Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah terlepas dari ilmu
fisika, dimulai dari yang ada di diri kita sendiri seperti gerakan yang kita lakukan
sehari-hari. Energi yang biasanya kita pergunakan setiap hari, salah satu
contohnya adalah permainan di taman kanak-kanak, yaitu ayunan, dan lain
sebagainya. Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari semua aspek-aspek alam, sehingga dapat dikenali secara lebih
mendalam dan lebih berinci atau secara kuantitatif. Sebagai salah satu ilmu murni,
ilmu fisika tidak akan pernah terlepas dari penelitian-penelitian ilmiah karena
dengan melakukan eksperimen sesuatu dapat di buktikan karena kebenarannya
dan akan diketahui secara konkrit. Salah satu cabang ilmu fisika adalah medan
magnet. Medan magnet sendirinya adalah ruang sekitar magnet di mana tempat
benda-benda tertentu mengalami gaya magnet. Dalam ilmu fisika, medan magnet
merupakan suatu medan magnet yang di bentuk dengan menggerakkan muatan
listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang
bergerak lainnya (putaran mekanika kuantum dari suatu partikel membentuk
medan magnet dan putaran oleh dirinya sendiri). Seperti pada arus listrik, inilah
yang menyebabkan medan magnet dari ferro magnet permanen pada sebuah
medan magnet adalah medan vektor yang dapat merubah menuruti (mengikuti)
waktu dari arah medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang
diletakkan di dalam medan tersebut dan berubah. Magnet selalu memiliki dua
kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Walaupun magnet dipotong-potong,
potongan magnet kecil yang telah dipotong-potong tersebut akan tetap memiliki
dua kutub. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan
logam. Namun, tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap
magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang
tinggi oleh magnet. Sedangkan aluminium adalah contoh materi yang mempunyai
daya tarik yang rendah oleh magnet. Dari hal-hal yang telah di sebutkan di atas,
diketahui bahwa magnet dapat menarik suatu benda lainnya karena magnet
mempunyai suatu wilayah yang dinamakan medan magnet, benda yang berbahan
paramagnetik akan tertarik dengan kuat ketika memasuki wilayah medan magnet
ini. Gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik
benda berbahan khusus yang ditimbulkan magnet.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

I.2. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui hubungan dan pengaruh arus terhadap medan magnet.


2. Mengetahui pengaruh dan hubungan gaya magnet dan medan magnet.
3. Mengetahui pengaruh dan hubungan panjang kawat dan medan magnet.
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
I.3. RUANG LINGKUP

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Magnet dapat didefinisikan sebagai logam yang dapat menarik logam-


logam lain. Kemudian diketahui untuk setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu
kutub utara yang bermuatan positif dan kutub selatan yang bermuatan negatif.
Terdapat juga gaya tarik-menarik antara kutub yang berbeda dan gaya tolak-
menolak antara kutub yang sama. Besar gaya tarik atau tolak berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kutub, seperti pada gaya listrik. Namun, magnet tidak
mempunyai kutub tunggal, melainkan selalu ditemukan dalam kondisi pasangan.
Seperti pada gaya listrik, medan magnet (B) didefinisikan atau diartikan sebagai
medan magnetik yang arahnya di suatu tempat dapat ditentukan dari arah jarum
kompas di tempat tersebut. Satuan dari medan magnet adalah weber/m2 atau
Wb/m2 atau tesla (T) dalam sistem SI. Selain tesla, terdapat juga satuan gauss, di
mana 1 tesla sama dengan 104 gauss. Partikel yang bermuatan listrik dan bergerak
dalam medan magnet akan merasakan gaya magnet yang besarnya (Persamaan
II.1) dengan (v) adalah kecepatan partikel bermuatan listrik (Satriawan, 2012).

Salah satu gejala kemagnetan yang dapat kalian amati dengan mudah
adalah tertariknya paku atau potongan besi oleh batang magnet. Batang magnet
semacam ini dikategorikan sebagai magnet permanen. Disebut sebagai magnet
permanen karena sifat dari kemagnetan tetap ada kecuali dikenai gangguan luar
yang cukup besar seperti pemanasan pada suhu yang cukup tinggi atau pemukulan
pada magnet yang cukup keras. Batang tersebut tetap menjadi magnet selama
tidak ada gangguan luar yang menghilangkan sifat magnetnya. Bahan yang
memiliki sifat magnet permanen disebut sebagai bahan ferromagnetic, sebaliknya
magnet tidak permanen adalah magnet yang hanya muncul ketika diberi pengaruh
dari luar. Ketika pengaruh tersebut ditiadakan maka sifat magnetic-nya juga
hilang. Contohnya adalah paku yang dililiti oleh kawat beberapa lilitan. Jika
kawat dialiri arus listrik maka paku berubah menjadi magnet. Namun, jika arus
listrik pada kawat dihentikan maka sifat kemagnetan paku hilang. Bahan dengan
sifat magnetic sementara seperti ini disebut bahan paramagnetic (Abdullah, 2017).

Terdapat cara sederhana untuk mengingat arah garis medan magnet yang
dikenal dengan aturan tangan kanan, yaitu dengan mengepalkan tangan kanan
anda sehingga ibu jari anda akan menunjukkan arah arus listrik konvensional
(positif), kemudian jari – jari akan diumpamakan sebagai kawat yang arahnya
sesuai dengan medan magnet. Medan magnet yang melingkar kawat pembawa
arus dapat ditentukan dengan cara yang sama menempatkan kompas di berbagai
lokasi di sekitar lingkaran. Kita lihat garis - garis medan magnet yang disebabkan
KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

oleh arus listrik pada kawat lurus panjang membentuk lingkaran dengan kawat
berada di tengah kekuatan pada medan tertentu akan lebih sedikit daripada titik
yang lebih jauh dari kawat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa medan magnet
akibat arus dalam panjang kawat lurus akan berbanding lurus dengan arus listrik
pada kawat dan berbanding terbalik dengan jarak dari kawat. Hubungan ini akan
selalu valid selama jaraknya tegak lurus ke kawat, sehingga ditulis sebagai
elektromagnet yang memiliki banyak penerapan praktisnya dalam kehidupan
sehari-hari seperti dalam penggunaan di motor dan generator yang digunakan
untuk menghasilkan medan magnet yang besar pada penelitian (Giancoli, 2014).

Magnet tidak hanya dapat melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga
dapat melakukan gaya pada arus listrik. Jika kawat yang dialiri arus listrik
ditempatkan dalam medan magnet, maka kawat tersebut mendapat gaya dari
magnet. Besar dan arah gaya yang dialami kawat yang dialiri arus listrik dalam
medan magnet diberikan oleh hukum Lorentz (Persamaan II.2) (Abdullah, 2006).

Sebuah loop arus yang berada dalam medan magnet homogen atau sejenis
tidak akan mengalami gaya total, karena gaya pada setiap bagian loopnya akan
saling meniadakan. Tetapi orientasi pada loop tersebut dalam medan magnet
homogen dapat memunculkan adanya torka total yang tidak nol terhadap suatu
titik. Untuk itu harus ditinjau loop berbentuk persegi panjang yang berada di
dalam medan magnet homogen. Perhatikan (Gambar II.1), pada gambar tersebut
didapat total gaya pada keempat sisinya adalah nol atau saling meniadakan, tetapi
gaya pada sisi 1 dan sisi 3 tidak segaris sehingga membentuk torka (yang nilainya
pada kasus ini tidak bergantung pada lokasi titik acuannya) (Satriawan,
2012).

Muatan titik yang bergerak juga menghasilkan suatu medan listrik, dengan
garis-garis medan yang memancar keluar dari sebuah muatan positif. Garis-garis
pada medan magnetik sepenuhnya berbeda sehingga, menunjukkan bahwa sebuah
muatan titik yang bergerak dengan kecepatan (v), garis-garis medan magnetik itu
berupa lingkaran-lingkaran yang berpusat pada garis dan terletak pada bidang-
bidang yang tegak lurus terhadap garis tersebut. Arah garis medan untuk sebuah
muatan positif diberikan oleh kaidah tangan kanan, genggamlah vektor kecepatan
(v) dengan tangan kanan, sehingga ibu jari kanan menunjuk ke arah (v), jari-jari
tangan yang lain kemudian melengkung mengelilingi garis dalam arah yang sama
seperti garis-garis medan magnetik (Gambar II.2) memperlihatkan bagian-bagian
dari beberapa garis medan, (Gambar II.3) memperlihatkan beberapa garis medan
dalam sebuah bidang yang melalui q yang tegak lurus terhadap v. Pada
(Persamaan II.3) dan (Persamaan II.4) menjelaskan medan B dari sebuah muatan

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

titik yang bergerak dengan kecepatan konstan (Young dan Freedman, 2003).

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1. ALAT DAN BAHAN

Statif

Fungsi:
Sebagai penyangga current balance.

Power Supply

Fungsi:
Sebagai sumber tegangan dan arus.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

Basic Current
Balance
Fungsi:
Mengalirkan arus sehingga timbul
medan magnet.

Electronic Balance
Fungsi:
Untuk mengukur massa dari magnet.

Banana Plug Red and


Black

Fungsi:
Untuk menghubungkan power
supply dan current balance.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200/ (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

Current Loop

Fungsi:
Sebagai kawat pengantar arus.

Removable Magnets (six)

Fungsi:
Untuk menghasilkan medan magnet.

KELOMPOK XXX
NAMA | NIM
III.2. PROSEDUR PERCOBAAN

III.2.1. Gaya Magnet dengan Arus


1. Memasukkan antara 4-6 magnet kedalam Iron Yoke untuk memberikan
medan magnet yang konstan. Memasukkan jumlah magnet pada tabel
1.
2. Memilih salah satu Current Loop yang akan digunakan pada seluruh
percobaan dan mencatat panjang loop pada tabel 1.
3. Mengatur Current Balance seperti pada gambar di bawah:

4. Menentukan massa iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik yang
mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” pada tabel 1.
5. Menyalakan power supply dan mengatur arus yang telah ditentukan.
Menentukan massa baru yang ditimbulkan dari magnet tersebut.
Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” pada tabel 1.
6. Menaikkan arus listrik sesuai yang ditentukan, kemudian menuliskan
hasil dari setiap pengukuran massa baru yang ditimbulkan dari magnet
tersebut pada
tabel 1.
III.2.2. Gaya Magnet dengan Panjang Kawat
1. Memasukkan antara 4-6 magnet kedalam Iron Yoke untuk memberikan
medan magnet yang konstan.
2. Memasukkan nomor magnet yang digunakan pada tabel 2.
3. Memilih Current Loop terpendek untuk memulai percobaan.
4. Mengatur Current Balance seperti pada gambar dibawah:
5. Menentukan massa dari iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik
yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” pada tabel 2.
6. Menyalakan power supply dan mengatur arus sesuai yang telah
ditentukan. Tuliskan hasilnya pada tabel 2.
7. Menentukan massa baru yang ditimbulkan dari magnet tersebut.
Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” pada tabel 2.
8. Mengayunkan lengan dari Basic Current Balance, untuk melepaskan
Current Loop dari celah medan magnet.
9. Menarik Current Loop dengan lembut dari Basic Current Balance.
Mengganti Current Loop dengan tipe lain dan perlahan-lahan
menurunkan lengan Basic Current Balance untuk memposisikan Current
Loop pada celah medan magnet.
10. Mengulangi langkah 6-8 untuk setiap Current Loop dan memasukkan
data yang sesuai pada tabel 2.
III.2.3. Gaya Magnet dengan Medan Magnet
1. Memasukkan satu magnet kedalam Iron Yoke dan memusatkan magnet
pada pemegang.
2. Memilih salah satu Current Loop yang akan digunakan pada seluruh
percobaan dan mencatat panjang loop pada tabel 3.
3. Mengatur Current Balance seperti pada gambar dibawah:
4. Menentukan massa dari iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik
yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” I=0 pada tabel 2.
5. Menyalakan power supply dan mengatur arus antara 0 A dan 3 A.
Menuliskan hasilnya pada tabel 3.
6. Menentukan massa baru yang ditimbulkan dari magnet tersebut.
Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” I>0 pada tabel 3.
7. Mematikan power supply untuk mengubah arus menjadi 0 A.
8. Mengayunkan lengan dari Basic Current Balance, untuk melepaskan
Current Loop dari celah medan magnet.
9. Menambahkan magnet pada iron yoke dengan menyelaraskan kutub pada
magnet sehingga magnet yang terpasang memiliki kutub yang searah.
10. Menurunkan lengan dari Basic Current Balance dan mereposisi Current
Loop kedalam celah medan magnet. Memastikan Current Loop tidak
menyentuh iron yoke.
11. Menentukan massa dari iron yoke dan magnet tanpa adanya arus listrik
yang mengalir. Menuliskan hasilnya di kolom “Massa” I=0 pada tabel 3.
12. Menyalakan power supply untuk memberikan arus melewati loop.
13. Mengukur massa baru yang ditimbulkan oleh magnet dan mencatat
hasilnya di kolom “Massa” I>0 pada tabel 3.
14. Mengulangi langkah 7-14 untuk 3, 4, 5 dan 6 magnet.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. HASIL
IV.1.1. TABEL DATA GAYA MAGNET DAN ARUS LISTRIK
Jumlah Magnet :
Massa Awal :
Kode Current Loop :

Arus Massa
(A) (kg)

IV.1.2. TABEL DATA GAYA MAGNET DAN PANJANG KAWAT


Jumlah
Magnet : Arus
:
Kode Current Loop Massa
(cm) (kg)
SF 37
SF 38
SF 39
SF 40
SF 41
SF 42
IV.1.3. TABEL DATA GAYA MAGNET MEDAN MAGNET
Kode Current Loop :

Massa (kg)
∑ Magnet
0A 3A

IV.2. PENGOLAHAN DATA


A. Gaya Magnet dan Arus Listrik
- Menentukan Gaya Magnetik (F)
𝑭 = (𝒎𝟐 − m𝟏)𝒈
B. Gaya Magnet dan Panjang Kawat
- Menentukan Gaya Magnetik (F)

𝑭 = (𝒎𝟐 − 𝒎𝟏)𝒈
- Menentukan Medan Magnet pada panjang kawat
F
B=
I. L
C. Gaya Magnet Pada Medan Magnet

- Menentukan Gaya Magnetik (F)

𝑭 = (𝒎𝟐 − 𝒎𝟏)𝒈
IV.1.4. GRAFIK
 Gaya Magnet terhadap Arus Listrik

 Gaya Magnet terhadap Panjang Kawat


 Gaya Magnet terhadap Medan Magnet
IV.2 PEMBAHASAN

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
BAB V
PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
V.2 SARAN
V.2.1 SARAN UNTUK LABORATORIUM

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
V.2.2 SARAN UNTUK ASISTEN

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar II Tahap Persiapan


Bersama ITB. Bandung : ITB.

Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika Dasar II. Bandung : ITB.

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Satriawan, Mirza. 2012. Fisika Dasar.Yogyakarta : UGM Press.

Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. 2003. Fisika Universitas Edisi


Kesepuluh Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
LAMPIRAN

…………………………………………….…………...……(Persamaan II.1)

…………………………………………..……………...……(Persamaan II.2)

………………..……………........................……(Persamaan II.3)

………………..……………………...………...……(Persamaan II.4)

……..…………………………….…………(Gambar II.1)

…………………(Gambar II.2)

Anda mungkin juga menyukai