Anda di halaman 1dari 15

SPEKTROSKOPI, MEKANIKA

KLASIK, MEKANIKA KUANTUM


Nama kelompok :

Sheira Firda Rumanda (RSA1C115001)


Rianti Nita Wulandari (RSA1C115007)
Silmi Aulia Wardah (RSA1C115023)
Chrisyanto Namora A (RSA1C115028)
Dwindah Permata (RRA1C115012)
1. SPEKTROSKOPI

Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya


berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau
dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam
catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana
"cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa
kualitatif dan kuantitatif. Metode spektroskopi berdasarkan pada
penyerapan selektif dari radiasi elektromagnetik molekul organik
(Williams & Fleming, 2002).
1. Radiasi Elektromagnetik dan Tipe Spektroskopi
2. Daerah Spektrum Radiasi Elektromagnetik

3. Gelombang Elektromagnetik
1. Spektroskopi Inframerah
Spektrofotometer inframerah merupakan salah satu metode analisis untuk mengetahui gugus fungsi apa saja
yang terdapat dalam suatu molekul organik (Harmita, 2006).

2. Spektroskopi Magnetik Inti


Spektroskopi ini didasarkan pada pengukuran absorbsi radiasi elektromagnetik pada daerah frekuensi radio 4-
600 MHz oleh partikel inti atom yang berputar di dalam medan magnet.

3. Spektroskopi Magnetik Inti Proton (1H-NMR)


Pelarut yang dipakai untuk melarutkan cuplikan harus dipilih pelarut yang tak mempunyai proton. Spektroskopi
ini paling banyak dipakai karena inti proton paling peka terhadap medan magnet dan paling melimpah di alam
(Hendayana, 1994). Spektroskopi resonansi magnetik proton dapat menentukan banyaknya jenis lingkungan atom yang
berbeda yang ada dalam molekul; berapa atom hidrogen pada masing-masing jenis lingkungan hidrogen, serta berapa
banyaknya atom hidrogen yang ada pada atom karbon tetangga (Harmita, 2007).
4. Spektroskopi Magnetik Inti Karbon (13C-NMR)
13C-NMR memiliki daerah pergeseran kimia yang lebih besar dibandingkan dengan 1H-NMR,
sehingga waktu pengamatan 13C-NMR 20 kali lebih lama dibandingkan 1H-NMR (Harmita, 2007; Williams
& Fleming, 2002). 13C-NMR mempunyai keuntungan dibandingkan dengan 1H-NMR dalam hal
mendiagnosis bangun molekul senyawa organik, karena 13C-NMR memberi informasi tentang “tulang
punggung” (susunan atom C) molekul (Hendayana, 1994).

5. Spektroskopi Massa
Metode spektroskopi massa didasarkan pada pengubahan komponen cuplikan menjadi ion-ion dan
memisahkannya berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan (m/e). Spektrum massa memberi
informasi berat molekul yang berguna untuk mengidentifikasi rumus bangun molekul bersama spektrum IR
dan NMR. Pada spektrum massa, berat molekul ditentukan pada puncak paling kanan (Hendayana, 1994).
2. MEKANIKA KLASIK

Mekanika klasik adalah bagian dari ilmu fisika mengenai gaya yang bekerja pada benda.
Sering dinamakan "Mekanika Newton" dari Newton dan hukum gerak Newton. Mekanika klasik
dibagi menjadi sub bagian lagi, yaitu statika (mempelajari benda diam), kinematika(mempelajari
benda bergerak), dan dinamika (mempelajari benda yang terpengaruh gaya).

Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan
terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan inersia (suatu kerangka acuan yang
bergerak serba sama - tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan,
"Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut
juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan
pertama".
Besaran SI untuk "mekanikal"
(bukan elektromagnetisme atau termal)
satuan kg, m dan s

Posisi M

posisi sudut/sudut tanpa satuan (radian)

kecepatan m·s−1

kecepatan sudut s−1

percepatan m·s−2

percepatan sudut s−2

jerk m·s−3

"angular jerk" s−3

energi spesifik m2·s−2

absorbed dose rate m2·s−3

momen inersia kg·m2

momentum kg·m·s−1

momentum sudut kg·m2·s−1

gaya kg·m·s−2

torsi kg·m2·s−2

energi kg·m2·s−2

daya kg·m2·s−3

tekanan dan densitas energi kg·m−1·s−2

tegangan permukaan kg·s−2

konstanta pegas kg·s−2

iradiansi dan fluks energi kg·s−3

viskositas kinematik m2·s−1

viskositas dynamik kg·m−1·s−1

massa jenis|kg·m−3

densitas bilangan m−3

aksi kg·m2·s−1
3. MEKANIKA KUANTUM

Pengertian Mekanika Kuantum

Pengertian mekanika kuantum menurut wikipedia adalah cabang dasar fisika yang
menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan
kerangka matematika untuk berbagai cabang fisika dan kimia, termasuk fisika atom, fisika
molekular, kimia komputasi, kimia kuantum, fisika partikel, dan fisika nuklir. Mekanika kuantum
adalah bagian dari teori medan kuantum danfisika kuantum umumnya, yang, bersama relativitas
umum, merupakan salah satu pilar fisika modern. Dasar dari mekanika kuantum adalah
bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi diskrit—berupa 'paket' atau 'kuanta'. Konsep ini cukup
revolusioner, karena bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu
berkesinambungan.
Model / gambar mekanika kuantum
Sejarah Awal Munculnya Mekanika Kuantum

Mekanika kuantum merupakan paradigma sains revolusioner pada awal abad 20.
Lahirnya mekanika kuantum tidak terlepas dari teori-teori yang sudah diciptakan
sebelumnya, utamanya teori atom. Mekanika kuantum merupakan bentuk
perkembangan teori atom yang berperan untuk merevisi teori-teori yang sudah ada
sebelumnya sesuai dengan perkembangan fenomena yang terjadi, terutama dunia
mikroskosmik. Menurut Gary Zukaf (2003:22) Mekanika adalah kajian ilmu tentang
gerak, sedangkan kuantum merupakan kuantitas ukuran sesuatu dengan besar tertentu.
Mekanika kuantum adalah kajian ilmu tentang fenomena gerak kuantum. Secara
sederhana mekanika kuantum menyatakan bahwa partikel pada tingkat subatomik
tidak sesuai dengan hukum fisika klasik. Entitas elektron dapat berwujud materi atau
energi yang bergantung pada cara pengukurannya.
Perkembangan Mekanika Kuantum
Fisika Kuantum

Teori Wien menyatakan hubungan antara intensitas radiasi dengan panjang gelombang menggunakan analogi
antara radiasi dalam ruangan dan distribusi kelajuan molekul gas. Ternyata persamaan tersebut hanya mampu menjelaskan
radiasi benda hitam untuk λ pendek, tetapi gagal untuk λ panjang.
Teori Rayleigh-Jeans menyatakan hubungan antara intensitas dan panjang gelombang radiasi dengan menggunakan
penurunan dari teori klasik murni. Ternyata persamaan tersebut berhasil menjelaskan radiasi benda hitam untuk λ yang
panjang, tetapi gagal untuk λ yang pendek
Dengan hipotesis yang revolusioner ini, Planck berhasil menemukan suatu persamaan matematika untuk radiasi benda hitam yang
benar-benar sesuai dengan data percobaan yang diperolehnya. Persamaan tersebut selanjutnya disebutHukum Radiasi Benda Hitam
Planck yang menyatakan bahwa intensitas cahaya yang dipancarkan dari suatu benda hitam berbeda-beda sesuai dengan panjang gelombang
cahaya. Planck mendapatkan suatu persamaan :
E = hf
Keterangan:
E adalah energi (Joule)
h adalah tetapan Planck, h = 6.63× (Js)
f adalah frekuensi dari cahaya (Hz)
Pengakuan terhadap Teori Kuantum

Teori kuantum sangat penting dalam ilmu pengetahuan karena pada prinsipnya teori ini dapat digunakan
untuk meramalkan sifat-sifat kimia dan fisika suatu zat. Pengakuan terhadap hasil karya Planck datang
perlahan-lahan karena pendekatan yang ditempuh merupakan cara berfikir yang sama sekali baru. Albert
Einstein menggunakan konsep kuantum untuk menjelaskan efek fotolistrik yang diamati. Efek fotolistrik
merupakan fenomena fisika berupa pancaran elektron dari permukaan benda apabila cahaya dengan energi
tertentu menimpa permukaan benda itu. Semua logam dapat menunjukkan fenomena ini. Penjelasan Einstein
mengenai efek fotolistrik itu terbilang sangat radikal, sehingga untuk beberapa waktu tidak diterima secara
umum. Einstein melakukan eksperimen dengan menembakkan cahaya pada permukaan logam Natrium
(Sodium) dan mengamati partikel-partikel atau elektron-elektron pada permukaan logam terhambur dengan
kecepatan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai