Anda di halaman 1dari 51

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN


KEKERASAN SEKSUAL

Pembekalan Kampus Mengajar


DISAMPAIKAN OLEH:
TIM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL
PUSPEKA, KEMENDIKBUDRISTEK

Senin, 05 Februari 2024


PERINGATAN PEMICU
(TRIGGER WARNING)

Presentasi dan pembahasan dalam sesi ini


memuat materi mengenai kekerasan yang dapat memicu respon
emosional, khususnya bagi penyintas kekerasan seksual.
Kebijaksanaan peserta sangat diharapkan.

Bagi peserta yang terpicu secara emosional, bisa mengambil


waktu dan jarak sejenak dari sesi yang disampaikan.

Bila ada peserta yang mengalami respon emosional yang berlanjut pasca
presentasi dan pembahasan, mohon menghubungi panitia untuk bantuan lebih
lanjut.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


Your Coffee Shop
RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
2
“Pendidikan tinggi merupakan batu loncatan, maka
setiap kampus di Indonesia harus merdeka dari
segala bentuk kekerasan dan menjadi lingkungan
yang kondusif bagi mahasiswa untuk
mengembangkan potensinya”

Nadiem Makarim,
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


Your Coffee Shop
RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
3
Agenda Materi

01 Mengenali Kekerasan Seksual

02 Konsep Kunci
03 Bentuk Kekerasan Seksual

04 Prinsip Pencegahan
Kekerasan Seksual

05 Seruan Ajakan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
MENGENALI
01 KEKERASAN SEKSUAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Pasal 7, 8, dan 9, Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023
Mengenali Kekerasan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, 6


Your Coffee Shop
RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
6
Definisi Kekerasan menurut Permendikbud

Pasal 1, Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021

“Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan,


dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan
relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis
dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang
kesempatan melaksanakan pendidikan tinggi dengan aman dan optimal.”

Pasal 1, Permendikbud Nomor 46 Tahun 2023

Kekerasan adalah setiap perbuatan, tindakan, dan/atau keputusan terhadap seseorang


yang berdampak menimbulkan rasa sakit, luka, atau kematian, penderitaan
seksual/reproduksi, berkurang atau tidak berfungsinya sebagian dan/atau seluruh
anggota tubuh secara fisik, intelektual atau mental, hilangnya kesempatan untuk
mendapatkan Pendidikan atau pekerjaan dengan aman dan optimal, hilangnya
kesempatan untuk pemenuhan hak asasi manusia,ketakutan, hilangnya rasa percaya
diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, kerugian ekonomi,
dan/atau bentuk kerugian lain yang sejenis.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Mengenali Kekerasan

Pasal 10, Permendikbudristek


Setiap perbuatan: Nomor 46 Tahun 2023
a. merendahkan
b. menghina hilang kesempatan
c. melecehkan, dan/atau b melaksanakan pendidikan
e dan/atau pekerjaan
d. menyerang
penderitaan psikis dengan aman dan optimal.
r
dan/atau fisik
Kekerasan tubuh, dan/atau fungsi a termasuk yang
reproduksi seseorang k mengganggu
Seksual i kesehatan reproduksi Pasal 1, Permendikbudristek
b seseorang dan Nomor 30 Tahun 2021

karena ada: a hilang kesempatan


1. ketimpangan relasi kuasa t melaksanakan pendidikan
tinggi dengan aman dan
2. dan/atau gender
optimal.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


8
Your Coffee Shop RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN8
02 Konsep Kunci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Kekerasan Seksual

TAHUKAH ANDA?

Indikator yang menjadi penanda suatu tindakan


sebagai kekerasan atau bukan adalah paksaan
(pemaksaan kehendak).

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Mengapa topik tentang kekerasan seksual di lingkungan
Perguruan Tinggi menjadi penting untuk dibahas?

Riset dan Berita Survei dan Data

88% dari total kasus Dari kasus yang diadukan ke


Komnas Perempuan (2015-2021):
77% dosen menyatakan
kekerasan di Lembaga “kekerasan seksual pernah terjadi
1. Perguruan Tinggi 35%, di kampus“.
Pendidikan yang diadukan ke
2. pendidikan berbasis agama
Komnas Perempuan (2015-
19%,
2021) merupakan kasus 3. tingkat SMA/SMK 15%, 63% dari mereka tidak
Kekerasan Seksual. 4. tingkat SMP 6%, dan melaporkan kasus yang
5. TK, SD, SLB 9%. diketahuinya kepada pihak
kampus (Ditjen Diktiristek, 2020)
Sumber data: CATAHU Komnas Perempuan 2022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


Your Coffee Shop
RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
11
Konsep Kunci dalam Kekerasan Seksual

KEKERASAN SEKSUAL
Efeknya paling besar,
namun paling sulit dibuktikan.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


Your Coffee Shop RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
12
Isu Seputar Kekerasan Seksual

Pengungkapan Dalam pelaporan


Normalisasi terhadap (disclosure) Intimidasi pasca justru menyalahkan
pelecehan seksual merupakan keputusan pelaporan Korban (Victim
sulit bagi korban blaming)

• Kerap melontarkan • Kesenjangan relasi dan • Ancaman terhadap • Menyesal telah melaporkan
humor yang posisi status • Tidak diterima secara
merendahkan dan • Minim informasi tentang • Intimidasi pimpinan empatik
melecehkan (Sexist Batasan • Tuntutan menjaga nama • Dinilai dan dinasehati
Jokes) • Tidak tahu harus melapor baik • Mengalami victim blaming
• Menganggap korban kemana • Keberpihakan pimpinan • reviktimisasi
over-reacting • Takut laporannya tidak terhadap pelaku
• Persepsi sosial diterima dan dipercaya • Stigma dan diskriminasi
• Dsb… • Takut kehilangan kepada korban/pelapor
kesempatan
• Penundaan pelaporan
(delay disclosure)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Privillege / relasi kuasa Stereotip dan bias gender
Sebuah keyakinan yang berkaitan dengan
perilaku yang membedakan perempuan dan
laki-laki. Keyakinan tersebut berupa
pelabelan yang sudah lama terbentuk dalam
kehidupan masyarakat, yang kemudian
menimbulkan pandangan dan sikap yang
lebih mengutamakan salah satu jenis
kelamin ketimbang jenis kelamin lainnya.

Biasanya lebih berpihak kepada laki-laki


daripada kepada perempuan atau
sebaliknya

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Tidak dipahaminya Consent
Dalam hal penjelasan “persetujuan korban”,
hal ini tidak berlaku jika korban sbb:

F-R-I-E-S berusia anak, atau penyandang disabilitas.

Freely Given – tanpa tekanan, manipulasi mengalami situasi dimana pelaku mengancam, memaksa,
atau di bawah kendali, atau dalam pengaruh dan/atau menyalahgunakan kedudukannya.
minuman keras atau obat-obatan
mengalami kondisi di bawah pengaruh obatobatan, alkohol,
Reversible – boleh berubah pikiran kapanpun dan/atau narkoba.

Informed – saling tahu tentang apa yang akan mengalami sakit, tidak sadar, tidak berdaya, atau tertidur.
dilakukan, sepakat dengan konsekuensi,
dan tidak ada sesuatu yang disembunyikan
memiliki kondisi fisik dan/atau psikologis yang rentan.
Enthusiastic – antusias, senang, dan mengiyakan,
bukan jawaban yang ragu-ragu. mengalami kelumpuhan atau hambatan motoric sementara (tonic
immobility).
Specific – ada penyepakatan akan aktivitas
setiap kali setiap waktu
mengalami kondisi terguncang.

Adanya consent bukan berarti bahwa tindakan Asusila yang


dilakukan menjadi sebuah tindakan yang dapat dibenarkan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI
1. Kelumpuhan Sementara atau Tonic Immobility

Betul, dan korban yang diam saja


Jadi, korban yang
saat kejadian tidak dapat dikatakan
terdiam saja tidak
sebagai aktivitas “suka-sama-suka.”
berarti ia memberikan
Korban kekerasan seksual persetujuannya, ya?
seringkali dipersalahkan karena
tidak melawan, berteriak
atau lari saat mengalami
kekerasan, padahal saat itu mereka
masih mengalami kelumpuhan
sementara atau tonic
immobility.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
2. Menyalahkan Korban atau Victim Blaming

Biasanya, bentuk victim blaming …kata-kata dan perilaku korban


Bila konsep kelumpuhan yang dilakukan terhadap korban yang dianggap “provokatif,” dan
respon korban yang tidak
sementara atau tonic immobility kekerasan seksual berkisar dari
cara berpakaian korban yang melawan pelaku.
tidak dipahami, dampaknya dianggap “mengundang” atau…

akan terjadi pada dua tingkat:

Internal:
korban menyalahkan diri sendiri
atau self blaming; dan

Eksternal:
pihak lain menyalahkan korban atau
victim blaming

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
3. Tuduhan Palsu atau False Accusation

Tantangan yang dihadapi korban


kekerasan seksual juga ditambah
dengan pembebanan pembuktian
yang seolah menjadi tanggung jawab
korban untuk membuktikan
keabsahan kasus yang dilaporkannya.
Selain fenomena masyarakat yang cenderung
menyalahkan korban kekerasan seksual, hal lain
yang juga membuat banyak korban kekerasan
seksual enggan melaporkan kasusnya adalah
pandangan bahwa mereka melakukan tuduhan
palsu.

Banyak korban kekerasan seksual yang


kemudian malah dilaporkan balik dengan pasal
pencemaran nama baik, karena dianggap tidak
memiliki bukti yang cukup kuat.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
4. Pembebanan Korban

Korban kekerasan seksual


seharusnya tidak perlu
dibebani lagi karena trauma
Aparat Penegak Hukum membebani korban yang baru dialaminya.
untuk mengumpulkan bukti dan mencari pasal
untuk menindaklanjuti kasus atau yang lebih
dikenal sebagai beban pembuktian.

Masyarakat membebani korban untuk upaya


pencegahan kekerasan seksual yang akan
datang.

Pengguna media sosial daring membebani


korban untuk bersuara melalui fenomena “spill.”

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
5. Penyalahgunaan Wewenang
Betul, terutama para laki-
laki dewasa dan pemuda
harus mulai ditingkatkan
kesadarannya.
Perbedaan identitas antara yang
Kita harus saling menjaga
dimiliki korban dengan pelaku, sesama dari kekerasan
memberikan kuasa yang berbeda bagi berbasis gender termasuk Tentunya, Bu!
kekerasan seksual ya, Bu!
kedua belah pihak.

Dengan kata lain, semakin banyak


lapisan identitas minoritas atau rentan
yang dimiliki seseorang, semakin
banyak pula tekanan yang
didapatkannya, sehingga ia tidak bisa
memberikan persetujuannya dengan
bebas.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI
Meninjau Kembali:
Mitos atau Fakta?

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Kekerasan seksual tidak mungkin
dilakukan oleh orang terdekat/keluarga.

Jawab: Mitos Fakta

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jawaban: MITOS
Inses atau kekerasan seksual yg dilakukan oleh anggota keluarga
menempati peringkat ketiga dalam pemetaan jenis kekerasan seksual
yang paling sering terjadi di ranah privat, setelah Kekerasan Dalam
Rumah Tangga atau KDRT, dan Kekerasan Dalam Pacaran atau KDP.

Kasus inses di tahun 2018 berjumlah 1.071, dengan pelaku terbanyak


ayah kandung dan paman.

Sumber: Catatan Tahunan Komnas Perempuan (2019)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Pakaian korban menjadi pemicu
kekerasan seksual.

Jawab: Mitos Fakta

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jawaban: MITOS
5 teratas pakaian yang dikenakan korban, saat
mengalami kekerasan seksual sebagai berikut

18% 17% 16% 14%


14%

Rok dan Celana Panjang Hijab Baju Berlengan Seragam Baju Longgar
Panjang Sekolah

Sumber: Survei Pelecehan Seksual, Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) 2019
melibatkan 62.224 responden.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Laki-laki tidak mungkin
menjadi korban.

Jawab: Mitos Fakta

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jawaban: MITOS
Di tahun 2018, kasus kekerasan seksual paling
banyak terjadi pada anak laki-laki, sebanyak 122
kasus (Komisi Perlindungan Anak Indonesia).

Kasus “Emon” di tahun 2014 (114 korban) dan WNA


Prancis di tahun 2020 (300 korban) menunjukkan
korbannya adalah anak laki-laki

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Setuju atau tidak setuju
apapun aktivitas seksual melibatkan orang
berusia di bawah 18 tahun adalah tindakan
kekerasan seksual

Jawab: Setuju Tidak Setuju

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Sesuai dengan kebijakan perlindungan anak, peserta didik di
bawah usia 18 tahun (usia anak) belum mampu memberikan
persetujuan (incompetent consent), sehingga aktivitas
seksual apapun yang melibatkan anak termasuk dalam
kategori kekerasan seksual.

*Undang Undang No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak

Konsekunsi pidana
UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Bentuk-bentuk
03 Kekerasan Seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jenis dan Bentuk Kekerasan Seksual Pasal 5 Permendikbudristek PPKS

Kekerasan seksual mencakup tindakan yang dilakukan secara


verbal, nonfisik, fisik, dan/atau melalui TIK.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jenis dan Bentuk Kekerasan Seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jenis dan Bentuk Kekerasan Seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jenis dan Bentuk Kekerasan Seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jenis dan Bentuk Kekerasan Seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jenis dan Bentuk Kekerasan Seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Jenis dan Bentuk Kekerasan Seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023
Bentuk kekerasan seksual Pasal 10 Ayat (2)

Penyampaian ujaran yang mendiskriminasi atau melecehkan tampilan fisik, kondisi tubuh,
a dan/atau identitas gender Korban.

b Perbuatan memperlihatkan alat kelamin dengan Sengaja.

Penyampaian ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan yang bernuansa seksual
c pada Korban.

Perbuatan menatap Korban dengan nuansa seksual dan/atau membuat Korban merasa tidak
d nyaman.

Pengiriman pesan, lelucon, gambar, foto, audio, dan/atau video bernuansa seksual kepada
e Korban.

Perbuatan mengambil, merekam, dan/atau mengedarkan foto dan/atau rekaman audio


f dan/atau visual Korban yang bernuansa seksual.

Perbuatan mengunggah foto tubuh dan/atau informasi pribadi Korban yang bernuansa
g seksual.

h penyebaran informasi terkait tubuh dan/atau pribadi Korban yang bernuansa seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023
Bentuk kekerasan seksual Pasal 10 Ayat (2)

i Perbuatan mengintip atau dengan sengaja melihat Korban yang sedang melakukan kegiatan
secara pribadi dan/atau pada ruang yang bersifat pribadi.

j Perbuatan membujuk, menjanjikan, atau menawarkan sesuatu Korban untuk melakukan


transaksi atau kegiatan seksual.

k Pemberian hukuman atau sanksi yang bernuansa seksual.

l Perbuatan menyentuh, mengusap, meraba, memegang, memeluk, mencium, dan/atau


menggosokkan bagian tubuhnya pada tubuh Korban.

m Perbuatan membuka pakaian Korban.

n Pemaksaan terhadap Korban untuk melakukan transaksi atau kegiatan seksual.

Praktik budaya komunitas Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang bernuansa
o Kekerasan Seksual.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI
Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023
Bentuk kekerasan seksual Pasal 10 Ayat (2)

p Percobaan perkosaan walaupun penetrasi tidak terjadi.

q Perkosaan termasuk penetrasi dengan benda atau bagian tubuh selain alat kelamin.

r Pemaksaan atau perbuatan memperdayai Korban untuk melakukan aborsi.

s Pemaksaan atau perbuatan memperdayai Korban untuk hamil.

t Pembiaran terjadinya Kekerasan seksual dengan sengaja.

u Pemaksaan sterilisasi.

v Penyiksaan seksual.

w Eksploitasi seksual.

x Perbudakan seksual.

y Tindak pidana perdagangan orang yang ditujukan untuk eksploitasi seksual.


Perbuatan lain yang dinyatakan sebagai Kekerasan seksual dalam ketentuan peraturan
z perundangundangan.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Prinsip Pencegahan dan
04 Penanganan Kekerasan Seksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
LANGKAH PENCEGAHAN OLEH INDIVIDU

Mempelajari
pedoman dan
panduan PPKS
Mengikuti
TIDAK MELAKUKAN sosialisasi/seminar
KEKERASAN PPKS
SEKSUAL Berperan aktif
dalam pencegahan
kekerasan seksual

cari tahu informasi tentang kekerasan seksual >> merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/ppks

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
Di lingkungan pendidikan

KEMENDIKBUDRISTEK PEMERINTAH DAERAH


KELOMPOK KERJA PENCEGAHAN DAN SATUAN TUGAS PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN KEKERASAN DI PENANGANAN KEKERASAN DI
BIDANG PENDIDIKAN LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN

PERGURUAN TINGGI SATUAN PENDIDIKAN

SATUAN TUGAS PENCEGAHAN DAN TIM PENCEGAHAN DAN PENANGAN


PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL KEKERASAN (TPPK)

cari tahu informasi tentang kekerasan seksual >> merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/ppks

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
05 Seruan Ajakan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Prinsip utama membantu korban

Dengarkan tanpa menghakimi apalagi menyalahkannya.

Tahanlah diri untuk memaksakan nasihat tanpa


menanyakan kenyamanannya.

Beri tahu konsekuensi dari pilihan langkah yang ada.

Konsultasikan dengan Satgas PPKS yang ada di


kampusmu.

cari tahu informasi tentang kekerasan seksual >> merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Mari wujudkan satuan pendidikan bebas dari kekerasan seksual
untuk #BersamaHapusKekerasanSeksual

● Tidak menjadi pelaku kekerasan


● Membantu korban kekerasan tanpa menghakimi
● Segera laporkan ke Satgas PPKS apabila mengetahui atau
mengalami kekerasan seksual untuk memperoleh bantuan.
● Jika kasus kekerasan tidak tertangani, laporkan via:
kemdikbud.lapor.go.id atau pusat panggilan 177
● Mencari dan menyebarkan informasi sebanyak-banyaknya di
media sosial menggunakan materi yang sudah tersedia di akun
Cerdas Berkarakter

Kanal Youtube
Cerdas Berkarakter

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI
Mari kita bersama-sama
hapus kekerasan seksual
untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang
aman, nyaman, merdeka dari kekerasan,
demi terwujudnya
Pelajar Pancasila dan Merdeka Belajar

#MerdekaBeragamSetara #Merdekadari3DosaPendidikan #BersamaHapusKekerasanSeksual

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Survei PPKS untuk
Kampus Mengajar 2024

https://bit.ly/surveippks-km2024

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Terima Kasih

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Berani Bicara
https://youtu.be/bPpwv5kohuU

Anda mungkin juga menyukai