Teks Editorial - XII
Teks Editorial - XII
Teks editorial sering disebut sebagai tajuk rencana secara umum dapat dipahami
sebagai sebuah ulasan pokok dan menyeluruh dari seorang penulis tentang suatu isu tertentu
yang sedang hangat di masyarakat. Teks editorial sendiri biasanya memuat pendapat pribadi
dari redaksi terhadap suatu masalah secara aktual. Beberapa isu yang bisa diangkat yaitu
seperti masalah tentang politik hingga permasalahan terkait sosial dan ekonomi suatu
masyarakat.Seseorang yang biasa menulis teks editorial biasanya adalah pimpinan redaksi
atau orang tertentu yang dipercaya oleh suatu media tertentu.
Membicarakan teks editorial, tidak lengkap rasanya kalau tidak menyebut dua buku
andalan yang berisi kumpulan teks editorial atau tajuk rencana. Pertama, buku tentang teks
editorial adalah Tajuk-tajuk Mochtar Lubis di Harian Indonesia Raya. Saat ini, buku Catatan
Pinggir sudah terbit hingga mencapai seri ke 14. Teks editorial bisa dikatakan sebagai sebuah
teks yang memiliki fungsi untuk memberikan pengaruh dan sudut pandang kepada para
pembaca. Maka dari itu, teks editorial atau teks editorial akan sangat bermanfaat untuk
merangsang pemikiran para pembaca, terlebih para siswa.
3. Argumentatif
Ciri teks editorial yang ketiga yaitu argumentatif. Argumentatif bisa diartikan sebagai
pendapat atau pernyataan. Hal ini berarti teks editorial memiliki bentuk sebagai pendapat
redaksi atau bukan sebuah pendapat dari pribadi.
Struktur Teks Editorial
1. Pernyataan pendapat (tesis)
2. Argumentasi
3. Penegasan Ulang Pendapat /Reiteration
2. Konjungsi
Konjungsi bisa diartikan sebagai kata penghubung. Konjungsi sering kali digunakan
pada konjungsi antarkalimat.
3. Verba material
Verba material merupakan kata kerja berimbuhan yang digunakan untuk
menunjukkan perbuatan atau tindakan fisik pada peristiwa tertentu.
4. Verba relasional
Verba relasional bisa dipahami sebagai salah satu jenis kata kerja yang mengacu pada
hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A
mempunyai B).
5. Verba mental
Verba mental memiliki arti sebagai sebuah kata kerja yang menerapkan persepsi
(melihat, merasa), afeksi (suka, khawatir) dan kognisi (berpikir,mengerti)
Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk setiap orang. Oleh karenanya diperlukan
gaya hidup yang baik agar kesehatan tetap terjaga sehingga tubuh tidak mudah terserang
penyakit. Saat ini penanganan terhadap penyakit menular pun belum sepenuhnya berhasil.
Selain itu, penyakit yang tidak menular juga memiliki persoalan yang sama. Beberapa orang
yang terkena penyakit tidak menular bahkan mengalami peningkatan dan penyakit tersebut
dapat menjadi pembunuh nomor satu. Beberapa penyakit tersebut diantaranya kanker,
jantung, diabetes, hipertensi dan stroke.
Argumentasi
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, penyebaran penyakit yang terjadi hampir
merata. Hal itu menjadi pertanda bahwa kesehatan dan penyakit yang ada di masyarakat telah
bergeser. Gaya hidup yang baik dan menjaga pola makan menjadi hal yang penting agar
kandungan gizi yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki masalah pada penyakit ganda. Namun,
seharusnya hal itu membuat kita belajar dari negara lain terkait penanganan terhadap penyakit
tidak menular. Salah satu prinsip yang diperlukan untuk menangani penyakit adalah dengan
mencegah daripada mengobati. Langkah itu juga dapat didukung dengan kebijakan
pemerintah untuk mewajibkan adanya label informasi kandungan gizi pada makanan ataupun
minuman.
Pencegahan penyakit tentunya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mengobati suatu
penyakit. Sehingga, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup sehat. Program yang
dilaksanakan juga harus memperoleh dukungan dari lembaga terkait.