Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Indonesia
ABSTRACT
61
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 61-73
62
Direksi Dan Dewan Komisaris: Pengaruh Dewan Wanita Terhadap Kebijakan Dividen Di Indonesia (Fauziah dan
Probohudono)
stereotip yang mengatakan wanita Selanjutnya, metode penelitian akan
cenderung tidak berani untuk mengambil menguraikan tentang teknik pengumpulan
risiko dibandingkan pria (Saeed & Sameer, dan analisis data. Pembahasan hasil juga
2017). Secara umum, pria dianggap lebih dijabarkan untuk menjelaskan semua
kompetitif, percaya diri, dan lebih berani aspek terkait penelitian. Kemudian,
untuk mengambil suatu risiko (Eckel & kesimpulan, saran, implikasi dan
Grossman, 2008). Hasil yang bertentangan keterbatasan digunakan sebagai penutup
dikemukakan oleh Adams dan Funk (2012) dalam penelitian ini.
menemukan bahwa direktur wanita
cenderung lebih risk-loving daripada TINJAUAN PUSTAKA DAN
direktur pria. Direktur wanita juga PENGEMBANGAN HIPOTESIS
memiliki keunggulan komparatif Teori Keagenan
sehubungan dengan diversifikasi produk Teori keagenan berfokus pada konflik yang
dan tugas-tugas yang berhubungan dengan terjadi pada perusahaan berdasarkan
komunikasi (Schubert, 2006). Bukti lainnya hubungan kontraktual antara prinsipal dan
bahwa direktur wanita memiliki tingkat agen (Jensen & Meckling, 1976). Menurut
sensitivitas lingkungan yang lebih tinggi teori keagenan, manajer memiliki
sehingga meningkatkan aktivitas tanggung kesempatan untuk menggunakan sumber
jawab sosial perusahaan (Bear, Rahman & daya perusahaan untuk kepentingan
Post, 2010), mengurangi manipulasi laba sendiri, tetapi pemilik juga memiliki
dan penipuan (Bermig & Frick, 2010). wewenang untuk memberikan batasan
Pemegang saham menekankan kepentingan manajer agar hak-hak para
keberadaan wanita karena adanya pemegang saham terlindungi.
anggapan wanita mampu mengerti Meningkatnya informasi asimetri antara
pemegang saham dengan baik. pemilik dan manajemen akan
Kusumastuti, Supatmi, dan Sastra (2007) menyebabkan masalah keagenan semakin
menemukan wanita lebih berhati-hati, besar dan menimbulkan keraguan para
cenderung enggan terhadap risiko, dan pemilik terhadap arus kas masa depan.
teliti. Sikap tersebut dapat mendukung Salah satu cara untuk mengurangi
peran komisaris. Komisaris bertugas untuk masalah keagenan ini adalah dengan
mengawasi jalannya perusahaan agar membagikan dividen. Menurut Jensen
sesuai dengan tujuan perusahaan. (1986), dividen bertindak sebagai
Memperhatikan kesejahteraan pemegang mekanisme untuk mengurangi masalah
saham merupakan salah satu tujuan keagenan yang timbul dari konflik antara
perusahaan. Komisaris wanita dapat pemilik dan manajemen. Ang, Fatemi, dan
memperbesar kemungkinan untuk Tourani-Rad (1997) menunjukkan bahwa
membagikan dividen, karena komisaris perusahaan yang memiliki laba yang
wanita akan menuntut lebih banyak berlimpah akan memilih untuk menahan
mekanisme kontrol dari tim manajemen laba kemudian diinvestasikan kembali
serta membuat keputusan lebih baik yang karena pengembalian yang didapat dari
berdampak positif bagi pemegang saham pembagian dividen mungkin tidak sebesar
(Adams, Hermalin & Weisbach 2010). Akan apabila laba tersebut diinvestasikan. Jensen
tetapi, apakah dengan keberadaan direksi (1986) berpendapat bahwa manajer
wanita dan komisaris wanita dapat memiliki insentif untuk menggunakan
memengaruhi pembayaran dividen? sumber daya organisasi demi keuntungan
Penelitian ini akan meguji tentang mereka sendiri ketika mereka menahan
pengaruh keberadaan wanita di direksi dan kas, daripada menggunakan kelebihan arus
komisaris terhadap kebijakan pembayaran kas ini untuk membayar dividen kepada
dividen. pemegang saham. Oleh karena itu, para
Setelah pendahuluan, artikel ini akan pemegang saham mendorong adanya
menjabarkan tentang literatur dan keragaman gender. Keragaman gender
pengembangan hipotesis yang diperkuat dianggap mampu untuk memberikan
dengan hasil penelitian terdahulu. pemantauan secara efektif kepada
63
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 61-73
64
Direksi Dan Dewan Komisaris: Pengaruh Dewan Wanita Terhadap Kebijakan Dividen Di Indonesia (Fauziah dan
Probohudono)
menahan kas selama adanya (Hillman, Cannella, & Paetzold 2000).
ketidakpastian pasar untuk melindungi Mudahnya akses sumber daya dikarenakan
keuangan perusahaan. Risiko terbesar yang wanita dapat membangun saluran
kerap dihadapi oleh manajemen di negara komunikasi dan keharmonisan dengan
berkembang adalah adanya perubahan pemangku kepentingan eksternal untuk
ekonomi (Grant Thornton, 2017). mengurangi biaya agensi di tingkat dewan
Perubahan tersebut sangat berpengaruh dan memperoleh dukungan serta
terhadap keputusan yang akan diambil menciptakan legitimasi di lingkungan
oleh manajemen. Adanya ketidakpastian eksternal (Adams & Ferreira, 2009).
pasar menyebabkan risiko tersebut sulit Kemudahan dalam mengakses modal dapat
untuk diprediksi sehingga direktur wanita mencegah tindakan komisaris untuk
akan cenderung menahan arus kas keluar. menahan kas di masa krisis.
Marter dan Lighthall (2012) Dewan komisaris dengan proporsi
berpendapat ketika dihadapkan dengan wanita yang lebih tinggi menunjukkan
keadaan yang tidak pasti maka wanita akan pengelolaan keuangan yang superior,
cenderung merasa takut sedangkan pria sehubungan dengan kualitas pinjaman
akan cenderung mengeluarkan amarah. pada periode setelah krisis keuangan sebab
Emosi ini memberikan efek bagi perilaku wanita cenderung mengambil keputusan
seperti rasa takut mendorong orang untuk keuangan yang tepat dengan risiko yang
berusaha mengurangi risiko sedangkan rendah (Ward & Forker, 2015). Komisaris
amarah akan mendorong orang untuk bertugas untuk mengawasi kegiatan
berani mengambil risiko. Cabo, Gimeno dan operasional perusahaan. Adanya
Nieto (2012) menguji tentang peningkatan jumlah wanita di komisaris
keanekaragaman gender dalam sektor maka kemungkinan untuk membayar
perbankan. Persentase wanita di direksi dividen akan lebih besar karena komisaris
dalam sektor perbankan dinilai rendah wanita akan menuntut lebih banyak
karena sektor perbankan dianggap rentan mekanisme kontrol serta membuat
terhadap risiko. Tingginya risiko terkait keputusan lebih baik yang berdampak
pasar di negara berkembang dan positif bagi pemegang saham.
kecenderungan keengganan terhadap risiko H2: Proporsi komisaris wanita berpengaruh
dari direktur wanita, maka kemungkinan positif terhadap kebijakan
besar mereka akan meminimalkan risiko pembayaran dividen
lingkungan dengan mempertahankan uang
tunai dan membayar dividen rendah (Saeed Direktur Independen Wanita dan Ke-
& Sameer, 2017). bijakan Pembayaran Dividen
H1: Proporsi direktur wanita berpengaruh Para pemangku kepentingan membutuhkan
negatif terhadap kebijakan perwakilan di dewan independen untuk
pembayaran dividen melindungi aset mereka. Hillman, Cannella
Jr, dan Harris (2002) memberikan bukti
Proporsi Komisaris Wanita dan Kebijakan bahwa sebagian besar dewan wanita
Pembayaran Dividen berasal dari karir non-bisnis; seringkali
Pemegang saham menekankan keberadaan mereka naik ke jabatan atas dengan
wanita di jajaran dewan komisaris karena menunjukkan kinerja profesional dan
adanya anggapan wanita mampu mengerti pendidikan mereka yang mencolok. Ini
pemegang saham dengan baik (Adams & menyiratkan bahwa direktur wanita tidak
Ferreira, 2009). Wanita dalam jajaran memiliki jaringan koneksi dengan pihak
komisaris dapat membantu pengambilan lain. Direktur independen lebih konservatif
keputusan yang tepat dengan resiko yang daripada direktur internal dan dapat
rendah. Keberadaan wanita berpengalaman membantu mengurangi biaya agensi yang
biasanya memiliki hubungan yang kuat timbul dari adanya informasi asimetri
dengan jaringan masyarakat yang lebih antara pemegang saham dan manajer.
beragam menyiratkan keuntungan dalam Direktur independen juga memiliki insentif
mempermudah mengakses sumber daya untuk menetapkan keputusan dengan tepat
65
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 61-73
66
Direksi Dan Dewan Komisaris: Pengaruh Dewan Wanita Terhadap Kebijakan Dividen Di Indonesia (Fauziah dan
Probohudono)
sehingga dikeluarkan. Total sampel akhir pengaruh dari dewan wanita terhadap
yang digunakan dalam penelitian ini kebijakan dividen dilakukan dengan
sebanyak 138 sampel. analisis regresi berganda. Pembayaran
dividen dihitung dengan menggunakan
Definisi Operasional dan Pengukuran dividen payout ratio (DIVPR). Pengukuran
Variabel tersebut sudah banyak digunakan oleh
Dividen adalah proses pembagian hasil peneliti sebelumnya (Amidu, 2007).
keuntungan kepada pemegang saham Penelitian sebelumnya biasanya dilakukan
dalam bentuk uang tunai atau saham. di negara one-tiers system dimana hanya
Pembayaran dividen yang lebih tinggi ada posisi direktur sedangkan penelitian
kepada pemegang saham dapat mencegah ini menguji dari segi direksi dan komisaris
sejumlah uang mengalir ke manajer (Ben- karena Indonesia menerapkan two-tiers
Nasr, 2015). Kebijakan dividen diproksikan system.
dengan dividend payout ratio (DIVPR) Model penelitian untuk menguji
seperti yang digunakan dalam Amidu hipotesis, sebagai berikut:
(2006). DIVPR diformulasikan sebagai
dividen per saham dibagi laba per saham. DIVPRit = α + β1DDWit + β2DKWit + β3DDIWit +
β4DKIWit + β5FIRMSIZEit + β6ROAit +
Proporsi direktur wanita (DDW)
β7IND1it + β8IND2it + εit……………..(1)
dirumuskan sebagai jumlah direktur
wanita dibagi total anggota direktur. Catatan : DIVPR (Dividend Payout
Proporsi komisaris wanita (DKW) Ratio)= dividen per saham/laba per saham;
dirumuskan sebagai jumlah komisaris DDW (Direktur Wanita)= direktur wanita/
wanita dibagi total anggota dewan total anggota direksi; DKW (Komisaris
komisaris. Proporsi direktur wanita (DDIW) wanita)=komisaris wanita/total anggota
dirumuskan sebagai jumlah direktur dewan komisaris; DDIW (Direktur
independen wanita dibagi total anggota Independen Wanita) = direktur independen
direksi. Proporsi komisaris independen wanita/total anggota direksi; DKIW
wanita (DKIW) diformulasikan sebagai (Komisaris Independen Wanita)= komisaris
jumlah komisaris independen wanita dibagi independen wanita/total anggota
total anggota dewan komisaris. komisaris; Firmsize (Ukuran Perusahaan)=
Sebagai variabel kontrol, Firmsize total aset (log); ROA (Return of Asset)=laba
diformulasikan sebagai total aset. ROA bersih/total aset; IND (Tipe industri)
diformulasikan laba bersih dibagi total =variabel dummy dengan 3 kelompok.
aset. Jenis industri dikelompokkan menjadi
3 jenis industri berdasarkan Bursa Efek ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Indonesia yang terdiri dari: (1) industri Statistik Deskriptif
utama, (2) industri manufaktur, dan (3) Pada tabel 2, baik direksi maupun
industri jasa. Variabel ini akan diukur komisaris memiliki jumah wanita yang
dengan menggunakan variabel dummy. terus meningkat. Terdapat beberapa alasan
IND1 bernilai 0 dan IND2 bernilai 0 jika yang mendasari peningkatan wanita baik di
termasuk industri utama, IND1 bernilai 0 direksi maupun di komisaris salah satunya
dan IND2 bernilai 1 jika termasuk industri dilatarbelakangi oleh adanya globalisasi
manufaktur, IND1 bernilai 1 dan IND2 dan perdagangan lintas batas yang
bernilai 0 jika termasuk industri jasa.
Industri manufaktur dan industri jasa Tabel 2.
digunakan untuk menangkap pengaruh Persentase wanita di direksi dan
industri terhadap pembayaran dividen, komisaris
sedangkan industri utama berfungsi Jabatan 2013 2014 2015 2016
sebagai kategori referensi (Sekaran &
Bougie, 2013). Direktur
wanita 14% 19% 19% 19%
67
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 61-73
DIVPR 0,32 0,17 0,30 0,16 0,31 0,16 0,34 0,17 0,32 0,20
DDW 0,19 0,17 0,18 0,17 0,18 0,18 0,20 0,18 0,20 0,17
DKW 0,20 0,16 0,15 0,16 0,18 0,16 0,23 0,16 0,24 0,15
DDIW 0,05 0,10 0,04 0,08 0,06 0,12 0,06 0,10 0,06 0,10
DKIW 0,08 0,12 0,09 0,16 0,06 0,11 0,09 0,12 0,09 0,11
IND1 0,70 0,46 0,70 0,47 0,70 0,46 0,70 0,46 0,71 0,46
IND2 0,18 0,39 0,17 0,38 0,19 0,40 0,19 0,40 0,18 0,39
1,89E+ 3,49E 1,36E+ 2,63E 1,88E+ 3,46E+ 2,17E 4,07E+ 2,07E+ 3,6E+
FIRMSIZE 13 +13 13 +13 13 13 +13 13 13 13
ROA 0,07 0,05 0,09 0,06 0,08 0,06 0,06 0,04 0,06 0,04
Catatan : DIVPR (Dividend Payout Ratio; DDW (Proporsi Direktur Wanita); DKW (Proporsi Komisaris wanita); DDIW
(Proporsi Direktur Independen Wanita; DKIW (Proporsi Komisaris Independen Wanita); Firmsize (Ukuran
Perusahaan); ROA (Return of Asset); IND ( Tipe industri).
68
Direksi Dan Dewan Komisaris: Pengaruh Dewan Wanita Terhadap Kebijakan Dividen Di Indonesia (Fauziah dan
Probohudono)
hipotesis dengan menggunakan uji regresi pengembalian yang didapat dari pembagian
berganda. Panel A dan C menunjukkan dividen mungkin tidak sebesar apabila laba
adanya hubungan negatif dan signifikan (p- tersebut diinvestasikan kembali.
value < 0,05) antara direktur wanita (DDW) Pada tabel 5, Panel A , B dan E
dan pembayaran dividen. Menurut hasil variabel komisaris wanita (DKW) justru
penelitian ini maka H1 dinyatakan menunjukkan adanya pengaruh positif
diterima. Hasil penelitian ini mendukung signifikan terhadap pembayaran dividen.
penelitian dari Saeed dan Sameer (2017) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa keberadaan wanita di direksi ber- bahwa pengaruh keberadaan komisaris
pengaruh negatif terhadap pembayaran wanita dapat meningkatkan jumlah dividen
dividen. Jadi terbukti bahwa wanita cender- yang dibayarkan. Menurut hasil penelitian
ung enggan terhadap risiko karena sifat maka H2 dinyatakan diterima. Hasil
wanita yang lebih waspada terhadap risiko penelitian ini mendukung penelitian
(Hillman, Shropshire, & Cannella, 2007). Purcheta-Martinez dan Bel-Oms (2015);
Marter dan Lighthall (2012) menunjukkan Chen, Leung, dan Goergen (2017); Byoun,
bahwa adanya kecenderungan seorang Chang dan Kim (2016); dan Van Pelt (2013)
wanita akan merasa takut apabila berada bahwa keberadaan wanita di jajaran dewan
dalam keadaan yang berisiko sehingga komisaris berpengaruh positif terhadap
mereka akan cenderung untuk pembayaran dividen. Menurut Wellalage,
menghindari risiko. Adanya ketidakpastian Fauzi, dan Wang (2012) mengatakan bahwa
pasar menyebabkan seorang direksi wanita dewan komisaris yang beragam dapat
akan cenderung menahan kas dengan cara meningkatkan pembayaran dividen. Wanita
mengurangi dividen yang dibagikan. dapat membangun saluran komunikasi dan
Penelitian Ang, Fatemi, dan Tourani-Rad keharmonisan dengan pemangku kepent-
(1997) di Indonesia menunjukkan bahwa ingan eksternal untuk mengurangi masalah
perusahaan yang mendapatkan surplus bi- agensi dan mempermudah dalam
asanya memiliki laba yang berlimpah dan mengakses sumber daya (Adams & Ferreira,
tak jarang mereka memilih untuk menahan 2009). Wanita tampaknya juga memiliki
laba untuk diinvestasikan kembali karena keunggulan komparatif sehubungan
Tabel 5.
Hasil Uji Regresi Berganda
PANEL A PANEL B PANEL C PANEL D PANEL E
Pooled Data Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Variabel
(138 sampel) (30 sampel) (37 sampel) (37 sampel) (34 sampel)
DDW -2,37 0,02** -1,50 0,15 -2,54 0,02** -0,40 0,70 -0,12 0,91
DKW 3,38 0,00*** 1,80 0,09* 1,25 0,22 0,54 0,59 2,00 0,06*
DDIW 1,18 0,24 0,52 0,61 1,56 0,13 0,81 0,42 -0,40 0,69
DKIW -1,57 0,12 -0,55 0,59 -0,68 0,50 -0,61 0,55 -1,60 0,12
IND1 0,40 0,69 -0,01 0,99 1,34 0,19 0,33 0,74 0,24 0,81
IND2 0,77 0,44 -0,19 0,85 0,80 0,43 -0,11 0,92 1,15 0,26
FIRMSIZE -1,10 0,27 -0,63 0,54 -0,14 0,89 -1,07 0,29 -0,61 0,55
ROA 2,83 0,01** 0,44 0,66 2,67 0,01** 1,96 0,06* 0,60 0,55
Signifikansi 1%***, Signifikansi 5% **, Signifikansi 10% *
Catatan : DIVPR (Dividend Payout Ratio)=dividen per saham/laba per saham; DDW (Proporsi Direktur Wanita)
=proporsi direktur wanita/total anggota direksi; DKW (Proporsi Komisaris wanita)=proporsi komisaris wanita/
total anggota dewan komisaris; DDIW (Proporsi Direktur Independen Wanita)= proporsi direktur independen
wanita/total anggota direksi; DKIW (Proporsi Komisaris Independen Wanita)=proporsi komisaris independen
wanita/total anggota komisaris; Firmsize (Ukuran Perusahaan)= total aset (log); ROA (Return of Asset)=laba
bersih/total aset; IND ( Tipe industri)=variabel dummy dengan 3 kelompok.
69
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 61-73
70
Direksi Dan Dewan Komisaris: Pengaruh Dewan Wanita Terhadap Kebijakan Dividen Di Indonesia (Fauziah dan
Probohudono)
dewan. Economic Literature, 48(1), pages 58-
107.
KETERBATASAN DAN SARAN Amason, A.C. (1996). Distinguishing the
effects of functional and
Keterbatasan
dysfunctional conflict on strategic
Pada penelitian ini memiliki beberapa decision making: Resolving a paradox
keterbatasan, seperti sampel yang terbatas for top management teams. Academy
sebab pembayaran dividen bukanlah suatu of management journal, 39(1), 123-
keharusan. Perusahaan akan membagikan 148.
dividen apabila mendapatkan laba dan Amidu., J.A. (2006). Determinants of
dapat menyisihkan sekitar 20% untuk dividend payout ratios in Ghana. The
Journal of Risk Finance, 7(2), 136 –
dijadikan dana cadangan. Terlebih lagi,
145.
wanita juga masih menjadi kaum minoritas Andrés, P., Arranz-Aperte, L., & Rodriguez-
di jajaran dewan baik direksi maupun Sanz, J,A. (2017). Independent versus
dewan komisaris. Terdapat kemungkinan non-independent outside directors in
apabila jumlah data yang tersedia lebih European companies: Who has a say
banyak maka hubungan linear antara on CEO compensation?. BRQ Business
keragaman gender dan dividen mungkin Research Quarterly, 20(2), 79-95.
Ang, J., Fatemi, A., & Tourani-Rad, A.
akan berubah. Mengingat penelitian ini
(1997). Capital structure and
hanya menggunakan informasi yang dividend policies of Indonesian firms.
tersedia di laporan tahunan dan laporan Pacific-Basin Finance Journal, 5(1), 87
keuangan maka sulit untuk menentukan -103.
apakah keberadaan wanita benar-benar Bear, S., Rahman, N., & Post, C. (2010). The
dapat menghasilkan keputusan yang impact of board diversity and gender
composition on corporate social
berbeda dengan anggota yang dominasi
responsibility and firm reputation.
pria terkait keputusan pembayaran Journal of Business Ethics, 97(2), 207-
dividen. Diperlukan adanya observasi lebih 221.
lanjut untuk dapat memahami perbedaan Ben-Nasr, H. (2015). Government ownership
perilaku antara wanita dan pria dalam and dividend policy: Evidence from
mengambil keputusan. newly privatized firms. Journal of
Business Finance & Accounting, 42(5),
665–704.
Saran
Bermig, A., & Frick, B. (2010). Board size,
Penulis menyarankan beberapa hal bagi board composition, and firm
penelitian selanjutnya, seperti melakukan performance: Empirical evidence from
perbandingan dengan negara lain karena Germany. Diakses dari https://
terdapat kemungkinan setiap negara ssrn.com/abstract=1623103
berkembang memiliki keadaan Byoun, S., Chang, K., & Kim, Y.S. (2016).
perekonomian yang berbeda sehingga Does corporate board diversity affect
corporate payout policy?. Asia‐Pacific
memungkinkan keputusan yang diambil
Journal of Financial Studies, 45(1), 48-
oleh seorang direktur wanita dan komisaris 101.
wanita akan berbeda sesuai dengan Cabo, R., Gimeno, R., & Nieto, M. (2012).
keadaan lingkungan yang dihadapi. Gender Diversity on European Banks’
Boards of Directors. Journal of
DAFTAR PUSTAKA Business Ethics 109, 145-162
Adams, R.B., & Ferreira, D. (2009). Women Chen, G., Liu, C., & Tjosvold, D. (2005).
in the boardroom and their impact of Conflict management for effective
governance and performance. Journal top management teams and
of Financial Economics, 94(2), 291– innovation in China. Journal of
309. Management Studies, 42(2), 277-300.
Adams, R.B., & Funk, P. (2012). Beyond the Chen, J., Leung, W.S., & Goergen, M. (2017).
glass ceiling: Does gender matter?. The impact of board gender
Management science, 58(2), 219-235. composition on dividend payouts.
Adams, R.B., Hermalin., & Weisbach. (2010). Journal of Corporate Finance, 43, 86-
The role of boards of directors in 105.
corporate governance: A conceptual Darmadi, S. (2013). Do women in top
framework and survey. Journal of management affect firm
71
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 18, No. 1, Februari 2018: 61-73
72
Direksi Dan Dewan Komisaris: Pengaruh Dewan Wanita Terhadap Kebijakan Dividen Di Indonesia (Fauziah dan
Probohudono)
Tahun 2007 Nomor 106. Jakarta. Gender Diversity in Member-
Van Pelt, T. (2013). The effect of board Governed, Community Financial
characteristics on dividend policy. Institutions. Journal of Business
Unpublished working paper, Tilburg Ethics, 141(2), 351–366.
School of Economics and Wellalage, N., Fauzi, F., & Wang, G. (2012).
Management, Department of Finance. Corporate governance and cash
Tilburg University: The Netherlands, 1 dividend policy: Evidence from
-62. Chinese IPOs. Unpublished working
Ward, A., & Forker, J. (2015). Financial paper, 1-24.
Management Effectiveness and Board
73