Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan berarus listrik merupakan


salah satu pokok bahasan dalam bidang listrik magnet. Pada berbagai buku teks
fisika dasar dan listrik magnet disajikan berbagai macam bentuk kumparan
penghasil medan magnet. Pada buku tersebut pembahasan medan magnet cukup
terbatas misalnya besarnya medan magnet pada sumbu kumparan saja. Medan
magnet di tempat yang lain tidak dibahas. Eksperimen yang dilakukan di
praktikum fisika juga terbatas sesuai dengan teori dalam buku teks tersebut.
Pengukuran medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan sudah banyak
dilakukan. Seperti pada buku teks, pengukuran juga dilakukan pada sumbu
kumparan saja. Graf mengaliri kumparan dengan arus bolak balik. Selanjutnya
besarnya medan magnet yang dihasilkan akan mengakibatkan tegangan induksi
pada kumparan penjejak. Dengan mengukur tegangan induksi pada kumparan
penjejak yang ditempatkan pada sumbu kumparan, dapat diketahui distribusi
medan magnet sepanjang sumbu kumparan. Untuk mengetahui besarnya medan
magnet pada sepanjang garis tengah kumparan, Gnanatilaka dan Fernando
menggunakan kompas sebagai indikator nilai medan magnetnya. Dari pengukuran
tersebut mereka mendapatkan bahwa medan magnetnya tidak seragam. Nilai
medan magnet terkecil dijumpai di pusat kumparan. Semakin ke tepi, nilai medan
magnetnya semakin besar. Karena itu dapat dipahami bahwa medan magnet di
sekitar kumparan pada arah sumbu kumparan akan menurun sesuai dengan hasil
pengamatan Graf, sedangkan pada arah garis tengah kumparan akan sejalan
dengan hasil penelitian Fernando. Adapun salah satu contoh fenomena
kemagnetan adalah pergerakan jarum kompas menunjukkan arah utara dan selatan
(lebih tepatnya mendekati arah utara/selatan), tarikan atau tolakan dua batang
magnet, suara dari loudspeaker, perputaran motor listrik, penempel kertas yang
biasa dipasang di pintu kulkas atau lemari dan lain sebagainya. Sekarang ini
sumber medan magnet selain dari magnet permanen banyak sekali jenisnya. Salah
satu jenis medan magnet lainnya adalah dari aliran arus yang lain mengalir dalam
kumparan sumber medan magnet dibedakan menjadi dua yaitu, sumber medan
magnet statik disebabkan oleh magnet atau medan magnet dari arus DC dan
sumber medan magnet dinamik oleh arus AC. Kumparan kawat yang berinti besi
yang dialiri listrik dapat menarik besi dan juga baja. Dalam hal ini menunjukan
bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan sebuah medan magnet.
Untuk belajar lebih jelas dan memahami lebih dalam tentang bagaimana medan
magnet yang ada pada suatu kumparan maka dari itu dilakukan percobaan ini.

KELOMPOK X
RIYAS ADREYAN ADOWNER BARRON | D061221012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

I.2. TUJUAN PERCOBAAN

1. Untuk mengetahui perbedaan antara tegangan single coil dan double coil
melalui magnet.
2. Untuk mengetahui apa yang terjadi dengan tegangan saat kumparan
masuk, keluar, dan di pusat magnet.

I.3. RUANG LINGKUP

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

KELOMPOK X
RIYAS ADREYAN ADOWNER BARRON | D061221012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Contoh fenomena kemagnetan adalah pergerakan jarum kompas menuju


arah utara selatan (lebih tepatnya mendekati arah utara selatan), tarikan atau
tolakan dua batang magnet, suara dari loudspeaker, perputaran motor listrik,
penempel kertas yang biasa dipasang di dinding kulkas atau lemari, dan
sebagainya. Dan ternyata para ahli fisika telah menemukan hubungan yang sangat
erat antara fenomena kelistrikan dan kemagnetan. Kelistrikan dapat dihasilkan
oleh proses pada magnet, dan sebaliknya kemagnetan dapat dihasilkan oleh proses
pada listrik. Oleh karena itu kelistrikan dan kemagnetan dapat dipandang sebagai
satu fenomena saja yang sekarang dinamai electromagnet (elektro dan magnet).
Salah satu gejala kemagnetan yang dapat kalian amati dengan mudah adalah
tertariknya paku atau potongan besi oleh batang magnet. Batang magnet semacam
ini dikatagorikan sebagai magnet permanen. Disebut magnet permanen karena
sifat kemagnetan tetap ada kecuali dikenai gangguan luar yang cukup besar
seperti pemanasan pada suhu yang cukup tinggi atau pemukulan yang cukup
keras. Batang tersebut tetap menjadi magnet selama tidak ada gangguan luar yang
menghilangkan sifat magnetnya. Bahan yang memiliki sifat magnet permanen
disebut bahan ferromagnetic (Abdullah, 2017).
Dua magnet yang didekatkan akan melakukan gaya. Gaya tersebut
cenderung mengorientasikan kutub - kutub dua magnet yang berada pada posisi
yang berlawanan kutub utara satu magnet cenderung mendekati kutub selatan
magnet lainnya. Mengapa demikian? karena posisi seperti inilah yang
menghasilkan energi interaksi paling kecil, ingat bahwa Semua proses di alam
cenderung menuju posisi setimbang dengan energi minimum. Makin dekat dua
magnet maka gaya yang dilakukan terhadap sejumlah energi makin besar.
Percobaan yang dilakukan terhadap sejumlah magnet didapatkan sifat gaya antara
kutub magnet, yaitu (i) kutub sejenis melakukan gaya tolak – menolak, (ii) kutub
yang tak sejenis tidak melakukan gaya tolak - menolak, (iii) Besar gaya tarik atau
gaya tolak antara dua kutub dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
dua kutub. Sifat ini sangat serupa dengan gaya antara muatan listrik yang
diungkapkan oleh hukum coulomb. Secara matematika besar antara gaya kutub
magnet dapat ditulis dengan F = gaya antara kutub, m ₁ = kekuatan kutub pertama,
m₂ = kekuatan kutub kedua, r = jarak antara kedua kutub dan k = konstanta yang
besarnya w-7 ( weber/campere meter ). Namun, rumus ini bukanlah merupakan
rumus yang terlalu eksak. Rumus tersebut cukup teliti kalau jarak antara dua
kutub sangat berdekatan. Jika jarak antara dua kutub cukup jauh maka
penyimpangan bisa terjadi. Penyebabnya adalah magnet selalu memiliki kutub
utara dan selatan (selalu dalam bentuk dipol) (Abdullah, 2017).

KELOMPOK X
RIYAS ADREYAN ADOWNER BARRON | D061221012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

Ada kesamaan yang jelas antara medan .Setiap magnet baik itu dalam
bentuk batang, memilki dua ujung atau muka yang disebut kutub dimana efek
magnetiknya paling kuat jika magnet barang yang tergantung pada sebuah benang
halus, terlihat bahwa suatu kutub magnet akan selalu menunjukkan kearah utara.
Tidak dapat diketahui pasti kapan fakta ini ditemukan tetapi di ketahui bahwa
masyarakat China menggunakan hal itu sebagai alat bantu navigasi. Mulai abad
kebelasan dan mungkin sebelumnya, ini adalah prinsip kompas. Sebuah jarum
kompas hanyalah sebuah magnet batang yang diulang dipusat gravitasinya
sehingga dapat berputar bebas kutub magnet tergantung bebas yang mengarah ke
kutub geografis disebut kutub utara magnet Sebuah kumparan panjang kawat yang
terdiri dari banyak loop (lilitan) kawat disebut dengan soleroid. Arus dalam setiap
loop menghasilkan medan magnet. Medan magnet di dalam solenoida dapat
menjadikan cukup besar karena merupakan jumlah dari media magnet akibat arus
di setiap loop. Sebuah solenoida berlaku seperti sebuah magnet salah satu ujung
dapat dianggap kutub utara dan lainnya kutub selatan, tergantung terhadap arah
arus dalam loop (gunakan aturan tangan kanan) dikarenakan garis-garis dan
magnet akan meninggalkan kutub utara solenoida adalah disebelah kanan.
(Giancoli, 2014).
Medan Magnet adalah daerah disekitar suatu magnet dimana magnet lain
atau benda lain yang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya magnet
jika dilakukan dalam daerah tersebut. Induksi magnetick adalah besaran yang
menyatakan medan magnet disekitar kawat berarus listrik dengan
lambingB.Untuk kawat lurus berarus Apabila kita menggenggam kawat lurus
dengan tangan kanan sedemikian hingga ibu jari menunjukkan arah arus listrik,
maka arah putaran keempat jari yang dirapatkan akan menyatakan arah putaran
garis-garis gaya magnet (Yuberti, 2014).
Medan magnetik timbul akibat adanya arus listrik. Perhitungan medan mag-
netik dapat dilakukan dengan menghitung elemen medan magnetik yang ditim-
bulkan oleh elemen arus melalui hukum Biot-Savart. Apabila telah
diketahuimedan magnetik bersifat konstan dan arahnya tertentu, perhitungan
medan magnetik pun dapat dilakukan dengan memanfaatkan hukum Ampere,
yang sebenarnya bukan ditujukan untuk menghitung medan magnetik. Dua buah
kawat sejajar panjang berarus akan saling memberikan gaya magnetic satu sama
lain. Apabila arus yang mengalir memiliki arah yang sama maka kedua kawat
akan saling tarik dan apabila arus yang mengalir berlawanan arah maka kedua
kawat akan saling tolak. Panjang kedua kawat adalah L, arus yang mengalir pada
kawat pertama adalah I1 dan medan magnetik yang ditimbulkannya adalah B1,
arus yang mengalir pada kawat kedua adalah I2 dan medan magnetik yang
ditimbulkannya adalah B2, dan kedua kawat dipisahkan dengan jarak d, maka
gaya pada kawat pertama akibat medan magnetik oleh kawat kedua (Virdi, 2010).

KELOMPOK X
RIYAS ADREYAN ADOWNER BARRON | D061221012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

.BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1. ALAT DAN BAHAN


III.1.1. Alat dan Fungsinya
 Xplorer GLX
Fungsi :

Untuk menampilkan data medan


magnet

 DC Power Supply

Fungsi :
Sebagai sumber tegangan dan
arus DC

KELOMPOK X
RIYAS ADREYAN ADOWNER BARRON | D061221012
 Digital Multimeter

Fungsi :

Menampilkan tegangan output

 Dynamic Track Mount

Fungsi :

Sebagai lintasan magnetic field


sensor
 Magnetic Field Sensor

Fungsi :

Mendeteksi Medan Magnet

 Patch Cords

Fungsi :

Sebagai kabel penghubung

 Statif
Fungsi :
Sebagai penyangga lintasan
III.1.2. Bahan dan Fungsinya
 Single Coil
Fungsi :

Sebagai Objek percobaan

 Double Coil
Fungsi :

Sebagai objek percobaan


III.2. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan, sebagai berikut:

1. Meletakkan dynamic track mount di tengah kumparan


dan meletakkan statif pada kedua ujung dynamic track mount;
2. Hubungkan magnetic field sensor pada Xplorer GLX;
3. Memilih menu grafik pada Xplorer GLX, kemudian pada opsi tools
pilih static;
4. Hubungkan power supply ke kumparan menggunakan patch cords;
5. Setelah dirangkai, atur tegangan pada power supply sesuai yang
ditentukan dan mencatat arus yang dihasilkan pada table data;
6. Tekan start pada Xplorer GLX dan tarik magnetic field sensor;
7. Kemudian amati grafik pembacaan data pada Xplorer GLX (perhatikan
nilai “MIN” dan “MAX”);

8. Ulang point 6 – 7 dengan mengubah input tegangan;

9. Mengulangi percobaan 4-8 untuk double coil rangkaian seri dan


paralel;
10. Gambarkan grafik hubungan arus (A) dengan medan magnet (T).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. HASIL
IV.1.1. TABEL DATA
1. Single Coil
V variabel x konstan 15 cm
V I B
(Volt) (Ampere) (Tesla)

2. Double Coils
 Seri
V variabel x konstan 15 cm
V I B
(Volt) (Ampere) (Tesla)

 Paralel
V I B
(Volt) (Ampere) (Tesla)
IV.1.2. GRAFIK
1. Single Coil
Grafik Hubungan Antara Arus (A) dan Medan Magnet (T)
2. Double Coils
 Seri
Grafik Hubungan Antara Arus (A) dan Medan Magnet
(T)

 Paralel
Grafik Hubungan Antara Arus (A) dan Medan Magnet
(T)
IV.2 PEMBAHASAN

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
BAB V
PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
V.2 SARAN
V.2.1 SARAN UNTUK LABORATORIUM

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
V.2.2 SARAN UNTUK ASISTEN

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Mikrajuddin.2017.Fisika Dasar II.Bandung:ITB

Giancoli.2014.Fisika Edisi Ketujuh Jilid II.Jakarta:Erlangga

Jerry Anggoro, Ign edi Santosa.2015. Jurnal Fisika.Yogyakarta:Universitas


Sanata Dharma Paingan

Virdi, Sparisoma.2010.Miskonsepsi dalam Fisika.Bandung:ITB

Yuberti.2014.Konsep Materi Fisika Dasar 2.Lampung:Anugrah Utama Raharja


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai