Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ETIKA PROFESI GURU

36 Langkah Belajar Mengajar Emotional


Question cara Nabi Muhammad
Dosen Pengampu :
Dr. Kuliyatun, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Dian Pangestu NPM 21250014

Vastika Yulia Putri NPM 21250038

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1444 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah me
mberikan nikmat yang luar biasa, keteguhan, serta kekuatan sehingga kami bisa m
enyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kep
ada Junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan terimakasih, kepada pihak


yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Tentu makalah yang
kami buat ini sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan
saran dan kritik supaya dapat menjadi perbaikan kami dimasa mendatang.

Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca maupun
kami selaku penyusun.

Metro, 11 November 2022

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Emotional Question ...................................................... 2
B. Beberapa Langkah Belajar Mengajar Emotional Question Cara Nabi
Muhammad SAW................................................................................. 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kecerdasan emosional sekaligus intelektual ternyata tidak cukup membuat
seseorang berhenti mencari kepuasan batin sekaligus jati dirinya. Emosional
spiritual question (ESQ) mengingatkan bahwasanya menjadi seorang pemimpin
kita harus meniru cara dari Uswatun Hasanah kita Rasulullah Nabi Besar
Muhammad SAW. yang mengajarkan kepada kita agar bisa menjadi pemimpin
yang memiliki tingkatan-tingkatan kesempurnaan, yang pertama agar menjadi
pemimpin yang dicintai kita harus bisa berhubungan kepada sesama manusia,
kedua agar pemimpin bisa dipercaya maka, seorang pemimpin harus menjaga
integritas, tingkat ketiga agar seorang pemimpin bisa diakui atau diikuti maka
seorang pemimpin harus banyak menolong, tingkat keempat seorang pemimpin
harus menyiapkan kaderisasi untuk menjalankan organisasi secara terus-menerus
dengan cara menyiapkan pendamping, dan tingkat kelima seorang pemimpin akan
bisa menjadi pemimpin Abadi dengan cara meninggalkan warisan. Dengan ESQ
juga akan terbentuk nilai dasar yang jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjasama,
adil, peduli, visioner, rasa saling menghormati, rasa saling menyayangi, tidak ada
saling menjatuhkan, saling membenci antara satu agama dengan agama lain satu
Suku dengan suku lain.
Pada makalah ini, kelompok kami membahas 18 langkah belajar mengajar
emotional question cara nabi muhammad, dan yang 18 selanjutnya dibahas oleh
kelompok berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara belajar mengajar yang pernah dilakukan oleh Nabi
Muhammad ?
2. Apasajakah langkah-langkah belajar mengajar emotional question cara
Nabi Muhammad SAW.?

C. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui 36 langkah belajar mengajar tentang
emotional question cara nabi Muhammad SAW.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Emotional Question (EQ)


Emosional adalah kemampuan bertindak dengan mendengar suara hati dari
berbagai informasi yang dimiliki titik kemampuan mengenali perasaan diri sendiri
dan orang lain, kemampuan mengelola emosi secara baik pada diri sendiri dan
dalam hubungannya dengan orang lain merupakan hal penting untuk memahami
definisi emosional. Menurut goleman yang dikutip oleh Syarif Makmur bahwa
kematangan emosional adalah mentability, yang menentukan seberapa baik kita
mampu menggunakan keterampilan keterampilan lain manapun yang kita miliki,
termasuk intelektual yang belum terasa. EQ tidak lah ditentukan sejak lahir dalam
sebuah penelitian dengan cermat memperlihatkan Bagaimana EQ dapat dipupuk
dan diperkuat dalam diri kita sendiri.
EQ adalah kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain dan mengambil
informasi penting tersebut untuk mengambil tindakan. Kita dituntut untuk menjadi
insan yang kreatif, berani mengambil resiko, komitmen, tanggung jawab, visi,
kemampuan merasakan kemampuan membaca situasi, inisiatif, sensitif dan
merasakan serta melihat dengan mata hati. Melalui sentuhan dan pendekatan EQ
membuat seseorang mampu membuka diri untuk membangkitkan potensinya yang
selama ini Terpendam sehingga meraih prestasi yang terbaik. Seorang guru
hendaknya ikhlas beramal semata karena Allah dan niat mengamalkan ilmunya
agar bermanfaat, memberantas kebodohan, memperbanyak amal kebaikan,
menambah ganjaran, seperti sabda Nabi dalam hadis shahih," semua amal
tergantung dengan niat ", sabda rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu umamah
ra "Sesungguhnya Allah, malaikat, penghuni langit dan bumi hingga semut yang
berada dalam lubangnya, bahkan ikan yang ada dalam lautan, bersama-sama
mendoakan kesejahteraan bagi seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada
manusia".
B. Beberapa Langkah Belajar Mengajar Emotional Question cara Nabi
Muhammad SAW.
1. Mengharap Ridho Allah
Ilmu dan amal ikhlas semata untuk Allah. Rasulullah bersabda dalam
hadis muslim intinya “..ada seorang lelaki belajar ilmu dan al-qur’an karena
semata untuk dianggap alim dan qori maka Rasul memerintahkan agar ia
diseret ke dalam neraka”. Naudzubillah min dzalik.
2. Jujur dan Amanah
Seorang murid tanya kenapa guru merokok?. Sang guru menjawab karena
atas anjuran dokter. Ingat! Kejujuran adalah kesuksesan bagi seorang guru
baik dunia maupun akhirat.
3. Komitmen dalam Ucapan dan Tindakan
Allah berfirman dalam Q.S. as-Shaf: 2-3 yang artinya “Hai orang-orang
yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang
tiada kamu kerjakan.”
4. Adil dan Egaliter (sederajat)
Ibnu katsir berkata: Firman Allah “Dan apabila kamu berkata maka
hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabatmu.” QS. An-Nisa:
135.
5. Berakhlak Karimah
1. Tutur kata yang halus serta wajah sumringah merupakan sebab yang
dapat menghilangkan kecanggungan antara guru dan murid.
2. Lemah lembut dan lapang dada dalam menanggapi murid yang bodoh.
6. Rendah Hati (bersifat tawadhu)
Adapun hadist tentang rendah hati dan kesombongan yang berbunyi;
“Nabi Muhammad SAW. Bersabda: ‘barang siapa yang tawadhu’ (rendah
hati ) karena Allah, maka Allah akan mengangkat (derajat) nya (didunia dan
akhirat). Dan siapa yang sombong maka Allah akan merendahkannya.”
(HR.Imam Ibnu Mandah dan Imam Abu Nu’aim).
7. Berani
Berani berbicara dan mengakui akan kesalahan. Berani memang luas
pengertiannya, tapi berani yang dimaksud ini adalah berani mengambil
tindakan yang baik, seperti hadist nabi Muhammad yang berbunyi: “Bukanlah
dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat, sesungguhnya pemberani
itu ialah orang yang sanggup menguasai dirinya di waktu marah.” (HR. Al-
Bukhori dan Muslim).
8. Menciptakan Nuansa Keakraban
Bergurau, bergembira bersama orang lain dengan tanpa merugikan dan
melecehkannya.
9. Sabar dan Mengekang Hawa Nafsu
Sabda Rasulullah, “Kekuatan bukanlah ketika ia mampu menguasai
manusia, tetapi kekuatan adalah ketika ia mampu menguasai dirinya ketika
marah.” Rasulullah memberikan mantelnya kepada orang baduwi yang
menarik mantelnya tersebut. Ingat!! Kesabaran merupakan faktor kesuksesan
yang kuat bagi seorang guru. Innallaha Ma’ashobirin (sesungguhnya Allah
bersama orang yang sabar).
10. Baik dalam Tutur Kata
Ingat pepatah “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Sebagaimana
hadist Nabi Muhammad yang Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir maka hendaklah dia berkata baik atau diam.”(HR. Al-
Bukhori dan Muslim).
11. Tidak Egois
Bermusyawarah dan tabayyun terhadap segala hal karena hal itu
cenderung kepada kebenaran dan kalaupun salah maka itu bukan tindakan
tercela karena ia telah berusaha.
12. Menanamkan Akidah Kuat Bagi Anak Didik
“muncullah sebuah generasi yang kuat serta erat tali hubungannya
dengan Allah.”
13. Memberikan Taushiyah
“nasihat secara sembunyi-sembunyi atau dengan tidak menyebutkan
namanya.”
14. Ramah dalam Pengajaran
“Ramah itu tidak akan ada pada seseorang, kecuali ia mencarinya dan
tidak terlepas dari seseorang, kecuali ia sendiri yang merusaknya.”
Diriwayatkan oleh imam Muslim & imam Ahmad.
15. Bijaksana Menuturkan Keburukan
Bertanya dengan tanpa menyebutkan nama misalnya, bagaimana seorang
pekerja yang aku utus?
16. Mengucapkan Salam Sebelum dan Sesudah Mengajar
Rasulullah bersabda “jika salah seorang di antara kamu, berjumpa dengan
saudaranya, ucapkanlah salam untuknya. Dan jika terhalang oleh pohon,
tembok, ataupun batu, kemudian menjumpainya, maka ucapkanlah salam
untuknya.” Diriwayatkan oleh imam Daud.
17. Memberlakukan Sanksi dengan Bijaksana
Sebagai guru kita jangan sampai Cemberut, cuek dengan siswa. Dan
ketika siswa melakukan kesalahan maka berikanlah sanksi yang sesuai dan
ambil keputusan dengan bijaksana. Ketika siswa melakukan kesalahan
jangan dibiarkan begitu saja, agar mereka tidak melakukan kesalaha-
kesalahan itu kembali.
18. Memancing Prestasi Siswa dengan Hadiah
Hadiah materi, hadiah do’a dan hadiah pujian atau boleh juga
memberikan hadiah yang bias mengapresiasi mereka agar lebih semangat lagi
untuk meraih prestasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Emosional adalah kemampuan bertindak mendengar suara hati dari berbagai
informasi yang dimiliki titik kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan
orang lain. EQ adalah kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain dan
mengambil informasi penting untuk mengambil tindakan.

Beberapa langkah belajar mengajar emotional question antara lain:


Mengharapkan ridho Allah, jujur dan amanah, komitmen dalam ucapan dan
tindakan, adil dan egaliter, berakhlak karimah, rendah hati, berani, menciptakan
nuansa keakraban, sabar dan mengekang hawa nafsu, baik dalam tutur kata, tidak
egois, menanamkan akidah kuat bagi anak didik, memberikan taushiyah, ramah
dalam pengajaran, bijaksana menuturkan keburukan, mengucapkan salam sebelum
dan sesudah mengajar, memberikan sanksi dengan bijaksana, memancing prestasi
siswa dengan hadiah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/515902221/MAKALAH-KELOMPOK-10-36-
LANGKAH-BELAJAR-DAN-MENGAJAR-EMOTIOMAL-converted

Anda mungkin juga menyukai