Anda di halaman 1dari 4

[FE.

04] KARAKTER DASAR PERANGKAP PDL (PARALEL DIPOLE


LINE)

Almas Atilya Aini Anas (K1C020059) dan Setia Subekti (K1C020065)


Asisten: Fahriz Romadhony
Tanggal Percobaan: 24/05/2022
PAF15314- Praktikum Fisika Eksperimen II
Laboratorium Fisika Inti dan Material–Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak magnet, sedangkan dalam arah vertikal (y)


gravitasi akan menyeimbangkan kekuatan tolakan
Praktikum Karakter Dasar Perangkap PDL diamagnetik dan batang melayang pada ketinggian
( Parallel Dipole Line) bertujuan untuk kesetimbangannya. Pada sistem Parallel Dipole
menyelidiki fenomena fisika dan aplikasinya dari Line (PDL) apabila panjang garis dipol lebih
jenis perangkap magnetik dan sensor (Parallel panjang daripada garis kritis yang ditentukan,
Dipole Line) dan mewujudkan Parallel Dipole maka bidang magnetik menjadi lebih kuat di
Line (PDL) dengan menggunakan sepasang bagian tepi yang menghasilkan camelback
magnet diametrik. Alat dan bahan yang potential. Camelback effect ini yaitu suatu hal yang
digunakan dalam praktikum ini adalah kumpulan penting sebagai sistem yang menjalankan suatu
magnet diametrik, perangkap magnetik PDL, tipe baru perangkap magnetik yang disebut
peron atas dengan 3 sekrup, peron bawah, tesla Parallel Dipole Line (PDL).
meter, sensor probe hall Tesla meter, dan kaca Potensial camelback adalah kurva energi
pembesar. Besaran fisika yang diukur dalam potensial yang terlihat seperti distribusi normal
praktikum adalah Bo, Braw, x, delta x, y, dan t. dengan kemiringan yang berbeda. Sistem
Besaran-besaran tersebut digunakan untuk terakhirnya terdiri dari dua magnet silinder
perhitungan magnetisasi M, susepbilitas parallel, yaitu magnet yang dimagnetisasi tegak
lurus terhadap sumbunya dengan kutub utara dan
magnetik dengan menggunakan metode levitasi
selatan terletak di permukaan melengkung sebagai
dan susepbilitas magnetik dengan metode osilasi
lahan dari kedua ujungnya. Ketika batang
camelback. diamagnetik ditempatkan di antara magnet, batang
diamagnetik tersebut akan tetap di tempat dan
bergerak maju mundur dalam gerak harmonik
Kata kunci: Perangkap Magnetik, Parallel ketika terganggu.
Dipole Line (PDL), Magnetisasi, Susepbilitas,
Efek potensial camelback hanya terjadi ketika
Magnet Diametrik dan Camelback. panjang batang diamagnetik berada di antara dua
panjang kritis. Di bawah panjang minimum,
1. PENDAHULUAN
magnet dihipotesiskan untuk menyelaraskan
Sistem Parallel Dipole Line adalah suatu dengan garis medan magnet, sehingga tidak
susunan distribusi dua linier dipol magnetik mempertahankan orientasi dan menyentuh
(disebut juga sebuah garis dipol). Sekarang ini, dua magnet. Panjang maksimum dibatasi oleh jarak
fisikawan Indonesia telah menemukan suatu efek antara puncak, dengan demikian batang lebih
yang sangat menarik dalam sistem ini. Jika panjang panjang dan akan menjadi tidak stabil serta jatuh
dipol yang lebih panjang dari pada panjang kritis dari perangkap. Baik jari-jari dan panjang batang
yang ditentukan, maka bidang magnetik menjadi menentukan redaman sistem. Redaman ini
lebih kuat di bagian tepi yang menghasilkan disebabkan oleh drag stokes, karena redaman tidak
camelback potensial. Camelback effect ini adalah dapat diamati di bawah vakum[2].
suatu hal yang penting sebagai sistem yang
Letivasi magnetik adalah proses melayangnya
menjalankan suatu tipe baru perangkat magnetik
objek dengan memanfaatkan medan magnetik.
yang disebut Parallel Dipole Line[1].
Dengan kata lain, hal ini menolak gaya gravitasi
Dalam perangkap Parallel Dipole Line (PDL), pada suatu benda dengan menggunakan medan
posisi keseimbangan di lateral (x) dan vertikal (y) magnet sebagai penangkal. Baik gaya magnet
arah dapat secara intuitif dipahami sebagai objek tolakan atau tarikan dapat digunakan untuk
diamagnetik akan tertarik terhadap wilayah yang membuat levitasi. Dalam hal gaya tarik menarik,
lebih lemah magnetik lapangan. Sepanjang arah percobaan dikenal sebagai suspensi magnetik.
lateral (x) batang akan terjebak di pusat antara dua
Laporan Praktikum –Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPAUnsoed 1
Dengan menggunakan tolakan magnet sebagai 2.2 PROSEDUR KERJA
magnet levitasi.
Upaya dilakukan untuk menemukan
pengaturan yang benar dari magnet permanen
melayangkan magnet lain yang lebih kecil. Namun,
secara matematis terbukti dengan Earnshaw bahwa
pengaturan statis magnet permanen tidak bisa
stabil secara magnetis melevitasikan objek. Selain
magnet permanen, cara lain untuk menghasilkan
medan magnet juga dapat dimanfaatkan untuk
melakukan levitasi[3].
Permeabilitas yaitu kemampuan suatu bahan
untuk dapat dilewati garis -garis gaya magnet atau
dapat didefinisikan sebagai konstanta
pembandingan antara rapat fluks magnetik (B)
dengan kuat medan magnet (H) yang dihasilkan
magnet. Susepbilitas merupakan ukuran dasar sifat
kemagnetan suatu bahan yang ditunjukkan dengan
adanya respon terhadap induksi medan magnet.
Dapat didefinisikan pula bahwa susepbilitas
merupakan kecenderungan sebagai suatu material
untuk menjadi bahan magnet dalam pengaruh
medan magnet luar[4].

2. METODOLOGI

2.1 ALAT DAN BAHAN

TABEL 2-1 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO ALAT DAN BAHAN

1. Tesla Meter

2. Sensor Probe Hall 3. HASIL DAN ANALISIS

3.1 DATA PRAKTIKUM


3. Magnet Tunggal
TABEL 3-1 PELAKSANAAN PRAKTIKUM

4. Baterai 9V Lokasi Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam
5. Pinset
hari/tgl: Selasa jam: 13.00 – 15.00
6. Kaca Pembesar WIB
24 Mei 2022

7. Penggaris TABEL 3-2 DATA HASIL PRAKTIKUM


Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan,
8. Karbon maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Menentukan = 2 Mt
Bo
magnetisasi magnet M = 0.002 T
∆x X B-raw B ln(x) ln(B)
(m (mm) (T) (T)
m)

Laporan Praktikum –Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPAUnsoed 2


4 8 0,1407 0,1387 2,07944 -
PDL
1542 1,97544
1952 0
5 9 0,1303 0,1283 2,19722 - 0 1 2 3

ln (B)
4577 2,05338
-2
4007
y = -2,1777x + 2,724
6 10 0,1171 0,1151 2,30258 - R² = 0,9499
5093 2,16195 -4
ln(x)
3963

7 11 0,0835 0,0815 2,39789 -


5273 2,50715
2259
Pada grafik di atas, terlihat bahwa
8 12 0,0768 0,0748 2,48490 - semakin dekat jarak magnet dengan sensor
665 2,59293
maka nilai ln (B) dan ln (x) akan semakin turun.
7394
Pada grafik tersebut didapatkan:
9 13 0,695 0,0675 2,56494 - 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑝,
9357 2,69562
7681 𝑝 = −𝑏
𝑝 = −(−2,1777)
10 14 0,05 0,048 2,63905 -
733 3,03655 𝑝 = 2,1777
4268
11 15 0,0424 0,0404 2,70805 -
0201 3,20892 𝑀𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑜𝑙 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 (𝑚),
5494 𝑚 = (2. 𝜋. 𝐿/𝜇0) 𝑒𝑥𝑝(𝑎)
12 16 0,0328 0,0308 2,77258 - 𝑚 = (2.3,14.0,0254)/1,257
8722 3,48024 ∗ 10^(6).15,24117
0589
𝑚 = (2.3,14.0,0254)/1,257
Nilai Eksponen p = 2,1777 ∗ 10^(6).15,24117
𝑚 = 0,71 𝑥 10^6
Magnetisasi magnet M =1,94 x 10^8

L = 25.4 mm = 0,0254
m
3.2 PEMBAHASAN μ0 = 1,257*10^(-6)
Parallel Dipole Line (PDL) merupakan H/m
susunan distribusi dua line dipole R = 3,2 mm = 0,0032m
magnetik (garus dipole). PDL perangkat Jadi,
juga memiliki fungsi sebagai perangkat
yang unik untuk objek diamagnetik 𝑀𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑀
silinder. Sistem Parallel Dipole Line 𝑀 = 𝑚/𝜋. 𝑅^2. 𝐿
adalah suatu susunan distribusi dua linier 𝑀 = 161,16169/3,14.0,0032^2.0,0254
dipol magnetik (disebut juga sebuah garis
𝑀 = 1,94 𝑥 10^8
dipol). Jika panjang dipol yang lebih
panjang dari pada panjang kritis yang Berdasarkan tabel dan grafik yang telah
ditentukan, maka bidang magnetik dibuat, diperoleh bahwa semakin jauh jarak
menjadi lebih kuat di bagian tepi magnet antara pusat magnet dan hall sensor maka
nilai ln (x) akan semakin naik sedangkan pada ln
yang menghasilkan camelback potensial.
(B) akan semakin turun karena bertambahnya nilai
Camelback effect ini adalah suatu hal yang penting
medan magnet yang diperolehnya.
sebagai sistem yang menjalankan suatu tipe baru
perangkat magnetik yang disebut Parallel Dipole Parallel Dipole Line adalah sistem yang
Line. tersusun atas distribusi dua linier dipol magnetik.
Biasanya digunakan untuk mendeteksi gempa
Berdasarkan tabel hasil pengukuran bumi dan memantau gunung berapi. Penggunaan
yang telah dilakukan menghasilkan sebuah sistem PDL untuk mensimulasikan alat pendeteksi
grafik di bawah ini: gempa bumi dan pemantau gunung berapi karena

Laporan Praktikum –Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPAUnsoed 3


(B)
penentuan posisi objek diamagnetik relatif
terhadap garis dipol, juga karena didalam sistem
PDL terdapat sistem pengindraan yang dapat
menghasilkan sinyal seismik dalam hal
perpindahan dan percepatan.

4. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
[1] Dosen Fisika. 2022. Fisika Eksperimen 1 dan
Fisika Eksperimen 2. Purwokerto: Lab. Fisika
Inti dan Material Jurusan Fisika Fakultas MIPA
Unsoed.
[2] Gunawan, Oki dkk, A Parallel Dipole Line
System, Apllied Physics Letters 106, 062, 407,
2015.
[3] Ibrahimm M .A., Magnetic Levitation System
Using Kumparan, Universitas Teknologi M
alaysia, Malaysia, 2008.
[4] Rusdi, P.A., Bahan-bahan Magnetik, Fakultas
Teknik Universitas Udayana, Bali, 2008.

LAMPIRAN

Laporan Praktikum –Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPAUnsoed 4

Anda mungkin juga menyukai