Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nayla Syauqiah Wibowo

Kelas : 2E
Nim : P07534022226
KEWIRAUSAHAAN
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
Konsep dasar kewirausahaan melibatkan proses menciptakan nilai melalui identifikasi,
pengembangan, dan eksploitasi peluang bisnis. Ini mencakup aspek-aspek seperti inovasi,
pengambilan risiko yang terukur, manajemen sumber daya, penciptaan dan pengelolaan usaha,
serta menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Kewirausahaan juga melibatkan kreativitas,
ketahanan, adaptabilitas, serta kemampuan untuk mengatasi hambatan dan memanfaatkan
peluang yang ada.
Pada Bab ini akan dibahas secara mendalam mengenai konsep dasar kewirausahaan
yang meliputi:
1. Mengenal kewirausahaan
2. Pendekatan konsep kewirausahaan
3. Karakter dan faktor risiko dalam kewirausahaan
Tujuan kompetensi umum yang ingin dicapai pada Bab 1 adalah diharapkan
mahasiswa mampu memahami disiplin ilmu kewirausahaan. Selain itu kompetensi
khusus dari Bab 1 adalah mahasiswa diharapkan mampu memahami objek studi
kewirausahaan, memahami perkembangan disiplin ilmu kewirausahaan, memahami
konsep kewirausahaan serta memahami risiko dalam kewirausahaan. Hasil akhir dari
memahami konsep dasar kewirausahaan ini adalah Saudara mampu
mempraktekkannya, sehingga dapat bersaing di era globalisasi dan ikut serta dalam
pembangunan negara.
A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Menurut Suryana (2013), Entrepreneur merupakan orang yang mengkombinasikan
sumberdaya, tenaga kerja, material dan peralatan untuk meningkatkan nilai yang
lebih daripada sebelumnya atau orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan,
inovasi dan perbaikan produksi. Entrepreneurship adalah proses menciptakan
sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan risiko
serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Seringkali
wirausahawan yang merupakan penggerak wirausaha disebut sebagai pengusaha
atau penemu (inventor) bahkan sebagai manajer. Namun, perlu diingat bahwa tidak
semua pengusaha adalah wirausahawan. Misal kita tarik satu contoh, bahwa seorang
pengusaha yang memiliki saham disuatu perusahaan dan memiliki koneksi tertentu
dengan pejabat pemerintah sehingga memperoleh fasilitas-fasilitas istimewa baik
dalam memenangkan tender maupun kemudahan dalam perizinan bukanlah
seorangwirausahawan. Mengapa? Karena orang tersebut tidak lebih hanyalah
seorang pengusaha atau pedagang.
B. PERBEDAAN WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan
serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.

KEWIRAUSAHAAN
KARAKTERISTIK DAN FAKTOR RISIKO DALAM KEWIRAUSAHAAN
Karakteristik kewirausahaan dan faktor risiko yang terkait adalah sebagai
berikut:
Karakteristik Kewirausahaan:
• Inovatif: Kemampuan untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi baru
untuk masalah yang ada.
• Proaktif: Sikap proaktif dalam mengambil inisiatif untuk menciptakan
peluang bisnis dan mengatasi tantangan.
• Ketahanan: Kemampuan untuk bertahan dan bangkit dari kegagalan atau
rintangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha.
• Kreatif: Kemampuan untuk berpikir out-of-the-box dan menemukan cara
baru untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan pasar.
• Visioner: Memiliki visi yang jelas tentang arah dan tujuan bisnisnya serta
kemampuan untuk menginspirasi orang lain untuk mencapainya.
• Berani Mengambil Risiko: Siap mengambil risiko yang terukur dalam
menjalankan bisnisnya untuk mencapai kesuksesan.
• Kemampuan Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik
dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, mitra bisnis, dan
pihak lain yang terkait.
• Fleksibilitas: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan
lingkungan bisnis yang dinamis.
Faktor Risiko:
• Ketidakpastian Pasar: Tidak adanya jaminan atas keberhasilan bisnis
karena fluktuasi pasar, perubahan tren, dan persaingan yang ketat.
• Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan modal, waktu, dan tenaga kerja
dapat menjadi hambatan dalam mengembangkan bisnis baru.
• Regulasi dan Kebijakan: Perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah
dapat mempengaruhi operasi bisnis dan menghadirkan risiko tambahan.
• Ketidakpastian Teknologi: Perkembangan teknologi yang cepat dapat
membuat bisnis menjadi usang atau tidak relevan jika tidak mampu
beradaptasi.
• Risiko Keuangan: Risiko terkait dengan manajemen keuangan, seperti
likuiditas, pengelolaan utang, dan fluktuasi pasar keuangan.
• Kekurangan Pengalaman: Kekurangan pengalaman atau pengetahuan
tentang industri atau model bisnis tertentu dapat menjadi hambatan
dalam mengelola bisnis dengan efektif.
• Persaingan: Persaingan yang kuat dari pesaing lain dapat mengancam
keberhasilan bisnis, terutama jika tidak mampu membedakan diri dari
pesaing.
• Risiko Kepemimpinan dan Manajemen: Risiko terkait dengan kemampuan
kepemimpinan dan manajemen dalam mengelola tim, mengambil
keputusan yang tepat, dan mengatasi konflik atau masalah internal.

KEWIRAUSAHAAN
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN USAHA LABORATORIUM KESEHATAN

Aspek organisasi dan manajemen usaha laboratorium kesehatan mencakup beberapa


hal penting:
• Struktur Organisasi: Tetapkan struktur organisasi yang jelas dengan definisi
peran dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan baik untuk setiap anggota
tim, termasuk manajemen, personel laboratorium, dan staf administrasi.
• Kepemimpinan Efektif: Miliki kepemimpinan yang efektif yang dapat
mengarahkan visi, misi, dan tujuan laboratorium dengan memberikan arahan
yang jelas dan memotivasi anggota tim untuk mencapai kinerja terbaik mereka.
• Pengelolaan Personel: Kelola staf laboratorium dengan baik, termasuk
perekrutan, pelatihan, evaluasi kinerja, dan pengembangan karir untuk
memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil.
• Kualitas Layanan: Pastikan bahwa prosedur operasional standar (SOP) telah
ditetapkan dan diikuti dengan ketat untuk memastikan konsistensi dan kualitas
layanan di laboratorium.
• Manajemen Kualitas: Terapkan sistem manajemen kualitas seperti ISO 15189
untuk memastikan bahwa laboratorium mematuhi standar internasional dalam
penyediaan layanan diagnostik yang akurat dan andal.
• Teknologi Informasi: Manfaatkan teknologi informasi dan sistem informasi
laboratorium untuk mengelola data pasien, pelacakan sampel, pelaporan hasil,
dan integrasi dengan sistem informasi kesehatan lainnya.
• Manajemen Risiko: Identifikasi, evaluasi, dan kelola risiko operasional,
kepatuhan, dan keuangan yang terkait dengan operasi laboratorium, serta tetap
mematuhi regulasi dan standar industri yang berlaku.
• Inovasi dan Pengembangan: Dorong inovasi dan pengembangan produk, layanan,
dan proses operasional untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keunggulan
kompetitif laboratorium.
• Kepatuhan Regulasi: Pastikan bahwa laboratorium mematuhi semua peraturan
dan regulasi yang berlaku dalam industri kesehatan, termasuk regulasi privasi
data pasien dan standar keamanan informasi.
• Komitmen terhadap Keselamatan: Prioritaskan keselamatan pasien, staf, dan
lingkungan kerja dengan menerapkan praktik keselamatan yang ketat dan
memberikan pelatihan yang sesuai kepada semua anggota tim.
• Audit
• Audit adalah proses menilai atau memeriksa kembali secara kritis berbagai kegiatan
yang dilaksanakan di dalam laboratorium. Dibagi dalam audit internal dan audit
eksternal. Audit internal dilakukan oleh tenaga laboratorium senior dan yang sudah
dilatih dalam pelatihan audit. Sedangkan audit eksternal bertujuan untuk
memperoleh masukan dari pihak lain di luar laboratorium atau pemakai jasa
laboratorium terhadap pelayanan dan mutu laboratorium.
• Validasi Hasil
• Validasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk memantapkan kualitas hasil
pemeriksaan yang telah diperoleh melalui pemeriksaan ulang oleh laboratorium
rujukan.

KEWIRAUSAHAAN
MANAJEMEN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN USAHA LABORATORIUM KESEHATAN
Manajemen keuangan dan pembiayaan usaha laboratorium kesehatan
melibatkan beberapa aspek kunci, termasuk:
• Perencanaan Keuangan: Buatlah rencana keuangan yang jelas dan
terperinci, termasuk proyeksi pendapatan, biaya operasional, investasi
dalam peralatan dan teknologi, serta estimasi kebutuhan modal kerja.
• Pemantauan Kas: Pantau secara rutin arus kas masuk dan keluar, serta
kelola kas dengan bijak untuk memastikan likuiditas yang cukup untuk
memenuhi kewajiban finansial dan operasional.
• Manajemen Biaya: Identifikasi dan kendalikan biaya operasional secara
efisien, termasuk biaya tenaga kerja, biaya bahan habis pakai, biaya
peralatan, dan biaya overhead lainnya.
• Pembiayaan Modal: Pertimbangkan berbagai sumber pembiayaan seperti
pinjaman bank, modal ventura, investasi pribadi, atau program dukungan
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan modal untuk memperluas atau
menjalankan operasi laboratorium.
• Analisis Kelayakan Investasi: Lakukan analisis kelayakan investasi yang
cermat terhadap setiap pengeluaran besar, seperti pembelian peralatan
baru atau ekspansi fasilitas, untuk memastikan bahwa investasi tersebut
memberikan pengembalian yang memadai.
• Manajemen Risiko Keuangan: Identifikasi dan kelola risiko finansial,
termasuk risiko perubahan biaya, risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko
pasar yang dapat mempengaruhi kesehatan keuangan laboratorium.
• Penggunaan Teknologi Keuangan: Manfaatkan teknologi keuangan seperti
perangkat lunak akuntansi, sistem manajemen keuangan, dan platform
pembayaran elektronik untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam
manajemen keuangan.
• Pemantauan Kinerja Keuangan: Tinjau secara teratur kinerja keuangan
laboratorium, termasuk profitabilitas, arus kas, dan rasio keuangan
lainnya, untuk mengidentifikasi tren dan membuat keputusan strategis
yang tepat.
Menurut Bambang Riyanto, fungsi pengelolaan keuangan meliputi : Investasi,
Sumber Dana, Penganggaran modal dan kebijakan laba.
1. Investasi
- Kas
- Piutang
- Persediaan barang
- Peralatan
- Mesin
- Gedung Dan Bangunan
- Aktiva tetap lain, seperti tanah
2. Sumber Dana, Penganggaran Modal, Kebijakan Laba
KEWIRAUSAHAAN
STRATEGI PEMASARAN LABORATORIUM KESEHATAN
Strategi pemasaran untuk laboratorium kesehatan dapat melibatkan beberapa
langkah seperti berikut:
• Segmentasi Pasar: Identifikasi segmen pasar yang berbeda berdasarkan
kebutuhan dan preferensi, misalnya rumah sakit, klinik, praktisi medis,
perusahaan asuransi, atau individu.
• Penetapan Harga yang Kompetitif: Tentukan harga yang kompetitif dan
sesuai dengan nilai yang ditawarkan laboratorium Anda, dengan
mempertimbangkan biaya operasional, kualitas layanan, dan harga pasar.
• Pengembangan Layanan Berbasis Kebutuhan Pelanggan: Sesuaikan
layanan laboratorium dengan kebutuhan pelanggan, misalnya dengan
menawarkan paket pemeriksaan kesehatan khusus untuk masyarakat
umum atau program skrining kesehatan rutin untuk perusahaan.
• Pemasaran Digital: Manfaatkan media sosial, situs web, dan kampanye
pemasaran online untuk meningkatkan kesadaran tentang layanan
laboratorium Anda, serta untuk berkomunikasi dengan pelanggan
potensial.
• Kemitraan dan Kolaborasi: Bangun kemitraan dengan rumah sakit, klinik,
dokter, dan lembaga kesehatan lainnya untuk merujuk pasien atau
pelanggan potensial ke laboratorium Anda.
• Pelayanan Pelanggan yang Unggul: Berikan pelayanan yang ramah, efisien,
dan berkualitas kepada pelanggan, dan pastikan untuk merespons
pertanyaan atau masukan dengan cepat dan tepat.
• Promosi dan Acara Komunitas: Lakukan promosi melalui pameran
kesehatan, seminar, atau acara komunitas untuk meningkatkan visibilitas
laboratorium Anda dan membangun hubungan dengan masyarakat lokal.
• Pengukuran dan Analisis Kinerja: Pantau dan evaluasi efektivitas strategi
pemasaran Anda secara teratur, dan lakukan penyesuaian jika diperlukan
berdasarkan analisis kinerja dan umpan balik pelanggan.
KONSEP PEMASARAN
Memasarkan barang/ jasa merupakan bagian yang penting dalam
kelangsungan hidup usaha. Banyak wirausahawan memahami pemasaran
hanya sebatas memasarkan produk yang dihasilkan dalam arti penjualan.
Kesuksesan dalam melakukan kegiatan usaha ditentukan oleh keberhasilan
pemasaran perusahaan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMASARAN
1. Lingkungan mikro perusahaan :
- Struktur Organisasi Laboratorium Kesehatan
- Pemasok (Supplier)
- Para Perantara Pemasaran
- Para Pelanggan
- Para Pesaing Dan Masyarakat Umum
KEWIRAUSAHAAN
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA
Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang atau biasa kita kenal dengan sebutan kepribadian. Sifat dan watak yang
baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang
dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat
maju/sukses.
• Proaktif: Wirausaha memiliki sikap proaktif dalam mengambil inisiatif
untuk menciptakan peluang dan mengatasi tantangan.
• Percaya Diri: Mereka memiliki keyakinan diri yang tinggi dalam
kemampuan mereka untuk mencapai tujuan dan mengatasi hambatan.
• Kreatif: Wirausaha memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dalam
menemukan solusi baru dan inovatif untuk masalah yang dihadapi.
• Berani Mengambil Risiko: Mereka siap mengambil risiko yang terukur
untuk mencapai tujuan mereka, namun tetap berpegang pada prinsip
manajemen risiko yang baik.
• Ketahanan: Wirausaha memiliki ketahanan mental dan emosional untuk
menghadapi kegagalan dan kemunduran, serta kemampuan untuk bangkit
kembali dan belajar dari pengalaman tersebut.
• Fleksibel: Mereka dapat beradaptasi dengan perubahan pasar dan
lingkungan bisnis yang cepat, serta siap untuk menyesuaikan strategi
mereka sesuai keadaan.
• Jaringan yang Kuat: Wirausaha membangun jaringan hubungan yang kuat
dengan sesama pengusaha, investor, pelanggan, dan pihak terkait lainnya
untuk mendukung pertumbuhan dan keberhasilan bisnis mereka.
• Integritas: Mereka bertindak dengan integritas tinggi, menjalankan bisnis
mereka dengan etika yang baik dan bertanggung jawab terhadap
pelanggan, karyawan, dan masyarakat secara umum.
Inilah yang mendasari pentingnya ditumbuh kembangkan pengetahuan seputar
kewirausahaan, untuk membangkitkan semangat masyarakat Indonesia
khusunya generasi muda atau mahasiswa untuk ikut menciptakan lapangan kerja
dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan
dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu
bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak
mahasiswa yang termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan nilai dirinya dan
mencetuskan ide-ide kreatif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing
tinggi. Motif berprestasi kewirausahaan terletak pada kemauan dan kemampuan
untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan efisien. Alasan seseorang menjadi
wirausaha meliputi alasan keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan, dan alasan
pemenuhan kebutuhan sendiri. Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam
bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien
dibandingkan sebelumnya.

KEWIRAUSAHAAN
KOMITMEN BERWIRAUSAHA
Ringkasan komitmen berwirausaha mencakup kesediaan untuk menghadapi
tantangan, konsistensi dalam menjalankan usaha, ketekunan dalam mencapai
tujuan, kreativitas dalam mengatasi masalah, serta tanggung jawab terhadap
pelanggan, karyawan, dan lingkungan. Komitmen ini juga mencakup ketajaman
dalam mengidentifikasi peluang pasar, fleksibilitas dalam mengadaptasi strategi,
dan integritas dalam menjalankan bisnis dengan etika yang tinggi. Seorang
wirausaha sangat perlu berkomitmen tinggi yang berarti fokus pikiran diarahkan
pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang
maksimal, yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau
memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya.
• Komitmen yang tinggi perlu dibangun dalam wirausaha, sehingga seorang
wirausaha diharapkan dapat:
1. Memiliki kesabaran dan ketabahan dalam berwirausaha.
2. Memiliki semangat dan tahan uji dalam menghadapi setiap tantangan yang
ada.
3. Pantang menyerah dalam keadaan dan situasi apapun.
4. Selalu berjuang, bekerja, dan rela berkorban demi kemajuan uasahanya.
• Komitmen sangat penting bagi wirausaha. Hal ini karena komitmen
mempunyai banyak kegunaan, antara lain kegunaannya adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kesuksesan wirausaha.
2. Meningkatkan kepercayaan pelanggan.
3. Meningkatkan semangat wirausaha maupun karyawannya.
• Adapun faktor-faktor yang menunjukkan seseorang berkomitmen tinggi
terhadap pekerjaanya adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai dedikasi (pengorbanan) yang tinggi.
2. Mencintai pekerjaanya.
3. Selalu memegang janji.
4. Berorientasi pada mutu hasil kerja.
5. Mengendalikan diri.
6. Tekun dan ulet dalam bekerja.
7. Keyakinan diri dan kedisiplinan
Untuk memiliki komitmen tinggi, seorang wirausaha harus mempunyai kekuatan
pribadi sebagai modal utama di dalam berwirausaha. Untuk memiliki modal seperti
itu, seorang wirausaha harus belajar, bekerja, dan berkemauan keras.

Jenis-jenis komitmen dalam berwirausahan menurut Sarasvathy (2004) adalah


sebagai
berikut:
1. Komitmen terhadap diri sendiri (individual commitment).
2. Komitmen pada keluarga (family commitment).
3. Komitmen kepada visi bisnis (bussiness commitment).
4. Komitmen kepada orang yang mempercayai (trust building comitment).
5. Komitmen kepada konsumen (commitment to customer).
6. Komitmen kepada lingkungan (environment commitment).
7. Komitmen kepada asfek sosial masyarakat (social comitment).
8. Komitmen terhadap etika bisnis (business ethic commitment).
9. Komitmen terhadap sang Maha Pencipta (commitment for God).

Penerapan komitmen tinggi dalam berwirausaha dapat dilakukan dengan


beberapa cara, yaitu:
1. Menerapkan perilaku tepat waktu
2. Menerapkan perilaku tepat janji
3. . Menerapkan kepedulian mental dalam bentuk hasil kerja,
penampilan dan kinerja lainnya
4. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri

Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap


konsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang

akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari


konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada
akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai