11. Mengapa kita harus bersyukur atas nimat Allah yag di berikan kepada kita?
Jawab : Karena orang yang bersyukur niscaya Allah akan menambah kenikmatan
tersebut. Sesuai dengn firman Allah dalam (QS: Ibrahim:7) yang maknanya:
Barang siapa yang bersyukur atas nikmatku kata Allah, niscaya aku akan
menambah nikmat itu.
12. Bagaimana cara menjaga lisan dan jari agar terhindar dari hal yang buruk
terjadi?
Jawab : Menjaga Lisan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu berkata yang baik
atau kalau tidak mampu maka diam. Jadi diam kedudukannya lebih rendah dari
berkata baik namun masih baik dibanding dengan perkataan yang tidak baik. Dan
cara menjaga jari agar terhindar dari perbuatan buruk adalah dengan menahan diri
untuk tidak mengetik kata kataa kasar dan kotor
13. Janji adalah hutang, jelaskan secara lugas?
Jawab : janji dan hutang adalah dua hal yang wajib dipenuhi, dibayarkan dan
dipertanggungjawabkan oleh seseorang. Sederhanya, apabila seseorang berjanji,
maka ia sama saja sedang berhutang kepada mereka yang dijanjikan sesuatu,
begitupula sebaliknya dimana jika kita sedang berhutang, maka kita telah berjanji
untuk mengembalikan hak orang lain kepada pemiliknya.
14. Tuliskan dalil yang bersumber dari Al-quran dan dan hadis tentang
larangan membuka aib orang lain,
Jawab : Barang siapa membuka aib saudaranya, niscaya Allah akan membuka
aibnya dan siapa yang dibuka Allah akan aibnya, niscaya Allah akan
menunjukkan aibnya, meskipun dirahasiakan di lubang kendaraan.” (HR.
Tirmidzi).
15. Tuliskan kisah inspiratif (Kisah Nabi dan Rosul atau Para Sahabat )tentang
menutup aib diri atau orang lain.?
Jawab : Dikisahkan, bahwa suatu hari para sahabat sedang berkumpul di masjid. Lalu
terciumlah bau kentut diantara mereka, sehingga membuat para sahabat tidak tahan
dengan bau tersebut, salah seorang dari mereka berdiri dan berkata, “Barangsiapa
yang kentut, silakan bangun”. Hening, tak seorang pun berdiri. Ketika datang
waktu Isya mereka berkata, “Orang yang kentut pasti akan berwudhu setelah ini.
Orang itulah yang kentut”. Setelah itu, para sahabat menoleh ke belakang untuk
melihat siapa yang keluar. Masih seperti tadi, tak seorang pun yang beranjak dari
tempat duduknya, mungkin malu. Lalu Bilal bangun untuk mengumandangkan
adzan. Kemudian Nabi Muhammad berkata: “Tunggu dulu, aku belum batal, tapi
aku hendak berwudhu lagi. ”Lalu para sahabat pun ikut berwudhu dan tidak
diketahui siapa yang kentut waktu itu.