Keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert medications) di rumah sakit adalah
obat- obatan yang memiliki risiko tinggi terhadap kesalahan dalam penggunaan, dosis, atau
pemberian. Standar akreditasi rumah sakit sering kali menekankan pentingnya pengelolaan
obat yang aman, termasuk pengelolaan obat high alert, guna mencegah kejadian tidak
diharapkan dan memastikan keselamatan pasien.
Obat risiko tinggi adalah obat yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan bila
terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Obat dengan nama yang serupa dan ucapan mirip
perlu dihindari agar tidak terjadi kesalahan pemberian terapi. Beberapa obat memiliki
konsentrasi yang tinggi sehingga penggunaan obat tersebut harus dalam pengawasan yang
ketat agar tidak terjadi kesalahan. seperti obat-obat yang terlihat mirip, kedengarannya mirip
(Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/ NORUM, atau Look Alike Sound Alike/ LASA)
(Akhada et all., 2023).
Berikut adalah beberapa contoh obat yang termasuk dalam kategori high alert
medications : (Akhada et all., 2023).
1. Melakukan sosialisasi dan mewaspadai obat Look Like dan Sound Alike (LASA) atau
Nama Obat Rupa Mirip (NORUM)
2. Menerapkan kegiatan DOUBLE CHECK dan COUNTER SIGN setiap distribusi obat
dan pemberian obat pada masing-masing instansi pelayanan.
3. Menerapkan agar Obat yang tergolong HIGH ALERT berada di tempat yang aman
dan diperlakukan dengan perlakuan khusus
4. Menjalankan prinsip 8 Benar dalam pelaksanaan pendelegasian Obat (Benar Instruksi
Medikasi, Benar Pasien, Benar Obat, Benar Masa Berlaku Obat, Benar Dosis, Benar
Waktu, Benar Cara, dan Benar Dokumentasi) (Dewi et all., 2023)
Obat High Alert (obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi) adalah obat yang
memiliki resiko tinggi menyebabkan cedera bermakna pada pasien bila digunakan secara
salah. Walaupun kesalahan mungkin tidak sering untuk beberapa obat, tapi konsekuensi dari
kesalahan obat tersebut dapat menyebabkan resiko cedera bermakna bahkan mennyebabkan
kematian. Untuk itu deiperlukan beberapa strategi untuk mengurangi resiko obat High Alert,
serta menstandarkan produk peresepan, penyiapan atau dispensing dan pemberian, membuat
panduan penggunaan obat High Alert, serta independent double checking pada fase
penyiapan dan pemberian. (Hidayati, 2022)
Obat high alert adalah obat-obatan yang memiliki risiko tinggi untuk menyebabkan
kerugian serius jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Kesalahan pemberian obat high
alert dapat memiliki dampak yang serius dan berpotensi mengancam nyawa pasien. Beberapa
dampak kesalahan pemberian obat high alert meliputi:
1. Overdosis atau Underdosis: Kesalahan dosis dapat mengakibatkan pasien menerima
terlalu banyak atau terlalu sedikit obat, yang dapat berdampak buruk pada efektivitas
pengobatan atau menyebabkan efek samping yang merugikan.
2. Reaksi Alergi atau Efek Samping Serius: Pemberian obat yang salah dapat
menyebabkan reaksi alergi atau efek samping serius yang dapat membahayakan
pasien.
3. Interaksi Obat: Kesalahan dalam memberikan obat dapat menyebabkan interaksi obat
yang berbahaya jika pasien sedang mengonsumsi beberapa jenis obat secara
bersamaan.
4. Keterlambatan Pengobatan: Kesalahan pemberian obat juga dapat mengakibatkan
keterlambatan dalam pengobatan yang diperlukan, terutama jika pasien membutuhkan
obat dengan segera.
5. Kerusakan Organ atau Sistem Tubuh: Beberapa obat high alert memiliki potensi untuk
merusak organ atau sistem tubuh jika digunakan dengan tidak benar atau dalam
jumlah yang salah
6. Kematian: Kesalahan pemberian obat high alert dapat berpotensi menyebabkan
kematian pasien, terutama jika obat tersebut sangat beracun atau memiliki efek yang
sangat kuat. (Tripujiati & Arif, 2020)
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Dewi N, S.Kep, Joice M. L, S.Pd., S.Kep., M.Kep, Ns Yureya N,......& Ns. Norman A. T.,
S.Kep., M.Kep. (2023). BUNGA RAMPAI MANAJEMEN KESELAMATAN
PASIEN. Media Pustaka Indo.
Hidayati, N. R. (2022). Evaluasi Kesesuaian Penyimpanan Obat High Alert di Instalasi Farmasi Rawat Inap
Rumah Sakit Mitra Plumbon. Journal of Pharmacopolium, 4(3).
Tripujiati, I., & Arif, M. R. (2020). Pemahaman Staf Farmasi Terhadap Pengelolahan Obat High
Alert Di Instalasi Farmasi Di Rsud Bangil. AFAMEDIS, 1(2), 89–99.