MONITORING DAN
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
Dr. dr. Sake Juli Martina, Sp.F.K, M.H.Kes, FISQua
Dr. dr. Sake Juli Martina, Sp. FK, M.H.Kes, FISQua
Doktor - Dokter - Spesialis - Lecture- Konsultan
Experience
Praktisi, & Pengalaman Perumahsakitan Akdemisi | Riwayat Pendidikan
1. Staf Pengajar Departemen Farmakologi dan o SD Negeri 060870 Medan | 1991
Terapeutik FK USU | 2003 – Sekarang o SMP Negeri 9 Medan | 1994
2. Dokter dan verivikator pelayanan kesehatan o SMA Negeri 1 Medan | 1997
pada PT. Jamsostek Medan | 2003-2004 o Sarjana Kedokteran FK USU MEDAN |2001
3. Sekretaris Divisi Pengembangan SDM o Profesi Dokter FK USU Medan | 2003
Medical Education Unit FK USU| 2004 – 2008 o Spesialis Farmakologi Klinis FK UI I 2012
4. Ketua Divisi Monitoring dan Evaluasi Medical o Doktor S-3 Fk USU I 2021
Education Unit FK USU | 2013-2016 Riwayat Organisasi Profesi
5. Ketua Komite Farmasi Terapi RS. Grandmed 1. Ketua Bidang Akreditasi pada Asosiasi Rumah Sakit Perguruan
Lubuk Pakam | 2013– 2021 Tinggi Negeri Indonesia (ARSPTN) I 2017 - 2022
6. Kepala Laboratorium PCR Laboratorium 2. Pengurus Bidang Perhimpunan Dokter Ahli Farmakologi Indonesia
Terpadu FK USU | 2014 - 2016 (PERDAFKI PUSAT) / Nasional |2018 - Sekarang
7. Direktur Diklat Penelitian dan Kerjasama RS 3. Pengurus Bidang Pendidikan Ikatan Farmakologi Indonesia (IKAFI)
2023 Sekarang
11. Konsultan Managemen Kesehatan I 2021 - 7. Ketua Bidang Obat dan Makanan (MHKI) Sumut | 2021 - Sekarang
Sekarang 8. Dewan Pengarah pada Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi
Negeri Indonesia (ARSPTN) |2022-Sekarang
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK USU| Email : sake@usu.ac.id |Fb : Sake
Juli Martina
POKOK BAHASAN
1. Monitoring Efek Samping Obat
2. Monitoring Efek Terapi Obat
3. Visite Apoteker dan Pengisian CPPT
MEDICATION ERROR
Medication error didefinisikan sebagai setiap kejadian yang dapat
menyebabkan penggunaan obat tidak layak atau membahayakan
pasien ketika obat berada dalam kontrol petugas kesehatan, pasien
atau konsumen
Adapun penanganan untuk tipe ini antara lain menurunkan dosis obat atau menghentikan terapi dengan
obat tersebut. Cara ini paling mudah karena mengeliminasi dosis yang menimbulkan efek samping pada
pasien. Namun, jika pasien tetap harus mengkonsumsi obat tersebut, maka harus dilakukan tatalaksana
efek samping yang ditimbulkan.
Pusat Farmakovigilans /MESO Nasional Badan POM merupakan sumber informasi yang
dapat membantu untuk mengetahui informasi mengenai ESO. Selain itu industri farmasi yang
memproduksi obat tersebut juga dapat menjadi rujukan untuk konsultasi .
ALUR
PELAPORAN
EFEK
SAMPING
OBAT
MENGISI CPPT
PENULISAN ASSESSMENT
1) a. tidak ada polifarmasi/ b. Polifarmasi appropriate/ c.
terdapat penggunaan obat inappropriate dalam hal
indikasi/duplikasi/dosis/durasi/iinterval/rute/waktu pemberian.