Anda di halaman 1dari 6

BUDAYA, AGAMA, DAN POLITIK: DINAMIKA BERBANGSA

DI ERA MODERN

Oleh :
Faiz Zaidan Perdana1; Nashwa Alya Zahra Pratiwi2; Zulfa Najmi Salsabila3;
Gde Radeva Putra4;
faizzaidan@student.telkomuninversity.ac.id1;
nashwaazp@student.telkomuniversity.ac.id2;
zulfasalsabiella@student.telkomuniversity.ac.id3;
gderadevaptraa@student.telkomuniversity.ac.id4;

PENDAHULUAN
Era modern membawa perubahan dan perkembangan pesat di berbagai aspek
kehidupan. Pada bagian ini akan dijelaskan latar belakang hingga metode penulisan
mengenai budaya, agama, dan politik. Ketiga aspek ini saling terkait dan memiliki
pengaruh besar terhadap dinamika berbangsa.

1. Latar Belakang
Era ini ditandai dengan perubahan budaya akibat pengaruh globalisasi dan
teknologi sehingga menciptakan masyarakat yang lebih majemuk. Di sisi lain, agama
menghadapi tantangan sekularisme dan potensi radikalisasi. Meskipun politik modern
bertujuan untuk mendemokratisasi, identitas budaya dan agama seringkali memainkan
peran penting dalam dinamika politik. Tantangan nasional untuk menciptakan persatuan
di tengah perbedaan adalah mencari keseimbangan antara keberagaman dan persatuan.
Di zaman modern, interaksi budaya, agama, dan politik menciptakan dinamika negara
yang kompleks. Dinamika ini dapat menimbulkan konflik, namun juga dapat menjadi
peluang untuk membangun negara yang lebih progresif dan sejahtera.

2. Rumusan Masalah
Studi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan kritis terkait dengan bagaimana
perubahan budaya dalam era modern, memengaruhi dinamika kehidupan berbangsa dan
upaya membangun persatuan di tengah keberagaman, dengan fokus pada implikasi
identitas agama dan budaya dalam politik modern?

3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan perubahan dinamika dalam era
modern dan menjelaskan upaya membangun di tengah keberagaman, dengan fokus pada
implikasi identitas agama dan budaya dalam politik modern.

PEMBAHASAN
Dunia terus bergerak dan berubah, dengan berbagai dinamika baik di bidang budaya,
politik, maupun agama. Di era modern ini, keberagaman budaya sudah menjadi kenyataan
yang tidak dapat dihindari sehingga memerlukan rasa hormat dan pemahaman terhadap
perbedaan budaya. Dalam menghadapi globalisasi dan modernisasi, terdapat tantangan
dalam mempertahankan identitas budaya, dan multikulturalisme adalah kunci untuk
membangun masyarakat inklusif.
Tantangan budaya meliputi homogenisasi budaya, melemahnya budaya lokal, dan
potensi hilangnya identitas budaya. Solusinya antara lain pembangunan berkelanjutan yang

1
mempertimbangkan kearifan lokal, menciptakan lingkungan yang menghargai
keberagaman, membangun identitas positif, mengedepankan nilai-nilai universal, dan
meningkatkan pendidikan tentang keberagaman budaya.
Dalam bidang politik, polarisasi politik dan korupsi merupakan dua tantangan
terbesar. Polarisasi politik yang dapat melemahkan demokrasi dan menimbulkan instabilitas
politik dapat diatasi melalui dialog antar kelompok politik, media yang obyektif, dan
Pendidikan politik. Korupsi, yang melemahkan lembaga-lembaga politik dan memicu
ketidakpercayaan masyarakat, dapat diatasi dengan meningkatkan transparansi, memperkuat
lembaga-lembaga antikorupsi, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses politik.
Tantangan agama mencakup ekstremisme, fanatisme, dan diskriminasi. Dialog
antaragama, pendidikan agama yang seimbang, dan penegakan hukum dapat mengatasi
ekstremisme agama. Fanatisme agama dapat diatasi melalui pendidikan agama yang
seimbang, toleransi, moderasi, dan penguatan lembaga pendidikan agama. Diskriminasi
agama dapat diatasi melalui undang-undang anti-diskriminasi, kebijakan komprehensif,
dan pendidikan tentang hak asasi manusia dan kebebasan beragama.
Dengan menghadapi tantangan globalisasi dan mengembangkan solusi bersama di
bidang budaya, politik dan agama, kita akan membangun masa depan yang lebih inklusif,
harmonis dan berkelanjutan untuk semua.

PENUTUP
Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, pada bab ini akan dijelaskan tentang
kesimpulan dan saran dari dinamika dalam era modern dan upaya membangun di tengah
keberagaman, dengan fokus pada implikasi identitas agama dan budaya dalam politik
modern.
1. Kesimpulan
Dalam era modern, budaya, agama, dan politik saling terkait dan
memengaruhi dinamika kehidupan berbangsa. Untuk membangun persatuan di
tengah keberagaman, diperlukan penghargaan terhadap keberagaman, dialog politik
yang kuat, promosi toleransi dan pendidikan agama inklusif, serta penguatan
lembaga pengawas dan pencegahan korupsi. Dengan demikian, diharapkan dapat
menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, harmonis, dan progresif dalam
menghadapi dinamika kompleks budaya, agama, dan politik di era modern.

2. Saran

a. Tingkatkan dialog antar kelompok politik untuk mengurangi polarisasi.

b. Promosikan nilai-nilai universal seperti kesetaraan dan toleransi.

c. Berlakukan hukum yang tegas terhadap tindakan ekstremisme.

DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. (2000). Teori Kebenaran Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Jurnal
IKRAITH-HUMANIORA, 6(1), 619.

Binus University. (2021). Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Perkembangan IPTEK.


2
https://binus.ac.id/character-building/pancasila/nilai-nilai-pancasila-sebagai-
dasar-perkembangan-iptek/ [Diakses pada 23 Februari 2024].

Institut Teknologi Sepuluh Nopember. (2019). Jadikan Pancasila sebagai Landasan


Masa Depan Bangsa. https://www.its.ac.id/news/2019/06/01/jadikan-pancasila-
sebagai-landasan-masa-depan-bangsa/ [Diakses pada 23 Februari 2024].

Universitas Negeri Jakarta. (n.d.). Pancasila sebagai Landasan Pengembangan Ilmu,


Teknologi, dan
Seni.
http://bahanajar.ut.ac.id/app/webroot/epub/original_files/extract/1179/EPUB/xht
ml/raw/sylggb.xhtml [Diakses pada 23 Februari 2024].

Universitas Negeri Malang. (n.d.). Diskusi: Pancasila sebagai Sistem Etika.


https://sipejar.um.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=235592 [Diakses pada 23
Februari 2024]

3
4
5
6

Anda mungkin juga menyukai