Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan Moderasi Beragama dalam Menangkal Radikalisme pada

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Semester I


Nur Millati Ibrohim1, Salsabila2
Program Studi Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, IAIN Syekh Nurjati
Cirebon
Email Penulis:
nurmillatiibrohim@gmail.com1, alshasabila487@gmail.com2

Abstrak
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu ruang kelas di kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
sasarannya adalah mahasiswa Pendidikan Agama Islam semester I. kegiatan ini bertujuan
untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai moderasi beragama kepada mahasiswa
dengan tujuan membangkitkan kembali nasionalisme mahasiswa serta dan kecintaannya
terhadap tanah air serta mengajak untuk menolak segala bentuk pemikiran radikalisme.
Moderasi beragama menjadi penyeimbang antara nasionalisme dan keagamaan. Dengan
adanya moderasi beragama, masyarakat bisa saling menghargai antar agamanya masing-
masing, sehingga tidak timbul kesalahpahaman yang bisa saja terjadi. Moderasi beragama
juga hadir untuk mencegah paham-paham pemikiran radikalisme yang menjadi awal mula
kemunculan aksi terorisme. Mahasiswa dianggap sebagai aset berharga untuk dikader menjadi
pemimpin dan penerus kepemimpinan masa depan. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah
nyata untuk memproteksi mahasiswa agar tidak terjangkit paham radikal. (Sutarto, 2022)
Kata Kunci: Moderasi beragama; Radikalisme;

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara yang mempunyai banyak sekali keberagaman yang terdiri dari berbagai
suku, bangsa, bahasa, adat istiadat dan agama. Salah satu faktor yang menjadi penyebab banyaknya
isu tentang radikalisme adalah karena adanya gerakan-gerakan yang mengatasnamakan kelompok
tertentu yang semakin hari tumbuh dan menyuarakan ideologi tentang radikalisme secara terang-
terangan. Aksi teror, penculikan, penyerangan serta pengeboman yang pernah terjadi dan
mengatasnamakan jihad di jalan Allah sudah seringkali kita dengar. Hal ini banyak disebabkan oleh
ideologi yang salah serta paham radikalisme yang semakin menguat dan menyebar di kalangan
masyarakat.

Moderasi beragama merupakan pangkal dasar dari kesatuan dan persatuan yang kita jadikan
sebagai pedoman untuk mejaga keutuhan bangsa hingga sampai sekarang ini. Mengingat masyarakat
Indonesia yang mempunyai banyak sekali keberagaman dan rentan terjadi perbedaan pendapat
sehingga bisa saja menjadi ancaman-ancaman radikal, maka disnilah moderasi beragama berperan
menjadi tolak pangkal adanya ketidakseimbangan yang ada. Dalam hal ini pemerintahpun ikut serta
menyebarkan dan memperluas pendidikan moderasi yang wajib diikuti oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Karena pada dasarnya tujuan dari moderasi adalah untuk menegakkan kebenaran agama
untuk melindungi setiap ndividu, menangkal paham-paham agama praktis yang bersumber dari media
dan menghilangkan ajaran-ajaran ulama terdahulu sehingga menimbulkan multi tafsir, dalam hal ini
moderasi diperlukan sebagai setrategi dalam merawat kebudayaan Indonesia. (Lutfiani & Ashoumi,
2022)
Fenomena ekstrem dalam beragama, radikalisme dan intoleransi akhir-akhir ini muncul bukan
hanya di lingkungan masyarakat, tetapi sudah masuk ke lembaga-lembaga pendidikan, tidak
terkecuali di lembaga pendidikan tinggi Islam. Indikasinya adalah ditemukan beberapa kasus warga
negeri Indonesia kelompok radikal ISIS (Hakim & Nur, 2020), adanya beberapa orang atau
sekelompok orang terinfeksi paham ekstrem dan radikal yang dikembangkan oleh Jamaah Islamiah
(JI) berafiliasi dengan al Qaida, Jamaah Ansharud Daulah (JAD), serta kelompok Mujahidin
Indonesia Timur (MIT) (Khamdan, 2016). Bahkan ditemukan adanya kampus yang teridentifikasi
terjangkit paham radika (Agustino, 2018). Fenomena ini menjadi diskusi hangat bahkan menimbulkan
keprihatinan di kalangan akademisi, tokoh masyarakat, agamawan dan pemerintah baik pusat maupun
daerah agar melakukan berbagai upaya untuk mencegah berkembangnya paham intoleransi dan
radikalisme di masyarakat, termasuk di perguruan tinggi (Sutarto, 2022)

Melihat kondisi radikalisme yang sangat berbahaya di lingkungan mahasiswa, maka sangat
diperlukan adanya langkah pencegahan sebagai upaya tidak menyebarnya paham-paham radikalisme
di lingkungan mahasiswa. Langkah yang digunakan adalah dengan mengajarkan tentang moderasi
beragama di lingkungan mahasiswa agar mahasiswa dapat memahami, meyakini dan menanamkan
kembali rasa toleransi antar umat beragama sehingga mencegah terjadinya penyebaran paham-paham
radikalisme yang marak dijumpai di kalangan mahasiswa. Karena perbedaan pendapat yang ada
dalam beragama adalah hal yang wajar, sehingga perbedaan-perbedaan tersebut tidak bisa dijadikan
suatu alasan untuk memusuhi atau membenci perbedaan pendapat tersebut. Pemberian edukasi,
penyuluhan dan penguatan berfikir merupakan aksi nyata untuk memberikan pemahaman moderasi
beragama pada mahasiswa. Penguatan tentang kebangsaan juga perlu dilakukan terhadap mahasiswa
agar mahasiswa mempunyai pola pikir terbuka, mempunyai rasa toleransi terhadap sesama dan
memiliki pengetahuan tentang moderasi beragama.

Tujuan dibuatnya artikel ilmiah ini untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai
pentingnya moderasi beragama untuk menangkal paham radikalisme, peran mahasiswa dalam
mencegah paham radikalisme, langkah yang dilakukan untuk menangkal radikalisme pada
mahasiswa, serta untuk mengetahui dampak setelah diberikannya pemahaman moderasi beragama dan
radikalisme pada mahasiswa.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu
suatu pendekatan dengan cara mendiskripskan hal-hal yang menjadi focus penelitian sehingga
menghasilkansebuah data. Dalam pelaksaannya penelitian ini diperkuat dengan penelitian lapangan
pada mahasiswa Pendidikan agama islam semester I dengan teknik observasi dan dokumentasi.
Penelitian ini berfokus pada pemahaman moderasi beragama untuk mencegah paham radikalisme
pada kalangan mahasiswa. Dengan menggunakan metode kualitatif ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami akan pentingnya moderasi beragama untuk menangkal radikalisme.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masing-masing individu harus tertanam rasa cinta tanah
air, rasa cinta tanah air harus ditanamkan sejak kecil agar jiwa nasionalisme bisa tertanam pada diri
setiap individu. Dalam tatanan hidup masyarakat ada beberapa golongan orang dengan membawa
banyak perbedaan, hal ini yang seharusnya bisa menjadi sebuah penyatuan. Mahasiswa termasuk dari
golongan masyarakat yang berperan penting pada kehidupan, karena ia memiliki tingkat pemikiran
yang kritis bahkan luas dalam hal keilmuan. Mereka memiliki pemikiran yang kuat mengenai
berbagai hal sehingga dapat mempertimbangkan baik buruknya hal-hal baru yang ada di sekiranya.
Pengertian Moderasi Beragama dan Radikalisme

Kementerian Agama RI (2019) menyatakan bahwa "Moderasi Beragama berarti cara beragama
jalan tengah sesuai pengertian moderasi tadi dengan moderasi beragama seseorang tidak ekstrem dan
tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya. Orang yang mempraktekkannya disebut
moderat". Jadi yang dimaksud dengan moderasi beragama yakni cara seseorang dalam beragama
dimana di dalamnya terdapat ajaran untuk mempertimbangkan sesuatu secara adil keputusan yang
bijak dan baik, agar tidak terjadi sesuatu yang keluar dari batas wajar serta norma-norma sebagai
seseorang yang menganut agama atau kepercayaan di masyarakat.

Sedangkan pengertian radikalisme menurut Wahyudi (2020) "Radikalisme adalah suatu paham atau
aliran yang membuat perubahan sosial dan politik, radikalisme dalam ajarannya identik menggunakan
tindakan anarkis sebagai wujud untuk menjustifikasi bahwa keyakinan mereka yang dianggap paling
benar". Maka dari itu radikalisme adalah aliran yang membawa dampak perubahan, baik secara positif
maupun negatif, yang melahirkan paham bahwa ajaran yang di anutnya adalah yang paling benar dan
baik dalam kehidupan sosial maupun dunia politik.

Pentingnya Moderasi Beragama Untuk Menangkal Radikalisme

Moderasi beragama tentunya berperan dan berpengaruh penting dalam mencegah radikalisme,
karena moderasi beragama bisa menjadi penengah dari paham radikalisme yang dimana ajarannya
menyatakan paling benar di antara yang lainnya. Moderasi beragama mengambil jalan tengah dalam
mengambil keputusan di segala urusan, adanya moderasi beragama seharusnya dapat mencegah
terjadinya kefanatikan atau condong pada satu sisi atau paham yang dianut.

Moderasi beragama juga menjadikan setiap orang mampu dan memahami perbedaan satu sama lain
dengan menerima perbedaan tersebut untuk melahirkan sebuah kekuatan baru, kekuatan tersebut yang
menjadikan lahirnya rasa cinta satu sama lain dengan saling menjaga.

Peran Mahasiswa dalam Mencegah Radikalisme

Sebagai manusia dengan pendidikan tinggi serta pemikiran yang kritis mahasiswa memiliki peran
untuk mencegah radikalisme yang ada di lingkungan sekitarnya, dengan di tanamkan dan di bekali
ilmu mengenai moderasi beragama di berbagai kegiatan baik dalam organisasi ataupun seminar serta
mata kuliah. Hal ini agar mahasiswa mampu mengelola ilmu tersebut dengan pemikiran kritis
tersebut. Mahasiswa adalah satu golongan masyarakat yang tidak mudah untuk di doktrin masuk ke
sebuah paham tanpa di telusuri lebih jelas apa tujuan dan apa yang akan di peroleh bagi dirinya. Ini
yang menjadi point tersendiri, karena mereka mampu berfikir secara luas dan logis dengan banyak
pertimbangan.

Oleh karena itu mahasiswa berperan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas
mengenai moderasi beragama, dan pentingnya penanganan pada paham radikalisme. Di Iain Syekh
Nurjati sendiri telah melakukan berbagai hal untuk mencegah paham radikalisme masuk ke
lingkungan kampus dengan mengadakan sosialisasi bahkan seminar mengenai moderasi beragama
pada setiap mahasiswa terutama mahasiswa baru yang di mana mereka masih dalam keadaan yang
labil akan paham-paham yang masuk ke dunia mereka sebelum masuk ke dunia perkuliahan.

Langkah Yang Dilakukan Untuk Mencegah Radikalisme

Setelah melakukan sosialisasi kepada mahasiswa Iain Syekh Nurjati Cirebon jurusan Pendidikan
Agama Islam semester I. Berikut ini langkah-langkah yang di lakukan mereka untuk mencegah
radikalisme yakni
1. Memahami lebih dalam ilmu mengenai moderasi beragama dan radikalisme agar mengetahui
secara luas dalam banyak aspek
2. Menanamkan rasa nasionalisme atau cinta tanah air
3. Mengadakan berbagai kegiatan keorganisasian atau kegiatan seminar mengenai moderasi
beragama serta radikalisme
4. Menelusuri lebih rinci ketika ada organisasi atau paham baru yang masuk
5. Menindak lanjuti kegiatan atau seseorang yang membawa paham baru yang intoleran yang
berada di sekitar kampus
6. Menguatkan keimanan dengan memperbanyak beribadah

Dampak Setelah Diberikan Pemahaman Moderasi Beragama

Setelah diberitakannya pemahaman moderasi beragama, banyak sekali dari mahasiswa jurusan
Pendidikan Agama Islam ini yang akhirnya mampu menanggapi hal-hal yang terkait dengan moderasi
beragama dan radikalisme, dengan menganalisis banyak hal secara luas. Hal ini dikarenakan mereka
sudah memahami ilmu tentang pemahaman radikalisme dan moderasi beragama lebih dalam, terlihat
dari pernyataan serta tanggapan yang kerap kali dilontarkan sudah mulai berbobot dan mampu
menimpali satu sama lain dengan baik seputar pemahaman tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, moderasi beragama sangatlah penting bagi setiap individu.
Moderasi beragama menjadi jalan tengah atas segala kefanatikan dan perbedaan paham yang berbeda
antar individu. Adanya moderasi beragama juga meningkatkan toleransi antar agama di masyarakat
secara luas. Penguatan moderasi beragama di lingkungan mahasiswa diharapakan menjadi individu
yang mempunyai toleransi tinggi terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Lutfiani, & Ashoumi, H. (2022). Internalisasi NIlai-Nilai Moderasi Beragam Melalui Pembelajaran
Aswaja dan Implementasinya Terhadp Sikap Anti Radikalisme Mahasiswa . Dar El Ilmi :
Jurnal Keagamaan, Pendidikan dan Humaniora, 1-26.

Maskuri, Ma'arif, A. S., & Fanan, M. A. (2020). Mengembangkan Moderasi Beragama Mahasantri
Melalui Ta'lim Ma'hadi di Pesantren Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 32-45.

Sutarto. (2022). Pola Internalisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama untuk Menangkal Paham
Radikalisme di Kalangan Mahasiswa. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 1243-1267.

Anda mungkin juga menyukai