Anda di halaman 1dari 2

Nama: Saraningsi Tonda

Nim: 202101070001

Prodi: Pendidikan Sejarah

Tugas: Filsafat Sejarah

1. Sejarah manusia purba memiliki perjalanan yang cukup panjang dari masa ke masa.
Seiring berjalannya waktu, manusia terus mengalami evolusi hingga mampu memiliki
karakteristik fisik seperti di masa kini. Bukan hanya dari segi fisik, perkembangan
manusia juga menyasar pada perubahan sosial budaya pada manusia. Perubahan ini
merupakan wujud dari sifat-sifat atau kebiasaan yang terwariskan dari nenek moyang,
lalu dikembangkan sesuai dengan dinamika zaman. Memahami sejarah manusia sangat
penting untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kehidupan di masa
lampau. Hal ini sekaligus dapat menjadi cara untuk belajar dari masa lalu untuk diambil
hikmahnya di masa kini dan di masa depan nanti. Postur Tubuh dan Cara Bergerak,
Seiring dengan perkembangan fisiknya, manusia dapat melakukan posisi tegak yang
dimulai dari duduk, , berdiri, hingga proses berjalan. Alhasil, tangan bisa digunakan
untuk memegang dan menggunakan alat. Evolusi kepala. Evolusi kepala manusia purba
juga berkaitan dengan evolusi otak. Semakin modern spesifikasi tubuh manusia,
semakin besar pula volume otaknya. Evolusi ini juga memengaruhi perubahan pola
pikir, kebiasaan, cara hidup, cara memaknai pengalaman, dan kebiasaan sehari-hari.
Perkembangan biososial manusia berkaitan dengan beberapa aspek, seperti penciptaan
alat, komunikasi dengan bahasa, dan organisasi sosial. Ketiga aspek tersebut
mendorong manusia untuk lebih pandai dalam membuat alat, bekerja sama dalam
mencari makanan, serta mengolah makanan.
2. Sejarah dunia adalah sejarah umat manusia di seluruh dunia, semua daerah di Bumi,
dirunut dari era Paleolitikum (zaman batu tua). Berbeda dengan sejarah Bumi (yang
mencakup sejarah geologis Bumi dan era sebelum keberadaan manusia), sejarah dunia
terdiri dari kajian rekam arkeologi dan catatan tertulis, dari zaman kuno hingga saat ini.
Pencatatan sejarah dimulai sejak aksara dan sistem tulisan diciptakan, tetapi asal mula
peradaban bertolak dari periode sebelum penciptaan tulisan, atau zaman prasejarah.
Prasejarah dimulai dari Paleolitikum (zaman batu tua), diikuti dengan Neolitikum
(zaman batu muda) dan Revolusi Pertanian (antara 8000–5000 SM) di kawasan Hilal
Subur. Revolusi tersebut merupakan titik perubahan besar dalam sejarah umat manusia
karena sejak masa itu mereka telah mampu membudidayakan tumbuhan dan hewan.
Seiring dengan perkembangan pertanian, gaya hidup nomad berubah menjadi gaya
hidup menetap sebagai petani.[a] Kemajuan pertanian mengakibatkan pembagian strata
pekerja dalam usaha panen. Strata pekerja menyebabkan munculnya strata masyarakat
dan perkembangan kota-kota. Banyak kota kuno berkembang di tepi-tepi kumpulan air
(danau dan sungai) yang dapat menyokong kehidupan. Pada masa 3000 tahun sebelum
Masehi, telah muncul peradaban di lembah Mesopotamia (dataran di antara sungai
Tigris dan Efrat) di Timur Tengah, di tepi Sungai Nil, Mesir, dan di lembah Sungai
Indus. Selain itu, peradaban juga muncul di lembah Sungai Kuning. Di tempat-tempat
perkembangan peradaban kuno, pertumbuhan masyarakat yang semakin kompleks
menyebabkan penciptaan aksara untuk mempermudah usaha administrasi dan niaga

Anda mungkin juga menyukai