DisusunOleh :
Hari/Tanggal :
Pelaksanaan Praktikum : Selasa, 06 November 2018
Pengumpulan Laporan : Selasa, 13 November 2018
ABSTRAK
Praktikum eksperimen acara ke-8 adalah Perangkap Magnetik Garis Dipol Sejajar.
Eksperimen perangkap magnetik garis dipol sejajar merupakan bentuk dari aplikasi suatu
jenis baru penangkap magnetik dan sensor yang disebut sistem perangkap Parralel Dipole
Line (PDL). Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menyelidiki fenomena fisika dan
aplikasi dari jenis perangkap magnetik dan sensor (Parallel Dipole Line), dan mewujudkan
Parallel Dipole Line (PDL) dengan menggunakan sepasang magnet diametrik. Pada
Praktikum eksperimen magnetik garis dipol sejajar menggunakan single diametrik magnet,
penangkap PDL magnetik, tesla meter, stopwatch, penggaris, pinset dan batang grafit.
Kata Kunci : Parallel Dipole Line (PDL), perangkap magnetik, susepbilitas magnetik.
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem parallel dipole line adalah suatu susunan distribusi dua linier dipole
magnetic disebut juga sebagai garis dipol. Sekarang ini, dua fisikawan Indonesia telah
menemukan suatu efek yang sangat menarik dalam system ini. Jika panjang garis dipole
yang lebih panjang daripada panjang kritis yang ditentukan, maka bidang ,magnetic
menjadi lebih kuat dibagian tepi yang menghasilkan camelback potential. Camelback
effect ini adalah suatu hal yang penting sebagai sistem yang menjalankan suatu tipe
baru perangkap magnetic yang disebut Parallel Dipole Line (PDL). Secara eksperimen.
Kita dapat mewujudkan PDL ini menggunakan sepasang magnet diametric yang
merupakan magnet silinder dengan magnetisasi sepanjang diameter diamana kutub
utara dan selatan terdapat pada bagian yang melengkung bukan pada bagian depan.
1.2 Tujuan
1. Menyelidiki fenomena fisika dan aplikasi dari jenis perangkap magnetic dan sensor
(Parallel Dipole Line).
2. Mewujudkan Parallel Dipole Line (PDL) dengan menggunakan sepasang magnet
diametrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Parallel Dipole Line (PDL) adalah susunan distribusi dua line dipole magnetik
(garis dipol). PDL perangkap juga berfungsi sebagai perangkap yang unik untuk objek
diamagnetic silinder. Pekerjaan itu awalnya didorong oleh keinginan untuk menjebak
dan merakit dari kawat nano semikonduktor untuk sirkuit terintegrasi masa depan.
Dalam perangkap PDL, posisi keseimbangan di lateral (x) dan vertical (y) arah dapat
secara intuitif dipahami sebagai objek diamagnetic akan tertarik terhadap wilayah yang
lebih lemah magnetic lapangan. Sepanjang arah lateral (x) batang akan terjebak di pusat
antara di antara dua magnet; dalam arah vertical (y), gravitasi akan menyeimbangkan
kekuatan tolakan diamagnetic dan batang melayang pada ketinggian kesetimbangan yo.
Pada sistem parallel dipole line apabila panjang garis dipol yang lebih panjang
dari pada panjang kritis yang ditentukan, maka bidang magnetic menjadi lebih kuat
dibagian tepi yang menghasilkan camelback potential. Camelback effect ini adalah
suatu hal yang penting sebagai sistem yang menjalankan suatu tipe baru perangkap
magnetic yang disebut Parallel Dipole Line (PDL). Selain sebagai perangkap magnetik,
sistem PDL telah menghasilkan aplikasi penting dikembangkan oleh IBM Research
sebagai sensitivitas tinggi ac lapangan system pengukuran Hall berdasarkan berputar
“master-budak” PDL konfigurasi. Ini berfungsi sebagai system kompak untuk
menghasilkan ac magnetic lapangan diikuti oleh lock-in deteksi sinyal balai kecil. Ini
mengeksploitasi fiturunik dari sistem PDL berputar dimana total lapangan di pusat
system ini searah dan murni harmonic dengan rotasi konstan dengan cukup tinggi
magnetic lapangan menggunakan NdeFeB yang modern magnet permanen. Sistem ini
sangat berguna untuk Hall mobilitas rendah, isolasi, atau operator tinggi bahan
kepadatan elektronik (Sears, 2003).
2.2Levitasi Magnetik
Magnet merupakan suatu material yang mempunyai suatu bahan magnet. Suatu
bahan akan bersifat magnet jika momen magnetnya memiliki arah yang sama (tersusun
teratur) dan suatu bahan yang bukan magnet, momen magnetnya mempunyai arah
sembarang (tak teratur) sehingga efeknya akan saling meniadakan yang mengakibatkan
tidak ada kutub-kutub magnet pada ujung-ujung logam(Sears, 2003).
Bahan Diamagnetik
METODE PRAKTIKUM
1. Tesla meter
2. Carbon
3. Pinset
4. Stopwatch
5. Penggaris
6. Kaca pembesar
7. Sensor probe hall tesla meter
8. Baterai 9 Volt
Mulai
Bo
ln B, ln x
Nilai magnetisasi M menggunakan medan dan
osilasi dihitung.
yo
Selesai
BAB IV
4.1 Hasil
A.1 Nilai B0
B0 = -4,5 mT = - 0,0045 T
A.2 Hasil Perhitungan Medan Magnet dengan Jarak
Tabel 4.1-1 Data Pengukuran Medan Magnet
Braw ln x ln B
x (m) B (T)
(T) (m) (T)
0.007 0.3937 0.3982 -4.96 -0.92
0.008 0.3569 0.3614 -4.83 -1.02
0.009 0.237 0.2415 -4.71 -1.42
0.01 0.141 0.1455 -4.61 -1.93
0.011 0.1026 0.1071 -4.51 -2.23
0.012 0.0751 0.0796 -4.42 -2.53
0.013 0.0556 0.0601 -4.34 -2.81
0.014 0.0432 0.0477 -4.27 -3.04
0.015 0.0331 0.0376 -4.20 -3.28
0.016 0.0261 0.0306 -4.14 -3.49
Hubungan ln(x) dengan ln(B)
ln x 0
-5.20 -5.00 -4.80 -4.60 -4.40 -4.20 -4.00
-0.5
-1
-1.5
-2
ln B
-2.5
-3
-3.5
-4
y = -3,507x - 18,10
Maka,
−3,507 = −𝑝
3,507 = 𝑝
A.4 Menentukan magnetisasi M menggunakan persamaan [1]
𝑚
𝑀=
𝜋𝑅 2 𝐿
2𝜋𝐿
µ0
𝑀=
𝜋𝑅 2 𝐿
2
𝑀=
µ0 𝑅 2
2
𝑀=
1,257 × 10−8 . (0,0032)2
𝑀 = 0,497 × 1012 = 4,97 × 1011
A.5 Menentukan ketinggian levitasi 𝒚𝒐 batang
𝑦𝑜 = 𝑅 − ∆𝑦
𝑦𝑜 = 3,2𝑚𝑚 − 1,5𝑚𝑚
𝑦𝑜 = 1,7𝑚𝑚
𝑦𝑜 = 0,0017 m
𝜌𝑎5
𝜒=− 𝑦
2𝑀2 𝑅 6 𝜋𝑓( 𝑎0 )
1680 × (0,00395)5
𝜒=−
2(4,97 × 1011 )2 (0,0032)6 3,14 × 10,982
𝜒 = 9,483 × 10−26
A.7 Menentukan bahan magnet grafit
Jika χ positif, suatu material dapat bersifat paramagnetic dan permeabilitasnya
adalah 𝜇 ≥ 𝜇𝑜 .Dalam hal ini, medan magnet di dalam material diperkuat oleh magnetisasi
yang diinduksi. Atau, jika χ negatif, material tersebut bersifat diamagnetik. Dalam hal ini,
medan magnet di dalam material dilemahkan oleh magnetisasi yang diinduksi. Umumnya,
bahan non-magnetik dikatakan sebagai para- atau diamagnetic karena mereka tidak
memiliki magnetisasi permanen tanpa medan magnet dari luar. Material
feromagnetik memiliki suseptibilitas yang positif dan memiliki magnetisasi permanen
bahkan tanpa medan magnet dari luar. Permeabilitasnya 0𝜇𝜇 ≫ dan suseptibilitasnya
0≫mX
Berdasarkan teori tersebut maka grafit dapat digolongkan kedalam jenis bahan
paramagnetik, karena memiliki permeabilitas 𝜇 ≥ 𝜇𝑜 .
A.8 Menentukan periode osilasi
t (s) n T (s)
6.63 5 1.3260
6.91 5 1.3820
5.54 5 1.1080
Rata-rata T 1.2720
𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 6.36
𝑇= = = 1.2720 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑛 5
A.9 Menentukan suseptibilitas magnetic grafit menggunakan osilasi
−𝐾𝑧
𝑋=
𝐶1 𝜇𝑜 𝑀2 𝑉𝑟
2𝜋
𝑚( 𝑇 )2
𝑋=−
𝐶1 𝜇𝑜 𝑀2 𝑉𝑟
2𝜋
𝜌𝑉( 𝑇 )2
𝑋=−
𝐶1 4𝜋10−7 𝑀2 𝑉𝑟
𝜌 4𝜋 2
𝑋=−
𝑇 2 𝐶1 10−7 𝑀2
(1680)(4)(3,142 )
𝑋=−
(1,27202 )(198,6)(10−7 )(4,97 × 1011 )²
𝑋 = −182,557 𝑥 10−15 = −1,82557 𝑥 10−13
4.2 Pembahasan
Parallel Dipole Line (PDL) adalah susunan distribusi dua line dipole magnetik
(garis dipol). PDL perangkap juga berfungsi sebagai perangkap yang unik untuk objek
diamagnetic silinder. Pekerjaan itu awalnya didorong oleh keinginan untuk menjebak dan
merakit dari kawat nano semikonduktor untuk sirkuit terintegrasi masa depan. Dalam
perangkap PDL, posisi keseimbangan di lateral (x) dan vertical (y) arah dapat secara intuitif
dipahami sebagai objek diamagnetic akan tertarik terhadap wilayah yang lebih lemah
magnetic lapangan. Sepanjang arah lateral (x) batang akan terjebak di pusat antara di antara
dua magnet; dalam arah vertical (y), gravitasi akan menyeimbangkan kekuatan tolakan
diamagnetic dan batang melayang pada ketinggian kesetimbangan yo.
Hubungan ln(x) dengan ln(B)
ln x 0
-5.20 -5.00 -4.80 -4.60 -4.40 -4.20 -4.00
-0.5
-1
-1.5
-2
ln B
-2.5
-3
-3.5
-4
y = -3,507x - 18,10
Efek pada medan magnet yang terjadi diantara dua baris dipol magnet yang sejajar
(parallel dipole line) dimana medan magnetnya menjadi lebih kuat pada ujung-ujungnya ini
dapat digunakan untuk menjebak bahan magnet jenis tertentu. Bahan magnet ini akan
melayang tanpa memerlukan energi untuk mempertahankannya melayang. Efek tersebut
juga dapat menjadi alat pengukur intensitas gempa bumi dan memonitor gunung api dengan
mengukur kemiringan tanah secara sensitif. Faktor yang menunjukan kekuatan suatu gempa
ditunjukan dengan periode osilasi bahan magnet tersebut, dimana semakin besar nilai
periode yang dihasilkan maka kekuatan gempa yang terjadipun semakin besar.
BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Fenomena fisika dalam pengaplikasian perangkap Parallel Dipole Line digunakan
sebagai pendeteksi gempa bumi, dimana sistem kerja dari PDL ini memanfaatkan
levitasi suatu bahan magnetik yang dipengaruhi kemiringan tanah secara sensitif.
2. Nilai suseptibilitas magnetik grafit menggunakan medan yaitu
9,483 × 10−26 , sedangkan nilai suseptibilitas magnetik grafit menggunakan osilasi
sebesar −1,82557 𝑥 10−13
5.2 Saran
1. Melakukan kalibrasi alat terlebih dahulu sebelum melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA