Materi Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual - Kampus Mengajar
Materi Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual - Kampus Mengajar
Bila ada peserta yang mengalami respon emosional yang berlanjut pasca
presentasi dan pembahasan, mohon menghubungi panitia untuk bantuan lebih
lanjut.
Nadiem Makarim,
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
02 Konsep Kunci
03 Bentuk Kekerasan Seksual
04 Prinsip Pencegahan
Kekerasan Seksual
05 Seruan Ajakan
TAHUKAH ANDA?
KEKERASAN SEKSUAL
Efeknya paling besar,
namun paling sulit dibuktikan.
• Kerap melontarkan • Kesenjangan relasi dan • Ancaman terhadap • Menyesal telah melaporkan
humor yang posisi status • Tidak diterima secara
merendahkan dan • Minim informasi tentang • Intimidasi pimpinan empatik
melecehkan (Sexist Batasan • Tuntutan menjaga nama • Dinilai dan dinasehati
Jokes) • Tidak tahu harus melapor baik • Mengalami victim blaming
• Menganggap korban kemana • Keberpihakan pimpinan • reviktimisasi
over-reacting • Takut laporannya tidak terhadap pelaku
• Persepsi sosial diterima dan dipercaya • Stigma dan diskriminasi
• Dsb… • Takut kehilangan kepada korban/pelapor
kesempatan
• Penundaan pelaporan
(delay disclosure)
Freely Given – tanpa tekanan, manipulasi mengalami situasi dimana pelaku mengancam, memaksa,
atau di bawah kendali, atau dalam pengaruh dan/atau menyalahgunakan kedudukannya.
minuman keras atau obat-obatan
mengalami kondisi di bawah pengaruh obatobatan, alkohol,
Reversible – boleh berubah pikiran kapanpun dan/atau narkoba.
Informed – saling tahu tentang apa yang akan mengalami sakit, tidak sadar, tidak berdaya, atau tertidur.
dilakukan, sepakat dengan konsekuensi,
dan tidak ada sesuatu yang disembunyikan
memiliki kondisi fisik dan/atau psikologis yang rentan.
Enthusiastic – antusias, senang, dan mengiyakan,
bukan jawaban yang ragu-ragu. mengalami kelumpuhan atau hambatan motoric sementara (tonic
immobility).
Specific – ada penyepakatan akan aktivitas
setiap kali setiap waktu
mengalami kondisi terguncang.
Internal:
korban menyalahkan diri sendiri
atau self blaming; dan
Eksternal:
pihak lain menyalahkan korban atau
victim blaming
Rok dan Celana Panjang Hijab Baju Berlengan Seragam Baju Longgar
Panjang Sekolah
Sumber: Survei Pelecehan Seksual, Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) 2019
melibatkan 62.224 responden.
Konsekunsi pidana
UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual
Penyampaian ujaran yang mendiskriminasi atau melecehkan tampilan fisik, kondisi tubuh,
a dan/atau identitas gender Korban.
Penyampaian ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan yang bernuansa seksual
c pada Korban.
Perbuatan menatap Korban dengan nuansa seksual dan/atau membuat Korban merasa tidak
d nyaman.
Pengiriman pesan, lelucon, gambar, foto, audio, dan/atau video bernuansa seksual kepada
e Korban.
Perbuatan mengunggah foto tubuh dan/atau informasi pribadi Korban yang bernuansa
g seksual.
h penyebaran informasi terkait tubuh dan/atau pribadi Korban yang bernuansa seksual
i Perbuatan mengintip atau dengan sengaja melihat Korban yang sedang melakukan kegiatan
secara pribadi dan/atau pada ruang yang bersifat pribadi.
Praktik budaya komunitas Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang bernuansa
o Kekerasan Seksual.
q Perkosaan termasuk penetrasi dengan benda atau bagian tubuh selain alat kelamin.
u Pemaksaan sterilisasi.
v Penyiksaan seksual.
w Eksploitasi seksual.
x Perbudakan seksual.
Mempelajari
pedoman dan
panduan PPKS
Mengikuti
TIDAK MELAKUKAN sosialisasi/seminar
KEKERASAN PPKS
SEKSUAL Berperan aktif
dalam pencegahan
kekerasan seksual
Kanal Youtube
Cerdas Berkarakter
https://bit.ly/surveippks-km2024