Anda di halaman 1dari 4

Angklung: Keajaiban Musik Tradisional dari Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya akan seni dan budaya musiknya, dan salah satu dari keajaiban
itu adalah alat musik Angklung. Alat musik yang unik ini telah menjadi sorotan dunia karena suaranya
yang khas dan bentuknya yang berbeda dari alat musik pada umumnya. Artikel ini akan menjelajahi
Angklung, sejarah, cara memainkan dan jenisnya sampai dampaknya terhadap perkembangan seni dan
budaya di Indonesia.

Apa itu Angklung?

Angklung adalah alat musik tradisional


Indonesia yang terbuat dari bambu dan
dimainkan secara digoyangkan. Pada umumnya
angklung mempunyai 2 sampai 4 tabung yang
dipotong secara rapi dan disusun dalam bingkai
bambu lalu diikat dengan tali rotan. Dengan
budayanya yang khas, alat musik ini juga dibuat
menggunakan jenis bambu khusus, yaitu bambu
hitam (awi wulung) dan bambu ater (awi
temen).

Benturan antara tabung dan bingkai


menghasilkan suara “klung-klung” yang identik
dengan namanya serta memainkan nada
tertentu. Angklung pada awalnya memiliki
tangga nada Pentatonik (Lima nada: do re mi sol
la), tetapi seiring berjalannya waktu, alat musik
ini pun bisa mencakup jangkauan nada diatonik (tujuh nada: do re mi fa sol la si).

Angklung bisa datang dalam ukuran berbeda-beda dan bisa dimainkan secara Solo, dimana
Angklung disusun dalam barisan dan satu orang akan bertanggung jawab untuk membunyikan semua
nada untuk menghasilkan melodi atau harmoni tertentu. Selain itu, Angklung juga bisa dimainkan secara
kelompok, dimana Angklung disusun dalam barisan dan setiap orang dalam kelompok akan bertanggung
jawab untuk membunyikan satu nada.

Sejarah dan Perkembangan Angklung

Alat musik Angklung memiliki sejarah unik yang bisa ditelusuri kembali kepada masa kejayaan
kerajaan Sunda pada awal abad ke-12. Asal usul alat musik ini berawal dari sebuah pandangan
masyarakat Sunda, yang pada waktu itu hanya hidup dari hasil panen padi mereka untuk sehari-hari. Oleh
karena itu, sebuah mitos tentang Dewi “Nyai Sri Pohaci” mulai tersebar di seluruh daerah Sunda. Alhasil
orang-orang Sunda, khususnya kaum Badui, menciptakan alat musik Angklung sebagai bagian dari ritual
mereka sebelum menanam padi, yang dijuluki “ritus padi”. Suaranya yang merdu diyakini oleh rakyat
setempat untuk memikat Dewi supaya turun ke bumi dan menjaminkan hasil panen yang subur serta
Angklung: Keajaiban Musik Tradisional dari Indonesia

membawa rejeki bagi mereka. Meskipun tradisi ini sudah hampir punah, permainan Angklung Gubrag di
Bogor merupakan salah satu contoh dari ritual yang melahirkan alat musik ini.

Selain dari sarana religius dan spiritual,


pada zaman itu, Angklung pun juga
digunakan untuk membangkitkan semangat
para prajurit saat melaju perang melawan
musuh dan penjajah kerajaan Sunda. Tradisi
ini pun masih beredar sampai dengan masa
kolonialisme dengan masuknya bangsa
Hindia Belanda dan rakyat Portugis yang
coba merebut dan menguasai tanah
Indonesia. Tradisi ini pun juga di bisa
dibilang efektif dalam melawan musuh dan
penjajah sehingga pemerintahan Belanda
melarang Angklung untuk dimainkan secara
umum. Oleh karena itu, Angklung pun tidak
dimainkan untuk kepentingan ritual atau
perang saja, tetapi juga merupakan sarana
hiburan dan pertunjukan bagi masyarakat
dan anak-anak setempat.

Memasuki abad ke-20, Angklung sudah berhasil mencakup daerah seperti daerah Jawa barat,
Kalimantan dan Sumatra sebagai pertunjukan, hiburan dan iringan-iringan untuk praktek ritual. Pada
tahun 1966, seiring perkembangan zaman dan budaya, Udjo Ngalagena, seorang antusias dan maestro
Angklung, mengembangkan pengetahuan dan teknik-teknik bermain angklung dengan mengajarkan cara
bermain Angklung kepada anak-anak dan masyarakat dari latar belakang yang berbeda.

Jenis-Jenis Angklung

Selain dari sejarahnya yang khas dan menarik, alat musik Angklung juga memiliki banyak jenis
yang berbeda, setiap jenis untuk kepentingan yang berbeda. Angklung telah berevolusi dari sekedar alat
musik untuk ritual dan adat (Angklung Tradisional) hingga menjadi sarana untuk hiburan dan upaya untuk
melestarikan seni budaya di Indonesia (Angklung Modern).

Salah satu jenis Angklung tradisional adalah Angklung Kanekes, yang dimainkan untuk
kepentingan ritual, khususnya terkait dengan agrikultur dan bersifat turun temurun. Angklung Kanekes ini
sering dimainkan oleh masyarakat Baduy, dimana Angklung tersebut bisa dimainkan secara ritmis dan
dengan irama tertentu (Baduy Panamping), atau dimainkan secara acak dan tidak berpola atau
“Kurulungkeun” (Baduy Tangtu). Salah satu ciri yang membuat Angklung Kanekes ini menarik adalah
peraturan yang terkandung dalam membuat Angklung tersebut. Menurut adat istiadat Sunda, Angklung
Kanekes tidak boleh dibuat oleh sembarang orang dan hanya boleh dibuat oleh orang dengan keturunan
atau golongan tertentu saja.
Angklung: Keajaiban Musik Tradisional dari Indonesia

Selain dari Angklung tradisional, salah satu jenis Angklung modern adalah Angklung Padaeng
dimana alat musik ini mengalami perkembangan yang besar dan mampu memainkan lagu-lagu barat dan
internasional dengan tangga nada diatonis yang dikembangkan oleh Daeng Soetigna. Oleh karena itu,
pada tahun 1938, Angklung pun telah memasuki kaca internasional dan juga bisa dimainkan sebagai
bagian dari beberapa Orkestra.

Budaya Angklung Sekarang

Seiring berkembangnya zaman, Angklung pun tetap


menjadi alat musik yang melekat dalam jiwa masyarakat
Indonesia mulai dari anak-anak, remaja, hingga lansia. Karena
suaranya yang unik dan mempunyai unsur ritualistik, banyak
upaya dari para antusias Angklung untuk melestarikan budaya
Indonesia yang satu ini. Pada Januari 2011, alat musik
Angklung masuk daftar UNESCO sebagai “The Representative
List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity”.

Melebihi itu, perkembangan teknologi juga telah


mengubah bagaimana Angklung dinikmati oleh masyarakat
Indonesia dan internasional. Pada tahun 2012, Hasim Ghozali
menciptakan Tra-digi, sebuah Angklung robot yang
dikendalikan oleh “I-Pod”, menyatakan sebuah revolusi baru
dalam musik tradisional di Indonesia, dan membuka ruang
untuk para jiwa-jiwa kreatif dalam mengembangkan Angklung
dan mengharumkan nama bangsa melalui alat musik yang satu
ini.

Sumber:

1. Hawari, H. (2023, March 25). Cara Memainkan Angklung, Sejarah, dan Jenisnya. Detikedu.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6635426/cara-memainkan-angklung-sejarah-dan-jenisny
a
2. A, R. (2023, June 29). Alat Musik Angklung: Tentang, Sejarah, dan Cara Memainkannya.
Gramedia Literasi. https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-angklung/#
3. Angklung. (2023, September 30). Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.
https://id.wikipedia.org/wiki/Angklung
4. Zain, L. (2023, June 27). Sejarah Angklung, Alat Musik Tradisional yang Mendunia. IDN Times.
https://www.idntimes.com/science/discovery/laili-zain-damaika-1/sejarah-angklung-1
Angklung: Keajaiban Musik Tradisional dari Indonesia

5. Sopamena, C. J. (2022, September 12). Jenis-jenis Angklung dan Cara Memainkannya.


Detikjabar.
https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6287025/jenis-jenis-angklung-dan-cara-memainkannya#:~
:text=Dalam%20sejarahnya%2C%20jenis%2Djenis%20angklung,angklung%20tradisional%20da
n%20angklung%20modern.
6. Subitmele, S. E. (2022, November 16). Jenis-Jenis Angklung di Indonesia, Ketahui Juga Alat
Musik Tradisional Lainnya. liputan6.com.
https://www.liputan6.com/hot/read/5127397/jenis-jenis-angklung-di-indonesia-ketahui-juga-alat-
musik-tradisional-lainnya
7. Angklung, Menjaga Warisan Budaya Sunda - Indonesia Kaya. (2023, November 3). Indonesia
Kaya.
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/angklung-gubrag-kesenian-yang-lahir-dari-budaya-t
anam-masyarakat-adat/

Anda mungkin juga menyukai