NIM. 05201025
NIM. 05201069
Balikpapan, 2023
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
PROPOSAL TUGAS AKHIR
NIM. 05201025
NIM. 05201069
Balikpapan, 2023
“Halaman ini sengaja dikosongkan
i
LEMBAR PERSETUJUAN
i
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
Dengan ini kami menyatakan bahwa isi keseluruhan Proposal Tugas Akhir kami
dengan judul “PRA-RANCANGAN PABRIK ASETON DARI ISOPROPIL
ALKOHOL DENGAN METODE DEHIDROGENASI” adalah benar-benar hasil
karya intelektual mandiri, diselesaikan tanpa menggunakan bahan-bahan yang tidak
diizinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang kami akui sebagai karya sendiri.
Semua referensi yang dikutip maupun dirujuk telah ditulis secara lengkap pada daftar
pustaka. Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, kami bersedia menerima sanksi
sesuai peraturan yang berlaku.
iii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, atas berkat dan anugerah-Nya
hingga saya dapat menyelesaikan proposal tugas akhir yang berjudul :
“PRA-RANCANGAN PABRIK ASETON DARI ISOPROPIL
ALKOHOL DENGAN PROSES DEHIDROGENASI”
Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan program sarjana di Program Studi Teknik Kimia, Jurusan Teknologi
Industri dan Proses, Institut teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada :
1. Orang tua dan saudara selaku sosok yang selalu membimbing dan memberikan
support penulis dalam pengerjaan laporan.
2. Ibu Riza Alviany, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing utama dan Ibu Mutia Reza,
S.T., M.T. selaku dosen pembimbing pendamping.
3. Bapak Andi Idhil Ismail, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Koordinator Jurusan Teknologi
Industri dan Proses. Seluruh dosen Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi
Kalimantan yang turut membantu dalam penyampaian materi selama kuliah
berlangsung.
4. Ibu Dr. Eng. Lusi Ernawati, S.T., M.Sc. selaku Koordinator Program Studi Teknik
Kimia.
5. Bapak Asful Hariyadi, S.T., M.Eng., Bapak Ashadi Sasongko, S.Si., M.Si., Ibu Azmia
Rizka Nafisah, S.T., M.T., Bapak Bangkit Gotama, S.T., M.T., Ibu Dr. Eng. Lusi
Ernawati, M.Sc., Bapak Dr. Moch. Purwanto, S.Si., M.Si., Bapak Fadhil Muhammad
Tarmidzi, S.T., M.T., Bapak Ir. Adrian Gunawan, S.Si, M.Si., Ibu Memik Dian
Pusfitasari, S.T., M.T., M.T., Ibu Nita Ariestiana Putri, S.T., M.Eng., Ibu Rizka Ayu
Yuniar, S.T., M.T., Rizka Lestari, S.T., M.Eng. dan Bapak Rizqy Romadhona Ginting,
S.T., M.T. selaku Dosen Program Studi Teknik Kimia ITK.
6. Mahasiswa Teknik Kimia ITK angkatan 2020.
7. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.
v
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, karena itu kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
x
DAFTAR TABEL
xi
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
xii
DAFTAR NOTASI
T Temperatur °C
P Tekanan atm
xiii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
xiv
“PRA-RANCANGAN PABRIK ASETON DARI ISOPROPIL
ALKOHOL DENGAN PROSES DEHIDROGENASI”
ABSTRAK
Pabrik aseton direncanakan untuk dibangun dengan bahan baku berupa isopropil
alkohol dengan kapasitas produksi 35.000 ton/tahun, pabrik ini didirikan untuk memenuhi
kebutuhan aseton di Indonesia. Pabrik ini akan dibangun di Gresik, Jawa Timur, tepatnya
pada Kawasan Industri JIIPE. Pabrik ini beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dan
24 jam. Bahan baku yaitu isopropil alkohol diperoleh dari PT Shell PLC yang terdapat di
Singapura dengan kebutuhan sebesar 36.000 ton/tahun. Reaksi pembentukan aseton
dilakukan dengan metode dehidrogenasi isopropil alkohol menggunakan packed bed
reactor pada suhu 325°C dan tekanan 2 atm dan menghasilkan konversi sebesar 98%.
Reaksi dehidrogenasi isopropil alkohol merupakan reaksi endotermis sehingga
dibutuhkan pemanas berupa high pressure steam agar suhu reaktor tetap stabil. Arus
keluaran reaktor yaitu aseton, isopropil alkohol, air dan hidrogen dalam fase gas akan di
kondensasi untuk mengubah fase condensable gas menjadi cair, kemudian fase cair dan
gas akan dipisahkan pada flash separator. Top product dari flash separator, yang
sebagian besar merupakan komponen non-condensable gas yaitu hidrogen dan sebagian
kecil aseton, isopropil alkohol, dan air akan dialirkan menuju kolom absorber, dimana gas
hidrogen akan dipisahkan dari campuran aseton, isopropil alkohol, air. Top product
absorber yaitu hidrogen akan dijual dan dimanfaatkan kembali, sedangkan bottom
product absorber akan dicampurkan dengan bottom product flash separator untuk
dialirkan menuju kolom distilasi agar dihasilkan aseton dengan kemurnian 99% pada top
product, sedangkan bottom product yang terdiri dari isopropil alkohol dan air akan
memasuki kolom distilasi untuk memurnikan isopropil alkohol agar isopropil alkohol
dapat digunakan kembali sebagai bahan baku.
xv
“Pre-Design of an Acetone Plant from Isopropyl Alcohol through
Dehydrogenation”
ABSTRACT
The acetone plant is planned to be built with raw materials in the form of
isopropyl alcohol with a production capacity of 35,000 tons / year, this plant was
established to meet the needs of acetone in Indonesia. This plant will be built in Gresik,
East Java, precisely in the JIIPE Industrial Estate. This plant operates continuously for
330 days and 24 hours. Raw materials, namely isopropyl alcohol, are obtained from PT
Shell PLC in Singapore with a requirement of 36,000 tons / year. The acetone formation
reaction is carried out by dehydrogenation method of isopropyl alcohol using packed bed
reactor at 325°C and 2 atm pressure and produces 98% conversion. The dehydrogenation
reaction of isopropyl alcohol is an endothermic reaction so that a heater is needed in the
form of high pressure steam to keep the reactor temperature stable. The reactor output
stream of acetone, isopropyl alcohol, water and hydrogen in the gas phase will be
condensed to change the condensable gas phase to liquid, then the liquid and gas phases
will be separated in the flash separator. The top product of the flash separator, which is
mostly non-condensable gas components, namely hydrogen and a small portion of
acetone, isopropyl alcohol, and water will flow into the absorber column, where hydrogen
gas will be separated from the mixture of acetone, isopropyl alcohol, water. The top
product absorber, namely hydrogen, will be sold and reused, while the bottom product
absorber will be mixed with the bottom product flash separator to be circulated.
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
dalam mengimpor aseton disebabkan karena belum adanya pabrik aseton yang berdiri di
Indonesia hingga saat ini untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga Indonesia
masih harus mengimpor aseton dari negara-negara tetangga penghasil aseton. Dengan
membangun industri pembuatan aseton dalam negeri dapat membantu permasalahan
Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Indonesia perlu mulai membangun
industri produksi aseton dalam negeri sehingga dapat menyeimbangkan peningkatan
permintaan aseton dalam negeri dengan pertumbuhan industri.
2
memproduksi isopropil alkohol dengan lokasi pabrik aseton yang akan dibangun. PT
Shell PLC yang berada di Singapura berjarak 2024 km dari lokasi pabrik, PT Jinzhou
Petrochemical Corp yang berada di China berjarak 7441 km dari lokasi pabrik, PT Mitsui
Toatsu Chemicals Inc. yang terletak di Jepang memiliki jarak 5568 km dari lokasi pabrik,
pabrik Lucky Ltd. yang terletak di Korea Selatan berjarak 5093 km dari lokasi pabrik.
Perusahaan Lee Chang Yung Chemical Industry Corp yang berada di Taiwan memiliki
jarak 3598 km dari lokasi pabrik. Dari data jarak tersebut dapat disimpulkan bahwa PT
Shell PLC di Singapura memiliki jarak yang paling dekat dengan lokasi pabrik. Maka dari
itu, bahan baku produksi aseton direncanakan mendapatkan supply bahan baku dari PT.
Shell PLC Singapura.
3
dari data impor aseton oleh Badan Pusat Statistik dari tahun 2018 – 2022 yang
ditunjukkan oleh tabel berikut.
Ditinjau dari Tabel 1.3 yang menyajikan data persentase pertumbuhan kebutuhan
aseton di Indonesia terjadi peningkatan kebutuhan namun pada tahun 2019-2020 terjadi
penurunan kebutuhan impor aseton. Penurunan ini dapat terjadi karena adanya wabah
Covid-19 yang menghambat proses distribusi bahan. Berdasarkan data impor aseton di
atas, maka didapatkan nilai rata-rata pertumbuhan impor aseton di Indonesia yaitu
0.045%. Dari nilai pertumbuhan tersebut maka dapat diperkirakan kebutuhan aseton di
Indonesia pada tahun pabrik yang akan dibangun, yaitu tahun 2030 maka digunakan
persamaan sebagai berikut.
m = P(1+i)n
Dimana m adalah jumlah kebutuhan pada tahun 2030 dalam satuan ton, P adalah
data pada tahun 2022, i merupakan nilai persentase rata-rata pertumbuhan impor aseton
dalam 8 tahun terakhir, dan n merupakan selisih tahun data terakhir yang tercatat dan
pada tahun pabrik telah beroperasi. Sehingga didapatkan perkiraan kebutuhan aseton pada
tahun 2030 adalah sebagai berikut.
m = 24,816.22(1+0.045)8
m = 35,155.29 ton
Dari perhitungan kebutuhan aseton di atas maka dapat ditentukan kapasitas pabrik yang
akan dibangun yaitu sebagai berikut:
4
Kapasitas produksi = Kebutuhan = 35,155.29 ton/tahun
Kapasitas Pabrik ≈ 35,000 ton/tahun
5
Gambar 1.1 Lokasi Pembangunan Pabrik
Adapun pertimbangan dalam memilih lokasi pendirian pabrik adalah sebagai berikut.
1. Bahan Baku
Penyediaan bahan baku merupakan hal yang penting dalam mengoperasikan pabrik,
karena beroperasinya pabrik sangat bergantung pada persediaan bahan baku dan sarana
prasarana yang mendukung proses penyaluran bahan baku. Bahan baku yang digunakan
dalam pembuatan aseton yaitu Isopropil Alkohol yang diimpor dari Shell PLC (Public
Limited Company), Singapura yang memiliki kapasitas pabrik isopropil alkohol 75,000
ton/tahun. Impor isopropil alkohol dilakukan karena di Indonesia masih belum terdapat
industri isopropil alkohol. Oleh karena itu, dipilih lokasi yang dekat dengan sarana
transportasi yaitu Pelabuhan Manyar, Kawasan Industri Gresik JIIPE, Jawa Timur.
2. Sarana Transportasi
Sasaran pemasaran sebagian besar adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
dan sebagian sisa lainnya untuk diekspor. Untuk itu lokasi pabrik harus berdekatan
dengan sarana perhubungan laut dan darat. Kawasan Industri JIIPE (Java Integrated
Industrial & Ports Estate) telah dilengkapi dengan pelabuhan yang berlokasi strategis di
Selat Madura, pelabuhan ini akan memudahkan dalam kegiatan distribusi di dalam negeri.
Sedangkan untuk menunjang kegiatan ekspor dan impor terdapat pelabuhan internasional
Tanjung Perak yang terletak di Surabaya. Pelabuhan ini memiliki jarak yang cukup dekat
dengan lokasi pabrik, yaitu berjarak kurang lebih 50 menit dari Gresik. Selain jalur laut,
6
daerah disekitar pabrik memiliki jalur darat yang sangat memadai, dimana JIIPE memiliki
jalan dengan standar internasional yang memiliki lebar 80 m, 50 m, dan 30 m.
3. Utilitas
Keberlangsungan suatu pabrik ataupun industri membutuhkan sarana-sarana
pendukung seperti air dan listrik sebagai elemen pendukung atau utilitas agar proses
produksi dapat berjalan dengan baik. Kawasan Industri JIIPE memiliki Wilayah Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam wilayahnya (JIIPE,
2023). Hal ini membuat pasokan listrik kawasan industri JIIPE dan kestabilan
tegangannya lebih terjamin bahkan tidak akan mengalami kedipan (blackout) (JIIPE,
2023). Pemenuhan kebutuhan air untuk utilitas pada pabrik ini diperoleh dari air sungai
yang berada di dekat dengan lokasi pabrik. Kebutuhan air proses dan sanitasi diperoleh
dari pengolahan air oleh pabrik.
4. Tenaga Kerja
Penyediaan tenaga kerja biasa dan ahli untuk proses produksi diperoleh dari sekitar
Kota Gresik dan luar daerah. Pekerja terampil tidak mudah ditemukan di setiap daerah,
namun biasanya banyak ditemukan di daerah dekat pusat pendidikan. Gresik merupakan
kawasan industri yang dekat dengan berbagai Perguruan Tinggi di wilayah Jawa Timur,
sehingga memudahkan perekrutan tenaga kerja terampil. Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Kabupaten Gresik memiliki nilai yang tinggi sebesar 7,84% pada tahun 2022
(Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2023). Sebanyak 4639 jiwa sebagai angkatan kerja
dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi yang masih belum bekerja dan sebanyak
31476 jiwa angkatan kerja dengan tamatan SMA yang juga belum bekerja (Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik,
2021). Hal ini terjadi karena jumlah lapangan kerja yang terbuka tidak seimbang dengan
jumlah pencari kerja. Pendirian pabrik di Kabupaten Gresik diharapkan mampu menyerap
beberapa tenaga kerja yang ada, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran
khususnya di Kabupaten Gresik.
7
luas di daerah Jawa Timur sehingga dengan didirikannya pabrik Aseton di Kawasan
Industri JIIPE memiliki keuntungan pada distribusi produk melalui jalur darat maupun
jalur laut. Berikut merupakan pabrik pabrik cat dan coating yang tersebar di pulau Jawa.
Pabrik Lokasi
6. Kondisi Wilayah
Pabrik tidak dapat dibangun di sembarang tempat, kondisi lahan akan menentukan
layak tidaknya suatu pabrik dibangun di tempat tersebut. Salah satu pertimbangan dalam
menentukan lokasi pabrik dibangun di kawasan industri adalah kondisi tanah yang stabil
dan terdapat bendungan yang dapat mencegah banjir yang suatu waktu dapat
mengganggu aktivitas produksi dan distribusi para pelaku ekonomi di wilayah JIIPE,
sehingga pabrik-pabrik yang berapa di dalam Kawasan Industri JIIPE di wilayah Gresik,
Jawa Timur tidak perlu khawatir akan terjadinya aliran air banjir (JIIPE, 2023).
8
BAB 2
STUDI KELAYAKAN AWAL
9
Rasio oksigen yang merupakan fungsi dari oksigen yang dapat dikonsumsi
memiliki nilai yang lebih tinggi pada reaktor-reaktor berikutnya. Dengan ini,
kecepatan reaksi dapat tetap dipertahankan setinggi mungkin dengan temperatur
operasi seminimal mungkin. Dengan cara ini, dapat dihasilkan cumene
hidroperoksida dengan konsentrasi 9-12% pada reaktor pertama, 15-20% pada
reaktor kedua, 24-29% pada reaktor ketiga, dan 32-39% pada reaktor terakhir.
Yield produk yang dihasilkan dapat mencapai 90-95%. Total waktu tinggal pada
tiap reaktor diperkirakan selama 3-6 jam. Cumene hidroperoksida kemudian
dipekatkan dengan menggunakan evaporator hingga konsentrasinya 75-85%,
kemudian di dekomposisi dalam kondisi asam pada bejana yang dilengkapi
dengan agitator pada suhu 60-100°C.
Setelah proses dekomposisi, output dari reaktor merupakan campuran
fenol. aseton, dan produk samping lainnya seperti cumilfenol, asetofenon,
dimethyl-phenyl carbinol, metil stiren, dan hidroksi aseton. Campuran ini
kemudian dinetralkan dengan larutan natrium fenoksida dan ditambahkan air
untuk menghilangkan garam organik yang terkandung di dalamnya.
Aseton dipisahkan dari produk samping lainnya dengan proses distilasi.
Satu ataupun dua kolom dapat ditambahkan untuk meningkatkan kemurnian yang
diinginkan. Jika dua kolom distilasi digunakan, kolom pertama akan digunakan
untuk memisahkan aseton dari pengotor seperti asetaldehid dan propionaldehid.
Sedangkan, kolom kedua digunakan untuk memisahkan air. Yield produk dari
aseton dari cumine-fenol proses biasanya sebesar 94% tergantung dengan
produsen (Kirk-Othmer, 2007).
10
(CH3)2CH(OH) → (CH3)2CO + H2
O
(CH3)2CH(OH) →2 (CH3)2CO + H2O2
11
Tabel 2.1 Perbandingan Metode Sintesis Aseton
12
aromatis, khususnya benzene karena benzene merupakan senyawa yang bersifat
karsinogenik (Akintola, 2023).
(CH3)2CH(OH) → (CH3)2CO + H2
Reaksi di atas merupakan reaksi endotermis dengan ΔH sebesar 66.6 kJ/mol pada
suhu 325°C (Ullman, 2005). Reaktor beroperasi pada suhu 325°C dan tekanan 2
atm dengan nilai konversi bahan baku menjadi produk sebesar 98%. Agar
13
konversi reaksi tetap stabil maka reaktor harus dilengkapi dengan pemanas. Media
pemanas yang digunakan untuk menjaga suhu reaktor adalah High Pressure
Steam. Stream keluaran reaktor merupakan campuran aseton, hidrogen, isopropil
alkohol, dan air dalam fase gas. Stream keluaran reaktor akan memasuki tahap
purifikasi untuk memisahkan impurities dari aseton.
14
Gambar 2.1 Blok Diagram Proses
15
2.3 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
Bahan Baku
1. Isopropil alkohol
Nama : Isopropil Alkohol
Rumus Molekul : (CH3)2CH2OH
Berat Molekul : 60,10 g/mol
Wujud : Cair
Densitas : 0,784 g/cm3 (at 20°C)
Titik Didih : 82,3 °C (pada 1 atm)
Kemurnian : 87,4 %
Tekanan Uap : 47 atm (pada 20°C)
Harga : 950 $USD/ton
(Ullmann, 2003)
2. Zinc Oksida
Wujud : Padat
(Pubchem, 2023)
Produk Utama
1. Aseton
Nama : Aseton, Dimetil keton
Rumus Molekul : CH3COCH3
Berat Molekul : 58,08 g/mol
Wujud : Liquid
16
Densitas : 0,79 g/cm3 (pada 20°C)
Titik Didih : 56,29 °C (pada 1 atm)
Kemurnian : 99%
Tekanan Uap : 0,243 atm (pada 20°C)
Harga : 1595$USD/ton
(Ullmann, 2003)
Produk Samping
1. Hidrogen
Nama : Hidrogen
Rumus Molekul : H2
Berat Molekul : 2 g/mol
Wujud : Gas
Titik didih : -252,87 °C
Harga : 3810$USD/ton
(Pubchem, 2023)
17
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2023). Ekspor dan Impor. Retrieved from Badan Pusat
Statistik: https://www.bps.go.id/exim/
Badan Pusat Statistik Jawa Timur. (2023). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Kabupaten/Kota. Gresik.
JIIPE. (2023). Retrieved from Java Integrated and Industrial Port Estate:
https://www.jiipe.com/id/home/blogDetail/id/163
JIIPE. (2023). Berita & Artikel. Retrieved from Java Integrated Industrial and
Ports Estate: https://www.jiipe.com/id/home/blogDetail/id/109
JIIPE. (2023). Berita & Artikel. Retrieved from Java Integrated and Industrial Port
Estate: https://www.jiipe.com/id/home/blogDetail/id/313
Kelvin Rio K., A. A. (2020). Studi: Pontensi Solvent n-butanol Sebagai Substituen
Toluena Dalam Larutan Thinner. Prosiding Seminar Nasional Kimia
(SNK).
18
Melia Verdiana, I. W. (2018). PENGARUH JENIS PELARUT PADA
EKSTRAKSI MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK
TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH
LEMON (Citrus limon (Linn.) Burn F.). Jurnal Ilmu dan Teknologi
Pangan, 213-222.
19