NURCAHYANI DEWI
ATURAN PENILAIAN
1. Peluang
2. Kemampuan Menanggapi Peluang
3 Jenis kewirausahaan
• Usaha Ritel
Bisnis ritel adalah usaha yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah
satuan atau eceran.
Resiko minim karena persaingan yang terjadi hanya sebatas antar peritel saja
• Startup Bisnis
Perusahaan-perusahaan yang layanan atau produknya berbasiskan teknologi.
Sebuah usaha bisa disebut sebagai startup kalau memiliki minimal 3 faktor yaitu pendiri atau founder,
investor atau pemilik dana, dan produk atau layanan.
Startup kemudian bisa menjadi kategori unicorn apabila nilai korporasinya sudah melebihi 1 miliar
dollar AS atau setara dengan Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000).
• Industri Kreatif
Berbagai macam bidang yang dapat dijadikan sebagai bisnis untuk industri kreatif ini, seperti fashion
designer, penulis, copywriter, pelukis, desainer, ghostwriter, penulis artikel, dan masih banyak lagi.
Yang harus dipersiapkan untuk menjadi wirausahawan?
Yang harus dipersiapkan untuk menjadi wirausahawan?
Ciri-ciri wirausahawan?
Kelebihan wirausahawan
1. Pertanian
2. Perdagangan
3. Perikanan
4. Peternakan
5. Industri
6. Jasa
7. Hobi
Waralaba
model perluasan pemasaran dan bisnis
Jenis-jenis waralaba
•Berdasarkan kriteria: produk, jasa, gabungan
Kekurangan waralaba: ?
Quis
1. Sebutkan 5 macam usaha apa saja yang dapat dilakukan berdasarkan dari hobi
2. Mengapa wirausahawan perlu memahami ilmu usaha, keuangan dan
manajerial?
Tugas
Sebutkan dan analisislah usaha waralaba di dalam negeri dan di luar negeri!
Analisis Pasar
Merupakan suatu penilaian kualitatif dan kuantitatif dari suatu pasar
Melihat kondisi pasar lebih dalam, baik dari segi volume dan nilai, berbagai
segmen pelanggan dan pola pembelian mereka, persaingan, lingkungan
ekonomi, serta hambatan untuk masuk ke pasar tersebut.
Tujuan Analisis Pasar
5.Regulasi
Segmentasi demografis
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Status
4. Pendidikan
5. Pekerjaan
6. Penghasilan
Quis
sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan suatu
pekerjaan atau usaha
Modal
1. Modal awal
•Sederhananya modal awal adalah modal yang dibutuhkan dalam mengawali
bisnis. Modal ini terdiri dari beberapa bentuk seperti, modal operasional, modal
investasi, serta modal kerja.
•Modal operasional adalah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas
operasional sebuah usaha. Contohnya biaya listrik dan sewa toko.
•Modal investasi adalah modal yang kamu gunakan untuk memajukan tujuan dan
menjalankan bisnis untuk jangka panjang. Contohnya mesin produksi, AC, dan
dekorasi toko.
•Modal kerja adalah modal yang kamu butuhkan dalam aktivitas bisnis seperti
produksi. Contohnya bahan baku dan bahan jadi.
Modal investasi awal
modal yang dibutuhkan untuk bisa membuka usaha untuk pertama kalinya.
Misal:
Modal investasi
•2 Rak roti = Rp5.000.000
•1 Ac toko = Rp3.000.000
• harga jual yang terlalu murah akan menjual produk atau jasa lebih banyak
• harga jual yang terlalu mahal, akan membuat produk atau jasa yang terjual
sedikit, bahkan tidak ada.
Biasanya kedua hal ini terjadi karena kesalahan perhitungan harga pokok
penjualan (HPP). Atau kita kurang pandai dalam melakukan riset supplier,
sehingga mendapatkan bahan pokok yang mahal. Itulah mengapa kita harus
paham cara & rumus menentukan harga jual.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual
1. Faktor Biaya
Faktor yang satu ini merupakan dasar perhitungan dalam menentukan harga jual produk atau jasa.
Biaya bahan baku.
•Tipe pasar.
• Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak mengalami perubahan pada jumlahnya, walaupun
volume produksi barang meningkat atau menurun.
• Beberapa contoh yang termasuk ke dalam biaya tetap ialah seperti gaji pegawai, uang sewa
gedung, hingga biaya cukai.
1. Margin Pricing
Caranya, pertama harus menentukan terlebih dahulu harga jualnya untuk
menentukan margin. Jadi, harus tahu dulu perkiraan harga jual yang
diinginkan.
Berikut ini adalah rumus mencari harga jual menggunakan margin pricing:
Margin = (Harga Jual – Harga Perolehan)/Harga Jual
Dari situlah bisa ditentukan apakah harga jual tersebut terlalu murah atau
mahal. Sehingga, tetap bisa bersaing secara baik dengan kompetitor.
A akan menjual suatu produk olahan makanan dengan perkiraan harga jualnya Rp35.000 untuk
setiap boxnya. Biaya yang A butuhkan untuk membuat produk tersebut sebesar Rp27.000. Dengan
demikian, margin yang akan A dapatkan yaitu:
Margin = (35.000 – 27.000)/35.000.
Margin = 0,23 atau 23%.
Atau misal:
Jika seorang pedagang kulakan barang seharga Rp 100.000 dan menjualnya kembali
seharga Rp 150.000, maka margin adalah sebesar Rp 50.000 atau sebesar 50 persen jika
menggunakan persentase.
2. Markup Pricing
Harga markup atau mark up pricing adalah salah satu cara mencari harga jual yang
digunakan untuk menentukan dan menghitung harga jual dengan menambahkan
keuntungan langsung dari harga belinya.
Cara ini memang bisa dikatakan lebih sederhana, karena hanya menambahkan
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Yap, metode inilah yang paling sering digunakan oleh pelaku bisnis atau perusahaan.
Berikut ini adalah rumus mencari harga jual menggunakan mark up:
Harga jual = Modal + (Modal x Persentase Margin)
B akan menjual sebuah produk baju dengan harga awal adalah Rp160.000.
Kemudian, baju tersebut akan dijual lagi dengan keuntungan yang ingin diperoleh
sebesar 20%.
Berarti harga akhir yang harus diberikan adalah…
Harga jual = Modal + (Modal x Persentase Margin)
= Rp160.000 + (Rp160.000 x 20%)
= Rp160.000 + (32.000)
= Rp192.000
3. Bundling
Cara bundling ini biasa digunakan untuk menentukan dan menghitung harga jual produk
dengan jumlah dua kali lipat harga grosir atau perolehan produknya.
Kekurangan dari cara ini memang akan menghasilkan keuntungan yang lebih sedikit,
karena sistemnya kuantitas barang, jadi tinggal dikalikan aja keuntungannya. Tapi,
kelebihannya adalah bisa menjual produk lebih banyak.
Contohnya harga satu blouse di toko online seharga Rp150.000 per satuannya. Nah, ada
paket bundling beli 3 blouse dengan hanya membayar Rp400.000.
Dari kedua harga tersebut, pembeli akan lebih tertarik dengan paket bundling, karena bisa
untung Rp50.000.
4. Manufacturing Suggested Retail Price (MSRP)
MSRP merupakan penentuan harga yang dianjurkan oleh pemilik merek.
Dengan menggunakan cara mencari harga jual yang satu ini juga akan
ditentukan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Artinya siapapun orang yang menjual kembali produk dari pemilik merek
berpedoman pada harga yang tercantum pada HET. Jika pun ingin menaikkan
harga tidak boleh jauh di atas HET.
5. Value Based Pricing
•Biasanya, produk yang menggunakan cara VBP ditentukan dengan riset dan terlebih
dahulu kepada market mereka.
•Perusahaan akan bertanya kepada marketnya, kira-kira berapa sih harga yang pantas
untuk produknya.
•Cara lainnya yaitu dengan memberikan harga tinggi sekaligus. Orang-orang pasti akan
rela mengeluarkan banyak uang untuk produk yang memiliki kualitas tinggi, didukung
dengan teknologi, kelangkaan, dan popularitas brand dan produknya.
•Contoh mudahnya adalah barang lelang, barang limited edition, barang langka.
BEP
1. Biaya
Tetap (Fixed Cost), baik ketika perusahaan sedang berproduksi maupun tidak
berproduksi.
2. BiayaVariable (Variabel Cost), Komponen ini bersifat dinamis dan bergantung pada
tingkat volume produksinya. Jika produksi meningkat, maka biaya variabel juga akan
meningkat.
3. HargaJual (Selling Price), harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
4. Pendapatan (Revenue), merupakan jumlah pemasukan yang diterima oleh penjual
barang.
5. Laba(Profit) , merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya
variable.
BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit )
BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit
Misalnya ada seorang akuntan manajer perusahaan ABC bertanggung jawab dalam
operasional produksi dan persediaan stok barang ingin mengetahui jumlah sales yang
diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.50.000.000,- dan ingin
mendapat keuntungan sebesar Rp.20.000.000,-
Penjabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasional adalah sebagai berikut:
•Total biaya tetap: 50.000.000
•Biaya variabel per unit: 30.000
•Harga jual per unit: 50.000
•Keuntungan yang diinginkan: 20.000.000
Berapa BEPnya dalam unit dan dalam rupiah?
Harus terjual berapa unit suapa mendapatkan laba?