Anda di halaman 1dari 23

MEDAN MAGNET DAN LISTRIK SERTA APLIKASI DALAM ILMU

KEBUMIAN

Disusun oleh :

Mochamad Maulana Ismail

(FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI)

(270110170040)

UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya, alhamdulillah kami dapat menyelesaikan salah satu tugas Fisika
yaitu Pembuatan Materi Medan magnet dan listrik serta aplikasi dalam ilmu
kebumian Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW, sosok pemimpin yang arif dan bijaksana serta sabar dalam
membawa risalah dan agama demi tegaknya Islam serta menyelamatkan manusia
dari keadaan jahiliyah, kepada keluarganya, kepada sahabatnya, dan tak lupa
kepada kita selaku umatnya yang Insya Allah akan setia kepada ajarannya hingga
akhir zaman. Aamiin.
Berkat izin Allah SWT, pada kesempatan kali ini Saya dapat
mengerjakkan kegiatan Membuat Materi ringkasan yaitu Materi Medan magnet
dan listrik serta aplikasi dalam ilmu kebumian.Dimana dalam kegiatan ini akan
dilaksanakan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, ilmu pengetahuan,
dan kreatifitas Kami Mahasiswa Universitas Padjajaran
Akhir harapan kami semoga Allah SWT senantiasa meridhoi kegiatan ini
serta dapat bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih atas dukungan dan
partisipasi dari semua pihak, kami ucapkan jazakumullah khoiron katsiron.

Jatinangor, 20 November 2017

Penyusun
MEDAN MAGNET DAN LISTRIK SERTA APLIKASI DALAM ILMU
KEBUMIAN

Pengertian Medan Magnet


Pola garis-garis lengkung yang terbentuk ini merupakan pola garis-garis medan
magnetik yang disebut garis gaya magnetik. Nah, ruang di sekitar magnet yang
mengalami gaya magnetik dinamakan medan magnetik. Medan magnet adalah
daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di
sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat, namun dapat
dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada
serbuk besi.

Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar diatas dapat kita
simpulkan sebagai berikut.
1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan
masuk ke kutub selatan magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-
garis gaya magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.
3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan
magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya
kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah. Dari gambar
diatas kita dapat melihat bahwa medan magnetik paling kuat terdapat di
kutub-kutub magnet.
Beberapa contoh garis gaya magnet dengan arahnya ditunjukkan pada gambar
berikut.

Arah Garis Gaya Medan Magnet


Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Listrik
Untuk mengetahui medan magnet disekitar arus listrik dapat dilakukan percobaan
sebagai berikut.

1. Dekatkan kompas pada kawat yang belum dihubungkan dengan baterai.


Apakah kedudukan jarum kompas tersebut berubah? Perhatikan gambar
(a).
2. Hubungkan kawat tembaga dengan baterai, kemudian dekatkan dengan
kompas. Apakah kedudukan jarum kompas berubah? Ke arah manakah
jarum kompas menyimpang? Perhatikan gambar (b).
3. Ubahlah arah arus listrik yang mengalir dengan mengubah kedudukan
kutub baterai, kemudian dekatkan dengan kompas. Apakah kedudukan
jarum kompas berubah? Ke arah manakah jarum kompas menyimpang?
Perhatikan gambar (c).
Dari Percobaan diatas kita dapat mengamati bahwa medan magnetik di sekitar
kawat yang dialiri arus listrik dapat memengaruhi kedudukan jarum kompas.
Ketika arah arus listrik diubah dengan mengubah kedudukan kutub baterai, maka
arah penyimpangan jarum kompas pun turut berubah sehingga :
1. Arah garis gaya magnetik tergantung pada arah arus listrik yang mengalir
pada kawat penghantar.
2. Medan magnetik terdapat di sekitar kawat penghantar yang dialiri arus
listrik.
Di sekitar kawat penghantar berarus listrik terdapat medan magnet yang diselidiki
oleh Hans Christian Oersted. Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang
dialiri arus listrik dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan
kanan Oersted, seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah. Arah arus listrik
ditunjukkan dengan ibu jari dan garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat
jari tangan.
Hukum Tangan Kanan
Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah
lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat digunakan
kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut
sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara.
Jika arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya segera hilang. Mengapa
kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat?
Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena
setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik yang akan diperkuat
oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan magnetik
yang dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya magnetik yang dihasilkan oleh
kumparan yang dialiri arus listrik ditunjukkan pada gambar berikut.

Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan aturan
genggaman tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus
pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari. Konsep seperti ini
disebut kaidah tangan kanan untuk menentukan kutub magnet dari arah arus
listrik.

Pengertian Listrik Statis


Pertama pada pembahasan listrik statis dan dinamis ini kita dahulukan yang statis.
Listrik statis adalah energi yg dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.
Muatan listrik benda tersebut dapat positif maupun negatif. Bila diperinci lebih
dalam lagi, semua zat itu dibentuk dari sejumlah atom. Tiap-tiap atom memiliki
inti atom yg terdiri dr elektron dan proton yang mengitarinya. Proton memiliki
muatan listrik yang positif, sedangkan elektron memiliki muatan listrik yang
negatif.

Disaat dua zat / benda contohnya tangan kita dan balon saling digesek-gesekan,
material yang memiliki daya tarik lebih lemah yaitu tangan akan ditarik
elektronnya dan menempel pd benda yang daya tariknya lebih kuat yaitu balon.
Dengan demikian maka kedua zat tersebut jadi punya muatan listrik, dimana
material yg elektronnya hilang akan memiliki muatan positif dan material yang
mendapat elektron jadi bermuatan negatif.
Tangan maupun balon adalah material dengan muatan listrik netral disaat belum
digesek satu sama lainnya, yaitu jumlah muatan negatif dan positifnya sama.
Setelah dilakukan pengesekan, tangan jadi memiliki muatan positif yg berlebih
dan balon jadi memiliki muatan negatif yg berlebih. Muatan listrik yg tdk sama
akan salik tarik-menarik, jadinya muatan negatif dari balon ditarik oleh muatan
positif dari tangan. Namun bila dihitung maka sebenarnya jumlah muatan total
dari gabungan balon dan tangan tidaklah berubah. Penggesekan yang kita lakukan
sebelumnyalah yang mengakibatkan elektron-elektronnya berpindah dari zat satu
ke zat lainnya.
Pengertian Listrik Dinamis

Listrik dinamis adalah listrik yg bisa bergerak. Cara untuk menghitung kuat arus
pd listrik dinamis ialah membagi muatan listriknya dengan waktu, dimana satuan
muatan listrik disebut coulumb dan satuan waktunya dipakai detik. Coba dah liat
baterai pada mobil mainan, baterai tersebut dijaikan sumber power untuk
membuat motor listrik berputar. Bila kita menekan saklar ke keadaan on, maka
ujung-ujung baterai akan terasambung dgn motor listrik yang juga akan menyala.
Dengan demikian, motor listrik membuat roda menjadi berputar dan mobil
mainan pun akan bergerak. Sebaliknya, disaat saklar pada posisi mati / off, motor
dan baterai tidak terhubung. Sehingga motor listrik tidak menyala dan mobil
mainanpun tidak bergerak.
Yang diatas merupakan kaidah dari materi medan magnet dan listrik,tetapi dalam
ilmu kebumian ada aplikasinya yang mempelajari bagian ini yaitu bidang ilmu
geofisika

Yang dimaksud dari ilmu geofisika adalah ilmu yang mempelajari dengan
menggunakan metode fisik dan logika geologi untuk mempelajari struktur bawah
ermukaan bumi.pada dasranya akar bidang keilmuannya ada 4 yaitu
Kimia,Fisika,geologi dan Biologi,Geofisika berada diantara fisika geologi.
Sebenarnya ilmu-ilmu kebumian saling berkaitan, yaitu ilmu geologi, ilmu
geomatika tetapi ilmu-ilmu ini disfesifikkan untuk menerapkan ilmu-ilmu
kebumian. Jika kita peratikan eksplorasi Sumber Daya Alam di bumi ini semakin
penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena ini para insinyur geofisika
berperan penting dalam teknis ekspolitasi SDA. Apalagi peralatan sekarang
menggnakan teknologi canggih untuk penerapan kebumian, membuat peta bawah
permukaan bumi untuk menentikan titik pengeboran, dan lain-lain
Bumi yang berumur 4,5 miliyaar tahun atau 4,5 x 10 tahun tudak ada atrinya jik
dibandingkan keberadaan umat manusi. Dengan umur bumi yang lama ini akan
embentuk berbagai macam mineral dan berbagai macam struktur dan lapisan. Para
geologiawan telah menentukan bahwa kulit bumi terecah menjadi lempeng
tektonik yang bergerak diatas mantel yang cair.

Gambar 1 : Peta Tektonik Indonesia


Ilmu geologi berperan penting dalam hal ini yaitu telah menemukan dan mengatur
sumber daya alam seprti mnyak gas bumi, batu bara, tembaga, perak, emas,dll.
Imu geofisika sangat beperan penting dalam hal ini juga terutama ekspolrasi bumi,
atau bawah tanah atau bawah permukaan bumi.
Metode Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan
menggunakan pengukuran fisis pada atau di atas permukaan. Dari sisi lain,
geofisika mempelajari semua isi bumi baik yang terlihat maupun tidak terlihat
langsung oleh pengukuran sifat fisis dengan penyesuaian pada umumnya pada
permukaan (Dobrin dan Savit, 1988).

Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika adalah sebagai
berikut :

Metode Parameter yang diukur Sifat-sifat fisika yang terlibat

Densitas dan modulus


Waktu tiba gelombang
elastisitas yang menentukan
Seismik seismik pantul atau bias, amplitudo
kecepatan rambat gelombang
dan frekuensi gelombang seismik
seismik

Variasi harga percepatan gravitasi


Gravitasi Densitas
bumi pada posisi yang berbeda

Variasi harga intensitas medan Suseptibilitas atau remanen


Magnetik
magnetik pada posisi yang berbeda magnetik

Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas listrik

Polarisasi Tegangan polarisasi atau resistivitas


Kapasitansi listrik
terinduksi batuan sebagai fungsi dari frekuensi

Potensial diri Potensial listrik Konduktivitas listrik

Respon terhadap radiasi Konduktivitas atau Induktansi


Elektromagnetik
elektromagnetik listrik

Waktu tiba perambatan gelombang


Radar Konstanta dielektrik
radar

A. Metode Gravitas
Metode Gravity (gaya berat) dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah
permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah
sekeliling (r=gram/cm3). Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive
terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari
kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di
dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain. Data percepatan gravitasi
setelah melalui proses pengolahan diperoleh anomali percepatan gravitasi
bumi. Anomali percepatan gravitasi diakibatkan oleh perbedaan massa jenis atau
struktur geologi (besaran fisis berupa rapat massa, kedalaman, volume/struktur.

Gambar 3 : Survey Gravity


Pengukuran gravitasi di permukaan bumi dipengaruhi oleh gravitasi bumi di
lokasi itu sendiri.Selain itu juga dipengaruhi oleh gaya tarik bulan dan matahari
serta benda-benda langit lainnya.Maka hasil pengukuran perlu dilakukan koreksi
pasang surut yang diperoleh dari tabel.

Alat Ukur Gravitasi


GRAVITIMETER (La Coste & Ronberg Gravitimeter type G358 dan G617)
dengan spesifikasi model zero length spring, skala pembacaan 0 7000 mgal,
ketelitian pembacaan 0,01 mgal, koreksi drift kurang dari 1 mgal setiap bulannya,
memiliki termostat untuk menjaga temperatur alat konstan.
GRAVITIMETER (Worden no 915) jangkauan skala 0 2400 satuan skala,
sebelum dipergunakan harus di kalibrasi untuk mendapatkan konstanta kalibrasi
m (mgal/skala)

Gambar : Gravity Meter LaCoste


Romberg (Austin,2004)
Prinsip Kerja

Anomani Bouguer :
1. Anomali Regional : Anomali yang berhubungan dengan massa homogen
2, Anomali Residual : Anomali yang berhubungan dengan target eksplorasi
Beberapa pendukung alat garvimetri adalah : seperangkat Gravitimeter, GPS, peta
Geologi dan peta Topografi, penunjuk waktu, Kamera, pelindung gravitimeter.

Adapun tujuan pengukuran gravitasi antara lain : menentukan bentuk


bumi,Menemukan distribusi massa bumi, mengestimasi elastisitas bumi,
mengamati perubahan gravitasi menurut waktu,men-standar-kan konstanta fisika
dan kimia

Gambar : Contoh hasil pengukuran gravitasi


Sumber : (Parasnis, 1973, p 239)
Gambar diatas adalah contoh adanya bijih besi, dibuktikan dengan adanya
anomali, grafik pada jarak 0, bila tidak ada anomali maka grafik miring sesuai
dengan perlapisan granit yang miring.
Kontibusi Geomatika :
Tentu saja ilmu geomatika berperan penting dalam hal Gravitasi, terutama dalam
eksplorasi Sumber Daya Alam. Diantara Hubungan gravitasi dengan Bumi yaitu
masalah pengukuran Pasang Surut (Pasut). Pengukuran ini untuk mengetahui
datum titik 0 (referensi nasional untuk mengukur letak/posisi dalah gari vertikal
(Ketinggian). Ahli gefisika biasa memanfaatkan hasil pengukuran datum untuk
mentranformasikan kedalama batuan atau metrila di bawah permukaan bumi.
Seelain itu kondisi topografi permukaan bumi sngat penting dalam eksplorasi
SDA. Tanpa peta topografi mustahil lahan SDA bisa dimanfaatkan. Masalah
penentuan letak/posisi serta luas suatu wilayah akan menentukan wilayah SDA itu
sendiri.

B. Geolistrik

Metode geolistrik dilakukan dengan menginjeksikan arus listrik DC ke dalam


bumi melalui elektroda dan mengukur beda potensial antara dua elektroda
potensial dari arus yang ditimbulkan untuk mengetahui perubahan tahanan jenis
lapisan batuan di bawah permukaan tanah.
Gambar : Siklus Elektrik Determinasi Resistivitas dan Lapangan Elektrik Untuk
Stratum Homogenus Permukaan Bawah Tanah (Todd, D. K, 1959)

Metode Geolistrik digunakan dalam bidang geologi teknik seperti penentuan


kedalaman batuan dasar, pencaran reservoir air, juga digunakan dalam eksplorasi
panas bumi (geothermal). Jarang sekali digunakan untuk eksplorasi minyak bumi,
karena jangkauan yang dihadilkan tidak lebih dari 1000 kaki.
Contoh alat yang dipakai dalam metode geolistrik adalah :

Gambar : Istrumen Resistivy Meter, Naniura Model NRD 22 S (Bonjotama, W,


2007)
Gambar :Resistivy Meter, Syscal Kid Resistivity Meter serial RS232 (Anonim,
2007b)

Kontribusi Geomatika :
Dalam Geolistrik yang berberan adalah GPS (Goegrafi Position Sistem), Ini
digunakan untuk mengetahui posisi atau koordinat bujur dan lintang suatu titik
yang akan disurvey oleh ahligeofisika. Penentuan GPS menggunaka satelit luar
angkasa, dengan metode tertentu yang di terapkan dalam ilmu geomatika maka
pekerjaan surver geofisika akan sangat gampang dalam menggunakan metode
geolistrik. Belum lagi Penggunaan Citra satelit untuk lebih menggambarkan
topografi.

C. Magnetik
Metode geomagnetik ini kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil
daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan. Kita
dapat mengamati medan magnet tersebut dipebgaruhi oleh suseptibilitas batuan
dan remanen magnetiknnya dalam istilah lain anomali magnetiknya.
Pengukuran medan magnet bumi meliputi arah dan intensitas lemagnetannya dan
memiliki paraneter fisis. Yaitu :
Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal
yang dihitung dari utara menuju timur
Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal
yang dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah.
Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang
horizontal.
Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.

Ada tiga tahapan yang digunakan dalam eksplorasi metode magnetik,yaitu :


akuisisi data lapangan (penentuan titik pengamatan dan pengukuran dengan satu
atau dua alat), processing (koreksi data pengukuran), interpretasi (hasil
pengolahan data dengan menggunakan software diperoleh peta anomali
magnetik). Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan
minyak bumi, panas bumi,dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian
prospek benda-benda arkeologi.

International Geomagnetics Reference Field (IGRF) adalah standar nilai medan


magnetik bumi. Standar ini diperbaharui 5 tahun sekali. Nilai-nilai IGRF tersebut
diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar 1 juta
km2 yang dilakukan dalam waktu satu tahun.

Medan magnet bumi terdiri dari 3 bagian :


Medan magnet utama (main field).Medan magnet utama dapat didefinisikan
sebagai medan rata-rata hasil pengukuran dalam jangka waktu yang cukup lama
mencakup daerah dengan luas lebih dari 106 km2.
Medan magnet luar (external field). Pengaruh medan magnet luar berasal dari
pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan
oleh sinar ultraviolet dari matahari. Karena sumber medan luar ini berhubungan
dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan terionisasi di atmosfer, maka
perubahan medan ini terhadap waktu jauh lebih cepat.
Medan magnet anomali. Medan magnet anomali sering juga disebut medan
magnet lokal (crustal field). Medan magnet ini dihasilkan oleh batuan yang
mengandung mineral bermagnet seperti magnetite, titanomagnetite dan lain-lain
yang berada di kerak bumi.

Metode Pengukuran Data Geomagnetik


Alat yang digunakan dalam pengukuran geomagnetik adalah magnetometer.
Peralatan ini digunakan untuk mengukur kuat medan magnetik di lokasi survei.
Salah satu jenisnya adalah Proton Precission Magnetometer (PPM) yang
digunakan untuk mengukur nilai kuat medan magnetik total. Beberapa peralatan
penunjang lain yang sering digunakan di dalam survei magnetik, antara lain
(Sehan, 2001) :
1. Kompas geologi, untuk mengetahui arah utara dan selatan dari medan magnet
bumi.
2. Peta topografi, untuk menentukan rute perjalanan dan letak titik pengukuran
pada saat survei magnetik di lokasi
3. Sarana transportasi
4. Buku kerja, untuk mencatat data-data selama pengambilan data
5. PC atau laptop dengan software seperti Surfer, Matlab, Mag2DC, dan lain-
lain.

Pengukuran data medan magnetik di lapangan dilakukan menggunakan peralatan


PPM, yang merupakan portable magnetometer. Data yang dicatat selama proses
pengukuran adalah hari, tanggal, waktu, kuat medan magnetik, kondisi cuaca dan
lingkungan. Tentu saja sebelum melakukan pengukuran kita menentukan base
station untuk memudahkan metode pengukuran.

Kontribusi :
Saya pikir metode ini sama dengan alat survey dalam geomatika, yaitu adanya
kaibrasi alat. Kami dari geomatika dalam kondisi seperti ini berperan dalam
penetuan arah medan magnetik. Dalam Peta pasti ada arahnya serta keadaan
sekitar untuk menentukan arah peta. Selain itu SIG(System Informasi Geospasil)
sangat berperan dalam hal ini, untuk menyusun struktur dalam dan luar kulit
bumi.

D. Hidrogeology
Siklus hidrogeologi (air tanah) merupakan caban ilmu geologi yang mempelajari
interaksiair tanah dalam sistem geologi. Interaksi tersebut dapatberupa interaksi
mekanis, kimia, dan termal antara air dengan padatan berbentuk akifier serta
transportasi energi dan unsur kimia dalam alairan air (Domenico dan Schwartz,
1990).

Siklus Hidrogeologi

Ada dua aspek dalam observasi hidrogeologi yaitu (asek padatan (sifat fisik dan
hidtolik batuan penyusun akifier) dan aspek fluida (aliran air dalam akifier).
DiIndonesia memilki banyak cekungan air, terdiridari 224 cekungan air
tanah(groundwater basin). Karakateristik Cekungan Indonesia dicirikan karena
kondisi geologi dan hidrologi tertentu.

Dari hasil tersebut terdiri dari 3 sistem akifier :


1. Sistem Akifier Endapan gunungapi,
2. Sistem Akifier Endapan batugamping karst
3. Sistem Akifier Endapan sistem terlipat
4. Sistem Akifier Endapan aluvial sungai
5. Sistem Akifier Endapan pantai
6. Sistem Akifier Endapan kristalin
Contoh soal Induksi Magnet

1. Penghantar lurus berarus listrik 6 A, hitung medan magnet pada titik E yang
berada pada jarak 40 cm dari penghantar itu.
A. 3 . 10-5 T
B. 3 . 10-6 T
C. 3 . 10-4 T
D. 12 . 10-6 T
E. 6 . 10-6 T

2. Titik B berada pada jarak 20 cm dari sebuah penghantar panjang lurus. Akibatnya,
titik B mendapat medan magnet sebesar 2. 10-5 T. Hitung arus yang mengalir pada
penghantar tersebut.
A. 10 A
B. 24 A
C. 25 A
D. 15 A
E. 20 A

3. Kawat dilingkarkan 10 kali dengan diameter 50 cm dan dialiri arus 3 A. Hitung


medan magnet di pusat lingkaran kawat.
A. 12 . 10-6 T
B. 12 . 10-5 T
C. 12 . 10-4 T
D. 3 . 10-7 T
E. 12 . 10-7 T

4. Seutas tali dililitkan 50 kali dengan jari jari 30 cm. Jika kemudian dialiri arus 4
A, hitung medan magnet di luar pusat lingkaran pada jarak 40 cm.
A. 72 . 10-5 T
B. 70 . 10-8 T
C. 72 . 10-7 T
D. 72 . 10-9 T
E. 72 . 10-8 T

5. Solenoida panjangnya 20 cm terdiri dari 20 lilitan. Jika solenoida dialiri arus 4 A,


hitung besarnya medan magnet di pusat solenoid itu.
A. 4 . 10-5 T
B. 16 . 10-4 T
C. 16 . 10-5 T
D. 16 . 10-8 T
E. 8 . 10-5 T

6. Solenoida panjangnya 40 cm terdiri dari 100 lilitan. Jika solenoida dialiri arus 4
A, hitung besarnya medan magnet di ujung solenoida itu.
A. 2 . 10-2 T
B. 2 . 10-4 T
C. 2 . 10-3 T
D. 4 . 10-4 T
E. 2 . 10-1 T

7. Toroida dengan jumlah lilitan 200 lilitan dan kuat arusnya 4 A, hiutng medan
magnet di pusat toroida jika jari - jari rata rata toroida 20 cm.
A. 8 . 10-4 T
B. 8 . 10-3 T
C. 4 . 10-4 T
D. 2 . 10-4 T
E. 8 . 10-2 T

8. Medan magnet pada pusat toroida adalah 2. 10-3 T dan kuat arusnya 4 A. Jika jari
jari rata rata toroida 20 cm , hitung jumlah lilitannya.
A. 500 lilitan
B. 200 lilitan
C. 550 lilitan
D. 400 lilitan
E. 300 lilitan

9. Sebuah penghantar bearus listrik 5 A berada di dalam medan magnet 2. 10-3 T


membentuk sudut 30 derajat dengan medan magnet. Hitung besar gaya magnet
yang bekerja pada penghantar itu jika panjang penghantar 2 meter.
A. 10-1 N
B. 10-3 N
C. 10-2 N
D. 2.10-2 N
E. 10 N

10. Sebuah partikel bermuatan 8 C bergerak sejajar dengan penghantar lurus berarus
listrik 4 A dengan kecepatan 2 m/s. Jarak lintasan muatan pada jarak 20 cm dari
penghantar Hitung besar gaya magnet yang bekerja pada muatan.
A. 64 10-5 N
B. 64 10-6 N
C. 62 10-6 N
D. 64 10-4 N
PEMBAHASAN
Pembahasan :
1. =2.k.i/a
= 2 . 10-7 . 6 / 0,4
= 3 . 10-6 T
jawaban : B.

2. Pembahasan :
B =2.k.i/a

2 . 10-5 = 2 . 10-7 i / 0,2

I = 20 A

Jawaban : E.

3. Pembahasan :
B = 4 . 10-7 . I / 2a
= 4 . 10-7 . 3 / 2 . 0,5
= 12 . 10-7 T
Jawaban : E.

4. Pembahasan :

B = 4 . 10-7 . I . a . sin / 2R2

= 4 . 10-7 . 4 . 0,3 . / 2 . 0,25

= 72 . 10-8 T

jawaban : E.

5. Pembahasan :
B = 4 . 10-7 . I . N / l

= 4 . 10-7 . 4 . 20 / 0,2

= 16 . 10-5 T

Jawaban : C

6. Pembahasan :

B = 4 . 10-7 . I . N / 2l

= 4 . 10-7 . 4 . 100 / 2 . 0,4

= 2 . 10-4 T

Jawaban : B.

7. Pembahasan :
B = 2 . k . I . N / Rt

= 2 . 10-7 . 4 . 200 / 0,2

= 8 . 10-4 T

Jawaban : A.

8. Pembahasan :
B = 2 . k . I . N / Rt

2. 10-3 = 2. 10-7 . 4 . N / 0,2

N = 500 lilitan
Jawaban : A.

9. Pembahasan :
F = B . I . l . sin 30

= 2. 10-3 . 5 . 2 .

= 10-2 N

Jawaban : C

10. Pembahasan :
B =2.k.i/a

= 2 . 10-7. 4 / 0,2

= 4. 10-6 T

F =B.q.v

= 4. 10-6 . 8 . 2

= 64 10-6 N

jawaban : B

Anda mungkin juga menyukai