Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada di diri kita sendiri seperti gerakan yang

kita lakukan sehari-hari. Energi yang biasanya kita pergunakan setiap hari, salah satu contohnya adalah permainan di taman kanak-kanak,

yaitu ayunan, dan lain sebagainya. Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari semua aspek-aspek alam,

sehingga dapat dikenali secara lebih mendalam dan lebih berinci atau secara kuantitatif. Sebagai salah satu ilmu murni, ilmu fisika tidak akan

pernah terlepas dari penelitian-penelitian ilmiah karena dengan melakukan eksperimen sesuatu dapat di buktikan karena kebenarannya dan

akan diketahui secara konkrit. Salah satu cabang ilmu fisika adalah medan magnet. Medan magnet sendirinya adalah ruang sekitar magnet di

mana tempat benda-benda tertentu mengalami gaya magnet. Dalam ilmu fisika, medan magnet merupakan suatu medan magnet yang di

bentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya

(putaran mekanika kuantum dari suatu partikel membentuk medan magnet dan putaran oleh dirinya sendiri). Seperti pada arus listrik, inilah

yang menyebabkan medan magnet dari ferro magnet permanen pada sebuah medan magnet adalah medan vektor yang dapat merubah

menuruti (mengikuti) waktu dari arah medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut dan

berubah. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Walaupun magnet dipotong-potong, potongan magnet kecil

yang telah dipotong-potong tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan

logam. Namun, tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang

mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan aluminium adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh

magnet. Dari hal-hal yang telah di sebutkan di atas, diketahui bahwa magnet dapat menarik suatu benda lainnya karena magnet mempunyai

suatu wilayah yang dinamakan medan magnet, benda yang berbahan paramagnetik akan tertarik dengan kuat ketika memasuki wilayah medan

magnet ini. Gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik benda berbahan khusus yang ditimbulkan magnet.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

I.2. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui hubungan dan pengaruh arus terhadap medan magnet.

2. Mengetahui pengaruh dan hubungan gaya magnet dan medan magnet.

3. Mengetahui pengaruh dan hubungan panjang kawat dan medan magnet.

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

I.3. RUANG LINGKUP

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Magnet dapat didefinisikan sebagai logam yang dapat menarik logam-logam lain. Kemudian diketahui untuk setiap magnet memiliki dua

kutub, yaitu kutub utara yang bermuatan positif dan kutub selatan yang bermuatan negatif. Terdapat juga gaya tarik-menarik antara kutub

yang berbeda dan gaya tolak-menolak antara kutub yang sama. Besar gaya tarik atau tolak berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara

kutub, seperti pada gaya listrik. Namun, magnet tidak mempunyai kutub tunggal, melainkan selalu ditemukan dalam kondisi pasangan.

Seperti pada gaya listrik, medan magnet (B) didefinisikan atau diartikan sebagai medan magnetik yang arahnya di suatu tempat dapat
2 2
ditentukan dari arah jarum kompas di tempat tersebut. Satuan dari medan magnet adalah weber/m atau Wb/m atau tesla (T) dalam sistem

SI. Selain tesla, terdapat juga satuan gauss, di mana 1 tesla sama dengan 104 gauss. Partikel yang bermuatan listrik dan bergerak dalam medan

magnet akan merasakan gaya magnet yang besarnya (Persamaan II.1) dengan (v) adalah kecepatan partikel bermuatan listrik (Satriawan,

2012).

Salah satu gejala kemagnetan yang dapat kalian amati dengan mudah adalah tertariknya paku atau potongan besi oleh batang magnet. Batang

magnet semacam ini dikategorikan sebagai magnet permanen. Disebut sebagai magnet permanen karena sifat dari kemagnetan tetap ada

kecuali dikenai gangguan luar yang cukup besar seperti pemanasan pada suhu yang cukup tinggi atau pemukulan pada magnet yang cukup

keras. Batang tersebut tetap menjadi magnet selama tidak ada gangguan luar yang menghilangkan sifat magnetnya. Bahan yang memiliki sifat

magnet permanen disebut sebagai bahan ferromagnetic, sebaliknya magnet tidak permanen adalah magnet yang hanya muncul ketika diberi

pengaruh dari luar. Ketika pengaruh tersebut ditiadakan maka sifat magnetic-nya juga hilang. Contohnya adalah paku yang dililiti oleh kawat

beberapa lilitan. Jika kawat dialiri arus listrik maka paku berubah menjadi magnet. Namun, jika arus listrik pada kawat dihentikan maka sifat

kemagnetan paku hilang. Bahan dengan sifat magnetic sementara seperti ini disebut bahan paramagnetic (Abdullah, 2017).

Terdapat cara sederhana untuk mengingat arah garis medan magnet yang dikenal dengan aturan tangan kanan, yaitu dengan mengepalkan

tangan kanan anda sehingga ibu jari anda akan menunjukkan arah arus listrik konvensional (positif), kemudian jari – jari akan diumpamakan

sebagai kawat yang arahnya sesuai dengan medan magnet. Medan magnet yang melingkar kawat pembawa arus dapat ditentukan dengan cara

yang sama menempatkan kompas di berbagai lokasi di sekitar lingkaran. Kita lihat garis - garis medan magnet yang disebabkan oleh arus

listrik pada kawat lurus panjang membentuk lingkaran dengan kawat berada di tengah kekuatan pada medan tertentu akan lebih sedikit

daripada titik yang lebih jauh dari kawat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa medan magnet akibat arus dalam panjang kawat lurus akan

berbanding lurus dengan arus listrik pada kawat dan berbanding terbalik dengan jarak dari kawat. Hubungan ini akan selalu valid selama

jaraknya tegak lurus ke kawat, sehingga ditulis sebagai elektromagnet yang memiliki banyak penerapan praktisnya dalam kehidupan sehari-

hari seperti dalam penggunaan di motor dan generator yang digunakan untuk menghasilkan medan magnet yang besar pada penelitian

(Giancoli, 2014).

Magnet tidak hanya dapat melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga dapat melakukan gaya pada arus listrik. Jika kawat yang dialiri arus

listrik ditempatkan dalam medan magnet, maka kawat tersebut mendapat gaya dari magnet. Besar dan arah gaya yang dialami kawat yang

dialiri arus listrik dalam medan magnet diberikan oleh hukum Lorentz (Persamaan II.2) (Abdullah, 2006).

Sebuah loop arus yang berada dalam medan magnet homogen atau sejenis tidak akan mengalami gaya total, karena gaya pada setiap bagian

loopnya akan saling meniadakan. Tetapi orientasi pada loop tersebut dalam medan magnet homogen dapat memunculkan adanya torka total

yang tidak nol terhadap suatu titik. Untuk itu harus ditinjau loop berbentuk persegi panjang yang berada di dalam medan magnet homogen.

Perhatikan (Gambar II.1), pada gambar tersebut didapat total gaya pada keempat sisinya adalah nol atau saling meniadakan, tetapi gaya pada

sisi 1 dan sisi 3 tidak segaris sehingga membentuk torka (yang nilainya pada kasus ini tidak bergantung pada lokasi titik acuannya)

(Satriawan, 2012).

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

Muatan titik yang bergerak juga menghasilkan suatu medan listrik, dengan garis-garis medan yang memancar keluar dari sebuah muatan

positif. Garis-garis pada medan magnetik sepenuhnya berbeda sehingga, menunjukkan bahwa sebuah muatan titik yang bergerak dengan

kecepatan (v), garis-garis medan magnetik itu berupa lingkaran-lingkaran yang berpusat pada garis dan terletak pada bidang-bidang yang

tegak lurus terhadap garis tersebut. Arah garis medan untuk sebuah muatan positif diberikan oleh kaidah tangan kanan, genggamlah vektor

kecepatan (v) dengan tangan kanan, sehingga ibu jari kanan menunjuk ke arah (v), jari-jari tangan yang lain kemudian melengkung

mengelilingi garis dalam arah yang sama seperti garis-garis medan magnetik (Gambar II.2) memperlihatkan bagian-bagian dari beberapa garis

medan, (Gambar II.3) memperlihatkan beberapa garis medan dalam sebuah bidang yang melalui q yang tegak lurus terhadap v. Pada

(Persamaan II.3) dan (Persamaan II.4) menjelaskan medan B dari sebuah muatan titik yang bergerak dengan kecepatan konstan (Young

dan Freedman, 2003).

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1. ALAT DAN BAHAN

Statif

Fungsi:

Sebagai penyangga current balance.

Power Supply

Fungsi:

Sebagai sumber tegangan dan arus.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

Basic Current Balance

Electronic Balance

Banana Plug Red and Black

Fungsi:
Mengalirkan arus sehingga timbul medan magnet.

Fungsi: Fungsi:

Untuk mengukur massa dari magnet. Untuk menghubungkan power


supply dan current balance.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

Current Loop Fungsi:


Removable Magnets (six) Sebagai kawat pengantar arus.
Fungsi:
Untuk menghasilkan medan magnet.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

III.2. PROSEDUR PERCOBAAN

III.2.1. Gaya Magnet dengan Arus

1. Memasukkan antara 4-6 magnet kedalam Iron Yoke untuk memberikan medan magnet yang konstan. Memasukkan jumlah

magnet pada tabel 1.

2. Memilih salah satu Current Loop yang akan digunakan pada seluruh percobaan dan mencatat panjang loop pada tabel 1.

3. Mengatur Current Balance seperti pada gambar di bawah:

4. Menentukan massa iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” pada

tabel 1.

5. Menyalakan power supply dan mengatur arus yang telah ditentukan. Menentukan massa baru yang ditimbulkan dari magnet

tersebut. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” pada tabel 1.

6. Menaikkan arus listrik sesuai yang ditentukan, kemudian menuliskan hasil dari setiap pengukuran massa baru yang ditimbulkan

dari magnet tersebut pada

tabel 1.

III.2.2. Gaya Magnet dengan Panjang Kawat

1. Memasukkan antara 4-6 magnet kedalam Iron Yoke untuk memberikan medan magnet yang konstan.

2. Memasukkan nomor magnet yang digunakan pada tabel 2.

3. Memilih Current Loop terpendek untuk memulai percobaan.

4. Mengatur Current Balance seperti pada gambar dibawah:

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

5. Menentukan massa dari iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa”

pada tabel 2.

6. Menyalakan power supply dan mengatur arus sesuai yang telah ditentukan. Tuliskan hasilnya pada tabel 2.

7. Menentukan massa baru yang ditimbulkan dari magnet tersebut. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” pada tabel 2.

8. Mengayunkan lengan dari Basic Current Balance, untuk melepaskan Current Loop dari celah medan magnet.

9. Menarik Current Loop dengan lembut dari Basic Current Balance. Mengganti Current Loop dengan tipe lain dan perlahan-

lahan menurunkan lengan Basic Current Balance untuk memposisikan Current Loop pada celah medan magnet.

10. Mengulangi langkah 6-8 untuk setiap Current Loop dan memasukkan data yang sesuai pada tabel 2.

III.2.3. Gaya Magnet dengan Medan Magnet

1. Memasukkan satu magnet kedalam Iron Yoke dan memusatkan magnet pada pemegang.

2. Memilih salah satu Current Loop yang akan digunakan pada seluruh percobaan dan mencatat panjang loop pada tabel 3.

3. Mengatur Current Balance seperti pada gambar dibawah:

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

4. Menentukan massa dari iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa”

I=0 pada tabel 2.

5. Menyalakan power supply dan mengatur arus antara 0 A dan 3 A. Menuliskan hasilnya pada tabel 3.

6. Menentukan massa baru yang ditimbulkan dari magnet tersebut. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” I>0 pada tabel 3.

7. Mematikan power supply untuk mengubah arus menjadi 0 A.

8. Mengayunkan lengan dari Basic Current Balance, untuk melepaskan Current Loop dari celah medan magnet.

9. Menambahkan magnet pada iron yoke dengan menyelaraskan kutub pada magnet sehingga magnet yang terpasang memiliki

kutub yang searah.

10. Menurunkan lengan dari Basic Current Balance dan mereposisi Current Loop kedalam celah medan magnet. Memastikan

Current Loop tidak menyentuh iron yoke.

11. Menentukan massa dari iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa”

I=0 pada tabel 3.

12. Menyalakan power supply untuk memberikan arus melewati loop.

13. Mengukur massa baru yang ditimbulkan oleh magnet dan mencatat hasilnya di kolom “Massa” I>0 pada tabel 3.

14. Mengulangi langkah 7-14 untuk 3, 4, 5 dan 6 magnet.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. HASIL

IV.1.1. TABEL DATA GAYA MAGNET DAN ARUS LISTRIK

Jumlah Magnet :

Massa Awal :

Kode Current Loop :

Arus (A) Massa (kg)

IV.1.2. TABEL DATA GAYA MAGNET DAN PANJANG KAWAT

Jumlah Magnet

Kode Current Loop (cm) Massa (kg)

SF 37

SF 38

SF 39

SF 40

SF 41

SF 42

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

IV.1.3. TABEL DATA GAYA MAGNET MEDAN MAGNET

Kode Current Loop :

Massa (kg)
Magnet
0A 3A

IV.2. PENGOLAHAN DATA

A. Gaya Magnet dan Arus Listrik

- Menentukan Gaya Magnetik (F)

𝑭 = (𝒎𝟐 − m𝟏)𝒈

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

B. Gaya Magnet dan Panjang Kawat

- Menentukan Gaya Magnetik (F)

𝑭 = (𝒎𝟐 − 𝒎𝟏)𝒈

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

- Menentukan Medan Magnet pada panjang kawat

F
B=
I. L

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

C. Gaya Magnet Pada Medan Magnet

- Menentukan Gaya Magnetik (F)

𝑭 = (𝒎𝟐 − 𝒎𝟏)𝒈

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

IV.1.4. GRAFIK

Gaya Magnet terhadap Arus Listrik


Gaya Magnet terhadap Panjang Kawat


KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

Gaya Magnet terhadap Medan Magnet


KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

IV.2 PEMBAHASAN

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

BAB V

PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

V.2 SARAN

V.2.1 SARAN UNTUK LABORATORIUM

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

V.2.2 SARAN UNTUK ASISTEN

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar II Tahap Persiapan Bersama ITB. Bandung : ITB.

Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika Dasar II. Bandung : ITB.

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Satriawan, Mirza. 2012. Fisika Dasar.Yogyakarta : UGM Press.

Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. 2003. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171 Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411)
585188

LAMPIRAN
…………………………………………….…………...……(Persamaan II.1)

…………………………………………..……………...……(Persamaan II.2)

………………..……………........................……(Persamaan II.3)

………………..……………………...………...……(Persamaan II.4)

……..…………………………….…………(Gambar II.1)

…………………(Gambar II.2)

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM

Anda mungkin juga menyukai