Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Pembimbing :
Iis Suwanti, SST., M.Kes
Oleh :
1. Ani Navita Aprilia, S.Kep 0323002
2. Era Mastutik, S.Kep 0323009
3. Hikmayatul Nur Shela, S.Kep 0323015
4. Puji Sudarsono TW, S.Kep 0323021
5. Keyshilla Holilah A, S.Kep 0323029

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Bayi Baru Lahir

Telah Disetujui Pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Ruangan I

Pembimbing Ruangan II Kepala Ruangan

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Topik : Perawatan Bayi Baru Lahir


Penyuluh : Ners Stikes Dian Husada Mojokerto
Sasaran : Pasien dan keluarga di Ruang Peristi Ibu (Nifas)
Tempat : Ruang Peristi Ibu RSUD Sidoarjo
Hari / Tanggal : Sabtu, 2 Desember 2023
Waktu : 45 menit

1.1 LATAR BELAKANG


Masih banyak ibu yang tidak mengetahui cara memandikan dan
membersihkan tali pusat yang benar sehingga ibu menyerahkan semua
urusannya kepada pengasuh bayi atau kepada neneknya dengan alasan kurang
mengetahui tentang perawatan bayi baru lahir seperti memandikan bayi,
merawat tali pusat, dan lain sebagainya. Padahal saat merawat bayinya sendiri
merupakan waktu yang tepat untuk mencurahkan kasih sayang orangtua kepada
anaknya. Berkembangnya kemampuan seorang ibu merawat bayi tentunya
melalui beberapa tahapan dimulai dengan pembentukan pengetahuan, sikap,
sampai dimilikinya keterampilan baru mengenai kemampuan ibu merawatbayi
membutuhkan pelatihan khusus dan ibu juga harus memahami beberapa
prosedur dan manajemen perawatan bayi. Oleh sebab itu bagi ibu untuk
mengetahui perawatan bayi dan yakin terhadap diri sendiri, sehingga akan
mampu merawat bayinya dengan cara yang baik dan benar (Maryuni, Anik.
2011).
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan edukasi tentang “Perawatan Bayi Baru Lahir” diharapkan
peserta penyuluhan dapat mengetahui, memahami, dan mampu melakukan
perawatan bayi baru lahir dengan benar.
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan perawatan bayi baru lahir diharapkan
dapat :

3
a. Mengetahui perawatan bayi baru lahir
b. Menjelaskan tujuan perawatan bayi baru lahir
c. Menjelaskan manfaat perawatan bayi baru lahir
d. Menjelaskan perawatan bayi baru lahir, diantaranya:
1) Memandikan bayi baru lahir
2) Perawatan Tali Pusat
3) Perawatan Mata Bayi
4) Menjemur Bayi
5) Mencegah Ruam Popok
6) Pemberian ASI
7) Tanda Bahaya

1.3 METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

1.4 MEDIA
Leaflet
PPT

1.5 MATERI
(Terlampir)

1.6 PENGORGANISASIAN
Pemateri : Hikmayatul Nur Shela
Demonstran : Keyshilla Holilah Ardiniyanti
Moderator : Ani Navita Aprilia
Fasilitator : Puji Sudarsono Tuk Wijaya
Dokumentasi : Era Mastutik

4
1.7 KEGIATAN
Tahap Media Metode Waktu Kegiatan penyuluhan
kegiatan
Pembukaan - Ceramah 3 menit 1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud
dan tujuan penyuluhan
4. Menanyakan kesiapan
peserta
5. Membuat kontrak waktu
Penyampaian Leaflet Ceramah 2 menit Penyampaian materi secara
materi dan langsung, materi meliputi :
ppt 1. Pengertian perawatan
bayi baru lahir
Ceramah 1 menit 2. Tujuan perawatan
bayi baru lahir
Ceramah 1 menit 3. Manfaat perawatan
bayi baru lahir
Demontrasi 2 menit 4. Cara Perawatan bayi
baru lahir:
- Merawat Mata Bayi
Baru Lahir
Ceramah 2 menit Sesi Tanya-Jawab
Demontrasi 3 menit - Merawat Tali Pusat
Ceramah 2 menit Sesi Tanya-Jawab
Demontrasi 5 menit - Memandikan Bayi
Ceramah 2 menit Sesi Tanya-Jawab
Demontrasi 3 menit - Menjemur Bayi
Ceramah 2 menit Sesi Tanya-Jawab
Demontrasi 3 menit - Mencegah ruam
popok
Ceramah 2 menit Sesi Tanya-Jawab

5
Demontrasi 5 menit - Pemberian ASI
Ceramah 2 menit Sesi Tanya-Jawab
Demontrasi 5 menit - Tanda Bahaya Bayi
Baru Lahir
Ceramah 2 menit Sesi Tanya-Jawab
Penutup - Ceramah 5 menit 1. Memberikan kesimpulan
tentang perawatan bayi
baru lahir
2. Pertanyaan Evaluasi
3. Menutup kegiatan
penyuluhan
4. Memberikan salam

Daftar pertanyaan evaluasi :

1. Bagaimana cara merawat tali pusat?


2. Apa jenis sabun yang tepat untuk memandikan bayi?
3. Kapan dan berapa kali bayi dimandikan?
4. Bagaimana cara mencegah ruam popok?
5. Dengan apa membersihkan mata bayi?
6. Berapa suhu yang tepat untuk memandikan bayi?
7. Kapan waktu yang tepat untuk menjemur bayi?
8. Berapa lama waktu untuk menjemur bayi?
9. Apa saja tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir?
10.

6
1.8 SUMBER PUSTAKA

Arif, N. 2009. Panduan Ibu Cerdas-ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Media
Pressindo.Yogyakarta.
Astutik, RY. 2014. Payudara Dan Laktasi, Salemba Medika. Jakarta.
Baety, A.N. 2011. Biologi Reproduksi Kehamilan dan Persalinan. Edisi 1.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hartini, T. 2009. Pengaruh Penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang
perawatan tali pusat bayi. Semarang, Universitas Muhammadiyah
Semarang: Disertasi
Maryuni, Anik. 2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta:
Trans Info Media.
Riksani, R. (2012) Keajaiban ASI. Jakarta Timur: Dunia Sehat.
Sukesi, Astuti setiani, asyuananik, 2016. Modul bahan ajaran cetak kebidanan
praktikum asuhan kebidanan neonatus, bayi, anak prasekolah. Kemenkes
RI
Surinah. 2010. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

7
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
A. Pengertian Perawatan Bayi Baru Lahir
Perawatan bayi adalah suatu tindakan merawat dan memelihari kesehatan
bayi dalam bidang preventif dan kuratif (Baety, 2011). Perawatan bayi baru lahir
sangat penting dilakukan setelah bayi lahir dan sangat bermanfaat baik untuk ibu
maupun bayi seperti cepatnya pemulihan organ tubuh ibu yang mengalami
perubahan pada saat kehamilan serta terbinanya hubungan kasih sayang antara
ibu dan bayi (Pricilia, 2013).
B. Tujuan Perawatan Bayi Baru Lahir
1. Memastikan keamanan dan kenyamanan pada bayi
2. Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas
3. Mempertahankan kebersihan dan kesehatan bayi
4. Mencegah cidera atau infeksi pada bayi
C. Manfaat Perawatan Bayi Baru Lahir
1. Meningkatkan kemandirian orangtua terhadap perawatan bayinya
2. Meningkatkan kualitas hidup bayi Meningkatkan kualitas hidup bayi
3. Mengurangi angka kematian bayi baru lahir
4. Meminimalkan biaya perawatan
5. Meningkatkan hubungan orangtua dan bayi
D. Cara Perawatan Bayi Baru Lahir
1. Memandikan bayi baru lahir
Memandikan bayi adalah salah satu tindakan perawatan bayi sehari-hari
yang dilakukan oleh seorang ibu. Memandikan bayi baru lahir dilakukan pada
saat suhu tubuh bayi stabil yaitu 36,5-37,5º celcious, Memandikan bayi adalah
kegiatan penting yang harus dilakukan secara benar.
Tujuannya memandikan bayi memberi rasa nyaman pada bayi, membuat
bayi tetap bersih, mengurangi risiko terjadinya infeksi, memperlancar sirkulasi
darih, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga dan merawat integritas kulit
(Choirunisa, 2012). Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi dan juga.
merupakan bentuk perhatian ibu untuk menunjukan rasa sayangnya,
merangsang saraf sensorik dan motorik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

8
memandikan bayi yaitu hindari mandi tepat sesudah atau sebelum makan,
jangan meninggalkan hayi sendirian ketika sedang mandi, hindari bayi dari
kedinginan (Sukesi dkk, 2016).
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Hendak Memandikan Bayi:
 Pastikan bahwa suhu ruangan tempat yang akan digunakan untuk
memandikan bayi cukup hangat.
 Jangan memandikan bayi di dalam ruangan yang bersuhu kurang dari
25°C
 Hindari memandikan bayi setelah makan, karena bisa membuat bayi.
Muntah
 Suhu air idealnya 40°C
 Isi air di bak 5-8 cm jangan lebih dari itu
 Letakkan alas anti slip di dasar bak mandi agar bayi tidak tergelincir
 Mandikan bayi 2 kali sehari pada jam 10.00 WIB dan jam 17.00 WIB
 Jika tali pusat belum sembuh benar, bayi tidak boleh mandi
berendam, mandikan bayi dengan menggunakan waslap
 Jangan memandikan bayi terlalu lama, karena bisa membuat bayi
kedinginan
Persiapan Alat Untuk Memandikan Bayi:
 Bak mandi bayi atau baskom berisi air hangat.
 Sabun mandi bayi,
 Waslap 2 buah..
 Handuk bayi 1 buah.
 Pakaian bersih bayi satu set (baju,popok, dll).
 Kain bedong
 Minyak Telon (periksa alergi)
 Sisir rambut
Cara Memandikan Bayi
1. Tuang air dingin ke dalam bak mandi, baru kemudian air panas.
Dengan begitu, dasar bak mandi tidak panas. Idealnya, suhu air
mandi bayi sampai usia 2 bulan adalah 40°C. Setelah usia itu,

9
boleh diturunkan sampai 27°C, Ukur suhu air dengan termometer
khusus atau siku anda. Setelah itu, barulah acara mandi bisa
dimulai.
2. Memandikan bayi
 Masukkan bayi ke bak mandinya. Sanggah kepala dan
ketiaknya dengan tangan kiri anda, sementara tangan
kanan digunakan untuk membersihkan seluruh tubuhnya.
 Bersihkan mata dari arah dalam ke luar dengan bola kapas
yang sudah dicelupkan ke dalam air hangat. Ganti kapas
setiap kali membersihkan mata, agar tidak terjadi
perpindahan kuman. Gunakan tisu untuk mengeringkan
mata.
 Untuk membersihkan cuping hidung, gunakan cutton bud
yang juga sudah dicelup dalam air hangat. Jangan dalam-
dalam, cuping hidung bayi bisa terluka nantinya, Ganti
cutton bud untuk cuping hidung lainnya.
 Untuk membersihkan punggungnya, balikkan tubuh bayi
dengan cara sangga tubuhnya dan pegang erat ketiaknya
dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan bisa mulai
bersih- bersih.
 Siram tubuh bayi dengan air, lalu cucilah rambutnya.
Mencuci rambut bayi dengan shampoo khusus untuk bayi.
Mencuci rambut dilakukan secara hati-hati, jangan sampai
busa masuk ke dalam mata karena akan membuat pedih.
 Angkat bayi dengan cara selipkan tangan kiri di bawah.
tengkuknya, lalu pegang erat erat ketiaknya. Tangan
kanan anda bisa memegang tubuhnya.
 Bersihkan telinga pada daun telinga saja. Lubang telinga.
sebaiknya tidak diutak atik karena ditakutkan malah
melukainya. Daun telinga (bagian depan dan
belakangnya) dibersihkan dengan cutton bud yang diolesi

10
baby oil. Ganti cutton bud baru untuk daun telinga
lainnya.
 Bersihkan kemaluan bayi, untuk bayi perempuan
bersihkan daerah kemaluan basuh dari arah depan ke
belakang, jika bayi laki-laki yang sudah disunat cucilah
dengan lembut penis dan. daerah kemaluan dan keringkan
secara seksama, Jangan menarik kulup ke belakang.
 Angkat bayi dari air, lalu hangatkan dengan handuk,
keringkan tubuhnya dengan cara menekan nekan handuk.
 Rawat tali pusat
 Sebeulm memakai pakaian, bayi diberikan perawatan
kulit. Dapat diberikan minyak telon agar bayi merasa
lebih hangat. Setelah itu bayi diberi pakaian lengkap
 Kemudian balut bayi dalam selimut yang menyerap untuk
menjaga agar ia tetap hangat dan nyaman. Kemudian sisir
rambut bayi.
2. Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat merupakan tindakan perawatan yang bertujuan
merawat tali pusat bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya
infeksi. Perawatan tali pusat yang tidak benar pada bayi dapat mengalami
infeksi yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan karena
masuknya. spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat
tidak steril, pemakain obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke
tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Ronald, 2012). Waktu
perawatan tali pusat yaitu sehabis mandi pagi atau sore, sewaktu-waktu bila
balutan tali pusat basah. oleh kencing, lakukan sampai tali pusat puput atau
kering (Sukesi dkk, 2016).Tanda-tanda infeksi tali pusat yaitu pangkal tali
pusat atau sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau dan bernanah,
ada darah yang keluar terus menerus, kejang, bayi mengalami demam.
Cara merawat tali pusar ketika bayi baru lahir adalah:
 Siapkan alat-alat
 Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat

11
 Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa yang direndam alkohol 70%.
 Sesudah bersih, tali pusat dikompres alcohol atau betadine lalu
dibungkus dengan kain kasa steril kering atau dibiarkan terbuka.
 Sesudah tali pusat lepas atau puput, kompres pusar dengan alcohol
sampai kering
3. Perawatan Mata Bayi
Perawatan mata bayi merupakan bagian penting dari perawatan bayi
secara keseluruhan. Perawatan mata yang benar bisa menghindari bayi terkena
infeksi mata. Hasil penelitian sebelumnya membuktikkan bahwa setiap 3 detik,
sumber air mata akan mengeluarkan air mata, yang kemudian mengalir ke
saluran di ujung tengah mata dekat hidung. Pada bayi baru lahir, karena di
kandungan belum. pernah menangis, maka sumber air mata belum bisa
berproduksi. Jadi, salurannya masih tertutup. Bisa juga, kadang terbuka tapi
lalu menutup lagi, sehingga air mata yang seharusnya sudah mengalir jadi
tergenang. Tujuan perawatan mata adalah menjaga kebersihan mata dan
mencegah terjadinya infeksi pada mata karena kurang dibersihkan di daerah
sekiar mata (Sukesi, 2016). Gunakan kain lembut yang dibasahi air matang
untuk membersihkan tahi mata. Selalu gunakan kain lembut untuk tiap mata
lakukan pijatan lembut dari sudut mata ke bawah dan kearah hidung selama 5-
10 kali. Selewat usia 2 minggu lazimnya tahi mata tak lagi berlebihan karena
saluran air mata sudah berfungsi. Bersihkan mata dari arah dalam keluar
dengan bola kapas yang sudah dicelupkan ke dalam air hangat.
4. Menjemur Bayi
Untuk kesehatan kulit dan pertumbuhan tulang yang baik, dibutuhkan sinar
ultraviolet langsung dari matahari. Jemurlah bayi setiap hari dibawah sinar
ultraviolet/sinar matahari, pagi antara pukul 07.30-08.30 selama 30 menit. hal-
hal yang harus diperhatikan dalam menjemur bayi antara lain :
- Jemurlah bayi sesudah bayi mandi
- Pakaikan bayi hanya dengan popok kecil saja
- Hindari mata bayi dari sinar matahari langsung
- Tidurkanlah bayi terlentang dan tengkurap bergantian setiap 5 menit
- Hindari dari polusi udara

12
- Temani bayi anda selama berjemur
- Setelah berjemur, bersihkan kulit bayi yang basah keringat dengan lap
hangat dan keringkan
- Kenakan kembali pakaian bayi
5. Mencegah Ruam Popok
Ruam popok adalah peradangan pada kulit bayi yang tertutup popok,
seperti bokong. Ruam ini biasanya terjadi karena reaksi kulit terhadap urine
dan tinja. Awalnya ditandai dengan kemunculan kulit kemerahan pada bokong
bayi.Ruam popok adalah peradangan pada kulit bayi yang tertutup popok,
seperti bokong. Ruam ini biasanya terjadi karena reaksi kulit terhadap urine
dan tinja. Awalnya ditandai dengan kemunculan kulit kemerahan pada bokong
bayi. Perawatan ruam popok adalah adalah perawatan yang dilakukan pada
bayi yang mengalami masalah ruam popok, mencegahan ruam popok. Menjaga
agar kulit bayi tetap bersih dan kering adalah metode paling efektif dalam
menangani sekaligus mencegah ruam popok
6. Pemberian ASI
ASI (Air Susu Ibu) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan
mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI Akhir mengandung lemak 4x lebih
banyak dari ASI Awal, jadi ibu harus menyusui bayinya hingga payudara
terasa kosong.
Posisi menyusui yang benar:
1. Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, jangan hanya leher dan bahunya
saja.
2. Kepala dan tubuh bayi lurus.
3. Badan bayi menghadap ke dada ibu
4. Perut bayi menempel dengan perut ibu.

Cara Meningkatkan Produksi ASI


1. Susui bayi sesering mungkin tanpa dijadwal, paling sedikit 8 kali dalam 24
jam masing-masing payudara 10-15 menit, susui bayi dengan satu payudara
hingga payudara terasa kosong.

13
2. Susui bayi sesering mungkin atau setiap 2 jam sekali, jika bayi tertidur
angkat dan susui bayi tanpa membangunkannya.
3. Tiap menyusui menggunakan 2 payudara secara bergantian.
4. Bayi hanya menyusu pada ibu tidak dianjurkan menggunakan susu
botol/empeng, atau makanan lain termasuk suplemen dan susu formula.
5. Menghindari kelelahan atau kecemasan pada ibu.
6. Meningkatkan asupan nutrisi sayur, buah, ikan, daging, susu, dan kacang-
kacangan minimal (500 kalori ) per porsi atau lebih banyaklebih baik.
7. Tidak merokok dan menggunakan obat-obatan.
8. Banyak minum minimal 12-16 gelas / hari (Riksani, 2012).

7. Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali kegawatan
pada bayi baru lahir (neonatus):
 Bayi tidak mau menyusu
Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang
kita ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak
mau menyusu maka asupan nutrisinya kan berkurang dan ini akan berefek
pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah
dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi berat.
 Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan
adalah bagaimana kondisi pemicu kejang. Jika bayi anda kejang perhatikan
freksuensi dan lamanya kejang, konsultasikan pada dokter.
 Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan
biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah
yang berlebihan ataupun infeksi berat.
 Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu
sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit

14
atau lebih dari 60 kali per menit maka anda wajib waspada. Lihat dinding
dadanya, ada tarikan atau tidak.
 Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita
merintih terus menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk- hapuk,
maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi adal ketidaknyamanan lain
yang bayi rasakan.
 Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi.
Yang harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat
bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan
kering. Betadin dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk dikompreskan.
Artinya hanya dioleskan saja saat sudah kering baru anda tutup dengan kassa
steril yang bisa anda beli di apotik.
 Kulit Terlihat Kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika
kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari
setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan

15

Anda mungkin juga menyukai