SPEKTROSKOPI
1.2 Pendahuluan
Spektroskopi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antara radiasi elektromagnetik
(cahaya) dengan materi. Radiasi atau cahaya ini bergerak di angkasa dalam bentuk gelombang
dengan kecepatan tetap yang disebut kecepatan cahaya 3,00 x 10 8 m/s. Sebagai gelombang,
cahaya mempunyai sifat yang spesifik yakni intensitas gelombang atau amplitude, panjang
gelombang (λ) dan frekuensi (υ).
Amplitudo
Setiap gelombang mempunyai hubungan tertentu antara panjang gelombang dan frekuensi yaitu:
( Panjang gelombang ) x ( frekuensi) = cepat rambat cahaya
atau
λ .υ = c
Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak atau dua lembah dari suatu gelombang
yang dinyatakan dalam nm atau Angstrom (l nm = 10 Angstrom). Frekuensi ( υ) menunjukkan
1.6 Jenis-jenis spektroskopi berdasarkan interaksi yang terjadi dan materi yang dilibatkan
Interaksi Materi Jenis spektroskopi
Absorpsi Atom Atomic absorption spectroscopy, AAS
Emisi Atom Atomic emition spectroscopy, AES
Gambar 2.2 Diagram eksitasi dan deeksitasi atom pada berbagai tingkat energi
Pada diagram diatas larutan yang mengandung ion logam mengalami pengkabutan menjadi
aerosol (kabut) kemudian mengalami desolvasi menjadi padat, selanjutnya meleleh kemudian
Detektor
Ar+ Ar+
Mo M Mo + h
Mo M* *
Radiasi yang diemisikan oleh atom-atom gas dari katoda (sebagai sumber sinar)
bergerak melalui nyala. Radiasi ini akan diabsorpsi oleh atom-atom gas dari sampel.
Radiasi yang yang paling kuat biasanya adalah radiasi yang berasal dari transisi
elektron ke tingkat eksitasi terendah. Radiasi ini disebut garis resonansi.
Berkas referensi
Nyala
Monokromator
Detektor
Spray chamber
Atomisasi tanpa nyala dapat dilakukan dengan tungku dari grafit. Sejumlah sampel
diambil sedikit lalu diletakkan dalam tabung grafit, kemudian tabung tersebut dipanaskan
dengan sistem elektrik yaitu dengan melewatkan arus listrik pada grafit. Akibat
pemanasan ini, zat yang akan dianalisis berubah menjadi atom-atom netral dalam
keadaan gas. Atom-atom ini diradiasi dengan sumber radiasi yang berasal dari lampu
katoda berongga. Atom-atom ini akan mengabsorpi radiasi yang diberikan.
Instrument atomic absorption spectrofotometer ditunjukan dalam gambar 2.9.a dan 2.9.b.
Io I
Gambar 2.10 Proses absorpsi pada Atomic Absorption Spektrofotometri
Perbandingan antara radiasi yang diteruskan dengan radiasi mula-mula disebut transmitan.
Transmitan mengindikasikan fraksi intensitas radiasi mula-mula yang mencapai detektor setelah
melewati atom dalam nyala. Trnasmitan dinyatakan sebagai:
T = I/Io sedangkan %T = I/Io x 100
Persen serapan (percent absorption, %A), merupakan komplemen dari %T yang
didefinisikan sebagai persen dari intensitas radiasi mula-mula yang terserap dalam nyala.
%A = 100 - %T
Analisis Instrumen Oleh Maria Aloisia Uron Leba, S.Pd, M.Si 13
Atau
A = log (Io/I) atau A = -log I/Io
Besaran absorbansi inilah yang lazim digunakan untuk mengkarakterisasi penyerapan radiasi
dalam spektrofotometri serapan atom. Besaran ini memiliki hubungan yang linier dengan
konsentrasi analit, seperti diungkapkan oleh hukum Lambert-Beer. Hubungan antara absorbansi
dengan konsentrasi diturunkan dari hukum Lamber dan Beer yakni:
1. Hukum Lambert : Bila suatu sumber radiasi monokromatik melewati medium
transparan, maka intensitas radiasi yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya
ketebalan medium yang mengabsorpsi.
2. Hukum Beer : Intensitas radiasi yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan
bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap radiasi tersebut.
Jadi menurut hukum Lambert-Beer, absorbansi berbanding lurus dengan panjang nyala
yang dilalui radiasi dan konsentrasi atom yang menyerap dalam nyala. Secara matematis dapat
diungkapkan sebagai berikut:
A = a b c atau A= Ԑ b c
AA
y = mx + c
CC
Gambar 2.11 Grafik hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi
Namun dalam kenyataan, hukum Lambert-Beer hanya berlaku pada daerah konsentrasi dan
kondisi instrumen tertentu dimana terdapat hubungan linier antara absorbansi dengan
AA
y = mx + c
Daerah kerja
CC
Gambar 2.12 Grafik penyimpangan hukum Lambert-Beer
atomisasi
M A(larutan)M(aerosol)
+ -
A +
MA -
(padat)
MA
(cair)
MA
(gas) (gas)
M o
+ A o
Diambil dari Modern Analytical Chemistry oleh David Harvey hal 455-456: