Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBNU

NOMOR : 002/SK/KPS/RSIA-I /IX/2016

KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI DAN SEDASI DI RUMAH SAKIT IBU DAN


ANAK IBNU SINA

DIREKTUR RSIA IBNU SINA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Daerah Toto Kabila, maka diperlukan upaya
penyelenggaraan anestesi dan sedasi yang bermutu tinggi ;

b. bahwa dalam pelayanan anestesi dan sedasi di Rumah Sakit Umum


Daerah Toto Kabila dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila sebagai
landasan bagi Penyelenggaraan Pelayanan Anestesi dan Sedasi di
Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai mana dimaksud pada butir


a, dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Toto Kabila ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42 ;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor
4437 ;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Pertimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996


tentang Tenaga Kesehatan ;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
161/Menkes/Per/1/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


519/Menkes/Per/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit ;

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


779/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Standar Pelayanan Anestesiologi
dan Reanimasi Rumah Sakit ;

10. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pembentukan


Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila
dan Rumah Sakit Umum Daerah Tombulilato Kabupaten Bone
Bolango;

11. Peraturan Bupati Bone Bolango Nomor


173.b/KEP/Bup.BB/130/2014 tentang Penetapan Status Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD (BPK-BLUD) pada Rumah Sakit
Umum Daerah Toto Kabila;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA IBNU SINA TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI DAN SEDASI RSIA IBNU
SINA

KESATU : Kebijakan Pelayanan Anestesi dan Sedasi RSIA Ibnu Sina sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan anestesi dan


Sedasi RSIA Ibnu Sina dilaksanakan oleh Bidang Pelyanan dan
Keperawatan RSIA Ibnu Sina.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkannya, dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :

drg.Wahyu Prabowo
Direktur Utama
Lampiran : Peraturan Direktur RSIA Ibnu Sina
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI DAN SEDASI


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBNU SINA

Kebijakan Umum :

1. Peralatan anestesi dan sedasi selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan anestesi dan sedasi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas anestesi dan sedasi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas wajib mematuhi segala ketentuan dalam
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), termasuk Alat Pelindung Diri (APD) serta selalu
mengacu pada Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, Standar Prosedur Operasioanl
yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan
pasien.
6. Pelayanan anestesi dan sedasi dilaksanakan dalam 24 (dua puluh empat) jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenangaan.
8. Untuk melaksankan koordinasi dan evakuasi, wajib dilaksanakan rapat/ pertemuan rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Kebijakan Khusus :

1. Layanan anestesi dan sedasi dilakukan oleh dokter anestesi dan perawat anestesi dalam
lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila yang mencakup pelayanan :
a. Layanan anestesi
b. Layanan sedasi
c. Penanganan nyeri (pain management)
d. Layanan resusitasi
e. Layanan terapi instensif (intensive care)
2. Layanan anestesi dan sedasi dilakukan di Unit Pelayanan RSUD Toto Kabila
3. Layanan anestesi dan sedasi yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan layanan
anestesi dan sedasi dari disiplin ilmu serta sosial dengan bentuk layanan anestesi dan sedasi
yang dimiliki RSUD Toto Kabila.
4. Setiap layanan anestesi dan sedasi harus melalui proses penerimaan, penilaian, perencanaan,
dan persiapan.
5. Setiap tindakan anestesi dan sedasi yang dilakukan dokter anestesi dan sedasi dan perawat
anestesi harus melalui proses komunikasi dan pemberian informasi serta mendapat
persetujuan dari pasien atau keluarga pasien.
6. Setiap pemberi layanan anestesi dan sedasi bertanggungjawab untuk :
a. Ikut mengembangkan, menanamkan dan menjaga agar kebijakan serta prosedur layanan
anestesi dan sedasi yang ada terus dikembangkan dan diperbaiki.
b. Mengawasi dan meninjau layanan enestesi dan sedasi yang telah dibentuk serta
melaksanakannya.
7. Laporan anestesi harus ditulis oleh dokter anestesi atau perawat anestesi secara lengkap sesuai
dengan formulir yang sudah tersedia dan disimpan dalam berkas rekam medis pasien.
8. Setiap tenaga anestesi (dokter anestesi dan perawat anestesi) wajib mengikuti pelatihan yang
sudah diprogramkan untuk menambah kompetensi yang dimiliki.
9. Unit layanan anestesi dan sedasi dapat menerima kegiatan magang, praktek, penelitian
mahasiswa dari berbagai instusi yang terkait.

Direktur Utama RSIA Ibnu Sina

drg.Wahyu Prabowo

Anda mungkin juga menyukai