Anda di halaman 1dari 17

SOAL TES KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pembimbing:

Ir. Judi Brotoseno

Disusun Oleh :

Abdul Jafar

(P17320322001)

Tingkat 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PRODI KEPERAWATAN BOGOR

2023
DAFTAR ISI

1. Definisi Kewirausahaan Menurut Mahasiswa Keperawatan Kewirausahaan ........... 1

2. Bisnis Plan ......................................................................................................................... 2

3. Dasar Teori Kewirausahaan ............................................................................................ 3

4. 7 Ciri Ciri Seorang Wirausahawan ................................................................................ 3

5. 7 Sifat Seorang Wirausahawan ....................................................................................... 4

6. Waralaba / Franchising.................................................................................................... 5

7. Risiko Kewirausahaan ..................................................................................................... 7

8. Bisnis Retail ..................................................................................................................... 11

9. Jualan Online .................................................................................................................. 12

10. Star Up ......................................................................................................................... 14


1. Jelaskan definisi kewirausahaan / entrepreneurship menurut anda mahasiswa
keperawatan kewirausahaan.

kewirausahaan atau entrepreneurship dari perspektif Saya yang berfokus pada


bidang keperawatan. Kewirausahaan dalam konteks keperawatan dapat diartikan
sebagai kemampuan dan semangat untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan
menerapkan ide-ide inovatif yang berhubungan dengan layanan keperawatan atau
pemecahan masalah di dalam dunia perawatan kesehatan.
Seorang mahasiswa keperawatan yang memiliki jiwa kewirausahaan mungkin
melihat peluang untuk mengatasi tantangan atau kebutuhan yang belum terpenuhi di
bidang keperawatan. Seperti mengembangkan gagasan-gagasan baru untuk
meningkatkan kualitas perawatan, mengoptimalkan proses perawatan, atau bahkan
menciptakan solusi baru untuk masalah-masalah kesehatan tertentu.
Kewirausahaan merupakan sebuah bidang yang akan di salurkan secara
langsung ataupun melalui media sosial, sebagai tenaga kesehatan sudah pasti dengan
menjual alat-alat kesehatan seperti stetoskop, termometer, plester dan sebagainya. di
era sekarang banyak yang tidak memanfaatkan media dengan mengembangkan
marketing di bidang penjualan alat-alat kesehatan maks dengan itu harus bisa
memanfaatkan semaksimal mungkin.
Selain itu, kewirausahaan dalam konteks keperawatan juga dapat melibatkan
sikap proaktif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti jaringan profesional,
pengetahuan medis, atau teknologi, untuk menciptakan peluang baru. Misalnya,
seorang mahasiswa keperawatan yang berjiwa kewirausahaan dapat menggunakan
pengetahuan dan keterampilan keperawatan untuk memulai bisnis mandiri yang
menawarkan layanan keperawatan berkualitas tinggi kepada masyarakat.
Selain itu, kewirausahaan juga mencakup kemampuan untuk mengelola risiko,
menghadapi tantangan, dan beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan
keperawatan yang dinamis. Seorang mahasiswa keperawatan kewirausahaan harus
memiliki keterampilan manajemen, kepemimpinan, dan kepemilikan visi yang kuat
untuk mencapai kesuksesan dalam usaha keperawatan mereka.

1
2. Apa yang di sebut dengan bisnis plan dan berikan satu contoh bisnis plan yang
anda kuasai

Rencana bisnis (business plan) adalah dokumen tertulis yang menjelaskan


secara rinci tentang tujuan bisnis, strategi operasional, analisis pasar, struktur
organisasi, dan proyeksi keuangan untuk sebuah usaha bisnis. Rencana bisnis
digunakan sebagai panduan dan alat untuk menggambarkan visi, misi, dan langkah-
langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai keberhasilan bisnis.
Bisnis plan yang saya kuasai adalah bisnis untuk toko fotokopian:
• Gambaran Bisnis: Deskripsi tentang jenis layanan yang ditawarkan, seperti
fotokopi hitam putih dan warna, cetak dokumen, jilid buku, pemindaian dokumen,
dan layanan terkait lainnya.
• Analisis Pasar: Analisis pasar target, termasuk lokasi toko, pesaing dalam daerah
tersebut, kebutuhan pelanggan potensial, dan tren industri fotokopian.
• Struktur Organisasi dan Manajemen: Struktur organisasi, peran dan tanggung
jawab staf, serta kualifikasi dan pengalaman yang diperlukan.
• Layanan dan Produk: Rincian tentang layanan yang ditawarkan, seperti harga
fotokopi per lembar, biaya cetak dokumen berwarna, waktu penyelesaian pesanan,
dan kualitas hasil cetakan.
• Strategi Pemasaran dan Penjualan: Rencana untuk memasarkan toko
fotokopian, termasuk strategi promosi seperti pemasaran online, brosur, dan
kerjasama dengan bisnis atau lembaga lain. Juga mencakup strategi penjualan
untuk menarik pelanggan, seperti diskon untuk volume cetakan besar atau program
loyalitas.
• Rencana Operasional: Rincian operasional toko, termasuk jam buka, layanan
tambahan seperti pengiriman dokumen, peralatan yang diperlukan (mesin fotokopi,
printer, pemindai), persediaan kertas dan tinta, serta kebutuhan tenaga kerja.
• Analisis Keuangan: Proyeksi pendapatan dan biaya, termasuk estimasi omset
harian, harga jual, biaya operasional, investasi awal untuk peralatan dan
persediaan, serta estimasi laba bersih dan titik impas.
• Risiko dan Peluang: Identifikasi risiko yang mungkin mempengaruhi toko
fotokopian, seperti persaingan yang ketat, perubahan teknologi, atau fluktuasi

2
permintaan. Juga tinjau peluang pertumbuhan, seperti kemitraan dengan institusi
pendidikan atau bisnis lokal.
• Rencana Pengembangan dan Pertumbuhan: Rencana jangka panjang untuk
mengembangkan toko fotokopian, seperti memperluas layanan, memperluas area
layanan, atau membuka cabang baru.

3. Dasar teori kewirausahaan

• Jelaskan definisi kewirausahaan menurut Richard Cantilon (1775)


Kewirausahaan sebagai pekerjaan itu sendiri (wirausaha). Seorang pengusaha
membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan
datang dengan harga tidak menentu
• Jelaskan definini kewirausahaan menurut Penrose (1963)
kegiatan kewirausahaan mencakup berbagai peluang yang teridentifikasi di dalam
suatu sistem ekonomi. Kemampuan atau kapasitas kewirausahaan berbeda dengan
kapasitas manajerial.
• Jelaskan Kewirausahaan menurut Harvey Leibenstein (1968,1979)
kewirausahaan mencakup berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan
dan menciptakan perusahaan pada saat dimana pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau beberapa komponen fungsi produksinya belum
teridentifikasi secara penuh.
• Jelaskan definisi kewirausahaan menurut Peter F Drucker
kewirausahaan diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda dari yang lain

4. Sebutkan 7 Ciri Ciri Seorang Wirausahawan


1) Inovatif: Seorang wirausahawan cenderung memiliki kemampuan untuk
memunculkan ide-ide baru dan kreatif. Mereka mampu melihat peluang di tengah
perubahan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan menciptakan solusi inovatif
untuk mengatasi masalah tersebut.
2) Berorientasi pada Tujuan: Wirausahawan memiliki visi yang jelas dan tujuan
yang ditetapkan. Mereka berfokus pada pencapaian target dan memiliki motivasi
yang kuat untuk mencapai keberhasilan dalam usaha mereka.
3) Mengambil Risiko: Seorang wirausahawan siap menghadapi risiko dan
ketidakpastian. Mereka berani keluar dari zona nyaman dan mengambil langkah-

3
langkah yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka, meskipun ada
kemungkinan kegagalan.
4) Proaktif dan Mandiri: Wirausahawan adalah orang-orang yang mengambil
inisiatif dan bertindak secara mandiri. Mereka tidak menunggu kesempatan datang,
tetapi menciptakan kesempatan itu sendiri melalui tindakan mereka.
5) Kreatif dalam Pengelolaan Sumber Daya: Seorang wirausahawan cenderung
pandai dalam mengelola sumber daya yang terbatas. Mereka mampu mencari cara-
cara baru untuk mengoptimalkan penggunaan modal, tenaga kerja, waktu, dan
sumber daya lainnya.
6) Fleksibel dan Adaptif: Wirausahawan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan dan tantangan yang muncul dalam lingkungan bisnis. Mereka siap untuk
mengubah strategi, mengatasi hambatan, dan mengambil langkah-langkah baru
yang diperlukan untuk tetap bersaing dan berkembang.
7) Memiliki Keterampilan Manajerial dan Keempatannya: Seorang
wirausahawan perlu memiliki keterampilan manajerial yang baik, seperti
kemampuan dalam mengorganisasi, merencanakan, mengambil keputusan, dan
berkomunikasi secara efektif. Mereka juga perlu memiliki kemampuan berdagang
(trading skills), yaitu mampu menjalin hubungan bisnis, bernegosiasi, dan
memasarkan produk atau layanan mereka.

5. Sebutkan 7 Sifat Seorang Wirausahaan


1) Keberanian: Seorang wirausahaan memiliki keberanian untuk mengambil risiko
dan menghadapi ketidakpastian. Mereka siap untuk melangkah keluar dari zona
nyaman mereka dan menjalankan usaha dengan keyakinan meskipun ada
kemungkinan kegagalan.
2) Ketekunan: Wirausahawan cenderung memiliki ketekunan yang tinggi. Mereka
tidak mudah menyerah di hadapan hambatan dan tantangan. Mereka bersedia
bekerja keras, bertahan dalam menghadapi rintangan, dan terus berusaha mencapai
tujuan mereka.
3) Kreativitas: Sifat kreatif membantu seorang wirausahawan dalam menciptakan
ide-ide baru, mengidentifikasi peluang, dan mencari solusi inovatif untuk masalah.
Mereka dapat berpikir di luar kotak, mengintegrasikan konsep-konsep yang tidak
biasa, dan melihat potensi di tempat-tempat yang tidak biasa.

4
4) Jiwa kepemimpinan: Seorang wirausahawan memiliki kemampuan untuk
memimpin dan menginspirasi orang lain. Mereka dapat mengarahkan tim,
menggerakkan orang-orang di sekitar mereka, dan memotivasi mereka untuk
bekerja menuju visi bersama.
5) Ketekunan dalam Pembelajaran: Wirausahawan memiliki sikap terbuka terhadap
pembelajaran dan peningkatan diri. Mereka siap untuk terus belajar,
mengembangkan keterampilan baru, dan menyesuaikan diri dengan perkembangan
industri atau pasar yang terus berubah.
6) Orientasi pada Pelanggan: Wirausahawan fokus pada kebutuhan dan kepuasan
pelanggan. Mereka berusaha memahami dan merespons kebutuhan pelanggan
dengan menawarkan produk atau layanan yang relevan, berkualitas tinggi, dan
memberikan nilai tambah.
7) Ketajaman Analitis: Seorang wirausahawan memiliki kemampuan untuk
menganalisis situasi bisnis dan membuat keputusan berdasarkan data dan informasi
yang tersedia. Mereka dapat melihat tren pasar, mengidentifikasi peluang, dan
mengambil keputusan yang rasional untuk mengoptimalkan keberhasilan bisnis.

6. Jelaskan Definisi Waralaba / Franchising Menurut (Hisrich-Peters,1995:513)


Dan Menurut (Baygrave,1994:353) Beserta Contoh Waralaba Dan Bisnis Nya
Dan Angka Hitungan Laba Dan Dlm Persentase Keuntungan
• Menurut (Hisrich-Peters,1995:513)
Franchising adalah sebagai pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk
atau jasa yang diberikan kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar
sejumlah royalti.
• Menurut (Baygrave,1994:353)
Franchising adalah sebuah peluang bisnis dimana pemilik,produsen atau distributor
sebagai franchisor dari barang dan jasa atau merek tertentu memberi hak kepada
individu atau franchising untuk menjadi agen lokal dari barang dan jasa dan sebagai
imbalannya menerima pembayaran atau royalti yang telah ditetapkan.
• Contoh Waralaba Dan Bisnis Nya Dan Angka Hitungan Laba Dan Dlm
Persentase Keuntungan (Waralaba Indomaret)
1) Biaya Investasi
Dalam melakukan investasi waralaba Indomaret, setidaknya ada 2 biaya utama
yang perlu keluarkan yakni

5
• Biaya sewa ruko: Rp 170 juta – Rp 300 juta per tahun (tergantung lokasi
dan besar area)
• Biaya franchise: Rp 36 juta untuk 5 tahun
• Promosi dan persiapan pembukaan toko: Rp 9 juta – Rp 10 juta
• Renovasi dan tambah listrik: estimasi Rp 170 juta
• Melengkapi peralatan elektronik dan non elektronik: Rp 198 juta.
2) Keuntungan Waralaba
Berikut ini ialah perhitungan estimasi keuntungan berdasarkan penerimaan
serta pengeluaran untuk operasional.
• Omset penjualan setiap hari: Rp 10 juta per hari x 30 hari = Rp 300 juta
per bulan
• Harga pokok barang: 85%
• Keuntungan kotor: Rp 1,5 juta per hari x 30 hari: Rp 45 juta per bulan
• Biaya operasional toko seperti listrik, air dan sebagainya: Rp 7 juta per
bulan
• Gaji karyawan: Rp 3 juta x 6 orang = Rp 18 juta
• Royalty fee (pembagian keuntungan waralaba Indomaret)
• Omset per bulan kurang dari Rp 175 juta x 0%
• Omset per bulan berada di angka Rp 175 juta -Rp 200 juta x 2%
• Omset per bulan berada di angka Rp 200 juta – Rp 225 juta x 3%
• Omset per bulan lebih dari Rp 225 juta x 4%
• Pada simulasi ini, maka royalti fee yang harus Anda bayarkan ialah Rp
4,25 juta per bulan.
Amortisasi biaya investasi selama perjanjian waralaba selama 5 tahun. Misalkan
investasi sebesar Rp 800 juta/60 bulan = Rp 13 juta per bulan.
Laba kotor – biaya operasional – gaji karyawan – royalti fee – amortisasi = Rp
2,75 juta per bulan.
Namun, Indomaret memberikan Net Income + Amortisasi biaya investasi
sehingga = Rp 2,75 juta + Rp 13 juta = Rp 15,75 juta.
Angka tersebut jika dikalikan 60 bulan (6 tahun) menjadi Rp 945 juta atau Anda
mendapat keuntungan 18,12% dalam 5 tahun.

6
7. Risiko Kewirausahaan

a) Jelaskan ada berapa Jenis resiko dalam bisnis dan uraikan


1) Risiko Finansial: Risiko finansial terkait dengan kesehatan keuangan
perusahaan. Ini termasuk risiko likuiditas, risiko kredit, risiko suku bunga, risiko
nilai tukar, risiko investasi, dan risiko pembayaran. Perubahan dalam pasar
keuangan dan ketidakstabilan ekonomi dapat berdampak negatif pada kinerja
finansial perusahaan.
2) Risiko Operasional: Risiko operasional melibatkan gangguan dalam proses
operasional perusahaan. Ini mungkin termasuk risiko kualitas, risiko rantai
pasokan, risiko kegagalan sistem, risiko kecelakaan kerja, risiko kebakaran, atau
risiko keamanan. Kejadian yang tidak terduga atau kegagalan dalam sistem dan
proses operasional dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi.
3) Risiko Pasar: Risiko pasar terkait dengan perubahan dalam kondisi pasar yang
dapat mempengaruhi permintaan produk atau layanan perusahaan. Ini meliputi
risiko persaingan, risiko harga, risiko perubahan tren konsumen, dan risiko
perubahan regulasi. Perusahaan perlu mampu beradaptasi dengan perubahan
pasar dan mengantisipasi tren dan persaingan untuk mengurangi risiko ini.
4) Risiko Reputasi: Risiko reputasi berkaitan dengan persepsi dan citra perusahaan
di mata konsumen, mitra bisnis, dan masyarakat umum. Kesalahan dalam
layanan pelanggan, skandal, praktik bisnis yang tidak etis, atau produk
berkualitas rendah dapat merusak reputasi perusahaan. Risiko reputasi dapat
memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kepercayaan
pelanggan dan nilai merek.
5) Risiko Hukum dan Kepatuhan: Risiko hukum dan kepatuhan melibatkan
pelanggaran terhadap peraturan dan hukum yang berlaku. Ini termasuk risiko
pelanggaran kontrak, risiko pelanggaran peraturan lingkungan, risiko
pelanggaran hak kekayaan intelektual, atau risiko tuntutan hukum. Pelanggaran
hukum dapat mengakibatkan sanksi keuangan, kerugian reputasi, atau tuntutan
hukum yang merugikan.

7
6) Risiko Teknologi: Risiko teknologi terkait dengan ketergantungan perusahaan
pada infrastruktur teknologi dan keamanan informasi. Ini meliputi risiko
kerentanan keamanan, risiko serangan siber, risiko kegagalan sistem, atau risiko
kehilangan data. Perusahaan harus menjaga keamanan teknologi mereka,
melindungi data pelanggan, dan menghadapi ancaman teknologi yang
berkembang.
7) Risiko Manajemen Sumber Daya Manusia: Risiko manajemen sumber daya
manusia melibatkan aspek pengelolaan tenaga kerja perusahaan. Ini termasuk
risiko pengunduran diri karyawan kunci, risiko ketidakterampilan atau
kurangnya kompetensi, risiko konflik kepentingan, atau risiko keengganan
adaptasi terhadap perubahan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang
efektif penting untuk menjaga kinerja dan keberlanjutan bisnis.
b) Jelaskan ada berapa Bentuk kerugian akibat resiko ! Uraikan !
1) Kerugian Finansial: Risiko finansial dapat menyebabkan kerugian finansial
seperti pendapatan yang menurun, laba yang menurun, atau bahkan kerugian
operasional. Perubahan suku bunga, fluktuasi nilai tukar, atau kondisi pasar
yang tidak menguntungkan dapat mempengaruhi kesehatan keuangan
perusahaan dan mengakibatkan kerugian.
2) Kerugian Reputasi: Risiko reputasi yang terjadi akibat skandal, kesalahan
layanan, atau praktik bisnis yang tidak etis dapat merusak citra perusahaan di
mata konsumen, mitra bisnis, dan masyarakat umum. Ini dapat menyebabkan
penurunan kepercayaan pelanggan, penurunan penjualan, atau hilangnya
peluang bisnis yang berharga.
3) Kerugian Operasional: Risiko operasional dapat menyebabkan kerugian
operasional seperti gangguan dalam rantai pasokan, kerusakan pada inventaris
atau aset, atau penundaan dalam produksi. Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan efisiensi operasional, peningkatan biaya, atau penurunan kualitas
produk atau layanan.
4) Kerugian Hukum: Risiko hukum melibatkan potensi tuntutan hukum, denda,
atau sanksi yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan. Pelanggaran
kontrak, pelanggaran hak kekayaan intelektual, atau pelanggaran peraturan dan
kepatuhan dapat mengakibatkan kerugian hukum yang signifikan.
5) Kerugian Keamanan: Risiko keamanan terkait dengan ancaman terhadap
keamanan fisik perusahaan, keamanan informasi, atau keamanan tenaga kerja.

8
Kerugian keamanan dapat mencakup kerugian aset, pencurian data, kerusakan
properti, atau bahkan cedera fisik. Hal ini dapat mengakibatkan biaya
pemulihan, penurunan produktivitas, atau kerugian reputasi.

6) Kerugian Bisnis: Risiko pasar, persaingan yang ketat, perubahan tren


konsumen, atau inovasi produk yang kurang berhasil dapat menyebabkan
kerugian bisnis. Ini dapat mencakup penurunan pangsa pasar, penurunan
penjualan, atau penurunan nilai merek. Ketidakmampuan untuk beradaptasi
dengan perubahan pasar dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan
kelangsungan bisnis.
c) Jelaskan tentang Pengelolaan risiko jelaskan dan uraikan !
Pengelolaan risiko adalah proses yang melibatkan identifikasi, penilaian,
pengendalian, dan pemantauan risiko dalam bisnis untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya kerugian atau dampak negatif dan meningkatkan peluang keberhasilan.
Berikut adalah tahapan penting dalam pengelolaan risiko:
• Identifikasi Risiko: Identifikasi risiko melibatkan mengidentifikasi dan
mendokumentasikan semua risiko potensial yang mungkin mempengaruhi
perusahaan. Ini melibatkan analisis menyeluruh terhadap aspek-aspek berikut:
operasional, finansial, pasar, reputasi, hukum, teknologi, dan sumber daya
manusia. Identifikasi risiko ini dapat melibatkan pengumpulan data, analisis
statistik, wawancara dengan pihak terkait, dan penggunaan alat seperti analisis
SWOT atau pemetaan risiko.
• Penilaian Risiko: Setelah identifikasi risiko, tahap selanjutnya adalah penilaian
risiko. Ini melibatkan mengevaluasi kemungkinan terjadinya risiko dan
dampaknya terhadap perusahaan. Penilaian risiko sering dilakukan dengan
menggunakan skala atau matriks risiko yang menggabungkan tingkat
probabilitas dan dampak risiko. Tujuan dari penilaian risiko adalah untuk
mengidentifikasi risiko yang paling signifikan dan memprioritaskan upaya
pengendalian dan mitigasi.
• Pengendalian Risiko: Pengendalian risiko melibatkan mengembangkan dan
menerapkan strategi untuk mengurangi atau mengelola risiko yang telah
diidentifikasi. Strategi pengendalian risiko dapat mencakup pengembangan
kebijakan dan prosedur, perbaikan infrastruktur dan sistem, penggunaan

9
teknologi keamanan, pelatihan karyawan, diversifikasi bisnis, atau asuransi.
Setiap strategi pengendalian harus relevan, realistis, dan terukur.

• Pemantauan Risiko: Pemantauan risiko adalah langkah berkelanjutan dalam


pengelolaan risiko. Ini melibatkan pemantauan efektivitas strategi pengendalian
risiko yang telah diterapkan dan memastikan bahwa risiko tetap dalam batas
yang dapat diterima. Pemantauan risiko melibatkan pelaporan berkala, audit
internal, pengumpulan data dan indikator kinerja, dan evaluasi risiko secara
terus-menerus. Jika risiko berubah atau muncul risiko baru, langkah-langkah
pengendalian yang tepat harus diambil.
• Respons Krisis: Selain langkah-langkah pengelolaan risiko jangka panjang,
perusahaan juga harus memiliki rencana respons krisis yang komprehensif. Ini
mencakup langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat atau ketika
risiko yang tidak terduga terjadi. Rencana respons krisis harus mencakup
komunikasi yang efektif, manajemen krisis, pemulihan bisnis, dan pemulihan
reputasi.
d) Jelaskan bagaimana menghadapi resiko bisnis
• Identifikasi Risiko: Langkah pertama adalah mengidentifikasi risiko-risiko
potensial yang mungkin mempengaruhi bisnis Anda. Analisis SWOT, evaluasi
pasar, dan diskusi dengan tim manajemen atau ahli industri dapat membantu
dalam mengidentifikasi risiko yang relevan.
• Evaluasi dan Prioritasi Risiko: Setelah mengidentifikasi risiko, lakukan
penilaian risiko untuk menentukan tingkat probabilitas dan dampaknya terhadap
bisnis Anda. Prioritaskan risiko berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensi.
• Pengembangan Strategi Pengendalian: Setelah menilai risiko, buat strategi
pengendalian yang sesuai untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko atau
mengurangi dampaknya jika terjadi. Ini bisa melibatkan penggunaan kebijakan
dan prosedur yang ketat, peningkatan keamanan fisik dan teknologi, pelatihan
karyawan, atau diversifikasi bisnis.
• Manajemen Keuangan yang Bijaksana: Pengelolaan keuangan yang baik dapat
membantu mengatasi risiko bisnis. Pastikan Anda memiliki rencana keuangan
yang solid, dengan cadangan dana yang mencukupi untuk menghadapi situasi
darurat atau ketidakpastian.

10
• Rencana Kontinuitas Bisnis: Sediakan rencana kontinuitas bisnis yang
komprehensif untuk menghadapi situasi darurat atau kejadian yang
mengganggu. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah untuk pemulihan
bisnis, pemulihan IT, komunikasi krisis, dan pemulihan reputasi.
• Asuransi: Pertimbangkan untuk mengasuransikan bisnis Anda terhadap risiko
yang spesifik dan signifikan. Asuransi yang tepat dapat memberikan
perlindungan finansial dalam menghadapi kerugian yang tidak terduga.
• Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen sumber daya manusia yang
baik juga penting dalam menghadapi risiko bisnis. Pastikan Anda memiliki tim
yang kompeten, memiliki keahlian yang diperlukan, dan siap untuk mengatasi
tantangan yang mungkin muncul.
• Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: Risiko bisnis dapat berubah seiring
waktu, oleh karena itu penting untuk secara teratur memantau dan mengevaluasi
risiko yang ada. Pastikan Anda memiliki sistem pemantauan dan pelaporan yang
efektif untuk mengidentifikasi perubahan risiko dan mengambil tindakan yang
sesuai.
• Kesiapan Mental dan Fleksibilitas: Menghadapi risiko bisnis membutuhkan
kesiapan mental dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan. Beradaptasi
dengan situasi yang tidak terduga dan memiliki sikap yang terbuka terhadap
perubahan akan membantu Anda menghadapi risiko dengan lebih baik.

8. Bisnis Retail

a) Berikan contoh bisnis retail contoh dengan angka hitungan laba dlm
persentase
Contoh Bisnis Retail: Toko Baju
• Modal awal: Rp 500 juta
• Pendapatan bulanan rata-rata: Rp 200 juta
• Biaya operasional bulanan: Rp 120 juta
• Keuntungan bersih bulanan: Pendapatan - Biaya operasional = Rp 200 juta - Rp
120 juta = Rp 80 juta
• Persentase keuntungan bersih: (Keuntungan bersih / Pendapatan) x 100 = (Rp
80 juta / Rp 200 juta) x 100 = 40%

11
b) Apa keuntungan dan kerugian dan resiko
Keuntungan :
• Potensi laba yang menguntungkan: Dalam bisnis retail, terdapat potensi laba
yang baik jika bisnis dikelola dengan baik. Angka keuntungan bersih sebesar
40% dalam contoh di atas menunjukkan potensi laba yang menjanjikan.
• Kontrol atas strategi dan inventaris: Sebagai pemilik toko retail, Anda memiliki
kendali penuh atas strategi bisnis, pemilihan produk, dan manajemen inventaris.
Ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan bisnis dengan kebutuhan pasar
dan menciptakan diferensiasi dari pesaing.
Kerugian dan Risiko:
• Persaingan yang ketat: Bisnis retail seringkali memiliki tingkat persaingan yang
tinggi. Anda perlu bersaing dengan toko-toko serupa atau merek lain yang
menawarkan produk serupa. Hal ini dapat mempengaruhi permintaan dan
mengurangi keuntungan.
• Perubahan tren dan selera konsumen: Tren dan selera konsumen dalam industri
fashion dapat berubah dengan cepat. Jika Anda tidak dapat mengikuti tren dan
memenuhi kebutuhan konsumen, Anda berisiko kehilangan pelanggan dan
penurunan penjualan.
• Biaya operasional yang tinggi: Bisnis retail dapat memerlukan biaya operasional
yang signifikan, seperti biaya sewa toko, gaji karyawan, inventaris, dan biaya
pemasaran. Jika biaya operasional tidak terkendali, keuntungan dapat tergerus.
• Risiko persediaan tidak terjual: Dalam bisnis retail, ada risiko bahwa persediaan
tidak terjual atau harus dijual dengan diskon. Ini dapat mengakibatkan kerugian
dan penurunan keuntungan jika tidak dikelola dengan baik.
• Fluktuasi pasar: Perubahan ekonomi, fluktuasi harga bahan baku, atau
perubahan kebijakan dapat mempengaruhi bisnis retail. Risiko ini harus
dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan dan strategi bisnis.

9. Jualan Online

a) Apakah yang di sebut jualan online


Jualan online merujuk pada kegiatan menjual produk atau layanan melalui platform
online, seperti situs web e-commerce, pasar online, atau media sosial.

12
b) Beri contoh jualan online dengan angka hitungan laba dalam persentase
Contoh Jualan Online: Toko Online Pakaian Wanita
• Modal awal: Rp 50 juta (untuk persediaan, pengembangan situs web, dan biaya
pemasaran)
• Pendapatan bulanan rata-rata: Rp 30 juta
• Biaya operasional bulanan: Rp 15 juta (termasuk biaya pengiriman, bahan
baku, biaya pemasaran online, dan biaya operasional situs web)
• Keuntungan bersih bulanan: Pendapatan - Biaya operasional = Rp 30 juta - Rp
15 juta = Rp 15 juta
• Persentase keuntungan bersih: (Keuntungan bersih / Pendapatan) x 100 = (Rp
15 juta / Rp 30 juta) x 100 = 50%
c) Apa keuntungan dan kerugian? Dan resiko nya?
Keuntungan:
• Potensi pasar yang luas: Jualan online memungkinkan Anda untuk
menjangkau pelanggan di berbagai lokasi geografis. Dengan strategi
pemasaran yang efektif, Anda dapat menjangkau pasar yang lebih luas
daripada jika hanya memiliki toko fisik.
• Biaya operasional yang lebih rendah: Jualan online umumnya memiliki biaya
operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan toko fisik. Anda tidak
perlu membayar sewa toko atau biaya utilitas yang tinggi. Hal ini dapat
membantu meningkatkan keuntungan bersih.
Kerugian dan Risiko:
• Persaingan yang ketat: Jualan online seringkali memiliki tingkat persaingan
yang tinggi. Anda akan bersaing dengan banyak pesaing dalam industri yang
sama atau serupa. Perlu strategi pemasaran yang efektif dan diferensiasi
produk agar bisa bersaing.
• Keamanan dan Privasi: Jualan online melibatkan pemrosesan data pelanggan,
termasuk informasi pribadi dan keuangan. Risiko keamanan data dan
pelanggaran privasi adalah masalah yang perlu diperhatikan dan diatasi
dengan pengamanan yang kuat dan kepatuhan terhadap regulasi.

13
• Kompleksitas Logistik: Pengiriman produk yang efisien dan tepat waktu
adalah aspek penting dalam jualan online. Mengelola persediaan, pemenuhan
pesanan, dan pengiriman dapat menjadi kompleks dan memerlukan
pemantauan yang cermat untuk menghindari kehilangan atau keterlambatan
pesanan.
• Kebergantungan pada platform online: menjual melalui platform online seperti
marketplace, bergantung pada kebijakan dan perubahan platform tersebut.
Perubahan kebijakan atau penurunan peringkat penjualan dapat
mempengaruhi kinerja bisnis.

10. Star Up

Jelaskan Perihal Start Up Kewirausahaan Keperawatan


Startup kewirausahaan keperawatan merujuk pada perusahaan-perusahaan baru
yang berfokus pada inovasi, pengembangan, dan penerapan solusi teknologi dalam
bidang perawatan kesehatan. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan kompetitif
seperti industri kesehatan, startup kewirausahaan keperawatan memiliki potensi untuk
memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi, kualitas, dan
aksesibilitas layanan perawatan kesehatan.
Salah satu area utama yang menjadi fokus startup kewirausahaan keperawatan
adalah pengembangan perangkat lunak dan aplikasi berbasis teknologi yang dapat
membantu perawat dalam tugas sehari-hari mereka. Misalnya, ada aplikasi yang
dirancang untuk membantu perawat dalam mengatur jadwal kerja, mengelola catatan
pasien, memantau tanda vital, atau bahkan memberikan rekomendasi perawatan
berdasarkan data pasien. Dengan adanya teknologi ini, perawat dapat menghemat
waktu dan meningkatkan efisiensi pekerjaan mereka, sehingga mereka dapat
memberikan perawatan yang lebih baik kepada pasien.
Selain itu, startup kewirausahaan keperawatan juga berfokus pada
pengembangan perangkat keras medis yang inovatif. Contohnya, ada perusahaan yang
mengembangkan perangkat monitoring jarak jauh untuk pasien yang memungkinkan
perawat untuk memantau kondisi pasien dari jarak jauh. Ini memberikan fleksibilitas
bagi pasien untuk tetap berada di rumah mereka sendiri sambil mendapatkan perawatan
yang diperlukan, serta membantu mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan untuk
kunjungan rutin ke rumah sakit.

14
Startup kewirausahaan keperawatan juga dapat berperan dalam pengembangan
solusi digital untuk pendidikan dan pelatihan perawat. Dalam lingkungan yang terus
berubah, perawat perlu terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka. Oleh
karena itu, ada startup yang menyediakan platform pembelajaran online yang
memungkinkan perawat untuk mengakses materi pelatihan dan sumber daya
pendidikan terbaru. Hal ini membantu meningkatkan kompetensi perawat dan
memastikan mereka selalu siap menghadapi tuntutan perawatan kesehatan yang terus
berkembang.
Secara keseluruhan, startup kewirausahaan keperawatan memiliki potensi besar
dalam meningkatkan efisiensi, kualitas, dan aksesibilitas layanan perawatan kesehatan.
Dengan penggunaan teknologi dan inovasi, perusahaan-perusahaan ini berupaya untuk
mendukung perawat dalam memberikan perawatan yang optimal kepada pasien serta
memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan.

15

Anda mungkin juga menyukai