Anda di halaman 1dari 8

TATA IBADAH RABU ABU

GKI MAULANA YUSUF


Rabu, 17 Februari 2021

I. UMAT BERHIMPUN
AJAKAN BERIBADAH
Pnt Umat yang terkasih,
tidak ada satu pun di antara kita yang sempurna di dunia ini.
Setiap kita adalah pribadi-pribadi yang terbatas, yang bahkan
kadangkala jatuh dalam godaan dosa.
Di dalam ketidaksempurnaan,
Tuhan Yesus memanggil kita semua,
“Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu
dan berbeban berat,
Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

PROSESI (berdiri)
“ S UNGGUH L EMBUT T UHAN Y ESUS M EMANGGIL ”
KJ 353: 1,3; Do = AS; Syair dan Lagu: Softly and tenderly, Will. L. Thompson 1880, ter. Yamuger 1977

Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,


Memanggil aku dan kau.
Lihatlah Dia prihatin menunggu,
menunggu aku dan kau
Ref: Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil
Kau yang sesat marilah

Waktu serta kesempatan berlalu


yang dib’ri aku dan kau;
nanti gelap kematian membayang
mengancam aku dan kau. (Refrain)
VOTUM
PF Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit
dan bumi.
Umat (menyanyikan) KJ 478b - Amin

SALAM
PF Tuhan beserta saudara!
Umat dan beserta saudara juga!

KATA PEMBUKA (duduk)


Pnt Tuhan menciptakan kita dari debu, benda yang rapuh.
Begitulah sejatinya kita di hadapan Tuhan.
Kita rapuh terhadap dosa.
Kita rapuh terhadap sakit-penyakit.
Kita rapuh terhadap kematian.
Sudah sepatutnya kita yang rapuh ini
merendahkan diri di hadapan Tuhan,
memohon kepada-Nya untuk merengkuh kita
dalam embara kehidupan.
Jangan keraskan hatimu.
Dengarkanlah panggilan-Nya.
Rasakan kasih-Nya yang merangkul saudara dan saya,
menghibur jiwa yang kelu dan resah.

2 | Rabu Abu
. “ Y A K ASIH YANG M ERANGKULKU ”
KJ 366: 1,3; Do = AS; Syair: O Love That Wilt Not Let Me Go, George Matheson, 1882, Terjemahan: E. L.
Pohan Shn., Lagu: Albert L. Peace, 1885

Ya Kasih yang merangkulku, penghibur jiwa yang lelah,


Ku’bri kembali hidupku,
Supaya dalam sumber-Mu bertambah murnilah
Ya Sukacita yang penuh di balik tangis dan erang;
Senantiasa Kau menantiku.
‘Ku yakin, setelah gelap bersinar surya t’rang

II. PELAYANAN FIRMAN


DOA EPIKLESE (duduk)
PEMBACAAN ALKITAB
PF Bacaan kita diambil dari surat 2 Korintus 5:20-6:10.
Demikianlah Firman Tuhan. Berbahagialah mereka yang
mendengarkan Firman Allah dan yang memeliharanya.
Umat (menyanyikan) Hosana

Lagu: Rusia Ortodoks, mod.

KHOTBAH (duduk)
Kesalehan Sejati
SAAT HENING
III. RITUS PENOREHAN ABU
PENGAKUAN DOSA
PF Karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Maka marilah dengan kerendahan hati,
kita akui kesalahan di hadapan Tuhan.
(Hening sejenak)

3 | Rabu Abu
NYANYIAN (dinyanyikan oleh solis, berbalasan dengan umat )
Mazmur 51 : 2-18
Syair: Untung Ongkowidjaja, menurut Mazmur 51:3-17. Lagu: Untung Ongkowidjaja

4 | Rabu Abu
DOA
PF Allah Bapa yang rahimi, kami sering menutup hati, mata
dan telinga. Lari dari panggilan Sang Cinta, agar kami berbalik
arah, berlutut dan berserah, mengakui dosa dan berusaha untuk
berubah. Sebab kami tahu jalannya tidak mudah. Namun,
biarlah abu yang akan dioleskan ini, mengingatkan kami akan
hakikat diri. Bahwa kami berasal dari debu dan akan kembali jadi
debu.
Hidup kami sementara dan kelangsungannya hanya
bergantung pada kebaikan hati Allah. Mampukan kami, Tuhan,
untuk berani dan berusaha memperbaiki diri, dalam pertobatan
yang sejati.
Amin.
PENOREHAN ABU
PF Abu adalah simbol kerapuhan manusia dan pertobatan. Ingatlah
bahwa kita berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu.
Bagi kita yang mau menyatakan pertobatannya di hadapan Allah
dan sesama, marilah kita menorehkan abu di dahi kita masing-
masing sambil mengatakan “Aku adalah debu dan akan kembali
menjadi debu.”
(Para pelayan dan umat melakukan penorehan abu ke dahi masing-masing)

5 | Rabu Abu
” H ANYA D EBULAH A KU ”
KK 72:1-2; la = b; Syair: Cosmas Margono 1980, revisi Tim Puji Syukur 1992,
Lagu : Cosmas Margono

BERITA ANUGERAH (berdiri)


PF Anugerah pengampunan dari Tuhan bagi kita, ciptaan-Nya yang
rapuh, dinyatakan dalam Mazmur 145:8-9:
Tuhan itu pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
Tuhan itu baik kepada semua orang,
dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

IV. PENGUTUSAN
PF Maka, marilah kita menyatakan kesalehan yang sejati.
Lakukanlah firman Tuhan dengan tulus hati sebagai ungkapan
syukur, bukan demi mendapatkan pujian.
Biarlah abu yang telah ditorehkan di dahi kita masing-masing
menjadi tanda dan pengingat bahwa kita fana dan rapuh. Oleh
karenanya, kita membutuhkan Kristus untuk dapat bangkit dan
memperbarui diri kita dalam pertobatan yang sungguh.

6 | Rabu Abu
NYANYIAN UMAT
” K AMI B ANGKIT DARI A BU ”
Syair: “Ashes” , Tom Conry (1978), direvisi oleh OCP (2019), terj. Juswantori Ichwan (dengan
perubahan). Melodi: Tom Conry, 1978.

7 | Rabu Abu
PENGUTUSAN
PF Arahkanlah hatimu kepada Tuhan!
Umat Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan
PF Jadilah saksi Kristus!
Umat Syukur kepada Allah!
PF Terpujilah Tuhan!
Umat Kini dan selamanya.

BERKAT
PF Kiranya Allah Tritunggal merengkuhmu
dengan kehangatan cinta kasih-Nya
dan meneguhkanmu dalam menapaki kembaramu.
Umat (menyanyikan) Hosana Amin

HENING (duduk)

8 | Rabu Abu

Anda mungkin juga menyukai