Magnetic Force On Wire - Revisi
Magnetic Force On Wire - Revisi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada di diri kita sendiri seperti gerakan yang
kita lakukan sehari-hari. Energi yang biasanya kita pergunakan setiap hari, salah satu contohnya adalah permainan di taman kanak-kanak,
yaitu ayunan, dan lain sebagainya. Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari semua aspek-aspek alam,
sehingga dapat dikenali secara lebih mendalam dan lebih berinci atau secara kuantitatif. Sebagai salah satu ilmu murni, ilmu fisika tidak akan
pernah terlepas dari penelitian-penelitian ilmiah karena dengan melakukan eksperimen sesuatu dapat di buktikan karena kebenarannya dan
akan diketahui secara konkrit. Salah satu cabang ilmu fisika adalah medan magnet. Medan magnet sendirinya adalah ruang sekitar magnet di
mana tempat benda-benda tertentu mengalami gaya magnet. Dalam ilmu fisika, medan magnet merupakan suatu medan magnet yang di
bentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya
(putaran mekanika kuantum dari suatu partikel membentuk medan magnet dan putaran oleh dirinya sendiri). Seperti pada arus listrik, inilah
yang menyebabkan medan magnet dari ferro magnet permanen pada sebuah medan magnet adalah medan vektor yang dapat merubah
menuruti (mengikuti) waktu dari arah medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut dan
berubah. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Walaupun magnet dipotong-potong, potongan magnet kecil
yang telah dipotong-potong tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan
logam. Namun, tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan aluminium adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh
magnet. Dari hal-hal yang telah di sebutkan di atas, diketahui bahwa magnet dapat menarik suatu benda lainnya karena magnet mempunyai
suatu wilayah yang dinamakan medan magnet, benda yang berbahan paramagnetik akan tertarik dengan kuat ketika memasuki wilayah medan
magnet ini. Gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik benda berbahan khusus yang ditimbulkan magnet.
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Magnet dapat didefinisikan sebagai logam yang dapat menarik logam-logam lain. Kemudian diketahui untuk setiap magnet memiliki dua
kutub, yaitu kutub utara yang bermuatan positif dan kutub selatan yang bermuatan negatif. Terdapat juga gaya tarik-menarik antara kutub
yang berbeda dan gaya tolak-menolak antara kutub yang sama. Besar gaya tarik atau tolak berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kutub, seperti pada gaya listrik. Namun, magnet tidak mempunyai kutub tunggal, melainkan selalu ditemukan dalam kondisi pasangan.
Seperti pada gaya listrik, medan magnet (B) didefinisikan atau diartikan sebagai medan magnetik yang arahnya di suatu tempat dapat
2 2
ditentukan dari arah jarum kompas di tempat tersebut. Satuan dari medan magnet adalah weber/m atau Wb/m atau tesla (T) dalam sistem
SI. Selain tesla, terdapat juga satuan gauss, di mana 1 tesla sama dengan 104 gauss. Partikel yang bermuatan listrik dan bergerak dalam medan
magnet akan merasakan gaya magnet yang besarnya (Persamaan II.1) dengan (v) adalah kecepatan partikel bermuatan listrik (Satriawan,
2012).
Salah satu gejala kemagnetan yang dapat kalian amati dengan mudah adalah tertariknya paku atau potongan besi oleh batang magnet. Batang
magnet semacam ini dikategorikan sebagai magnet permanen. Disebut sebagai magnet permanen karena sifat dari kemagnetan tetap ada
kecuali dikenai gangguan luar yang cukup besar seperti pemanasan pada suhu yang cukup tinggi atau pemukulan pada magnet yang cukup
keras. Batang tersebut tetap menjadi magnet selama tidak ada gangguan luar yang menghilangkan sifat magnetnya. Bahan yang memiliki sifat
magnet permanen disebut sebagai bahan ferromagnetic, sebaliknya magnet tidak permanen adalah magnet yang hanya muncul ketika diberi
pengaruh dari luar. Ketika pengaruh tersebut ditiadakan maka sifat magnetic-nya juga hilang. Contohnya adalah paku yang dililiti oleh kawat
beberapa lilitan. Jika kawat dialiri arus listrik maka paku berubah menjadi magnet. Namun, jika arus listrik pada kawat dihentikan maka sifat
kemagnetan paku hilang. Bahan dengan sifat magnetic sementara seperti ini disebut bahan paramagnetic (Abdullah, 2017).
Terdapat cara sederhana untuk mengingat arah garis medan magnet yang dikenal dengan aturan tangan kanan, yaitu dengan mengepalkan
tangan kanan anda sehingga ibu jari anda akan menunjukkan arah arus listrik konvensional (positif), kemudian jari – jari akan diumpamakan
sebagai kawat yang arahnya sesuai dengan medan magnet. Medan magnet yang melingkar kawat pembawa arus dapat ditentukan dengan cara
yang sama menempatkan kompas di berbagai lokasi di sekitar lingkaran. Kita lihat garis - garis medan magnet yang disebabkan oleh arus
listrik pada kawat lurus panjang membentuk lingkaran dengan kawat berada di tengah kekuatan pada medan tertentu akan lebih sedikit
daripada titik yang lebih jauh dari kawat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa medan magnet akibat arus dalam panjang kawat lurus akan
berbanding lurus dengan arus listrik pada kawat dan berbanding terbalik dengan jarak dari kawat. Hubungan ini akan selalu valid selama
jaraknya tegak lurus ke kawat, sehingga ditulis sebagai elektromagnet yang memiliki banyak penerapan praktisnya dalam kehidupan sehari-
hari seperti dalam penggunaan di motor dan generator yang digunakan untuk menghasilkan medan magnet yang besar pada penelitian
(Giancoli, 2014).
Magnet tidak hanya dapat melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga dapat melakukan gaya pada arus listrik. Jika kawat yang dialiri arus
listrik ditempatkan dalam medan magnet, maka kawat tersebut mendapat gaya dari magnet. Besar dan arah gaya yang dialami kawat yang
dialiri arus listrik dalam medan magnet diberikan oleh hukum Lorentz (Persamaan II.2) (Abdullah, 2006).
Sebuah loop arus yang berada dalam medan magnet homogen atau sejenis tidak akan mengalami gaya total, karena gaya pada setiap bagian
loopnya akan saling meniadakan. Tetapi orientasi pada loop tersebut dalam medan magnet homogen dapat memunculkan adanya torka total
yang tidak nol terhadap suatu titik. Untuk itu harus ditinjau loop berbentuk persegi panjang yang berada di dalam medan magnet homogen.
Perhatikan (Gambar II.1), pada gambar tersebut didapat total gaya pada keempat sisinya adalah nol atau saling meniadakan, tetapi gaya pada
sisi 1 dan sisi 3 tidak segaris sehingga membentuk torka (yang nilainya pada kasus ini tidak bergantung pada lokasi titik acuannya)
(Satriawan, 2012).
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Muatan titik yang bergerak juga menghasilkan suatu medan listrik, dengan garis-garis medan yang memancar keluar dari sebuah muatan
positif. Garis-garis pada medan magnetik sepenuhnya berbeda sehingga, menunjukkan bahwa sebuah muatan titik yang bergerak dengan
kecepatan (v), garis-garis medan magnetik itu berupa lingkaran-lingkaran yang berpusat pada garis dan terletak pada bidang-bidang yang
tegak lurus terhadap garis tersebut. Arah garis medan untuk sebuah muatan positif diberikan oleh kaidah tangan kanan, genggamlah vektor
kecepatan (v) dengan tangan kanan, sehingga ibu jari kanan menunjuk ke arah (v), jari-jari tangan yang lain kemudian melengkung
mengelilingi garis dalam arah yang sama seperti garis-garis medan magnetik (Gambar II.2) memperlihatkan bagian-bagian dari beberapa garis
medan, (Gambar II.3) memperlihatkan beberapa garis medan dalam sebuah bidang yang melalui q yang tegak lurus terhadap v. Pada
(Persamaan II.3) dan (Persamaan II.4) menjelaskan medan B dari sebuah muatan titik yang bergerak dengan kecepatan konstan (Young
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Statif
Fungsi:
Power Supply
Fungsi:
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Electronic Balance
Fungsi:
Mengalirkan arus sehingga timbul medan magnet.
Fungsi: Fungsi:
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
1. Memasukkan antara 4-6 magnet kedalam Iron Yoke untuk memberikan medan magnet yang konstan. Memasukkan jumlah
2. Memilih salah satu Current Loop yang akan digunakan pada seluruh percobaan dan mencatat panjang loop pada tabel 1.
4. Menentukan massa iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” pada
tabel 1.
5. Menyalakan power supply dan mengatur arus yang telah ditentukan. Menentukan massa baru yang ditimbulkan dari magnet
6. Menaikkan arus listrik sesuai yang ditentukan, kemudian menuliskan hasil dari setiap pengukuran massa baru yang ditimbulkan
tabel 1.
1. Memasukkan antara 4-6 magnet kedalam Iron Yoke untuk memberikan medan magnet yang konstan.
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
5. Menentukan massa dari iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa”
pada tabel 2.
6. Menyalakan power supply dan mengatur arus sesuai yang telah ditentukan. Tuliskan hasilnya pada tabel 2.
7. Menentukan massa baru yang ditimbulkan dari magnet tersebut. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” pada tabel 2.
8. Mengayunkan lengan dari Basic Current Balance, untuk melepaskan Current Loop dari celah medan magnet.
9. Menarik Current Loop dengan lembut dari Basic Current Balance. Mengganti Current Loop dengan tipe lain dan perlahan-
lahan menurunkan lengan Basic Current Balance untuk memposisikan Current Loop pada celah medan magnet.
10. Mengulangi langkah 6-8 untuk setiap Current Loop dan memasukkan data yang sesuai pada tabel 2.
1. Memasukkan satu magnet kedalam Iron Yoke dan memusatkan magnet pada pemegang.
2. Memilih salah satu Current Loop yang akan digunakan pada seluruh percobaan dan mencatat panjang loop pada tabel 3.
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
4. Menentukan massa dari iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa”
5. Menyalakan power supply dan mengatur arus antara 0 A dan 3 A. Menuliskan hasilnya pada tabel 3.
6. Menentukan massa baru yang ditimbulkan dari magnet tersebut. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” I>0 pada tabel 3.
8. Mengayunkan lengan dari Basic Current Balance, untuk melepaskan Current Loop dari celah medan magnet.
9. Menambahkan magnet pada iron yoke dengan menyelaraskan kutub pada magnet sehingga magnet yang terpasang memiliki
10. Menurunkan lengan dari Basic Current Balance dan mereposisi Current Loop kedalam celah medan magnet. Memastikan
11. Menentukan massa dari iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa”
13. Mengukur massa baru yang ditimbulkan oleh magnet dan mencatat hasilnya di kolom “Massa” I>0 pada tabel 3.
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
BAB IV
IV.1. HASIL
Jumlah Magnet :
Massa Awal :
Jumlah Magnet
SF 37
SF 38
SF 39
SF 40
SF 41
SF 42
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Massa (kg)
Magnet
0A 3A
𝑭 = (𝒎𝟐 − m𝟏)𝒈
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
𝑭 = (𝒎𝟐 − 𝒎𝟏)𝒈
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
F
B=
I. L
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
𝑭 = (𝒎𝟐 − 𝒎𝟏)𝒈
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
IV.1.4. GRAFIK
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
IV.2 PEMBAHASAN
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
V.2 SARAN
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar II Tahap Persiapan Bersama ITB. Bandung : ITB.
Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. 2003. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LAMPIRAN
…………………………………………….…………...……(Persamaan II.1)
…………………………………………..……………...……(Persamaan II.2)
………………..……………........................……(Persamaan II.3)
………………..……………………...………...……(Persamaan II.4)
……..…………………………….…………(Gambar II.1)
…………………(Gambar II.2)
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM