Anda di halaman 1dari 8

1. Perubahan teknologi.

A) Pengguna smartphone apple di Indonesia yang semakin berkembang secara pesat menjadi
dorongan utama saya untuk memikirkan usulan usaha bisnis yaitu menciptakan sebuah teknologi
agar produk smartphone apple tersebut dapat mengisi daya baterai sendiri tanpa memerlukan
listrik, yaitu seperti menampung daya isi yang lebih dari 100%, seperti menampung power bank
dalam smartphone itu sendiri, sehingga daya baterai gadget lebih tahan untuk digunakan dalam
seharian, apalagi dengan kegiatan yang sangat padat menggunakan smartphone itu sendiri untuk
kegiatan sehari-hari.
Pengguna iphone yang semakin lama bertambah, dapat diliat dari grafik dibawah ini yang
didapatkan dari liputan6.com :

Meskipun begitu, produk apple yang memiliki kelemahan dari segi daya baterai tetap kalah
dengan produk lainnya seperti android. sehingga dengan membuat teknologi yang dapat mengisi
daya baterai produk apple lebih lama atau sama dengan android, maka saya yakin pengguna apple
akan tertarik atas usulan bisnis ini.
B) 1. Development stage
Dalam tahap ini, saya akan mencari pendanaan melalui investor atau pihak luar.
mencari investor yang ingin mendanai ide bisnis ini, lalu juga akan melakukan pendanaan
melalui pinjaman dari bank. Sumber pendanaan selain kedua pihak tersebut juga akan
didapatkan dari dana pribadi saya sendiri.
2. Start-up stage
Mulai menjalankan bisnis dengan dana yang sudah ada, lalu pada tahap ini juga
saya akan mengumpulkan sumber daya, dan tetap mencari sumber pendanaan lain seperti
business angels dan perusahaan modal ventura.
3. Survival stage
Berfokus untuk mengelola kegiatan operasional menjadi seefisien dan seefektif
mungkin. Dalam tahap ini meskipun pendapatan mulai bertumbuh namun masih belum
mampu menutupi seluruh kegiatan operasional, sehingga mengefisiensikan kegiatan
operasional. masih juga menggunakan pendanaan dari pihak eksternal seperti perusahaan
modal ventura atau pinjaman bank.
4. Rapid-growth stage
Dalam tahap ini merupakan tingkat pertumbuhan perusahaan yaitu arus kas
mengalami pertumbuhan, sehingga strategi yang akan dijalankan yaitu berupaya untuk
memperpanjang siklus durasi di tahap ini sampai selama mungkin.
5. Maturity stage
Tahap terakhir dari siklus ini yaitu maturity stage dimana pertumbuhan pendapatan
dan arus kas mulai melambat. Strategi yang akan dijalankan dalam tahap ini yaitu
membuka lini bisnis baru atau memperluas ekspansi usaha, membuat promo baru lagi
untuk menarik customer dalam stage ini.

2.
A&B
Hermitage Company
Laporan arus kas
Komponen Cash Flow Sifat Keterangan
Pendapatan Rp A Menambah kas Karena menerima pendapatan dari
bersih customer
Komponen yang mempengaruhi kas dari aktivitas operasi:
Beban depresiasi Rp B Mengurangi kas Karena beban depresiasi tidak
bersifat mengurangi kas secara
nyata, sedangkan perusahaan dalam
menyusun laporan arus kas
menggunakan akrual basis,
sehingga beban yang nyatanya tidak
melibatkan pengurangan maupun
penambahan kas dikeluarkan dari
komponen laporan arus kas.
Penambahan atau Rp C1 - Rp Menambah/Menguran Jika nilai piutang bertambah, maka
penurunan C0 gi kas akan mengurangi kas, karena
piutang artinya adanya pengurangan
pembayaran dari customer.
Sedangkan jika nilai piutang
berkurang, artinya terdapat
pembayaran dari customer,
sehingga menambah jumlah kas.
Penambahan atau Rp D1 - Rp Menambah/Menguran Jika nilai persediaan bertambah,
penurunan D0 gi kas maka artinya terdapat pembelian
persediaan persediaan yang mengurangi kas,
sehingga kas berkurang. Jika nilai
persediaan berkurang, maka
terdapat kenaikan kas karena tidak
adanya pembelian yang mengurangi
jumlah kas.
Penambahan atau Rp E1 - Rp Menambah/Menguran Jika total utang usaha bertambah
penurunan E0 gi kas dari periode sebelumnya, artinya
pembelian bahan perusahaan menambah utangnya
baku kredit sehingga meningkatkan jumlah kas,
(utang usaha) sebaliknya jika perusahaan
utangnya menurun, artinya adanya
pembayaran atas utang sehingga
jumlah kas pun menurun.
Penambahan atau Rp F1 - Rp Menambah/Menguran Sama sifatnya seperti utang usaha,
penurunan upah F0 gi kas utang gaji akan bersifat mengurangi
pegawai yang kas jika terjadi penurunan utang gaji
akan dibayarkan dari periode sebelumnya, dan
bersifat menambahkan jumlah kas
jika terjadi peningkatan jumlah
utang gaji dibandingkan periode
sebelumnya.
Penambahan Rp K1 - Rp Menambah Kas Penambahan hutang bersifat
hutang K0 menambah kas karena menerima
kas dari hasil peminjaman tersebut.

Komponen yang mempengaruhi kas dari aktivitas investasi:


Pembelian aset Rp G Mengurangi kas Karena membeli aset diasumsikan
menggunakan kas, sehingga
membeli aset bersifat mengurangi
kas.

Komponen yang mempengaruhi kas dari aktivitas pendanaan:


Penambahan atau Rp H1 - Rp Menambah/Menguran Menambah kas jika terjadi
penurunan H0 gi kas peningkatan atas hutang bank, dan
hutang bank sebaliknya, jika terjadi penurunan
atas hutang bank maka artinya
terdapat pembayaran hutang atas
bank, dan otomatis kas pun
menurun.

Penambahan atau Rp I1- Rp I0 Menambah/Menguran Bersifat menambah kas jika terdapat


penurunan gi kas peningkatan modal, dan bersifat
pembelanjaan mengurangi kas jika terdapat
modal pengurangan atas modal.
Pembayaran Rp J1 Mengurangi kas Pembayaran dividen bersifat
dividen mengurangi kas, karena perusahaan
mengeluarkan sejumlah kas atas
laba nya untuk didistribusikan
kepada pemilik.

Soal No. 3
a.
COMPARATION PT FRIEND ZONE
WITH INDUSTRY
2022 2022 INDUSTRY COMPARATI
AVERAGE ON
LIQUIDITY RATIO
Current ratio
1,90 2,50 (0,60)
Quick ratio 0,30
1,10 0,80
LEVERAGE RATIO
Debt ratio 55,0% 60,0% -5,0%
TIER 1,00
5,00 4,00
PROFITABILITY RATIO
Gross profit margin 20,0% 24,0% -4,00%
Operating profit margin 12,0% 14,0% -2,00%
Net profit margin 4,0% 5,0% -1,00%
NOPAT margin 6,0% 7,0% -1,00%
EFFICIENCY and RETURN RATIO
Sales to total assets ratio 0,30
1,70 1,40
Operating return on total assets 10,5% 15,0% -4,50%
Return on total assets 10,0% 18,0% -8,00%
Return on equity 18,0% 30,0% -12,00%

B) LIQUIDITY RATIO
Current ratio perusahaan berada lebih sedikit 0,60 daripada rata-rata industri, menandakan
performa perusahaan dalam current ratio nya yang kurang baik, karena berarti perusahaan berada
dibawah rata-rata industri dalam mengelola risiko likuiditas nya, namun melihat quick ratio nya
yang lebih tinggi daripada rata-rata industri menunjukkan hal yang baik. secara keseluruhan
current ratio masih dalam keadaan yang lumayan baik, tanpa adanya risiko yang terlalu signifikan.
LEVERAGE RATIO
Debt ratio yang berada di bawah 5% dari rata-rata industri menunjukkan performa leverage
yang baik, karena menunjukkan jumlah total utang yang tidak membengkak dibandingkan rata-
rata industri. Berarti, risiko atas penggunaan utang sebagai pendanaan dapat terhindar dari
perusahaan. Melihat TIER perusahaan yang lebih tinggi daripada rata-rata industri juga
menunjukkan pertanda yang sehat, dimana angka TIER yang berada dibawah rata-rata industri
menunjukkan risiko kebangkrutan yang lebih tinggi dan tidak stabil keuangannya.
PROFITABILITY RATIO
Melihat rasio profitability yang jika dibandingkan dengan rata-rata industri, semua rasio
perusahaan berada dibawah rata-rata, dimana GPM berada 4% dibawah rata-rata industri, OPM
lebih kecil 2%, dan NPM serta NOPAT perusahaan lebih kecil 1%. Hal ini menunjukkan performa
perusahaan dalam menghasilkan profit, dihitung dari rasio profitabilitas buruk, karena semua
berada dibawah rata-rata industri.
EFFICIENCY and RETURN RATIO
Meskipun rasio sales to total assets perusahaan menunjukkan hasil yang baik dibandingkan
rata-rata industri, namun ketiga rasio sisanya menunjukkan performa yang buruk Operating return
on total asset dibawah rata-rata industri sebesar 4,5%, ROA juga lebih kecil 8%, dan ROE lebih
parahnya menunjukkan selisih yang cukup jauh sebesar 12% dibawah rata-rata industri, sehingga
dapat disimpulkan perusahaan sangat kurang efisien dalam mengelola aset maupun modalnya
dalam menghasilkan penjualan, sehingga pengembalian atas revenue kepada aset dan modal sangat
kurang dibandingkan rata-rata industri.
Secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan rata-rata industri, perusahaan PT Friend
Zone memiliki performa yang kurang baik, karena banyaknya rasio yang kurang memadai jika
menjadikan rata-rata industri sebagai tolak ukurnya, terutama rasio profitabilitas dan rasio
efficiency and return perusahaan. Kesehatan finansial secara rasio dibandingkan rata-rata rasio
industri kurang baik.
SOAL No.4
A. Periode persediaan, yaitu rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi persediaan
bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian barang tersebut terjual ke tangan konsumen.
Periode ini dihitung dari perputaran persediaan selama satu siklus operasi dengan rumus =
Periode persediaan = 365 hari x rata-rata persediaan / HPP
Periode piutang, adalah waktu penerimaan kas setelah terjadi penjualan atau rata-rata waktu
yang dibutuhkan untuk konversi piutang menjadi kas. periode ini dihitung dari perputaran
piutang selama satu siklus operasi dengan rumus:
Periode piutang = 365 hari x rata-rata piutang / penjualan (kredit)
Periode utang, adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk membeli kebutuhan produksi
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan pendukung lainnya, hingga terpenuhinya pembayaran kepada
supplier. periode ini dihitung dari perputaran utang selama satu siklus operasi dengan rumus:
Periode utang = 365 hari x rata-rata utang / HPP
B) Siklus operasi merupakan periode persediaan barang ditambah dengan periode piutang,
sedangkan siklus kas merupakan siklus operasi dikurangi dengan periode utang. Siklus operasi
yang semakin panjang, mendorong perolehan kas yang semakin panjang juga, dan semakin tinggi
likuiditas yang harus disediakan. Pengelolaan piutang dan persediaan barang yang semakin baik
dapat mendorong siklus kas menjadi negatif, dalam hal ini penerimaan kas dari konsumen lebih
cepat daripada pembayaran kepada supplier. Situasi ini dapat menguntungkan perusahaan karena
tidak perlu memerlukan pendanaan dari eksternal. siklus kas negatif sangat efisien karena dana
dari pelanggan dapat digunakan untuk operasional perusahaan.

C. Hal-hal yang paling penting diperhatikan dalam mengelola arus kas agar melewati survival
stage adalah bagaimana mengelola manajemen utang dan piutang perusahaan, serta manajemen
persediaan nya. antara utang maupun piutang harus dianggarkan agar penerimaan pembayaran
oleh pelanggan waktunya harus lebih cepat daripada pembayaran utang, agar tidak menyebabkan
kekurangan dana dalam stage tertentu perusahaan yaitu menyangkut peran short-term cash, dimana
cash dalam jangka pendek juga berfungsi untuk menekan risiko likuiditas perusahaan. Sedangkan
untuk manajemen persediaan, perlu diperhatikan kebijakan membeli persediaan sehingga tidak
terjadinya keadaan keuangan kas yang minus karena pembelian persediaan tersebut, harus
disesuaikan dengan anggaran kas yang masuk.A

Anda mungkin juga menyukai