Langkah-Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja
Langkah-Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja
KESEHATAN KERJA
Kelompok 5
01 IKHLAS IBNU ISNAINI J1A121145
02 IMRAN J1A121146
05 ISDAWATI J1A121149
Perkenalkan 06
07
KHADIJA NURMUTMAINNAH YUSUF J1A121152
MEUTIA TIARA KHAULANI J1A121160
08 MUHAMMAD DIMAS ADHITAMA J1A121161
09 MUHAMMAD HAIQAL ARRAHMAN J1A121164
10 NASYWA RASYIFA J1A121167
11 NISRINA FAYI J1A121169
12 NUR ALISYA J1A121170
Langkah-Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
Peraturan dan perundangan keselamatan dan
kesehatan kerja diatur dalam undang-undang No.
1 Tahun 1970. Undang-undang ini menetapkan
dasar-dasar pelaksanaan K3 seperti yang
tercantum dalam pasal 3 dan pasal 8.
Uji spesifik
Pendidikan Dan Pelatihan Kepada Pekerja Untuk
Menanggulangi Kecelakaan Kerja
Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Tujuan Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan merupakan penciptaan Tujuan dari pendidikan dan pelatihan tersebut berkaitan
suatu lingkungan di mana sumber daya manusia erat dengan jenis organisasi, perusahaan, lembaga dan
(SDM) dapat memperoleh atau mempelajari sikap, instansi. Susilo Martoyo (2000:54) menyatakan bahwa
kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perilaku tujuan pendidikan dan pelatihan adalah memperbaiki
yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. tingkat efektivitas kegiatan pegawai, karyawan dalam
mencapai hasil-hasil yang telah ditetapkan.
Tahap-Tahap dalam Pendidikan dan Manfaat Pendidikan dan Pelatihan
Pelatihan
Sebelum pendidikan dan pelatihan akan dijalankan, Pendidikan dan pelatihan mempunyai andil besar dalam
kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan perlu menentukan effektifitas dan efisiensi organisasi,
dianalisis lebih dahulu sebagai langkah atau tahapan perusahaan, lembaga dan instansi.
penilaian dari proses pendidikan dan pelatihan.
Terdapat banyak pendekatan untuk pelatihan. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan harus didasarkan
Menurut (Simamora, 2006:278) ada 5 (lima) jenis- pada metode-metode pengembangan SDM yang didasarkan
jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan pada sasaran yang ingin dicapai,. Adapun metode-
metodenya meliputi : on the job, vestibule, demonstration and
example, simulation, apprenticeship, classroom methods,
lecture, conference, programmed instruction.
Persyaratan alat pelindung diri
1. Pelindung Kepala
Penerapan Keselamatan
2. Pelindung Kaki
Dan Kesehatan Kerja
(K3) Ditempat Kerja
3. Pelindung Mata
4. Pelindung Wajah
6. Pelindung Tangan
7. Pelindung Pendengaran
8. Pelindung Pernapasan
9. Pakaian Pelindung
1. Pelindung Kepala
Persyaratan alat pelindung diri
2. Pelindung Kaki
Persyaratan alat pelindung diri
3. Pelindung Mata
Persyaratan alat pelindung diri
4. Pelindung Wajah
Persyaratan alat pelindung diri
5. Pelindung Jatuh dari Ketinggian
Persyaratan alat pelindung diri
6. Pelindung Tangan
Persyaratan alat pelindung diri
9. Pakaian Pelindung
Persyaratan alat pelindung diri
K3 dalam suatu
karena material dapat terangkat ke lokasi
pemasangan dengan lebih mudah dan cepat. Kran
menara juga memiliki risiko bahaya bila tidak
proyek
memenuhi standar keselamatan, antara lain segmen
tiang utama dan segmen lengan bisa patah/bengkok,
tali bantu angkat/tali baja putus, fondasi tercabut, dll.
a. Persiapan Umum
b. Izin Kerja, Isolasi Area Dan APD
2. Ekskavator
K3 dalam suatu
terlindas/tertimpa.
.
a. Urutan Kerja