KELAS XII
1
MENERAPKAN MEDIA PROMOSI PEMASARAN
2. Menurut kelompok
Promosi adalah sebuah kegiatan yang di lakukan untuk memberikan informasi,
membujuk, mempengaruhi orang lain yang bertujuan untuk menarik konsumen
atau pembeli agar mau membeli produk atau jasa yang sedang di tawarkan
2
B. Tujuan Promosi
Orang melakukan promosi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, adapun tujuan
promosi berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber adalah :
Kesimpulannya, tujuan utama dari promosi adalah produsen atau distributor akan
mendapatkan kenaikan angka penjualan dan meningkatkan profit atau keuntungan.
C. Fungsi Promosi
Fungsi Promosi
Menurut Terence A. Shimp (2000:7) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat
penting bagisuatu perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai
berikut:
2. Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk
mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk
mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan
kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan
sekunder, permingtaan bagi merek perusahaan yang spesifik.
3. Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat
kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan,
3
dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak
konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan
merek dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli
merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
Jika fungsi di atas ditujukan lebih kepada konsumen, maka sebenarnya fungsi promosi
juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor. Salah satu
strategi memenangkan persaingan dalam dunia pemasaran atau promosi adalah
menggunakan Public Relations dengan baik.
Prof. Philip Kotler (dalam Kartajaya, 1992:37) memberikan singkatan pada strategi
penggunaan Public Relations ini dengan istilah P-E-N-C-I-L-S.
1. Publications (Publikasi)
Perusahaan dapat mengusahakan penerbitan-penerbitan tertentu untuk meningkatkan
citra perusahaan.
2. Event (Kegiatan)
Event yang dirancang secara tepat dapat mencapai suatu tujuan public relations
tertentu.
3. News (Pemberitaan)
Semua usaha dilakukan supaya aktivitas tertentu dari perusahaan menjadi bahan berita
di media massa
4
5. Identity Media (Penggunaan Media sebagai Identitas)
Semua stationery yang dipakai, mulai dari kartu nama, kertas, maupun amplop, harus
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan citra suatu perusahaan. Selain
itu identity media juga dapat diterapkan pada sarana dan sarana/prasarana lain, seperti
gedung, mobil pengangkut barang, dan lain sebagainya.
6. Lobbying (Mempengaruhi)
Kontak pribadi yang dilakukan secara informal untuk mencapai tujuan tertentu.
N JENIS -
PENJELASAN KELEBIHAN KEKURANGAN
O JENIS
1. Promosi Promosi dapat diadakan - Dapat menjangkau - Terbatasnya jumlah
secara fisik di lingkungan fisik yang langsung para calon konsumen
biasanya dilakukan konsumen karena hanya
pada acara-acara - Dapat secara diadakan di
tertentu atau event- langsung melihat lingkungan atau area
event khusus yang produk atau jasa tertentu
diadakan disuatu tempat yang ditawarkan, - Banyak yang tidak
seperti pameran, bazar, dan dapat langsung mengetahui
festival, konser, dan bertanya segala
semacamnya sesuatu hal
mengenai produk
atau jasa tersebut
2. Promosi Yang dimaksud jenis - Dapat menjangkau -Membutuhkan
melalui promosi melalui media lebih banyak calon biaya yang sangat
media tradisional adalah via konsumen daripada besar, karena
tradisional media cetak seperti dengan promosi melibatkan media-
koran, majalah, tabloid, secara fisik, karena media besar seperti
dan sejenisnya, dan jangkauan media televisi, penyedia
media elektronik seperti yang memang cukup papan billboard, dan
radio dan televisi, serta luas. lain sebagainya.
media di luar ruangan
seperti iklan banner
atau papan reklame atau
papan billboard.
5
orang melihat produk - Waktu dan biaya ini
atau jasa yang lebih efisien - Lebih kreatif dalam
dipromosikan melalui berpromosi di media
teknologi terkini seperti digital agar
ponsel atau laptop konsumen tertarik
dan tidak bosan
E. Contoh Promosi
Promosi di sebuah toko : beli 2 pasang sepatu dapat gratis 1 pasang sepatu
tambahan (Buy 2 Get 1)
Promosi dari suatu provider telekomunikasi : Isi ulang min 20.000 dapat gratis
telpon selama 30 menit ke semua operator
Promosi di sebuah department store : dapat potongan harga 30% untuk suatu
produk tertentu
Promosi di sebuah restoran : beli makanan tertentu gratis minuman
Setiap bisnis perlu bertumbuh dan berkembang dan semuanya itu diperlukan berbagai
cara, salah satunya dengan media promosi yang tepat. Diantaranya adalah:
1. Iklan adalah bentuk promosi bersifat masal dan nonpersonal. Oleh karena
sirkulasinya luas maka biaya perunit menjadi lebih murah. Tetapi karena bersifat
non personal maka iklan tidak mampu responsive. Oleh karena itu iklan tidak
diharapkan sebagai media komunikatif interaktif.
4. Publisitas adalah bentuk promosi yang lebih banyak dilakukan oleh masyarakat.
Audiens sering berpendapat bahwa informasi produk dari sumber non-produsen
tentu akan lebih fair atau jujur.
5. Identitas Produk adalah desain produk yang bersifat khas yang mempunyai daya
tarik tersendiri. Identitas produk adalah bentuk penampilan promosi produk
secara konkrit menunjukkan kelebihan-kelebihan yang ada.
Pertimbangan penentuan media tersebut adalah berdasarkan: (1) jenis dan karakter
produk yang dipasarkan serta perilaku audiens, dan (2) program promosi pesaing.
6
– Pilihan Media Berdasarkan Produk
Selain itu evaluasi media cukup penting seperti evaluasi berbasis standar promosi,
evaluasi berbasispola efek pengaruh, evaluasi berbasis metodologi, pra-test
evaluation, pro-test evaluation, dan post-test evaluation.
Kampanye program promosi tidaklah begitu saja langsung saat yang bersamaan
memberikan pengaruh. Selalu ada tenggang waktu antara eksekusi program dengan
hasil kinerja program.
Penentuan saat atau waktu evaluasi akan memberikan inforamsi yang berbeda.
Metode evaluasi dapat dilakukan sebelum (pra-test), pada saat (pro-test) atau sesudah
(post-test) program promosi dilaksanakan.
7
MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI
Harga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung yang
dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi sehingga barang atau jasa tersebut bisa
dijual.
Perusahaan harus menghitung harga pokok suatu barang karena sangat penting
untuk pelaporan keuangan perusahaan. Penentuan harga pokok produksi dilakukan
sebelum perusahaan menentukan harga jual. Harga ini nantinya akan digunakan oleh
manajemen untuk membandingkan dengan pendapatan dan disajikan dalam laporan
laba rugi.
Banyak perusahaan yang salah dalam penentuan harga pokok produksi karena
mengira harga pokok produksi sama dengan harga jual. Sebenarnya keduanya
berbeda, karena harga jual telah ditambah dengan keuntungan yang diinginkan
perusahaan sedangkan harga pokok produksi tidak.
9
=Rp 15.285.000,00 : (30 unit X 30 hari)
=Rp 15.285.000,00 : 900 unit
=Rp 16.983,33
Dibulatkan menjadi Rp 16.985/unit
MENGANALISIS PEMASARAN PRODUK ONLINE
10
Jangkauan yang Lebih Luas
Dengan adanya internet dan teknologi canggih, maka bukanlah hal sulit untuk menghubungan
antara satu orang dengan yang lainnya. Bahkan jarak dan waktu seolah bukan menjadi
masalah besar. Sehingga tentu saja jangkauan pasar akan semakin luas.
Menghemat Waktu, Tenaga dan Biaya
Siapapun pasti menginginkan semua hal yang dilakukan bisa efektif baik dalam segi waktu,
tenaga maupun biaya. Ketika proses pemasaran dilakukan secara online, maka anda bisa
memangkas banyak waktu, tenaga dan biaya. dengan begitu anda tak perlu bersusah payah
turun tangan langsung. karena tanpa harus keluar rumahpun anda bisa memantau dan
memasarkan bisnis anda kapanpun dan dimanapun.
Proses Lebih Mudah
Anda tak perlu harus kesana – kemari untuk bertemu dengan banyak orang untuk
mengenalkan dan mepromosikan produk dan jasa anda. Karena dengan melakukan promosi
online, anda hanya perlu duduk manis saja tanpa perlu kerepotan mengurus segala sesuatunya
sendiri.
Mudah Untuk Dipantau
Karena menggunakan metode online, maka perkembangan bisnis anda bisa dipantau kapan
saja dan dimana saja anda inginkan. Prosesnya pun tidaklah sulit sehingga anda tak perlu
mengkhawatirkan tentang hal tersebut.
Setelah menyimak beberapa Pengertian dan Manfaat Pemasaran Online diatas, maka bisa
disimpulkan bahwa marketing online mang sangat menguntungkan melihat berbagai
kemudahan dan kemudahan yang dihadirkannya.
Hal – hal yang Berkaitan dan Mendukung Pemasaran Online
Untuk bisa mewujudkan sekaligus mendapatkan keuntungan tinggi dalam bisnis anda, selain
mengetahui tentang Pengertian dan Manfaat Pemasaran Online maka anda juga perlu
mengenal tentang faktor – faktor apa sajakah yang berkaitan dengan pemasaran online ini
nantinya bisa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan bisnis yang dijalankan
tersebut.
Membutuhkan Proses
Meskipun memiliki berbagai kelebihan, namun bukan berarti bahwa pemasaran yang
dilakukan secara online serta merta memberikan hasil yang instan. Tetap saja membutuhkan
waktu dan proses. Hanya saja mungkin memang waktu yang diperlukan lebih sedikit
dibandingkan dengan cara yang tradisional.
Hubungan Dengan Relasi dan Customer Lebih Mudah
Membangun ikatan dan komunikasi yang baik dengan relasi maupun customer memang
sangat penting. Karena hal ini bisa menunjang kemajuan bisnis yang dijalankan. Sebagus
apapun sitem marketing yang dimilki, jika anda tidak mampu menjalin hubungan baik
dengan para koega dan customer anda maka semuanya akan percuma saja. Dan tentunya anda
wajib mempertahankan hubungan baik tersebut baik secara online maupun offline.
11
Feedback Atau Imbal Balik
Dengan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak, maka secara otomatis akan
membuat relasi dan customer menjadi nyaman dengan kredibilitas anda sehingga tentunya
hal ini akan berimbas baik baik nilai penjualan dan keuntungan dari bisnis yang anda
jalankan tersebut.
Simbiosis Mutualisme
Berkaitan dengan poin diatas, ketika customer dan relasi merasa sesuai dengan kinerja dan
pelayanan yang anda berikan maka mereka akan menjadi pelanggan setia. Dengan begitu
anda pun sebagai pebisnis akan merasa diuntungkan. Anda dapat meminta hal seperti review /
testimonial yang sangat bermanfaat untuk membantu rating bisnis anda di media online
(seperti review di Facebook, Google Business, Clutch, dsbnya)
Media Dalam Menjalankan Pemasaran Online
Dalam menjalankan pemasaran online bisa anda lakukan dengan berbagai media seperti
media sosial, email, blog, forum, dan juga iklan online. Media sosial terbilang cukup efektif
karena tingkat pengguna medsos di negara Indonesia cukup besar sehingga bisa
meningkatkan peluang anda. selain itu blog dan juga email bisa menjadi alternatif berikunya
yang bisa anda terapkan untuk menjalankan pemasaran online ini.
Bagi anda yang memang berniat untuk menggunakan iklan sebagai media promosi online,
anda bisa mempercayakannya pada Arfadia. Arfadia memiliki tim yang profesional dan
berpengalaman untuk memberikan strategi pemasaran online, eksekusi dan pemantauan
secara berkala.
12
LAPORAN KEUANGAN SEDERHANA
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari
proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan.
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan
perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/menggambarkan
jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan
perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas
menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan
ekuitas perusahaan. Sedangkan menurut Harahap (2009:105), laporan keuangan
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau
jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca,
laporan laba-rugi atau hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi
keuangan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan untuk
perusahaan terdiri dari laporan-laporan yang melaporkan posisi keuangan perusahaan pada
suatu waktu tertentu, yang dilaporkan dalam neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana neraca menunjukkan jumlah aset, kewajiban
dan ekuitas perusahaan. Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi perusahaan selama
periode tertentu. Sedangkan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan
atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:3), tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari
laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari
unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan
dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen
perusahaan. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan,
membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang
13
diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi
pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan. Seandainya nilai uang
tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan akan
lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup
penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus faktual dan
dapat diukur secara objektif.
Beberapa tujuan laporan keuangan dari berbagai sumber di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan
sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan
perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis
yang diambilnya.
2. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan
apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan
menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.
3. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas
investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk
menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
Karakteristik Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:5-8), laporan keuangan yang berguna bagi
pemakai informasi bahwa harus terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun
demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan
tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tesebut terlalu sulit
untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini
atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Peran
informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama
lain. Misalnya informasi struktur dan besarnya aset yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai
ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang
dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam
memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya tentang
14
bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi
yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan
sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain
yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan
harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh
tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan
eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat
ditingkatkan dengan penampilan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu.
Misalnya nilai prediktif laporan laba-rugi dapat ditingkatkan kalau akun-akun penghasilan
atau badan yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.
3. Keandalan
Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari
pengertian yang menyesatkan, material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya
tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat
menyesatkan. Misalnya jika tindakan hukum masih dipersengkatakan, mungkin tidak tepat
bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun
mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.
a) Penyajian jujur
Informasi harus digambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jadi misalnya,
neraca harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk
aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria
pengakuan.
b) Substansi mengungguli bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain
yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.
c) Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada
usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal
tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.
d) Pertimbangan sehat
Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan
keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat
prabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.
Ketidakpastian semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan
dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan.
Pertimbangan mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun
15
demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak diperkenankan, misalnya pembentukan
cadangan tersembunyi atau penyisihan berlebihan dan sengaja menetapkan aset atau
penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi,
sehingga laporan keuangan menjadi tak netral, dan karena itu tidak memiliki kualitas andal.
e) Kelengkapan
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan beban.
Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau
menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi
relevansinya.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan antara perusahaan untuk mengevaluasi posisi
keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan,
transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perushaan
bersangkutan, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010:9), keterbatasan laporan keuangan antara lain:
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim
report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan
merupakan laporan yang final.
2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti
dan tepat, tetapi sebenarnya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-
ubah.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai
rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli (purchasing
power) uang tersebut menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga
kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan
atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan tersebut
disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan
harga-harga.
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut
tidak dapat dinyatakan dengan suatu uang.
16
atas laporan keuangan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan neraca dan laporan laba-
rugi.
1.Neraca
Menurut Harahap (2009:107), neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi
keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada
saat tertentu. Neraca atau balance sheet adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber
ekonomis dari suatu perusahaan atau aset kewajiban-kewajibannya atau utang, dan hak para
pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau ekuitas pemilik suatu saat
tertentu. Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai posisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu neraca tepatnya
dinamakan statements of financial position. Karena neraca merupakan potret atau gambaran
keadaan pada suatu saat tertentu maka neraca merupakan status report bukan
merupakan flow report.
Menurut Riyanto (2010:19), aset dapat dibagi atas dua kelompok besar, yaitu aset lancar
adalah aset yang habis dalam satu kali perputaran dalam proses produksi dan proses
berputarnya adalah dalam waktu yang pendek (umumnya kurang dari satu tahun). Dalam
perputarannya yang satu kali ini, elemen-elemen dari aset lancar tidak sama cepatnya ataupun
tingkat perputarannya, misalnya piutang menjadinya kas adalah lebih cepat
daripada inventory (apabila penjualan dilakukan secara kredit), karena piutang menjadi kas
hanya membutuhkan satu langkah saja, sedangkan inventorymelalui piutang dahulu barulah
menjadi kas. Dengan kata lain, aset lancar ialah aset yang dapat diuangkan dalam waktu yang
pendek. Sedangkan aset tetap adalah aset yang tahan lama yang tidak atau secara berangsur-
angsur habis turut serta dalam proses produksi. Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan
sebagai aset tetap selain aset itu dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi
yang bersifat permanen (aset tersebut mempunyai umum kegunaan jangka panjang atau tidak
akan habis dipakai dalam satu periode kegiatan perusahaan).
Menurut Munawir (2010:18), hutang adalah semua kewajiban-kewajiban perusahaan
kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau
modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban-kewajiban perusahaan
dapat dibebankan ke dalam kewajiban lancar (kewajiban jangka pendek) dan kewajiban
jangka panjang. Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar adalah kewajiban keuangan
perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek
(satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki perusahaan,
sedangkan kewajiban jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayaran (jatuh temponya) jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca).
Menurut Riyanto (2010:240), modal sendiri merupakan ekuitas yang berasal dari pemilik
perusahaan dan tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
Ekuitas dari sumber ini merupakan dana yang berasal dari pemilik perusahaan atau dapat pula
bersumber dari pendapatan atau laba yang ditahan.
2.Laporan Laba-Rugi
Menurut Munawir (2010:26), laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang sistematis
tentang penghasilan, beban, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode
17
tertentu. Walaupun belum ada keseragaman tentang susunan laporan laba-rugi bagi tiap-tiap
perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok
perusahaan (penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti dengan
harga pokok dari barang yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
2. Bagian kedua menunjukkan beban-beban operasional yang terdiri dari beban
penjualan dan beban umum/administrasi (operating expenses).
3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok
perusahaan, yang diikuti dengan beban-beban yang terjadi di luar usaha pokok
perusahaan (non operating/financial income dan expenses).
4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extra ordinary gain or
loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
18
MENGEVALUASI HASIL KEGIATAN USAHA
Evaluasi hasil usaha atau bisnis merupakan tahap yang sangat penting di dalam
manajemen uasaha atau bisnis untuk memberikan feedback atas pelaksanaannya berada pada
jalur yang benar. Evaluasi usaha yang baik adalah evaluasi yang memberikan dampak positif
pada perkembangan suatu program-program kinerja uasahanya.
Evaluasi hasil usaha yang baik adalah evaluasi yang memberikan dampak positif pada
perkembangan suatu program-program kinerja usahanya. Oleh karena itu, sistem dan proses
evaluasi harus mampu menjelaskan atau mengungkapkan dan memberi gambaran tentang
keberhasilan usaha atau bisnis yang sesuai dengan tujuannya.
Tujuan evaluasi usaha adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat keberhasilan
pelaksanaan usaha, apakah usaha tersebut sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan
dan memberikan hasil seperti apa yang diharapkan.
19
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada
dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
a. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk.
Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah
penentuan pasar sasaran, yaitu :
b. Peramalan Permintaan
1. Metode Kuantitatif
Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan
metoda eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif
Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan
yaitu
metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik
asal
pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari
20
b. Memperhatikan faktor-faktor politik
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai
dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam
pemilihan jenis teknologi antara lain:
1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan
keinginan pasar atau konsumen.
2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala
produks yang ekonomis.
3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan
pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan
untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik
dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta
berpengaruh pada biaya.
4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang
diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak
lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat
disetarakan dengan baik.
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari data-
data akuntansi finansial dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk
menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang
ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan
evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi
21
diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai
akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu
Pentingnya Evaluasi :
Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%
Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24%
Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%
Target Usaha anda selanjutnya. 10%
Metoda Evaluasi Usaha :
1. Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah.
2. Menggunakan laporan kinerja organisasi.
3. Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi
resiko pada masing-masing tahap.
4. Inspeksi langsung.
5. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
6. Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
8. Melakukan analisis lingkungan (ansos)
Aspek Evaluasi :
Umum : Strategi, Disain organisasi
Operasional : Pemasaran,SDM, Operasi, Keuangan
Level Evaluasi :
1. Nationa adalah batas atas (upper level) besarnya masalah.
2. Sensitivitas adalah kepekaan variable target akibat pergerakan variable yang
ada berkolerasi.
3. Volatilitas adalah variasi/naik turunnya variable target.
4. Penyimpangan Bawah
5. Adalah penyimpangan negatif/kasus terburuk (worstcase) dari variable target.
Dalam melakukan evaluasi banyak istilah – istilah yang harus dipahami :
1. Produksi total (Y) yaitu jumlah produksi per usaha dengan satuan kg.
2. Harga Produksi (P) yaitu Harga produksi per unit dengan satuan Rp/kg.
3. Penerimaan atau nilai produksi ( R atau S ) yaitu jumlah produksi dikalikan
harga produksi dengn satuan Rp.
4. Biaya varibel (VC) yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau
menyediakn bahan baku yang habis dalam satu kali produksi.
22
5. Biaya variabel per unit ( AVC ) yitu total biaya variabel dibagi dengan total
produksi dengan satuan ( Rp/Kg ).
6. Biaya tetap (FC) yaitu biaya sewa lahan , pajak lahan, biaya bunga,
penyusutan per usaha dengan satuan Rp.
7. Biaya total (TC atau C) yaitu jumlah biaya variabel dan biaya tetap per
usaha dengan satuan Rp.
8. Pendapatan (I) yaitu selisih antara penerimaan dengan total biaya per
usaha dengan satuan Rp.
9. Keuntungn ( л ) yaitu pendapatan dikurangi upah tenaga kerja keluarga
(w) dan bunga modal sendiri per usaha dengan satuan Rp.
Untuk membuat sistem penilaian kinerja dalam praktek Anda, ikuti lima langkah:
1. Mengembangkan bentuk evaluasi.
2. Identifikasi pengukuran kinerja.
3. Set pedoman untuk umpan balik.
4. Buat disiplin dan pemutusan prosedur.
5. Atur jadwal evaluasi.
23
MENERAPKAN MEDIA PROMOSI UNTUK PEMASARAN ONLINE
Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online
di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi,
saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking).
Media sosial merupakan sebuah media online, dengan para penggunanya (users) bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum, dan dunia virtual.Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Media sosial menurut Gamble, Teri, dan Michael dalam Communication Works
dalam kutipan Wikipedia mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
Jenis-Jenis Media Sosial Media sosial yang populer digunakan di Indonesia antara lain :
1. Facebok
Facebook sangat cocok dalam media pemasaran atau promosi yang baik, sebab
banyak sekali para pelanggan menggunakan facebook, hampir semua orang memiliki
facebook dan pernah melakukan pengecekan facebook. Bahkan ada banyak orang
24
yang telah kecanduang bermain facebook sepanjang hari melakukan pengecekan
status dan pembuatan status didalam facebook, hal-hal seperti inilah yang
dimanfaatkan para pembisnis atau pengusaha dalam memasarkan produknya.
Facebook merupakan media promosi yang tergolong murah dan masih dianggap
sangat efektif.
Berikut beberapa manfaat facebook yang sangat terasa dalam kehidupan manusia di
zaman sekarang ini :
Sebagai Tempat Untuk Mencari Teman, manfaat yang paling terasa dari
bintang adalah kita dapat menjumpai teman lama kita disini.
Tempat promosi, bisa menjadi media promosi yang sangat efektif. Saya
sendiri sudah memanfaatkannya facebook dengan menggunakan Halaman
Indovisual Presentatamasebagai tempat promosi situs saya.
Tempat diskusi, salah satu fitur di situs jejaring sosial ini adalah group, yang
berfungsi seperti forum. Anda bisa berdiskusi tentang apapun.
Kelebihan
d. Terdapat aplikasi chat yang membuat pangguna yang sedang online bisa
chat dengan temannya yang sedang online juga.
25
e. Pengguna bias membuat/bergabung dengan group kesukaan / hobi / bisnis /
pertemanan yang memungkinkan pembagian informasi lebih spesifik,
mudah, dan tepat sasaran.
Kekurangan
2. Twitter
Kelebihan
Kekurangan
26
a. Setiap tweet dibatasi maksimal hanya 140 karakter saja. Banyak symbol
yang harus diingat kegunaannya oleh pengguna, seperti @, RT, # dan
lain-lain.
3. Youtube
Youtube menurut Anwari dan Java Creativity dalam bukunya 100 software
downloader ajaib mengatakan bahwa youtube ada sebuah situs web video sharing
(berbagi video ) popular yang didirikan pada februari 2005 oleh tiga orang karyawan
paypal yang tidak bekerja lagi diperusahaan tersebut yaitu Chad Hurley, Steve chen,
dan jawed.
Menurut perusahaan penelitian internet hitwise, pada Mei 2006 Youtube memiliki
pangsa pasar 43 persen. Hal ini yang menjadi suatu peluang bagi pengusaha dalam
mempromosikan suatu produknya didalam youtube, baik dengan cara beriklan pada
situs ini maupun memasang iklan berbentuk video yang kemudian diunggah kedalam
situs youtube.
Adapun beberapa manfaat lain bagi para pengguna youtube adalah sarana untuk
memasarkan produk. Bagi anda yang memiliki usaha dapat menggunakan website ini
dengan cara mengupload video anda tersebut ke youtube sehingga bisa dibilang
sebagai sarana iklan yang gratis. Manfaat lainnya adalah dapat berbagai ilmu. Bukan
hanya sebagai sarana hiburan, namun beberapa pengguna youtube juga mengupload
bermacam-macam tutorial yang sangat berguna. Contohnya seperti resep masakan
atau tutorial untuk memainkan alat musik sehingga anda tidak harus kursus jauh-jauh
atau mengeluarkan biaya yang banyak. Berikut ini kelebihan dan kekurangan youtube.
Kelebihan
Kekurangan
d. Karena terlalu bebas upload jadi banyak video yang tidak berguna atau
video pornografi yang terupload
4. Blog
Memiliki blog bisnis dapat memiliki beberapa keuntungan untuk bisnis baik kecil
maupun besar dengan anggaran pemasaran yang ketat. Jika suatu pengusaha tidak
memiliki web secara resmi atau bayar maka blog merupakan alternatif yang
menawarkan setup gratis dan mudah perawatan. Web Log atau yang sering juga
disebut BLOG adalah sebuah diary atau catatan-catatan pribadi yang disimpan secara
online dan umumnya bersifat terbuka bagi siapa saja yang ingin membacanya. Dapat
juga berisi kutipan dari sumber lain yang sengaja dipublikasikan kembali dalam satu
tempat. Blog sendiri memiliki ciri-ciri secara umum yaitu sebagai berikut :
Memiliki tujuan
Memiliki isi atau postingan yang berupa artikel, catatan, dan informasi lainnya
Postingan atau isi blog terarsip (tersimpan sesuai tanggal, bulan dan tahun
posting)
28
· Isi Blog umumnya selalu bertambah atau terupdate sesuai dengan tujuan blog.
Blog memiliki kemiripan atau sama dengan situs-situs atau web yang sering temui di
internet. Materi dan konten merupakan kebebasan penuh dari sang pembuat blog.
tentu saja sangat disarankan lebih ke arah membagi pengetahuan yang bermanfaat.
Manfaat blog dikalangan pembisnis yang paling utama adalah sebagai alat promosi
secara online di dunia dengan menggunakan fasilitas internet. Berikut ini merupakan
manfaat-manfaat lainnya dalam mempromosikan produk pada media blog sebagai
berikut :
Bagi perusahaan (dan juga personal), blog dapat menjadi media untuk
membangun ‘company branding’. Perusahaan dapat menyajikan artikel, jurnal
atau hasil penelitian yang berkenaan dengan produk dan layanan yang
ditawarkan oleh perusahaan. Dengan demikian, pelanggan akan merasa bahwa
perusahaan yang bersangkutan memang ahli di bidangnya, terbukti banyaknya
tulisan yang disajikan mengenai produk dan layanannya. Sebagai contoh kecil
berdasarkan pengalaman saya. Saya cukup banyak membuat artikel dan
tutorial mengenai pemrograman web dengan PHP dan MySQL di blog saya,
29
http://achmatim.net. Bahkan saya membagikannya secara gratis dalam bentuk
buku gratis. Dari blog tersebut, beberapa kali saya mendapatkan tawaran
project dan permintaan untuk menjadi trainer. Jadi dengan membuat posting
tentang suatu topik di blog, pengunjung akan percaya bahwa penulisnya tentu
memiliki keahlian di topik tersebut.
d. Meningkatkan Penjualan
e. Memperbaiki Kesalahan
30
http://engadget.com, mempublikasikan tulisan yang sama. Ribuan konsumen
pengguna kunci dari Kryptonite menuntut perusahaan, dan akibatnya
perusahaan harus mengganti seluruh kerugian yang dialami oleh konsumen
dan menarik semua produknya yang cacat. Sebenarnya hal tersebut tidak akan
berlanjut hingga mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan jika
perusahaan cepat-cepat menanggapi temuan yang ditulis pertama kali dan
dengan segera melakukan perbaikan.
5. Google Plus
Google Plus merupakan jejaring sosial yang dioperasikan oleh Google Inc. Google
plus dikeluarkan pada tanggal 28 Juni 2011 dengan sistem undangan untuk diuji coba
pada hari tersebut, pengguna Google plus diijinkan untuk mengundang teman di atas
18 tahun, untuk membuat akun. Namun, sehari kemudian Google plus diberhentikan,
sebab pembuatan akun semakin membeludak.
Manfaat Google plus salah satunya adalah untuk mendapatkan income atau
pendapatan. Manfaat paling utama dari google plus dilihat dari penggunaannya
sebagai usaha adalah dari segi marketing, promo dan juga meningkatkan penjulanan.
Saat menjalankan bisnis, maka google plus dapat dimanfaatkan dalam pemasaran
inline. Pada dasarnya penggunaan promosi online dengan menggunakan google plus
tidak ada bedanya dengan media sosial lainnya, tetapi ada beberapa cara dalam
menggunakan google plus dengan baik untuk keperluan usama/ sebagai promosi
usaha :
31
Dengan semakin banyak teman dalam lingkaran (circle) pertemanan, maka
kesempatan usaha atau promosi usaha akan banyak dikenal banyak orang.
Salah satu cara menambah teman adalah dengan klik tulisan “tambah” tau
“add” disisi kanan dari nama profil yang ada.
Google memiliki produk berupa google page. Dimana setiap pemilik Google
account dapat membuat beberapa dan digunakan sesuai keperluannya. Google
page dapat dimanfaatkan intuk mempromosikan usaha yang dilakukan, selain
itu dapat meningkatkan penjualan, Sebagai salah satu media komunikasi,
media sosial tidak hanya dimanfaatkan untuk berbagi informasi dan inspirasi,
tapi juga ekspresi diri (self expression), "pencitraan diri" (personal branding),
dan ajang "curhat" bahkan keluh-kesah dan sumpah-serapah. Status terbaik di
media sosial adalah update status yang informatif dan inspiratif.
32
1. Content Marketing
2. Mobile Marketing
Ini adalah salah satu strategi pemasaran online yang sedang tren saat ini.
Mobile Marketing bisa dikatakan sebagai strategi pemasaran yang menyasar pada
konsumen yang menggunakan perangkat mobile seperti tablet, smartphone dll. Oleh
sebab itu, para pelaku usaha mau tidak mau harus mendesain ulang tampilan website
mereka sehingga ramah atau user friendly ketika website tersebut diakses melalui
perangkat mobile. Fakta, berdasarkan survey atau penelitian, sekitar 30 sampai 40%
konsumen memesan atau membeli produk secara online melalui ponsel atau
smarphone.
3. Continuous Marketing
Ini adalah salah satu strategi pemasaran online yang powerful. Kenapa? Sebab
disini, semua komponen sumber daya digital digunakan secara maksimal. Artinya,
33
semua cara untuk memperkuat efektivitas pemasaran melalui online dimanfaatkan
sebaik-baiknya. Seperti contoh, membuat blog atau website, melakukan kampanye
brand atau iklan, menggunakan media sosial dan yang lainnya untuk menjangkau
lebih banyak konsumen. Tentu dibutuhkan orang-orang yang mengetahui seluk beluk
dunia digital termasuk juga dunia marketing.
5. Visual Marketing
Ada yang mengatakan bahwa gambar berbicara jauh lebih banyak dari pada
text panjang lebar. Ada juga yang bilang 1 gambar mewakili 1000 kata. Itulah
kekuatan visual marketing. Pemasaran ini mengedepankan bagaimana caranya untuk
menciptakan objek visual yang bisa mewakili produk yang pelaku bisnis tawarkan
kepada konsumen. Visual marketing tidak hanya di dunia nyata tetapi juga bisa di
dunia maya seperti Instagram, Pinterest, bahkan YouTube. Tentu, dibutuhkan banyak
pihak untuk bekerjasama untuk bisa menyediakan gambar visual yang sangat tajam
dan mengundang konsumen.
6. Personalized Marketing
34
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
B. Uraian Materi
1. Pengertian HAKI
Istilah HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari Intellectual
Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang
pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade Organization). Pengertian
Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang
timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak
seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right).
HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu
hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Pada
35
intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas
intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena
kemampuan intelektual manusia.
Setiap hak yang digolongkan ke dalam HaKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya
atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan dari penerapan HaKI
yang Pertama, antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak lain, Kedua
meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual,
Ketiga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian,
usaha dan industri di Indonesia.
Lalu bagaimana apabila karya kita atau milik orang lain tidak dilindungi? Sudah pasti
dipastikan akan terkena pembajakan. Sebegai contoh untuk di dunia pendidikan saat ini
marak adanya pembajakan buku. Pembajakan buku ini makin marak terjadi di masyarakat,
banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pembajakan buku, salah satunya adalah
kurangnya penegakan hukum, ketidaktahuan masyarakat terhadap perlindungan hak cipta
buku, dan kondisi ekonomi masyarakat.
Sudah banyak pelaku terjaring oleh aparat, dan masih banyak pula yang masih
berkeliaran dan tumbuh, seiring tingginya permintaan oleh masyarakat. Untuk itu butuh
kesadaran dari masyarakat untuk mengetahui HaKI agar karyanya tidak diambil oleh orang
lain. Berikut ini terdapat macam-macam HaKI.
2. Sejarah Perkembangan HAKI di Indonesia
Secara historis, peraturan perundang-undangan di bidang HKI di Indonesia telah ada
sejak tahun 1840. Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan undang-undang pertama
mengenai perlindungan HKI pada tahun 1844. Selanjutnya, Pemerintah Belanda
mengundangkan UU Merek tahun 1885, Undang-undang Paten tahun 1910, dan UU Hak
Cipta tahun 1912. Indonesia yang pada waktu itu masih bernama Netherlands East-Indies
telah menjadi angota Paris Convention for the Protection of Industrial Property sejak tahun
1888, anggota Madrid Convention dari tahun 1893 sampai dengan 1936, dan anggota Berne
Convention for the Protection of Literaty and Artistic Works sejak tahun 1914. Pada zaman
pendudukan Jepang yaitu tahun 1942 sampai dengan 1945, semua peraturan perundang-
undangan di bidang HKI tersebut tetap berlaku. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa
Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan
peralihan UUD 1945, seluruh peraturan perundang-undangan peninggalan Kolonial Belanda
tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan UUD 1945. UU Hak Cipta dan UU Merek
tetap berlaku, namun tidak demikian halnya dengan UU Paten yang dianggap bertentangan
dengan pemerintah Indonesia. Sebagaimana ditetapkan dalam UU Paten peninggalan
Belanda, permohonan Paten dapat diajukan di Kantor Paten yang berada di Batavia (sekarang
Jakarta), namun pemeriksaan atas permohonan Paten tersebut harus dilakukan di Octrooiraad
yang berada di Belanda.
Pada tahun 1953 Menteri Kehakiman RI mengeluarkan pengumuman yang merupakan
perangkat peraturan nasional pertama yang mengatur tentang Paten, yaitu Pengumuman
Menteri Kehakiman no. J.S 5/41/4, yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan
Paten dalam negeri, dan Pengumuman Menteri Kehakiman No. J.G 1/2/17 yang mengatur
tentang pengajuan sementara permintaan paten luar negeri.
36
Pada tanggal 11 Oktober 1961 Pemerintah RI mengundangkan UU No.21 tahun 1961
tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan untuk mengganti UU Merek Kolonial
Belanda. UU No 21 Tahun 1961 mulai berlaku tanggal 11 November 1961. Penetapan UU
Merek ini untuk melindungi masyarakat dari barang-barang tiruan/bajakan.
Tanggal 10 Mei 1979 Indonesia meratifikasi Konvensi Paris Paris Convention for the
Protection of Industrial Property (Stockholm Revision 1967) berdasarkan keputusan Presiden
No. 24 tahun 1979. Partisipasi Indonesia dalam Konvensi Paris saat itu belum penuh karena
Indonesia membuat pengecualian (reservasi) terhadap sejumlah ketentuan, yaitu Pasal 1
sampai dengan 12 dan Pasal 28 ayat 1.
Pada tanggal 12 April 1982 Pemerintah mengesahkan UU No.6 tahun 1982 tentang Hak
Cipta untuk menggantikan UU Hak Cipta peninggalan Belanda. Pengesahan UU Hak Cipta
tahun 1982 dimaksudkan untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil
kebudayaan di bidang karya ilmu, seni, dan sastra serta mempercepat pertumbuhan
kecerdasan kehidupan bangsa.
Tahun 1986 dapat disebut sebagai awal era moderen sistem HKI di tanah air. Pada
tanggal 23 Juli 1986 Presiden RI membentuk sebuah tim khusus di bidang HKI melalui
keputusan No.34/1986 (Tim ini dikenal dengan tim Keppres 34) Tugas utama Tim Keppres
adalah mencakup penyusunan kebijakan nasional di bidang HKI, perancangan peraturan
perundang-undangan di bidang HKI dan sosialisasi sistem HKI di kalangan intansi
pemerintah terkait, aparat penegak hukum dan masyarakat luas.
Tanggal 19 September 1987 Pemerintah RI mengesahkan UU No.7 Tahun 1987 sebagai
perubahan atas UU No. 12 Tahun 1982 tentang Hak Cipta.
Tahun 1988 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.32 ditetapkan pembentukan
Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek (DJHCPM) untuk mengambil alih fungsi
dan tugas Direktorat paten dan Hak Cipta yang merupakan salah satu unit eselon II di
lingkungan Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-Undangan, Departemen Kehakiman.
Pada tanggal 13 Oktober 1989 Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU tentang
Paten yang selanjutnya disahkan menjadi UU No. 6 Tahun 1989 oleh Presiden RI pada
tanggal 1 November 1989. UU Paten 1989 mulai berlaku tanggal 1 Agustus 1991.
Tanggal 28 Agustus 1992 Pemerintah RI mengesahkan UU No. 19 Tahun 1992 tentang
Merek, yang mulai berlaku 1 April 1993. UU ini menggantikan UU Merek tahun 1961.
Pada tanggal 15 April 1994 Pemerintah RI menandatangani Final Act Embodying the
Result of the Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations, yang mencakup Agreement
on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPS).
Tahun 1997 Pemerintah RI merevisi perangkat peraturan perundang-undangan di bidang
HKI, yaitu UU Hak Cipta 1987 jo. UU No. 6 tahun 1982, UU Paten 1989 dan UU Merek
1992.
Akhir tahun 2000, disahkan tiga UU baru dibidang HKI yaitu : (1) UU No. 30 tahun
2000 tentang Rahasia Dagang, UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri, dan UU No.
32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Untuk menyelaraskan dengan Persetujuan TRIPS (Agreement on Trade Related Aspects
of Intellectual Property Rights) pemerintah Indonesia mengesahkan UU No 14 Tahun 2001
tentang Paten, UU No 15 tahun 2001 tentang Merek, Kedua UU ini menggantikan UU yang
37
lama di bidang terkait. Pada pertengahan tahun 2002, disahkan UU No.19 Tahun 2002
tentang Hak Cipta yang menggantikan UU yang lama dan berlaku efektif satu tahun sejak di
undangkannya.
Pada tahun 2000 pula disahkan UU No 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas
Tanaman dan mulai berlaku efektif sejak tahun 2004.
3. Prinsip HAKI
Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Ekonomi
Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya pikir manusia
yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member keuntungan kepada pemilik
hak cipta.
b. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil dari
kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas kekayaan
intelektual terhadap karyanya.
c. Prinsip Kebudayaan
Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan seni guna
meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, bangsa
dan Negara.
d. Prinsip Sosial
Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara, sehingga hak yang telah
diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang diberikan perlindungan
berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat/ lingkungan.
4. Manfaat HAKI
a. Bagi dunia usaha, adanya perlindungan terhadap penyalahgunaan atau pemalsuan karya
intelektual yang dimilikinya oleh pihak lain di dalam negeri maupun di luar negeri.
Perusahaan yang telah dibangun mendapat citra yang positif dalam persaingan apabila
memiliki perlindungan hukum di bidang HKI.
b. Bagi inventor dapat menjamin kepastian hukum baik individu maupun kelompok serta
terhindar dari kerugian akibat pemalsuan dan perbuatan curang pihak lain.
c. Bagi pemerintah, adanya citra positif pemerintah yang menerapkan HKI di tingkat WTO.
Selain itu adanya penerimaan devisa yang diperoleh dari pendaftaran HKI.
d. Adanya kepastian hukum bagi pemegang hak dalam melakukan usahanya tanpa gangguan
dari pihak lain.
e. Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum baik perdata maupun pidana bila terjadi
pelanggaran/peniruan.
f. Pemegang hak dapat memberikan izin atau lisensi kepada pihak lain.
38
Gambar 3.1 Macam Hak Atas Kekayaan Intelektual
5. Macam-macam HAKI
a. Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, sastra dan seni.
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan,
kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta,
yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu
ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang
dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
b. Hak Kekayaan Industri, yang Meliputi:
1) Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1, Paten adalah hak
eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang
teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau
memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu penemuan
(baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan
masalah tertentu di bidang teknologi yang berupa : Proses, hasil produksi, penyempurnaan
dan pengembangan proses, penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi.
2) Merek
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1 Merek adalah tanda
yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi
dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.
Jadi merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk (barang dan
atau jasa) tertentu dengan yang lainnya dalam rangka memperlancar perdagangan, menjaga
kualitas, dan melindungi produsen dan konsumen.
39
Terdapat beberapa istilah merek yang biasa digunakan, yang pertama merek dagang
adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-
barang sejenis lainnya.
Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
jasa-jasa sejenis lainnya.
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik
yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-
sama untuk membedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek yang
terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu, menggunakan sendiri
merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk menggunakannya.
3) Desain Industri
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain
Industri, bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk
tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam
pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk,
barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
4) Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi
atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu
dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan
serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik.
5) Rahasia Dagang
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang bahwa,
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi
dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
6) Indikasi Geografis
Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal 56 Ayat 1 Tentang Merek
bahwa, Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asal
suatu barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia,
atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang
yang dihasilkan.
7) Folklore
Yang dimaksud dengan “Folklore” dan “Traditional Knowledge” adalah suatu karya
intelektual yang terdapat di dalam masyarakat tradisional secara turun temurun dan apabila
tidak dipertahankan dikhawatirkan akan punah dan apabila itu terjadi akan merupakan
40
kerugian bagi khasanah pengetahuan manusia pada umumnya, atau dikhawatirkan akan
dimanfaatkan secara tidak sah dan tidak adil oleh pihak-pihak di luar pemiliknya.
Folklor mencerminkan kebudayaan manusia yang diekspresikan melalui musik, tarian,
drama seni, kerajinan tangan, seni pahat, seni lukis, karya sastra dan sarana lain untuk
mengekspresikan kreativitas yang umumnya memerlukan sedikit ketergantungan pada
teknologi tinggi.
Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta tidak secara penuh
mengakomodasikan dan melindungi folklor penduduk asli. Ketentuan mengenai perlindungan
bagi folklor penduduk asli dalam Undang-undang Hak Cipta memiliki kekurangan, karena
undang-undang Hak Cipta menentukan syarat-syarat mengenai kepemilikan dan penciptanya,
bentuk utama, keaslian, durasi dan hak-hak dalam karya derivatif (hak-hak
pengalihwujudan). Oleh karenanya batasanbatasan Hak Cipta sebagai bidang HKI masih
belum menempatkan folklor asli untuk memenuhi syarat elemen bagi perlindungan Hak
Cipta.
Pasal 10 undang-undang Hak Cipta mementukan bahwa Negara memegang Hak Cipta
atas karya peninggalan prasejarah, sejarah dan benda budaya nasional lainnya; dan Negara
memegang Hak Cipta atas Folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi miliki bersama,
seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian,
kaligrafi dan karya seni lainnya.
Untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaan tersebut, orang yang bukan Warga
Negara Indonesia harus lebih dahulu mendapat izin dari instansi terkait dalam masalah
tersebut. Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Cipta yang dipegang oleh Negara
sebagaimana dimaksud di atas, akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
6. Dasar Hukum HAKI di Indonesia
Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
a. Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade
Organization (WTO)
b. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
c. Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
d. Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
e. Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
f. Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the Protection
of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual Property
Organization
g. Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty
h. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the Protection
of Literary and Artistic Works
i. Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty
j. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dapat
dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang memiliki hak atas pemikiran-
pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh dengan
mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini merupakan tugas dari
41
Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Perundang-
undangan Republik Indonesia.
42
c. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau harta intelek
(di Malaysia) ini merupakan padanan dari bahasa Inggris intellectual property right. Kata
“intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya
pikir, atau produk pemikiran manusia (the creations of the human mind) (WIPO, 1988:3).
d. Ruang Lingkup Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang memerlukan perlindungan
hukum secara internasional yaitu :
1) Hak cipta dan hak-hak berkaitan dengan hak cipta.
2) Merek.
3) Indikasi geografis.
4) Rancangan industry.
5) Paten.
6) Desain layout dari lingkaran elektronik terpadu.
7) Perlindungan terhadap rahasia dagang (undisclosed information).
8) Pengendalian praktek-praktek persaingan tidak sehat dalam perjanjian lisensi.
e. Pembagian lainnya yang dilakukan oleh para ahli adalah dengan mengelompokkan Hak Atas
Kekayaan Intelektual sebagai induknya yang memiliki dua cabang besar yaitu :
1) Hak milik perindustrian/hak atas kekayaan perindustrian (industrial property right);
2) Hak cipta (copyright) beserta hak-hak berkaitan dengan hak cipta (neighboring rights).
43