelebihan Jam Mengajar
 Tarif KJM adalah Rp. 5.000 (lima ribu rupiah) per jam
mengajar.
 Yang dimaksud dengan Jam Mengajar adalah jam
pelajaran di Sekolah/Pondok.
Lembur.
 Yang dimaksud satu Jam Kerja Lembur adalah sama
dengan 60 menit.
Tarif uang lembur adalah dengan menggunakan formula sbb:
UL = Jam Lembur x Gaji Pokok
Total Jam Kerja
Contoh :
Total Jam Kerja : 160 jam/bulan
Lembur : 5 jam kerja
Gaji Pokok : Rp.800.000,-
Maka gaji akhir bulannya menjadi :
(5 x Rp.800.000 : 160) + Rp.800.000 =
Gaji Akhir Bulan = Rp.25.000 + Rp.800.000

112
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
B.TUNJANGAN-TUNJANGAN

B. TUNJANGAN-TUNJANGAN.
1. Tunjangan Hafalan
Dalam masalah tunjang, ada masalah khusus yang mungkin
belum dibahas diperbagai lembaga pendidikan umumnya dan
pondok pesantren khususnya yaitu hadiah hafalan. Hadiah ini
diberikan kepada sumua pihak yang telah menjadi
karyawan/pegawai tetap yayasan dan memenuhi persyaratan yang
berlaku :
Tunjangan Hafalan Al Quran :
a) Hafal 10 juz Rp. 100.000,00
b) Hafal 20 juz Rp. 200.000,00
c) Hafal 30 juz Rp. 300.000,00
Semua ini disuaikan dengan kemampuan yayasan/
Sekolah/Pondok. Demikian juga jika bermaksud memberikan
hadiah / tunjangan hafalan hadits .

2. Tunjangan Jabatan perbulan :


2.1. PengurusYayasan & perangkat Diatur tersendiri
2.2. Kepsek SD-SMUIT./Mudir Ponpes Rp. 400.000,00
2.3. Wakasek /Waka Mudir Rp. 300.000,00
2.4. Personalia/TU Rp. 300.000,00
2.5. Bidang Pendidikan Rp. 250.000,00
2.6. Bidang Sarana dan Prasarana Rp. 200.000,00
2.7. Bidang Kesantrian Rp. 150.000,00
2.8. Walikelas Rp. 150.000,00
2.9. Koordinator Bidang Rp. 100.000,00
2.10. KepSek PG/TK Rp. 250.000,00
2.11. Wakasek PG/TK Rp. 200.000,00
2.12. Walas PG/TK Rp. 90.000,00
2.13. Pembimbing anak PG/TK Rp. 50.000,00

113
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
B.TUNJANGAN-TUNJANGAN

3. Tunjangan keterpaduan perbulan :


3.1. SDIT/SMPIT/SMAIT Rp. 500.000,00
3.1. TK/PG Rp. 250.000,00
3.1. Koordinator Sekretariat Rp. 150.000,00
3.1. Jenitor Rp. 100.000,00
3.1. Pustakawan Rp. 150.000,00
4. Bantuan Biaya Angkutan/kedatangan Rp. 7.500,00
(perkedatangan)
5. Tunjangan perumahan/bulan Rp. 100.000,00
( perbulan)
6. Tunjangan Kesehatan Rp. 50.000,00
+ tunjangan kesehatan anak dengan perkiraan tambahan
Rp.10.000/anak-perbulan.
7. Tunjangan Hari Raya akan diberikan setiap tahun sebesar satu
kali UPAH BULANAN dan akan dibayarkan 2 minggu
sebelum hari raya Idul Fitri .
8. Tunjangan Cuti Tahunan akan diberikan setiap tahun sebesar
1 x UPAH BULANAN (sesuai dengan kemampuan
yayasan/Sekolah/Pondok). dan akan dibayarkan 1 minggu
sebelum hari cutinya.

Catatan penting dalam masalah cuti : Jika tunjangan


Cuti tahunan diberikan kepada pegawai yang mengambil cuti,
maka seharusnya pegawai/karyawan yang tidak mengambil
cuti maka ia tetap mendapatkan uang cuti tahunan(dengan ini
masa cutinya habis). + Upah bulanan.

Karena itu diusulkan bagi pegawai yang mengambil cuti


(berarti ia tidak bekerja): ia tetap mendapatkan gaji 1 upah
bulanan. Dan pegawai yang tidak mengambil cuti mendapat 2
Upah Bulanan. Jika ia telah mendapatkan uang tunjangan cuti
ini maka secara automatis hari/waktu cutinya untuk tahun

114
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
B.TUNJANGAN-TUNJANGAN

tersebut hilang(habis). Sebab mengambil uang tunjangan cuti


berarti mengambil cuti.

Sebaliknya jika ia tidak mengambil cuti dan tidak


mengambil tunjangan cutinya,maka pada tahun dimana ia
mengambil cuti ia mendapatkan uang cuti yang tidak ia
ambil,maksudnya :
 Jika si A tidak mengambil cuti selama 4 tahun dan uang
cuti (1 x upah bulanan) tidak pernah ia ambil; pada
tahun kelima si A mengambil cuti; maka uang cuti si A
menjadi 5 x upah bulanan.
 Dengan sistem ini pula kita mengharapkan agar
karyawan/tidak mudah mengambil cuti.

115
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
C.JAM KERJA PEGAWAI YAYASAN

C. JAM KERJA PEGAWAI YAYASAN

1. JAM KERJA BAGI Guru/ Pegawai dan Sekretariat YAYASAN


1.1. Taman Kanak-kanak (TK) dan Play Group:
Hari Kerja : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at
Jam Kerja : 07.30- s/d 13.00
Hari libur : Ahad
1.2. SDIT/SMPIT/SMAIT :
Hari Kerja : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at
Jam Kerja : 07.15- s/d setelah Ashar
Hari libur : Sabtu-Ahad
1.3. PESANTREN :
Hari Kerja : Senin sampai Sabtu
Jam Kerja : 07.30- s/d 13.00
2. JAM KERJA BAGI STAF ADMINISTRASI TK, dan PG
Hari Kerja : Senin sampai Sabtu
Jam Kerja : 07.30- s/d 13.00
Hari libur : Ahad
3. JAM KERJA BAGI STAF ADMINISTRASI SDIT,
PESANTREN,SMPIT dan SMAIT
Hari Kerja : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at
Jam Kerja : 07.15- s/d 15.30
Hari libur : Ahad

4. JAM KERJA BAGI STAF SEKRETARIAT


Hari Kerja : Senin s/d Sabtu
Jam Kerja : 07.30 s/d 14.00
Hari Libur : Ahad

5. JAM KERJA BAGI JENITOR


Hari Kerja : Senin s / d Sabtu
Jam Kerja : Disesuaikan dengan aktivitas Sekolah/
Pondok
Hari Libur : Ahad
116
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
D.JADWAL PENGAMBILAN HARI CUTI

D. JADWAL PENGAMBILAN HARI CUTI

No Waktu Jumlah Hari

1. Libur Semester I 6 hari

2. Libur Semester II 12 hari

3. Libur Awal Puasa 3 hari

4. Libur Sekitar Hari Raya 24 hari

117
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
E.METRIK BEBAN TUGAS DAN BOBOT JAM MENGAJAR

E. MATRIK BEBAN TUGAS DAN BOBOT JAM MENGAJAR

No Jabatan Bobot kerja Jumlah jam Total Jam


mengajar

1. Guru bidang 0 jam pelajaran 40 jam 40 jam

2. Wali kelas 15 jam pelajaran 25 jam 40 jam

3. PJ Bidang 10 jam pelajaran 30 jam 40 jam

4. KABID 20 jam pelajaran 20 jam 40 jam

5. MUDIR 40 jam pelajaran 0 jam 40 jam

6. Wakasek 25 jam pelajaran 15 jam 40 jam

Catatan :
1. Berlaku untuk SDIT,SMPIT dan SMAIT.
2. Jam pelajaran adalah alokasi waktu perjam belajar pada unit
Sekolah/Pondok.
Koordinator Bidang yang dimaksud adalah : Pramuka,
Mading, Lab.Sains, K3 dan UKS, Pengetahuan Sains,
Pengetahuan social, Bahasa, Ibadah, Lab.Komputer, Alqur’an
dan Tahfidh, Keuangan dan Administrasi.

118
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
F.UANG PERJALANAN DINAS

F. UANG PERJALANAN DINAS.

1. Perjalanan Dinas di kota Tempat Kerja .


1.1. Pelatihan di kota tempat lingkungan kerja Rp. 10.000,-
perhari Dan diluar lingkungan Rp 15.000 perhari tanpa
overtime.
1.2. Apabila kegiatan melewati jam makan, maka mendapat
uang makan sebesar Rp 7.500 per waktu makan.
2. Perjalanan Dinas dalam Propinsi dan tidak memerlukan
penginapan
 Dalam hal pegawai melakukan Perjalanan Dinas ke Luar
kota dimana pegawai tersebut dapat kembali pada hari
yang sama akan mendapatkan uang harian sebesar Rp
75.000 (sudah termasuk uang makan). Uang harian ini tidak
termasuk biaya transportasi dari dan ke tempat tujuan
dinas.
3. Perjalanan Dinas ke luar kota dan memerlukan penginapan.
3.1. Kepada pegawai yang melakukan perjalanan dinas keluar
kota Pekanbaru dan mengharuskan pegawai tersebut
menginap akan diberikan LUMP SUM sebesar
Rp.250.000,- ( dua ratus lima puluh ribu rupiah ). Uang
tersebut meliputi biaya pengipan, makan, cuci pakaian,
dan uang saku serta transportasi lokal tetapi tidak
termasuk biaya transportasi dari dan ke tempat tujuan
dinas.
3.2. Dalam hal jam keberangkatan pada saat atau tanggal
pulang dijadwalkan atau terjadi jam 12.00 (waktu makan
siang) atau perjalanan melampaui jam 18.00 (waktu
makan malam) maka guru/pegawai mendapat penggantian
biaya makan siang dan/atau makan malam atau
mendapatkan uang makan sesuai dengan tarif yang
berlaku.
119
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
F.UANG PERJALANAN DINAS

4. Ketentuan Tambahan dalam Perjalanan Dinas


4.1. Pengajuan uang perjalanan dinas ini harus berdasarkan
proposal dan ada SPK (Surat Perintah Kerja) dengan
memakai formulir yang disetujui oleh Atasan yang
bersangkutsn dan atau Yayasan sesuai dengan skedul
pendelegasian wewenang yang diatur oleh Koordinator
SDM .
4.2. Bila akomodasi ditanggung panitia untuk semua kegiatan
yang memerlukan pegawai menginap, maka pegawai
menerima uang harian saja sebesar Rp.75.000,- ( sudah
termasuk uang makan ).
4.3. Apabila kegiatan telah selesai, maka selambat-lambatnya 5
( lima ) hari setelah kembali ke tempat pegawai yang
bersangkutan harus menyerahkan laporannya.
4.4. Uang perjalanan dinas ini merupakan uang lumpsum,
diberikan terhitung dari tanggal berangkat tetapi tidak
termasuk tanggal kepulangan samapai tanggal kembali di
tempat.
4.5. Peraturan Uang Perjalanan Dinas ini berlaku untuk semua
kegiatan dinas yang dilaksanakan oleh pegawai Yayasan
dan diberlakukan mulai tanggal dikeluarkannya aturan
perubahan ini dan membatalkan aturan yang terkait
sebelumnya.
4.6. Hal-hal yang tidak tercantum atau tidak jelas, akan diatur
dengan keputusan yayasan tersendiri.

120
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
G.KEGIATAN KETERPADUAN DAN TUNJANGAN INSENTIF

G. KEGIATAN KETERPADUAN DAN TUNJANGAN INSENTIF

1. Kegiatan yang termasuk ke dalam tunjangan keterpaduan


untuk kegiatan selama jam dan hari kerja.
1.1. Program Pembentukan dan Pengembangan Ciri Khas
Sekolah/Pondok Yayasan:
1.1.1. Membangun Budaya Salam
1.1.2. Mengamalkan “Aqidah Moment”
1.1.3. Mengamalkan adab makan dan minum
1.1.4. Berpakaian sesuai ajaran Islam
1.1.5. Mengamalkan sholat dan menjadi Imam
1.1.6. Program Sekolah/Pondok Bersih
1.1.7. Program “Reading Award”, budaya baca
1.1.8. Program Guru mendalami Agama
1.1.9. Menguasai 1 juz Al Qur’an
1.1.10. Arab Day & English Day

1.2. Piket
1.3. Pemantauan Aktivitas / Akhlak siswa ( Masjid, Bermain,
Kantin, Datang/ Pulang, Wudu’, Sholat, Program Bahasa,
Tahfidh/ Murajaah).
1.4. Kepanitiaan ( Ujian, PMB/ PSB, Gebyar, Perpisahan,
Open house, Mabit dan kegiatan Ramadhan).
1.5. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Mingguan/Bulanan
(Sekolah/Pondok, MGMP/KKG, Yayasan)
1.6. Pengajian rutin (guru-guru/ guru-ortu)
1.7. Pelatihan/ workshop (internal, ekternal)
1.8. Ekstra Kurikuler

2. Tunjangan Insentif
Tunjangan insentif diberikan untuk guru-guru yang harus
melakukan pekerjaan melewati jam 18:00 atau dilakukan di
hari libur / hari istirahat. Khusus untuk PG/TK apabila
melakukan pekerjaan setelah jam 16.00.
121
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
G.KEGIATAN KETERPADUAN DAN TUNJANGAN INSENTIF

2.1. 1 s/d < 3 jam Transportasi + U Makan


2.2. 3 s/d < 6 jam Transportasi + U Makan Rp. 25,000.00
2.3. 6 s/d < 8 jam Transportasi + U Makan Rp. 40,000,00
2.4. 8 jam < Transportasi+ U Makan Rp. 50,000,00

Tunjangan Transportasi tidak diberikan apabila Guru/pegawai


melanjutkan pekerjaan setelah jam kerja.

Untuk pekerjaan yang melewati tengah malam atau yang


mengharuskan untuk menginap , maka mendapat uang harian
dinas Rp. 60,000.-

Semua kegiatan di atas yang mendapatkan tunjangan


insentif harus atas persetujuan atasan Pegawai yang
bersangkutan sebelumnya.

122
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
H. UANG PENGHARGAAN MASA DINAS

H. UANG PENGHARGAAN MASA DINAS .

Yayasan akan memberikan penghargaan masa dinas


kepada pegawai yang masa kerjanya tidak terputus dengan
tabel untuk masing-masing masa dinas sebagai berikut:

Masa Kerja Bentuk Penghargaan


5 tahun Piagam + 1 Emas
10 tahun Piagam + 1.5 Emas
15 tahun Piagam + 2 Emas
20 tahun Piagam + 2.5 Emas
25 tahun Piagam + 3 Emas
30 tahun Piagam + 3.5 Emas
35 tahun Piagam + 4 Emas

123
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
I. I. TABEL UP, UPMK DAN UPH

I. TABEL UP, UPMK DAN UPH

UANG PESANGON (UP), UANG PENGHARGAAAN MASA


KERJA (UPMK) DAN UANG PENGGANTIAN HAK (UPH)
1. Uang Pesangon (UP)

MASA KERJA UP = (… x Upah)

Kurang dari 1 (satu) tahun 1 (satu)

Satu (1) tahun atau lebih tetapi


2 (dua)
kurang dari 2 (dua) tahun

Dua (2) tahun atau lebih tetapi


3 (tiga)
kurang dari 3 (tiga) tahun

Tiga (3) tahun atau lebih tetapi


4 (empat)
kurang dari 4 (empat) tahun

Empat (4) tahun atau lebih tetapi


5 (lima)
kurang dari 5 (lima) tahun

Lima (5) tahun atau lebih tetapi


6 (enam)
kurang dari 6 (enam) tahun

Enam (6) tahun atau lebih tetapi


7 (tujuh)
kurang dari 7 (enam) tahun

Tujuh (7) tahun atau lebih tetapi


8 (delapan)
kurang dari 8 (delapan) tahun

Delapan (8) tahun atau lebih 9 (sembilan)

124
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
I. I. TABEL UP, UPMK DAN UPH

2. Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK)


UPMK=
MASA KERJA
(...x Upah)
Tiga (3) tahun atau lebih tetapi kurang
2 (dua)
dari 6 (enam) tahun
Enam (6) tahun atau lebih tetapi kurang
3 (tiga)
dari 9 (sembilan) tahun
Sembilan (9) tahun atau lebih tetapi
4 (empat)
kurang dari 12 (dua belas) tahun
Dua belas (12) tahun atau lebih tetapi
5 (lima)
kurang dari 15 (lima belas) tahun
Lima belas (15) tahun atau lebih tetapi
6 (enam)
kurang dari 18 (delapan belas) tahun
Delapan belas (18) tahun atau lebih tetapi
7 (tujuh)
kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun
Dua puluh satu (21) tahun atau lebih
tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) 8 (delapan)
tahun
Dua puluh empat (24) tahun atau lebih 10 (sepuluh)

3. Uang Penggantian Hak (UPH)


3.1. UPH meliputi:
3.1.1. Pengganti hari istirahat tahunan dan tunjangan istirahat
tahunan yang telah menjadi haknya tetapi belum diambil
dan belum gugur.
3.1.2. Biaya/ongkos perjalanan pulang untuk PEKERJA dan
keluarganya ke tempat di mana PEKERJA diterima
bekerja yang tercatat di Yayasan.
3.1.3. Pengganti fasilitas perumahan serta fasilitas pengobatan
dan perawatan ditetapkan sebesar 15% (lima belas
persen) dari UP, bila ada, dan/atau UPMK sesuai
peraturan perundang-undangan yang perlaku.

125
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
I. I. TABEL UP, UPMK DAN UPH

3.2. Uang Pisah

Uang Pisah
MASA KERJA
= (... x Upah)

2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 (lima)


1 (satu)
tahun

Lima (5) tahun atau lebih tetapi kurang dari


2 (dua)
10 (sepuluh) tahun

Sepuluh (10) tahun atau lebih tetapi kurang


3 (tiga)
dari 15 (lima belas) tahun

Lima belas (15) tahun atau lebih tetapi kurang


4 (empat)
dari 20 (dua puluh) tahun

Dua puluh (20) tahun atau lebih 5 (lima)

3.3. Komponen Dasar Perhitungan Uang Pesangon, Uang


Penghargaan Masa Kerja dan Uang Pisah
3.4. Komponen Dasar Perhitungan Uang Pesangon, Uang
Penghargaan Masak Kerja dan Uang Pisah adalah:
3.4.1. Gaji Pokok
3.4.2. Tunjangan Perumahan
3.4.3. Tunjangan Keterpaduan

126
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
J. PEDOMAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

J. PEDOMAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

PEGAWAI/ GURU BARU WAKTU TERTENTU (PKWT)


1. Pendahuluan

Tantangan yang akan dihadapi anak bangsa ini semakin


lama semakin berat. Mereka akan hidup pada masa yang lain,
pada zaman yang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan
apa yang ada pada hari ini. Sekolah/Pondok sebagai lembaga
pendidikan formal harus mampu membekali peserta didiknya
untuk mentaati Syari’at Allah  dan Sunnah Nabi  serta
mempersiapkan mereka untuk menghadapi tuntutan zaman.
Bahkan lebih jauh diharapkan mampu memprediksi apa yang
dibutuhkan oleh peserta didik pada masa sepuluh, duapuluh
tahun yang akan datang.

Memang pada hakekatnya keberhasilan sebuah usaha


ditentukan oleh Allah  ; maknanya sekuat apapun dan
sehebat apapun usaha maupun sarana dan prasarana
disediakan; jika Allah  belum mengizinkan, maka yakinlah
bahwa keberhasilan itu tidak akan pernah dicapai dan
diperoleh.Inilah inti dan keyakinan seorang mukmin.

Namun demikian, hal itu tidak berarti seorang muslim


bebas dan pasrah begitu saja tanpa usaha. Oleh karena itu,
dalam keyakinan seorang muslim kepada Qadha dan Qadar
Allah  ; kemudian mereka juga meyakini bahwa keberhasilan
sebuah lembaga pendidikan untuk menyongsong masa depan,
tidak hanya ditentukan oleh sarana dan prasarana yang
lengkap atau dana yang cukup. Tetapi disamping itu semua,
ada faktor yang sangat penting, yaitu guru/ustadz yang
mengmbil peran hampir 70 – 80 % menentukan keberhasilan
Sekolah/Pondok.

127
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
J. PEDOMAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

Para ustadz/guru adalah orang yang akan ditiru. Dia


merupakan teladan dalam segala hal buat anak didik, Da’i-
da’iyah yang menyeru muridnya kepada Allah  , sehingga
calon-calon pemimpin dan para ilmuan Islam ini dapat
berkiprah di panggung dunia sesuai yang dikehendaki Allah 

Berdasarkan kenyataan yang ada dan beratnya tanggung


jawab Sekolah/Pondok khususnya Sekolah/Pondok di
lingkungan yayasan; maka yayasan sangatlah membutuhkan
guru-guru ideal. Guru-guru seperti ini tentu tidak mudah
untuk didapatkan, mereka harus disaring, dibina, dan
ditingkatkan terus-menerus sehingga Kualitasnya sesuai yang
diharapkan. Untuk hal itulah agar tidak salah pilih, yayasan
sebelum mengangkat seorang guru menjadi menjadi
guru/pegawai tetap yayasan, maka calon guru tersebut
diharuskan untuk melewati proses perjanjian kerja waktu
tertentu (PKWT). Semoga saja proses ini menjadi salah satu
alternative yang dapat digunakan oleh yayasan atau instansi
lainnya dalam rangka pembinaan tenaga pendidik.
2. Tujuan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
Pada intinya proses PKWT pegawai / guru baru adalah
membantu pegawai/guru baru tersebut menumbuhkan
kemampuan yang mereka miliki dan mengarahkannya sesuai
dengan visi dan misi yayasan pada khususnya dan mencapai
tujuan pendidikan nasional pada umumnya. Sehingga antara
pegawai / guru dan yayasan bisa berjalan seirama.
3. Teknis Pelaksanaan
Pegawai / guru baru setelah mengikuti proses
penerimaan pegawai atau guru dan dinyatakan lulus akan
terlibat langsung dengan proses keseharian Sekolah/Pondok
sesuai waktu yang telah ditetapkan. Mereka terikat penuh
sebagaimana layaknya guru/pegawai tetap.
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh pegawai atau
guru baru sebelum diangkat sebagai pegawai tetap yayasan:
128
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
J. PEDOMAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

3.1. Orientasi.

Orientasi merupakan program yang didesain sedemikian


rupa untuk memperkenalkan dan memberikan pembekalan
segala seuatu yang dibutuhkan terkait dengan tugas mereka
nantinya. Target-target yang hendak dicapai dari proses ini
adalah sebagai berikut:

(1) Memahami Aqidah dan Manhaj yang Shohih dan mampu


mengaplikasikannya dalam proses PBM khususnya dan
kehidupan umumnya.
(2) Mengenal Yayasan, Struktur, personil pengurus maupun
Badan atau unit di bawah pengelolaannya.
(3) Mempunyai wawasan tentang visi, misi dan nilai-nilai
yayasan.
(4) Memahami tentang latar belakang dan konsepsi
pendidikan terpadu.
(5) Memahami kurikulum yang dipakai dan susunan
program pengajaran serta sistim penilaian di
Sekolah/Pondok yayasan.
(6) Mampu melaksanakan PBM dengan menggunakan
sistim pendidikan terpadu.
(7) Mampu bekerja sama dengan sesama guru.
(8) Memahami perbedaan anak didik.
(9) Memahami bagaimana cara menjadi pegawai Proaktif,
kreatif, dan inofatif.

Lama masa orientasi sangat tergantung kepada


kebutuhan Sekolah/Pondok atau yayasan, bisa satu minggu
atau lebih sesuai hari efektif Sekolah/Pondok. Akhir masa
orientasi seluruh pegawai PKWT akan dinilai. Hasil penilaian
tersebut akan menjadi acuan apakah yang bersangkutan akan
mengikuti proses berikutnya atau dinyatakan gagal.
3.2. Pembinaan profesi.

129
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
J. PEDOMAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

Yang dimaksud dengan pembinaan profesi adalah proses


pembinaan dan bimbingan dari kepala Sekolah/Pondok atau
guru yang ditunjuk oleh pihak yayasan atau Sekolah/Pondok.
Sebelum guru PKWT terlibat dalam PBM, mereka diberi
kesempatan terlebih dahulu untuk melakukan observasi atau
melihat langsung proses belajar mengajar bersama guru
pembimbing. Kepala Sekolah/Pondok dan guru pembimbing
akan memberikan pengarahan yang dianggap perlu dan guru
PKWT diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk bertanya
atau meminta penjelasan baik yang berkaitan dengan
kurikulum maupun proses belajar mengajar.

Kepala Sekolah/Pondok dan guru pembimbing akan


senantiasa menevaluasi kemajuan guru PKWT dan apabila
dianggap perkembangan dari guru bersangkutan cukup
memuaskan maka kepada yang bersangkutan akan diminta
untuk mengajar dibawah pengawasan guru pembimbing.
Selama terlibat di dalam PBM, bahan yang diajarkan sesuai
dengan Silabus yang telah ditetapkan dan membuat Persiapan
mengajar sebagaimana layaknya guru tetap (kecuali Guru Al
Qur’an). Persiapan mengajar ini didiskusikan terlebih dahulu
dengan guru pembimbing dan selanjutnya akan diperiksa oleh
Kepala Sekolah/Pondok.

Selain kegiatan tersebut di atas, Guru PKWT juga harus


melaksnakan kegiatan lainnya, seperti pengajian rutin, tahsin
bacaan Alquran, hapalan Al-quran, membaca buku-buku
keislaman maupun penunjang KBM, menjadi panitia atau ikut
dalam kepanitiaan tertentu, serta keterlibatan dalam kegiatan
ektrakurikuler.

Ada beberapa target yang hendak dicapai dalam kegiatan


ini, antara lain:

(1) Mempunyai wawasan Keislaman.

130
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
J. PEDOMAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

(2) Mampu mengimplementasikan nilai-nilai Islam di dalam


pengajaran.
(3) Mampu bekerja sama dengan sesama guru.
(4) Memahami perbedaan anak didik.
(5) Mampu menjadi teladan bagi murid.
(6) Mampu membaca Al-qur’an dengan benar.
(7) Hapal Al Qur’an minimal juz 30(yang sudah hapal juz 30
menghapal juz lain).

Lama masa pembinaan profesi sangat tergantung kepada


kebutuhan Sekolah/Pondok atau yayasan, bisa tiga bulan
atau lebih sesuai dengan aktifitas Sekolah/Pondok dan SDM
yang tersedia. Akhir masa pembinaan profesi seluruh
pegawai PKWT akan dinilai. Hasil penilaian tersebut akan
menjadi acuan apakah yang bersangkutan akan mengikuti
proses berikutnya atau dinyatakan gagal.

3.3. Penugasan (Pemberian Tanggungjawab).

Setelah pegawai / guru PKWT menyelesaikan tahapan


pembinaan profesi dan dinyatakan lulus dengan hasil minimal
cukup memuaskan, kepada yang bersangkutan akan diberi
tugas sesuai job yang tersedia. Pegawai / Guru PKWT harus
siap menerima tugas-tugas yang diberikan sesuai peraturan
yang telah ditetapkan dan melaksanakan dengan sebaik-
baiknya. Kepala Sekolah/Pondok secara periodik akan
melakukan supervisi terhadap pekerjaan atau hal-hal lain yang
dianggap perlu berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

Ada beberapa aspek yang akan menjadi penilaian pada


tahapan ini, antara lain:

(1) Kehadiran dan kepulangan harus disesuaikan dengan


peraturan kepegawaian dan kesepakatan lainnya.
(2) Membuat perencanaan pekerjaan.
(3) Mengatur pekerjaan.
131
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
J. PEDOMAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

(4) Tanggung jawab.


(5) Keterlibatan dan kerjasama dalam kegiatan Sekolah/
Pondok.
(6) Akhlak dan keteladanan.
(7) Pengembangan diri.
(8) Kreatifitas dan inovasi.
(9) Laporan kemajuan pekerjaan.
(10) Inventarisasi terhadap alat / bahan atau buku-buku
pegangan.

Penilaian akan dilakukan setiap tiga bulan sekali.


Pegawai yang mendapatkan penilaian kinerja di bawah cukup
memuaskan akan diberi peringatan tertulis dan diberi
kesempatan tiga bulan berikutnya. Jika setelah tiga bulan
berikutnya ternyata tidak menunjukkan perubahan, maka
dengan sangat terpaksa yayasan akan memutuskan hubungan
kerja secara sepihak sesuai dengan kesepakatan kerja yang
telah disepakati sebelumnya.
4. Kompensasi
Selama menjadi pegawai PKWT yang bersangkutan akan
mendapatkan kompensasi sesuai peraturan yang berlaku pada
unit masing-masing. Kelebihan jam kerja atau kegiatan yang
dilakukan sehingga waktu diluar jam dinas akan dibayar
dengan lembur yang besarnya disesuaikan dengan peraturan
yang berlaku.
5. Sistem Penilaian
Untuk memantau perkembangan peserta PKWT, maka
perlu adanya evaluasi yang baik. Hasil evaluasi ini harus
mampu menggambarkan kemajuan yang dicapai oleh setiap
peserta. Kepala Sekolah/Pondok atau tim yang ditunjuk
diminta untuk mengisi format evaluasi yang telah disediakan.
Format evaluasi ini terdiri dari tiga bentuk.

1. Format evaluasi pekanan

132
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
J. PEDOMAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA

2. Format evaluasi bulanan


3. Format evaluasi akhir

Setelah peserta menyelesaikan program PKWT, mereka


diharuskan untuk membuat laporan selama mengikuti
kegiatan (bentuk laporan diserahkan penuh kepada peserta).
Untuk calon guru bahasa Arab dan bahasa Inggris laporan
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab / Inggris. Laporan ini
akan dipresentasikan kepada pengurus yayasan atau tim yang
ditunjuk. Disamping mendengar laporan dari peserta, yayasan
atau tim yang ditunjuk sekaligus akan mewawancarai peserta
sesuai kebutuhan yang diperlukan untuk penilaian akhir.

Yayasan atau tim yang ditunjuk akan membuat penilaian


akhir berdasarkan:

1. Evaluasi pekanan, bulanan, akhir.


2. Presentasi laporan dan wawancara
3. Masukan dan saran dari Kepala Sekolah/Pondok dan
guru pembimbing.

Setelah melalui musyawarah tim yayasan, peserta akan


dinyatakan lulus atau gagal. Peserta yang lulus akan akan
diangkat menjadi pegawai tetap yayasan. Kepada yang gagal,
pihak Sekolah/Pondok dan yayasan mengucapkan terima kasih
atas partisipasinya. Semoga pengalaman yang didapat akan
bermamfaat, Hasbiallah Wani’mal Wakiil.

133
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
K.PANDUAN PROMOSI

K. PANDUAN PROMOSI (KENAIKAN GOLONGAN)

1. Pendahuluan

Pengembangan SDM menjadi faktor penting dalam


meningkatkan Kualitas pendidikan suatu lembaga baik
pemerintah maupun swasta. Banyak aspek yang bisa
dilakukan untuk meningkatkan SDM ini, diantaranya
pelatihan yang dilakukan secara berkala, penilaian kinerja,
workshop, magang, pertukaran pegawai dan promosi
(peningkatan penggolongan pegawai).

Dalam melakukan proses promosi pegawai,hendaknya


tidak hanya melihat pendekatan administrasi saja , tetapi yang
jauh lebih penting untuk diperhatikan adalah terjadinya
peningkatan kompetensi. Yang dimaksud dengan pendekatan
administrasi adalah peningkatan penggolongan pegawai
berdasarkan pencapaian poin tertentu hasil dari rekapitulasi
penilaian kinerja tahunan. Sedangkan peningkatan kompetensi
adalah peningkatan kemampuan profesionalitas baik yang
yang terkait pekerjaan sesuai bidang maupun pengembangan
kemampuan diri.

Untuk mendukung pencapaian visi yayasan menjadi


lembaga pendidikan terbaik yang yang menerapkan sistem
pendidikan terpadu di Indonesia, kedua pendekatan yang
dijadikan dasar untuk mempromosikan guru atau pegawai
menjadi komponen yang tidak bisa dinapikan. Oleh karenanya
perlu dibuat panduan yang akan menjelaskan sacara lengkap
tentang ketentuan dan prosedur promosi tersebut.

2. Ketentuan Promosi

134
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
K.PANDUAN PROMOSI

Seperti yang telah dijelaskan di atas, seorang guru atau


pegawai bisa diajukan dalam proses promosi apabila
memenuhi syarat administrasi dan kompetensi.
2.1. Syarat Admistrasi

2.1.1. Guru atau Pegawai tetap yang telah memiliki masa


kerja minimal 2 tahun atau mengikuti proses
penilaian kinerja tahunan minimal 2 kali dari masa
pengangkatan menjadi pegawai tetap atau setelah
masa promosi sebelumnya.
2.1.2. Tidak sedang dalam tenggang waktu Surat
Peringatan I dan II.
2.1.3. Jumlah dari seluruh penilaian kinerja tahunan
mendapat poin minimal 4.
2.1.4. Tidak dalam persidangan pengadilan atau tindak
pidana lainnya.

2.2. Katagori Nilai Kinerja

No Kategori Nilai huruf Point Distribusi

1 Luar Biasa (10) A 2 0 – 10 %

2 Sangat Baik (9) B 1,5 10 – 30 %

3 Cukup Baik (7-8) C 1 50 – 90 %

4 Perlu Peningkatan (5-6) D 0,5 0 – 20 %

5 Tidak Memuaskan (0-4) E 0 0–5%

135
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
K.PANDUAN PROMOSI

2.1.3. Simulasi Perhitungan Pointi

NAMA/P
TAHUN KETERANGAN
oint
I II III IV V

SI A A B C

point 2 1,5 1 Karena jumlah total


point 4,5 maka SI A bisa
dipromosikan stelah
pinilaian kinerja tahun
ke III

SI B A A

Point 2 2 Karena jumlah total


point 4 maka SI B bisa
dipromosikan stelah
pinilaian kinerja tahun
ke II

SI C D D C C B

Point 0,5 0,5 1 1 1,5 Karena jumlah total


point SI C setelah
penilaian TH V baru
berjumlah lebih dari 4,
maka promosi baru bisa
dilakukan setelah
pinilaian kinerja tahun
ke V.

136
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
K.PANDUAN PROMOSI

2.2. Syarat Kompetensi


Kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi
yang akan menunjang seorang guru atau pegawai untuk
meningkatkan profesionalitas dan pengembangan diri.
2.2.1. Ketentuan-ketentuan kompetensi guru SDIT,
SMPIT dan SMAIT/PONDOK

a) Hapal Al-Quran minimal 1 Juz untuk


promosi kali yang pertama atau memiliki
tambahan minimal 1 Juz untuk promosi
berikutnya (Untuk guru tahfidh telah
melakukan tasmi’ 10 juz).
b) Memperesentasikan 2 buku ( Masing-
masing minimal 200 hal) atau
mempresentasikan pelatihan yang pernah
diikutinya kepada guru yang lain (8 x 60
menit) atau memenangkan pertandingan
kemampuan profesi.
c) Mengikuti minimal 2 kali pelatihan
(dibuktikan dengan sertifikat) baik
dilakukan di internal yayasan maupun di luar
dalam rentang waktu promosi.
d) Bagi non keguruan harus memiliki akta IV
untuk promosi kali yang pertama.
e) Mengikuti kursus kemampuan berbahasa (
Dengan menunjukkan surat keterangan dari
tutor)

2.2.2. Ketentuan-ketentuan kompetensi guru PG/TK

a) Hapal Al-Quran minimal 0,5 Juz untuk


promosi kali yang pertama atau memiliki
tambahan minimal 0,5 Juz untuk promosi

137
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
K.PANDUAN PROMOSI

berikutnya (Untuk guru tahfidh telah


melakukan tasmi’ 5 juz).
b) Memperesentasikan 1 buku ( Masing-masing
minimal 150 hal) atau mempresentasikan
pelatihan yang pernah diikutinya kepada
guru yang lain (4 x 60 menit) atau memenang
kan pertandingan kemampuan profesi.
c) Mengikuti minimal 2 kali pelatihan (dibukti
kan dengan sertifikat) baik dilakukan di
internal yayasan maupun di luar dalam
rentang waktu promosi.
d) Bagi non keguruan harus memiliki akta IV
untuk promosi kali yang pertama.

2.2.3. Ketentuan-ketentuan kompetensi TU /


Pustakawan dan Staf Sekretariat
a) Hapal Al-Qur’an 0,5 juz atau tahsin bacaan
alquran untuk promosi kali yang pertama.
b) Mengikuti minimal 2 kali pelatihan / training
yang dibuktikan dengan sertifikat.
c) Menemukan inovasi untuk memudahkan
pekerjaannya.
d) Mempresentasikan 1 buku ( minimal 150
halaman)
2.2.4.Ketentuan-ketentuan kompetensi janitor
a) Hapal Al-Qur’an 1/4 juz atau tahsin bacaan
alquran untuk promosi kali yang pertama
atau tambahan hapalan ¼ juz untuk
penilaian berikutnya.
b) Mengikuti minimal 1 kali pelatihan / training
c) Menemukan inovasi untuk memudahkan
pekerjaannya.
d) Membaca 1 buku ( minimal 150 halaman)

3. Prosedur Promosi
138
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
K.PANDUAN PROMOSI

3.1. Koordinator administrasi atau TU Sekolah/Pondok


merekap hasil penilaian tahunan dan mengajukan
kepada kepala Sekolah/Pondok daftar nama guru dan
pegawai yang telah memperoleh poin komulatif minimal
4.
3.2. Kepala Sekolah/Pondok melakukan koordinasi dengan
bagian SDM untuk melakukan klarifikasi pencapaian
ketentuan kompetensi dan membicarakan program
dengan guru / pegawai tentang ketentuan kompetensi
yang belum dicapai.
3.3. Kepala Sekolah/Pondok mengajukan guru atau pegawai
yang telah memenuhi ketentuan administrasi dan
kompetensi dengan menggunakan form 001 kepada
koordinator administrasi
3.4. Koordinator administrasi merekap nama-nama yang
diusulkan dari masing-masing unit Sekolah/Pondok dan
membuat pengajuan promosi ke pengurus yayasan
setelah mendapat pertsetujuan Direktur YAYASAN.
3.5. Bagian administrasi mengeluarkan SK baru bagi Guru
atau pegawai yang telah mendapatkan persetujuan
yayasan sesuai dengan penggolongan yang telah
disetujui.
3.6. Bagian administrasi menyerahkan SK baru kepada guru
atau pegawai melalui kepala Sekolah/Pondok.

4. Kompensasi.
Perubahan Golongan kepangkatan Guru dan Pegawai
akan menyebabkan perubahan penggolongan gaji pokok.
Posisi gaji pokok pada golongan yang baru akan mengikuti
rentang gaji pada golongan sebelumnya. Misalnya Ahmad
sebelum penilaian golongannya IIA. Rentang gaji berada pada
posisi MIDLE. Setelah promosi golongan menjadi IIB maka
rentang gaji pokok yang baru berada pada posisi MIDLE pada
rentang gaji golongan IIB.

139
LAMPIRAN PERATURAN KEPEGAWAIAN
K.PANDUAN PROMOSI

5. Kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa untuk meningkatkan Kualitas SDM, promosi pegawai
tidak hanya didasarkan kepada persyaratan administrasi,
tetapi harus juga didasarkan kepada persyaratan peningkatan
kompetensi. Hal ini dimaksudkan agar guru dan pegawai yang
memiliki golongan lebih tinggi atau bekerja lebih lama pada
yayasan memiliki kemampuan dan wawasan lebih baik jika
dibandingkan dengan guru dan pegawai yang memiliki
golongan lebih rendah atau guru dan pegawai baru

140

Anda mungkin juga menyukai