Anda di halaman 1dari 7

NAMA : I GUSTI AYU PUTRI SRI WEDARI

NIM : 220030156
KELAS : UG223

MANAJEMEN BISNIS
Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan seperangkat prinsip yang berkaitan dengan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, dan penerapan prinsip-prinsip ini dalam
memanfaatkan sumber daya fisik, keuangan, manusia dan informasi secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan organisasi.

Fungsi Manajemen

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Kepegawaian

4. Pengarahan

5. Pengontrolan

Sejarah Manajemen:

 Manajemen pada Zaman Kuno: Konsep-konsep manajemen telah ada sejak zaman
kuno. Bangsa Mesir kuno, Tiongkok, dan Yunani kuno telah menggunakan prinsip-
prinsip manajemen dalam mengelola proyek-proyek besar, seperti pembangunan
piramida di Mesir.
 Periode Revolusi Industri: Revolusi Industri pada abad ke-18 dan ke-19 mengubah
cara produksi dan organisasi bisnis. Manajemen mulai menjadi fokus penting dalam
memaksimalkan efisiensi dan produktivitas.
 Kontribusi oleh Pionir Manajemen: Tokoh-tokoh seperti Frederick W. Taylor, yang
dikenal dengan ilmu manajemen ilmiah, dan Henry Fayol, yang mengembangkan
prinsip-prinsip manajemen, berperan penting dalam perkembangan manajemen
modern. Taylor memfokuskan pada peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui
analisis pekerjaan dan standar kerja, sementara Fayol menyoroti fungsi-fungsi
manajemen seperti perencanaan, organisasi, koordinasi, dan pengendalian.
 Pendekatan Ilmu Sosial: Perkembangan ilmu sosial seperti psikologi dan sosiologi
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika manusia dalam organisasi.
Teori-teori manajemen seperti Teori Hubungan Manusia muncul, yang menekankan
pentingnya memahami kebutuhan dan motivasi karyawan.
 Manajemen Modern: Manajemen modern menggabungkan berbagai pendekatan dan
teori, seperti manajemen kontingensi, manajemen strategis, dan manajemen kualitas
total. Perubahan teknologi, globalisasi, dan perkembangan ekonomi telah mengubah
cara organisasi mengelola sumber daya dan mencapai tujuan.

6 Sarana Manajemen

1. Perencanaan Strategis:

 Rencana Bisnis: Dokumen yang merinci visi, misi, tujuan, strategi, dan
rencana taktis perusahaan.

 Analisis SWOT: Analisis kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses),


peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) untuk membantu
merumuskan strategi.

 Pengukuran Kinerja: Penggunaan metrik dan key performance indicators


(KPIs) untuk mengevaluasi pencapaian tujuan.

2. Organisasi:

 Struktur Organisasi: Rancangan dan pembagian tugas, wewenang, dan


tanggung jawab dalam organisasi.

 Chart of Accounts: Sistem kode yang digunakan dalam akuntansi untuk


mengorganisasi transaksi keuangan.

 Job Descriptions: Dokumen yang merinci tanggung jawab, kualifikasi, dan


persyaratan pekerjaan.

3. Pengendalian:

 Anggaran: Perencanaan dan pengawasan pengeluaran dan pendapatan


perusahaan.

 Audit Internal: Pemeriksaan independen internal untuk menilai efektivitas


pengendalian internal.

 Evaluasi Kinerja: Proses evaluasi rutin untuk mengukur pencapaian tujuan dan
identifikasi perbaikan.
4. Kepemimpinan:

 Komunikasi Organisasi: Proses komunikasi yang efektif untuk menginspirasi,


memotivasi, dan mengarahkan karyawan.

 Pelatihan dan Pengembangan: Program untuk meningkatkan keterampilan dan


pengetahuan karyawan.

 Tim Manajemen: Grup manajer atau pemimpin tingkat atas yang


berkolaborasi dalam mengambil keputusan strategis.

5. Sumber Daya Manusia:

 Manajemen Karyawan: Praktik untuk mengelola karyawan, termasuk


rekrutmen, seleksi, pengembangan, dan penggajian.

 Sistem Penghargaan: Program insentif, bonus, dan penghargaan untuk


mendorong karyawan berkinerja tinggi.

 Kebijakan Karyawan: Panduan dan aturan yang mengatur perilaku dan


hubungan antara perusahaan dan karyawan.

6. Teknologi Informasi:

 Perangkat Lunak Manajemen Proyek: Aplikasi untuk merencanakan,


mengelola, dan melacak proyek-proyek.

 Sistem Informasi Manajemen (SIM): Infrastruktur teknologi yang mendukung


pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data.

 Perangkat Lunak Keuangan: Aplikasi yang digunakan untuk akuntansi,


perencanaan keuangan, dan analisis keuangan.

Pengertian dan Jenis Bisnis

Bisnis adalah kegiatan ekonomi yang melibatkan produksi, distribusi, atau penjualan barang
dan jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Bisnis bisa memiliki berbagai bentuk,
ukuran, dan jenis, tergantung pada karakteristik dan tujuan bisnis tersebut. Berikut adalah
pengertian dan beberapa jenis bisnis:

Pengertian Bisnis: Bisnis adalah suatu entitas atau organisasi yang beroperasi untuk
menghasilkan produk atau layanan yang akan dijual kepada konsumen atau pelanggan
dengan tujuan memperoleh keuntungan. Tujuan utama bisnis adalah untuk menciptakan nilai
dan menghasilkan pendapatan melebihi biaya operasional.

Jenis Bisnis:
1. Bisnis Individual: Bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh seorang individu. Contoh:
toko kecil, kios, atau usaha mandiri seperti penulis lepas atau fotografer lepas.

2. Bisnis Berkelompok: Bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh beberapa orang atau
kelompok. Ini bisa berupa perusahaan keluarga atau kemitraan. Contoh: restoran
keluarga atau firma hukum.

3. Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Bisnis yang memiliki ukuran yang lebih kecil
daripada perusahaan besar dan sering kali memiliki karyawan yang terbatas. UKM
dapat mencakup berbagai industri seperti ritel, manufaktur, dan jasa.

4. Perusahaan Besar: Bisnis yang memiliki kapasitas, aset, dan karyawan yang
signifikan. Mereka biasanya memiliki operasi yang kompleks dan seringkali
beroperasi di tingkat global. Contoh: perusahaan teknologi besar seperti Apple atau
Microsoft.

5. Bisnis Fisik dan Bisnis Online: Bisnis fisik adalah bisnis dengan lokasi fisik seperti
toko bata-dan-mortir, restoran, atau pabrik. Sementara bisnis online adalah bisnis
yang beroperasi di internet, seperti toko online, layanan web, atau aplikasi.

6. Bisnis Manufaktur: Bisnis yang menghasilkan barang fisik melalui proses produksi
dan pengolahan. Contoh: pabrik mobil atau pabrik pakaian.

7. Bisnis Jasa: Bisnis yang berfokus pada penyediaan layanan kepada pelanggan.
Contoh: perusahaan konsultasi, salon kecantikan, atau perusahaan pengiriman.

8. Bisnis Konsumen dan Bisnis ke Bisnis (B2B): Bisnis konsumen adalah bisnis yang
berfokus pada produk atau layanan untuk konsumen akhir. Sementara B2B adalah
bisnis yang menjual produk atau layanan kepada perusahaan lain.

9. Bisnis Franchise: Bisnis yang mengizinkan individu atau kelompok untuk membuka
toko atau bisnis dengan menggunakan merek, produk, dan sistem yang telah ada.

10. Bisnis Sosial: Bisnis yang memiliki tujuan sosial atau lingkungan selain mencari
keuntungan. Mereka berusaha untuk memberikan dampak positif pada masyarakat
atau lingkungan.

11. Bisnis Berbasis Teknologi: Bisnis yang berfokus pada pengembangan, penjualan, atau
implementasi teknologi baru atau inovatif. Contoh: perusahaan perangkat lunak, start-
up teknologi, atau perusahaan bioteknologi.

12. Bisnis Hibrida: Bisnis yang menggabungkan berbagai jenis bisnis atau model bisnis
untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh: restoran yang juga menyediakan layanan
pengiriman online.

Komunikasi Dan Etika Bisnis Entrepreneur – SME


Komunikasi dan etika bisnis adalah aspek yang sangat penting bagi para entrepreneur yang
menjalankan usaha kecil dan menengah (SME) karena dapat memengaruhi reputasi,
keberlanjutan, dan kesuksesan bisnis mereka. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang
bagaimana komunikasi dan etika bisnis berkaitan dengan entrepreneur SME:

1. Komunikasi Bisnis dalam Entrepreneur SME:

 Komunikasi efektif adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik


dengan pelanggan, pemasok, karyawan, dan mitra bisnis dalam lingkungan
SME.

 Komunikasi dengan pelanggan: Para entrepreneur SME harus memahami


kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka. Komunikasi yang baik melalui
berbagai saluran seperti situs web, media sosial, email, dan layanan pelanggan
dapat membantu mempertahankan pelanggan dan membangun loyalitas.

 Komunikasi dengan karyawan: Entrepreneur SME harus berkomunikasi secara


jelas tentang harapan, peran, dan tanggung jawab karyawan. Ini mencakup
memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendengarkan masukan dari
karyawan.

 Komunikasi dengan pemasok dan mitra bisnis: Memelihara hubungan yang


baik dengan pemasok dan mitra bisnis adalah penting. Komunikasi yang
efektif dalam hal jadwal, persyaratan, dan pembayaran dapat memastikan
kelancaran operasi.

2. Etika Bisnis dalam Entrepreneur SME:

 Para entrepreneur SME harus menjalankan bisnis mereka dengan prinsip-


prinsip etika yang kuat. Ini mencakup kejujuran dalam transaksi bisnis,
pemenuhan kewajiban finansial, dan perlakuan adil terhadap semua pihak
yang terlibat dalam bisnis.

 Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR): Meskipun bisnis SME mungkin


memiliki sumber daya yang terbatas, mereka juga dapat berkontribusi pada
masyarakat dengan berpartisipasi dalam program CSR, seperti donasi lokal
atau inisiatif hijau.

 Transparansi: Para entrepreneur SME sebaiknya transparan tentang praktik


bisnis mereka. Ini dapat menciptakan kepercayaan pelanggan dan mendorong
pembelian dan dukungan.

 Kepatuhan hukum: Menjalankan bisnis dengan etika juga berarti mematuhi


semua peraturan dan hukum yang berlaku, seperti perpajakan dan regulasi
lingkungan.
Pengertian Organisasi

Organisasi adalah sebuah entitas yang terstruktur yang terdiri dari sekelompok orang atau
individu yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu atau memenuhi
kebutuhan bersama. Organisasi bisa memiliki berbagai bentuk dan tujuan, baik itu untuk
keuntungan, tujuan non-profit, atau tujuan lainnya. Di bawah ini adalah beberapa elemen
kunci yang terkait dengan pengertian organisasi:

1. Struktur: Organisasi memiliki struktur yang terdiri dari berbagai tingkatan atau unit
yang memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Struktur ini mencakup
hierarki, aliran kerja, dan hubungan antarbagian dalam organisasi.

2. Tujuan: Setiap organisasi memiliki tujuan atau misi yang mendefinisikan mengapa
organisasi tersebut ada dan apa yang ingin dicapainya. Tujuan ini dapat bersifat
ekonomis (untuk mencari keuntungan) atau bersifat sosial (untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat).

3. Koordinasi: Organisasi melibatkan koordinasi kegiatan anggotanya untuk mencapai


tujuan bersama. Koordinasi ini termasuk dalam hal perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian.

4. Anggota: Organisasi terdiri dari individu-individu atau anggota yang memiliki peran
dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan organisasi. Anggota ini dapat beragam,
termasuk karyawan, pemimpin, anggota dewan direksi, atau sukarelawan dalam
organisasi non-profit.

5. Budaya Organisasi: Setiap organisasi memiliki budaya atau nilai-nilai yang


mendefinisikan norma-norma, sikap, dan perilaku yang diharapkan dari anggotanya.
Budaya ini dapat memengaruhi cara anggota berinteraksi dan bekerja sama.

6. Pengambilan Keputusan: Organisasi mengambil keputusan untuk mengarahkan


sumber daya dan upaya ke arah tujuan tertentu. Keputusan ini dapat bersifat strategis
(yang berpengaruh pada tujuan jangka panjang) atau operasional (yang berpengaruh
pada tugas sehari-hari).

7. Sumber Daya: Organisasi memerlukan sumber daya seperti manusia, keuangan,


teknologi, dan fisik untuk menjalankan kegiatan mereka. Pengelolaan sumber daya ini
penting untuk mencapai tujuan organisasi.

Organisasi dapat beroperasi dalam berbagai sektor, termasuk bisnis, pemerintahan,


pendidikan, sosial, dan non-profit. Ukuran organisasi juga bervariasi, mulai dari bisnis
rintisan (startup) yang kecil hingga perusahaan multinasional yang besar, serta organisasi
non-profit lokal hingga organisasi internasional yang besar dan kompleks.

Penting untuk dicatat bahwa organisasi tidak selalu terbatas pada bentuk fisik dengan struktur
hierarkis. Organisasi dapat bersifat virtual atau terdistribusi, terutama dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Dalam konteks yang lebih luas, organisasi merujuk pada
cara manusia berkolaborasi dan mengorganisasikan diri untuk mencapai tujuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai