Anda di halaman 1dari 24

Apologetika dan

Penginjilan
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap
sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab
kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu
tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah
lembut dan hormat," (1 Petrus 3:15)

Jonathan Christianto Sutadji


JADWAL
1. Apologetika dan Penginjilan
2. Apologetika dan Pemuridan
3. Mengenal Wawasan Dunia Ateisme
4. Apologetika terhadap Ateisme
5. Alkitab 1
6. Alkitab 2
7. Kematian Yesus Kristus
8. Kebangkitan Yesus Kristus
9. Keilahian Yesus Kristus
10. Allah Tritunggal 1
11. Allah Tritunggal 2
APOLOGETIKA
Secara etimologi atau asal-usul kata, apologetika berasal dari
kata Yunani apologia yang artinya adalah “pembelaan” secara
umum, baik secara legal, religius, maupun personal.
Pertimbangan Dasar
A. Ingat bahwa tujuan utama kita adalah bersaksi!
B. Ketika orang yang diinjili mengajukan sanggahan, kita harus
siap memberi jawaban dengan sikap yang benar.
C. Apa yang menjadi sumber sanggahan terhadap Penyajian Injil?
D. Hindari kecenderungan alamiah untuk berdebat.
E. Ungkapkan penghargaan Anda atas pertanyaan
mereka untuk mengurangi ketegangan.
A. Ingat bahwa tujuan utama kita adalah bersaksi!
1. Jutaan orang telah menerima Kristus tanpa mengajukan satupun
pertanyaan yang menyulitkan.
2. Jangan berpikir bahwa semua orang yang akan diinjili akan
mengajukan sanggahan.
3. Menjadikan apologetika sebagai alat bagi penginjilan.
B. Ketika orang yang diinjili mengajukan sanggahan, kita
harus siap memberi jawaban dengan sikap yang benar.
1. Dituntut jawaban yang benar bisa menakutkan. Itu sebabnya kita
harus siap sedia.
2. Mengembangkan sikap yang benar yaitu dengan lemah lembut
dan hormat.
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai
Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk
memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang
yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang
pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan
lemah lembut dan hormat,
1 Petrus 3:15
dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka,
yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh
dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka
itu.
1 Petrus 3:16
C. Apa yang menjadi sumber sanggahan terhadap
Penyajian Injil?
Ada sanggahan yang memang benar-benar merupakan masalah.
1. Faktor personal
2. Faktor emosional
3. Faktor intelektual
Ada sanggahan yang hanya dalih saja.
D. Hindari kecenderungan alamiah untuk berdebat.
E. Ungkapkan penghargaan Anda atas pertanyaan
mereka untuk mengurangi ketegangan.
Anda akan dapat mengatasi sebagian besar sanggahan dengan
mengatakan:
1. “Saya senang bahwa Anda mengemukakan hal ini”
2. “Saya menghargai pendapat Anda”.
Cara Mengatasi Sanggahan
A. Berdoalah meminta bantuan dari Allah
B. Jawab langsung apabila Anda memang dapat menjawab dengan
tepat, dan sesudah itu langsung kembali kepada pokok
pembahasan (Taktik Pertanyaan)
C. Berjanjilah untuk meneliti dan kemudian memberikan
jawabannya
A. Berdoalah meminta bantuan dari Allah
"karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-
penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12)

"Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap
syukur. Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk
pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus,
yang karenanya aku dipenjarakan. Dengan demikian aku dapat
menyatakannya, sebagaimana seharusnya." (Kolose 4:2-4)
B. Menjawab langsung apabila Anda memang dapat
menjawab dengan tepat, dan sesudah itu langsung
kembali kepada pokok pembahasan
Taktik Bertanya
Ada tiga cara dasar dalam menggunakan taktik ini:
a. Menggali informasi
b. Membalikkan beban pembuktian
c. Menuntun percakapan ke arah tertentu.
Manfaat Bertanya
1. Pertanyaan mengundang interaksi yang hangat mengenai
sesuatu yang sangat dipedulikan lawan bicara kita: pemikirannya
sendiri.
2. Kita belajar sesuatu, kita menyelesaikan percakapan dengan
bertambah pengetahuan daripada ketika datang.
3. Pertanyaan memungkinkan kita membuat kemajuan pada suatu
titik tanpa memaksa.
P1: Maksud Anda?
Pertanyaan ini menolong kita memahami apa yang orang pikirkan.
Kita ingin mencari tahu isi poin utama entah dari pertanyaan atau
statement: kita tidak ingin salah memahaminya.
Kita sedang membicarakan motif dia bertanya itu apa.
P2: Bagaimana Anda bisa
berkesimpulan seperti itu?
Membalikkan beban pembuktian
Beban pembuktian adalah tanggung jawab seseorang untuk
mempertahankan atau membuktikan pandangannya.
"Siapa yang membuat klaim menanggung bebannya"
Pertanyaan kedua ini menolong kita mengetahui mengapa ia
berpikir dengan cara itu.
P2: Bagaimana Anda bisa
berkesimpulan seperti itu?
Ilustrasi rumah tanpa tembok: membedakan argumen vs
penjelasan.
Penjelasan alternatif bukanlah pembuktian kesalahan.
Penjelasan alternatif: Apakah itu mungkin, masuk akal, dan paling
masuk akal daripada alternatif-alternatif yang lain?
P3: Pertanyaan Pemandu
Bisa dipakai untuk memberitahu, mempersuasi, mengendalikan
percakapan, atau menunjukkan kesalahan.
“Pernahkah Anda berpikir...”
C. Berjanjilah untuk meneliti dan kemudian
memberikan jawabannya
Jangan merasa bersalah karena tidak bisa menjawab pertanyaan yang sulit.
Anda mungkin dapat mengatakan sesuatu seperti,
“Wah, itu pertanyaan yang bagus. Saya kurang tahu jawabnya, tetapi saya
senang untuk mempelajarinya dan berjanji akan memberi tahu Anda
jawabannya”
IS EVERYTHING CLEAR?
Feel free to make this an open discussion for
questions or clarifications.

Anda mungkin juga menyukai