Anda di halaman 1dari 9

Nerspedia, April 2019; 1(1): 93-100

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PASIEN


DIABETES MELITUS

(Studi Korelasi di RSUD Ulin Banjarmasin)

Rini Aprianti, Noor Diani, Herry Seyiawan

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat,


Jl. A. Yani KM. 36 Banjarbaru, 70714

Email korespondensi: Riniaprianti9@gmail.com

ABSTRAK
Penatalaksanaan penyakit diabetes melitus dapat dilakukan dengan diet diabetes sehingga
tidak terjadi komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan penelitian untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pasien diabetes melitus di RSUD Ulin
Banjarmasin. Rancangan Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel non probability sampling dan
menggunakan teknik accidental sampling dengan responden 53 orang. Data diambil
menggunakan kuesioner HDFSS (Hensarling Diabetes Family Support Scale) dan
kepatuhan diet. Hasil menunjukan tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan diet pasien diabetes melitus di RSUD Ulin Banjarmasin dengan nilai p value > α
(0,106>0,05). Kepatuhan diet merupakan peranan penting dalam melaksankan
penatalaksanaan diabetes melitus, apabila pasien diabetes melitus mampu melaksanakan
kepatuhan diet dengan baik maka diabetes melitus dapat mencegah terjadinya komplikasi
dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kata kunci: diabetes melitus, dukungan keluarga, kepatuhan diet

ABSTRACT
Management of diabetes mellitus can be done with a diabetic diet so that no vascular and
neuropathic complications occur. The purpose of this study was to know the relationship of
family support to the adherence of diabetes mellitus diet at Ulin Hospital Banjarmasin.The
design of this study is correlational by using cross sectional approach. Sampling technique
is non probability sampling and use accidental sampling technique with 53 respondents.
Data were taken using HDFSS questionnaires (Hensarling Diabetes Family Support Scale)
and dietary adherence There was no association between family support and adherence to
diet of diabetes mellitus patients in RSUD Ulin Banjarmasin with p value> α (0,106> 0,05).
Dietary compliance is an important role in implementing diabetes mellitus management, if
diabetes mellitus patients are able to implement dietary compliance well then diabetes
mellitus can prevent the occurrence of complications and improve the quality of life of
patients. Keywords: Diabetes

Keywords: mellitus diabetis, dietary adherence, family support

93
PENDAHULUAN glikemik, pemeriksaan kadar gula darah,
dan pemantauan kadar glukosa sendiri
Diabetes melitus merupakan (PKGS) (9). Dalam melaksanakan diet
sekumpulan yang muncul dikarenakan harus patuh dengan 3J yaitu Jenis
terjadinya peningkatan kadar gula darah makanan, Jumlah makanan dan Jadwal
diakibatkan menurunnya produksi makanan, pengelola diet yang buruk
insulin yang signifikan disebabkan oleh dapat mengakibatkan terjadinya penyulit
resisten terhadap insulin (1). menahun seperti pada mata, daerah
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 dari ginjal, persyarafan dan akhirnya
keseluruhan penduduk Indonesia membahayakan keselamatan penderira
sebanyak 250 jiwa penderita diabetes diabetes melitus (10). Biasanya adanya
(2). Pada tahun 2014 data global hambatan saat melakukan diet diabetes
menunjukkan bahwa kejadian d iabetes melitus yaitu rasa bosan dan pengelolaan
melitus meningkat menjadi 422 juta diet padahal sangat berperan dalam
orang (3). mencapai keberhasilan. Tatalaksana diet
Keluarga mempunyai pengaruh diabetes melitus sangat dipengaruhi dari
terhadap sikap dan penerimaan dukungan keluarga (11).
pendidikan kesehatan pasien diabetes
melitus bagaimana bersikap positi (4). METODE PENELITIAN
Dukungan yang diberikan seperti
pemberian informasi, penghargaan, Rancangan penelitian ini
dukungan instrumental berupa menggunakan “analisis korelasi” dengan
pertolongan praktis serta dukungan menggunakan metode “cross sectiona”.
emosional tempat pasien meluapkan Dengan teknik pengambilan sampel non
semua permasalahannya sehingga probability sampling dengan jenis
merasa aman dan damai (5). accidental sampling pada 53 responden
Pengelolaan dalam diabetes di Poli Subspesialis Endokrin dan Poli
melitus bertujuan untuk kaki Diabetik RSUD Ulin Banjarmasin
mempertahankan hasil gula darah dalam mulai November-Desember 201.
kembali normal komplikasipun dapat Instrumen Penelitian ini menggunakan
dicegah atau dikurangi. Pengelolaan kuesioner demografi dan HDFSS
diabetes melitus dengan cara diet dengan (Hensarling Diabetes Family Support
memenuhi kebutuhan energi, teteap Scale) serta kepatuhan diet. Penelitian
mengoptimalkan berat bada sehinggan ini telah dinyatakan layak etik oleh
teteap normal dengan cara yang aman Komisi Etik Fakultas kedokteran
dan praktis (6). Edukasi merupakan UNLAM dengan surat No.564/KEPK-
pengarahan serta didikan terkait FK UNLAM/EC/XII/2017.
pemikiran atau pengetahuan serta
keterampilan agar perilaku berubah dan HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat meningkatan pemahaman Karakteristik Responden
penderita diabetes melitus (7). Latihan
fisik yang teratur dapat menurunkan Tabel 1 menunjukan dapat
berat badan dan memicu aktifnya dikatakan bahwa usia terbanyak terdapat
produksi insulin (6). Pengobatan medis pada responden dengan kategori dewasa
bisa dilakukan dengan pemberian obat tengah yaitu usia 41-60 tahun (50,9%).
dan diteruskan dengan terapi obat agar Hal ini dikarenkan berbagai
gula darah bisa kembali normal agar perilaku yang sudah sangat sering
dipertahankan dalam rentang normal (8). dilakukan dan sudah menjadi kebiasaan
Monitoring (pemantauan) perlunya yang seperti halnya merokok, kurangnya rasa
harus dipantau yaitu kendalikan ketertarikan untuk melakukan aktifitas

94
atau latihan fisik yang dapat 32 orang (60,4%) sedangkan laki-laki
mempengaruhi kesehatan seperti sebanyak 21 orang (39,6%). Hal ini
menyebabkan obesitas sehingga perilaku dapat dilihat bahwa jenis kelamin
ini meningkatkan terjadinya diabetes. perempuan cenderung labih banyak
Hal ini juga ditunjukan seiring didapatkan dibandingkan responden laki-
bertambahnya usia maka terjadi laki terhadap penyakit diabetes melitus.
penurunan fungsi fisiologis yang Hal ini dikarenakan aktivitas laki-laki
mengakibatkan pengelolaan glukosa lebih besar dibandingkan perempuan,
dalam tubuh kurang maksimal sehingga seperti halnya dalam berolahraga
terjadi peningkatan kadar gula darah sehingga proses pembakaran lemak
diatas rentang normal tersebut serta cenderung lebih banyak pada laki-laki
adanya riwayat obesitas, dan adanya dibandingkan perempuan. Oleh sebab itu
faktor keturunan (6). sudah jelas bahwa lemak pada
perempuan lebih banyak dan itu
Tabel1.Distribusi Frekuensi Berdasarkan merupakan salah satu faktor resiko DM.
Usia Responden di RSUD Ulin Faktor yang mempengaruhi
Banjarmasin Bulan Desember Tahun hambatan perempuan melakukan
2017 (n=53) aktivitas olahraga adalah karena
Karakteristik % perempuan kurang memahami manfaat
n
Responden olahraga dibandingkan laki-laki dan
anjuran dalam melakukan olahraga lebih
Usia (tahun)
ditekankan pada olahraga berat, dimana
18-40 3 5,7% perempuan kurang berani untuk
melakukannya (12). Sedangkan jumlah
41-60 27 50,9% lemak pada laki-laki berada dalam
rentang 15-20% dibandingkan
>60 23 43,4% perempuan 20-25%. Sehingga kadar
lipid (lemak darah) pada perempuan
Total 53 100% lebih tinggi dibandingkan kadar lipid
(lemak darah) pada laki-laki (13).Seperti
pada penelitian yang telah dilakukan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Purba (2008) yang menunjukan bahwa
Jenis Kelamin Responden di RSUD frekuensi jenis kelamin perempuan
Ulin Banjarmasin Bulan Desember cenderung lebih besar (14).
Tahun 2017 (n=53)
Karakteristik % Tabel 3Distribusi Frekuensi Berdasarkan
n
Responden Pendidikan Responden di RSUD
Jenis Kelamin Ulin Banjarmasin Bulan Desember
Tahun 2017 (n=53)
Laki-laki 21 39,6% Karakteristi
k n %
Perempuan 32 60,4%
Responden
Total 100% Pendidikan
53
Tidak 1 1,9%
Tamat
Tabel 2 menunjukan Berdasarkan
hasil penelitian tentang karakterisitik SD 11 20,8%%
jenis kelamin pada tabel 2, menunjukan SMP 5 9,4%
bahwa responden perempuan sebanyak

95
SMU 24 45,3% terbanyak yang penghasilannya
<Rp.2.258.000 sebanyak 28 orang
Perguruan 12 22,6% (52,8%). Diabetes melitus itu sendiri
Tinggi adalah salah satu penyakit yang sangat
Total 53 100% membutuhkan biaya, sehingga apabila
dalam penghasilan yang rendah pasien
tidak dapat melakukan pengobatan dan
Berdasarkan hasil penelitian pemeriksaan secara, sedangkan pasien
karakteristik pendidikan sesuia dengan dengan diabetes melitus itu sendiri
tabel 3, menunjukan bahwa paling sangat memerlukan adanya pengobatan
banyak responden berpendidikan SMU secara rutin ke pelayanan kesehatan
yaitu sebanyak 24 orang (45,3%). Dilihat untuk memantau kondisi
dari hasil tersebut terdapat pendidikan penyakitnyanya.
rendah lebih banyak menderita diabetes Sejalan dengan penelitian Diani
melitus hal itu terjadi dikarenakan (2013) yang menyatakan lebih banyak
mereka tidak memperhatikan dalam berpenghasilan diatas upahminimum
kesehatan, orang yang dengan regioal (UMR) yang sebanyak 81 orang
pendidikan rendah cenderung kurang dan dibawah upah minimum regional
memiliki kesadaran dalam menjaga (UMR) sebanyak 25 orang. Sependapat
dirinya. juga dengan penelitian Sa’dah (2016)
Begitu pula sebaliknya seseorang yaitu sebanyak 25 orang (52,1%) dengan
yang pendidikannya lebih baik akan berenghasilan tinggi dan 23 orang
lebih matang dalam proses perubahan (47,9%) dengan berpenghasilan rendah.
pada dirinya, sehingga lebih mudah Berbeda dengan penelitian Soleman
dalam menerima pengaruh dari luar yang (2015) yaitu lebih banyak yang
bersifat positif, dan objektif lebih berpenghasilan dibawah UMR yaitu
semakin terbuka dengan salah satunya 60,6% (16).
mengenai informasi tentang kesehatan
Tabel 5Distribusi Frekuensi Berdasarkan
(15).
Tipe Keluarga Responden di RSUD
Ulin Banjarmasin Bulan Desember
Tabel 4Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tahun 2017 (n=53)
Sosial Ekonomi Responden di Karakteristik %
RSUD Ulin Banjarmasin Bulan n
Responden
Desember Tahun 2017 (n=53) Tipe keluarga
Karakteristik %
n
Responden Keluarga 47 88,7%
Sosial Ekonomi Inti
Keluarga 4 7,5%
<Rp.2.258.000 28 52,8%
Besar
≥Rp.2.258.000 25 47,2% Lain-lain 2 3,8%

Total 53 100% Total 53 100%

Berdasarkan hasil penelitian Berdarkan hasil penelitian


karakteristik sosial ekonomi pada tabel karakteristik tipe keluarga pada tabel 5,
4, dikaitkan dengan penghasilan dari 53 responden, paling banyak
perbulan yang diperoleh pasien diabetes terdapat pada responden dengan
melitus menunjuka bahwa responden keluarga inti yaitu sebanyak 47 orang

96
(88,7%). Dengan adanya ikatan keluarga menderita diabetes melitus namun
yang paling terdekat dengan pasien, dalam hal olahraga responden kurang
dapat lebih mudah dalam segala mendapatkan dukungan keluarganya,
pendekatan psikologis maupun fisiologis Adanya dukungan keluarga begitu
seperti halnya memperhatikan kebutuhan membantu pasien DM agar bisa
makan,minum dan lain-lain sehingga meningkatkan keyakinan mampunya dia
dengan adanya dukungan dari keluarga melakukan perawatan diri atau
inti dengan berada dakam lingkungan kesehatan. Serta perasaan tenang yang
keluarga yang dekat dan dilihat dari muncul disebabkan dukungan baik
anggota keluarganya akan dapat penghargaan, emosional, instrumental
menyebabkan persaan aman dan nyaman dan informasi berasal drai keluarga.
sehingga meningkatkan motivasi dalam Dasar fungsi adalah efektif,
diri sendiri dalam perawatan diri. sebagai fungsi keluarga agar saling
Dukungan Keluarga sosial bia menerima dan mendukung, mengasuh
berasal dari keluarga inti, keluarga inti dan memberikan cinta kasih serta dalam
sendiri adalah keluarga yang tingggal pemenuhan kebutuhan psikososial,
dalam satu rumah, terpisah sanak fungsi sosialisai dan status sosial ,
keluarga lainnya yang terdiri dari orang sebagai fungsi dalam memberikan
tua (17). fasilitas sosialisasi anggota keluargany,
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Karakteristik fungsi repsoduktif, dalam hal kontinuitas
Dukungan Keluarga Responden di keluarganya selama kelangsungan hidup
RSUD Ulin Banjarmasin Bulan dimasyarakat, dan ekonomi, dalam hal
Desember Tahun 2017 (n=53) memfasilitasi kebutuhan yang ckup serta
Dukungan SD fungsi perawatan kesehatan untuk
n %
Keluarga memfasilitasi dalam fisik seperti rumah,
Baik 50 94,3% 0,233 dan cek kesehatan (17). Sependapat
Kurang 3 5,7% dengan penelitian Aini Yusra (2010)
adanya peningkatan kepada responden
Total 53 100% sari dukungan keluarga dan meningkat
menjadi 0,345 (35%) (18).
Berdasarkan hasil penelitian pada
tabel 6, tentang karakteristik dukungan Tabel 7 Distribusi Frekuensi Karakteristik
keluarga dapat dilihat lebih banyak Kepatuhan Diet Responden di
didapatkan pada dukungan keluarga baik RSUD Ulin Banjarmasin Bulan
Desember Tahun 2017 (n=53)
yaitu sebanyak 50 reponden (94,3%).
Kepatuhan
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner n % SD
Diet
dukungan keluarga dapat dilihat bahwa
responden menyatakan keluarganya Patuh 42 79,2%
dapat menerima dengan kondisinya yang
menderita diabetes melitus, hal ini Tidak 11 20,8% 0,049
dibuktikan dari semua pertanyaan yang
mengarah pada pernyataan tersebut Total 53 100%
menunjukan nilai yang paling tinggi.
sebaliknya nilai terendah didapatkan dari
pernyataan yang mengarah bahwa Berdasarkan hasil analisis data
keluarga tidak begitu mendukung melalui uji statistik dengan metode uji
responden dalam hal olahraga. Dari hasil korelasi Fisher Exact menunjukan
ini dapat ditarik kesimpulan kebanyakan bahwa dukungan keluarga dengan
keluarga pasien diabetes melitus dapat kepatuhan diet di RSUD Ulin
menerima kondisi padaien yang Banjarmasin dengan hasil signifikan

97
0,106 yang berarti p value > α = 0,05, Baik 9(41,2)
41(82,0)
keputsannya adalah H0 diterima dan H1 Dukungan (%)
tidak diterima artinya tidak ada Keluarga Kurang 2(13,9)
hubungan atau korelasi antara variabel 1(33,3%)
(%)
(dukungan keluarga) dengan variabel 0,106
(kepatuhan diet). Hal yang dapat P value
bepengaruh mungkin terjadi terjadi
karena faktor lingkungan seperti adanya Berdasarkan hasil analisis data
posyando, maka lebih mudah dalam melalui uji statistik dengan metode uji
mengakses informasi, dan juga korelasi Fisher Exact tabel 8
pelayanan komunitas dengan melalui menunjukan bahwa pada diet di RSUD
penyuluhan, selebaran ataupun lainnya, Ulin Banjarmasin dengan hasil
hal itu tentu dapat mempengaruhi signifikan 0,106 yang berarti p value > α
terhadap bagaimana penderita bersikap = 0,05, keputsannya adalah H0 diterima
yang nantinya mempengaruhi kepatuhan dan H1 ditolak yang berarti tidak ada
penderita. hubungan atau korelasi antara variabel
Kebutuhan karbohirat yang bebas (dukungan keluarga) dengan
dianjurkan sebesar 45-65% dari variabel terikat (kepatuhan diet). Hal
kebutuhan energi total (19). Kepatuhan yang dapat bepengaruh mungkin terjadi
dari perawatan pasien sangat terjadi karena faktor lingkungan seperti
memerlukan keikutsertaani aktif dari adanya posyando, maka lebih mudah
pasien sendiri hingga tahap perawatan dalam mengakses informasi, dan juga
medis yang telah ditetapkan ssesuai pelayanan komunitas dengan melalui
dengan sistem manajemen perawatan penyuluhan, selebaran ataupun lainnya,
sehingga kepatuhan merupakan salah hal itu tentu dapat mempengaruhi
satu faktor yang berkontribusi pada terhadap bagaimana penderita bersikap
kesuksesan dan kegagalan terapi (20). yang nantinya mempengaruhi kepatuhan
Sejalan dengan penelitian Diana Novita penderita.
Sari (2015) pada 44 orang responden Notoatmojo (2007) dalam Bidari
yang dalam kategori patuh lebih banyak (2010) menjelaskan bahwa seseorang
yaitu 27 orang (61,4%) sedangkan 17 yang lama dalam menderita diabetes
orang (38,6%) dalam kategori tidak akan membentuk kemandirian kesadaran
patuh (21). Penelitian Sulistyarini & akan manajemen diabetes melitus yang
Susanti (2013) juga menyebutkan bahwa dijalani seperti manajemen diet diabetes
berdasarkan hasil dari 25 responden mellitus. Seseorang yang dalam tahap
sebagian besar yang patuh terhadap diit adaptasi tersebut, telah memiliki
yaitu sebanyak 20 responden (80%), dan motivasi dan niat di dalam dirinya yang
5 responden tidak patuh (20%) (22). tanpa dipengaruhi oleh adanya dukungan
keluarga (23). Selain itu, Niven (2002)
Tabel 8 Hubungan Dukungan Keluarga mengutarakan bahwa faktor eksternal
dengan Kepatuhan Diet Diabetes sperti keluarga yang dapat
Mellitus Di RSUD Ulin mempengaruhi bagaimana baiknya
Banjarmasin Bulan Desember
manajemen diet seseorang, sehinggga
2017 (n=53)
jika keyakinan dan sikap positif telah
Kepatuhan Diet dimiliki oleh responden, maka dukungan
keluarga tidak lagi menjadi dalam faktor
Tidak yang dominan(24). Disamping itu faktor
Variabel
Patuh (%) (%) lain juga dapat mempengaruhi penderita
diabetes melitus, yaitu faktor lingkungan
yang dengan adanya posyando, lebih
98
mudah dalam mengakses informasi, 3. Word Health Organization, Diabetes
seperti adanya pelayanan komunitas mellitus : global report of a WHO
melalui penyuluhan, selebaran ataupun study group, Geneva: World Health
lainnya, hal tersebut dapat tentu sangat Organization; 2016
dapat mempengaruhi terhadap
bagaimana penderita bersikap yang 4. Ismansyah, Ernawati R. Hubungan
nantinya mempengaruhi kepatuhan dukungan keluarga dengan
penderita (25). kepatuhan diet diabetes melitus pada
pasien piabetes melitus tipe 2,
PENUTUP Jurnal penelitian Husada Mahakam
2014;389-442.
Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah karakteristik responden sebagian 5. Susanti ML, Sulistyarini T.
besar berusia 41-60 tahun sebanyak
Dukungan keluarga meningkatkan
50,9%, berjenis kelamin perempuan
sebanyak 60,4%, dengan latar belakang kepatuhan diet pasien diabetes
SMU sebanyak 45,3%, dalam mellitus Di Ruang Rawat Inap RS.
penghasilan dibawah UMR sebanyak Baptis kediri, Jurnal 2013;6( 1)
52,8%, dengan kategori tipe keluarga
terbanyak adalah keluarga inti sebanyak 6. Smeltzer SC, Bare BG, Hinkle JL,
88,7%. Sebagian besar responden Cheever KH. Brunner & suddarth's:
penderita DM memiliki dukungan Textbook of Medical-Surgical
keluarga baik yaitu sebanyak 94,3%, Nursing 12 th
ed. Philadelphia:
sebagian besar responden berperilaku Lippincott Williams &
patuh dalam melaksanakan diet DM
yaitu sebanyak 79,2%. Ttidak ada Wilkins;2010
hubungan antara dukungan keluarga
7. Soegondo S. Prinsip dan strategi
dengan kepatuhan diet pasien DM di
RSUD Ulin Banjarmasin dengan p value edukasi diabetes. Jakarta:EGC
sebesar 0,106. 2015; 239
Disarankan bagi penelitian
selanjutnya dapat menggunakan 8. Saraswati, S. Diet sehat.
penelitian ini sebagai bahan Yogyakarta: A+Plus Book 2009
pertimbangan dan referensi untuk
melakukan penelitian dengan 9. Soegondo S. Buku ajar ilmu
memberikan edukasi terkait pengelolaan penyakit dalam: Farmakoterapi
penyakit DM. Sebaiknya peneliti pada pengendalian glikemia
selanjutnya dapat mengontrol variabel diabetes melitus Tipe 2. Pusat
pengganggu yang mempengaruhi Penerbitan Departemen Ilmu
dukungan keluarga dan perilaku diet Penyakit Dalam Fakultas
pasien.
Kedokteran Universitas Indonesia:
KEPUSTAKAAN Jakarta; 2006

10. Suprihatin PJS. Pola diit tepat


1. Suyono S. Patofisiologi diabetes
jumlah, jadwal, dan jenis terhadap
melitus. Jakarta: EGC 2015;12 kadar gula darah pasien diabetes
melitus tipe 2. Jurnal STIKES.
2. Kemenkes RI. Kementrian 2012;5(1)
Kesehatan RI, Kemenkes: Jakarta.

99
11. Brunner & Suddart. Buku ajar
keperawatan medikal bedah. 18. Yusra A. Hubungan antara
Jakarta:EGC 2002;2(8) dukungan keluarga dengan kualitas
hidup pasien diabetes melitus tipe 2
12. Hasbi M. Analisa faktor yang di poliklinik penyakit dalam rumah
berhubungan dengan kepatuhan sakit umum pusat fatmawati jakarta.
penderita diabetes melitus dalam Fakultas Ilmu Keperawatan
melakukan olahraga di Wilayah Universitas Indonesia;2010
Kerja Puskesma Praya Lombok
Tengah, Tesis, Depok: Universitas 19. Almatsier S. Penuntun diet. PT
Indonesia Fakultas Ilmu Gramedia Pustaka Utama: Jakarta;
Keperawatan Universitas 2005
Indonesia;2012
20. American Diabetes Associaton.
13. Jelantik GMG. Hubungan faktor Diagnosis and classification of
resiko umur, jenis kelamin, diabetes melitus. Diabetes Care:
kegemukan dan hipertensi dengan 2010;33:562-599
kejadian diabetes melitus tipe 2 di
21. Sari DN. Hubungan kepatuhan diet
wilayah kerja Puskesmas Mataram.
dengan kualitas hidup pada
Jurnal Kesehatan. Denpasar. Media penderita diabetes melitus di RSUD
Bina Ilmiah.2014;8(1) Dr. Prigadi Medan, Universitas
14. Purba, Isabellah, Candra. Sumatera Utara; 2015
Pengalaman ketidakpatuhan pasien
terhadap penatalaksanaan DM. 22. Niven. Psikologi kesehatan.
Universitas Indonesia dalam Jakarta:EGC ; 2002
Respiratory Universitas Sumatera 23. Notoatmodjo S. Pendidikan dan
Utara;2008 ilmu perilaku. PT Rineka Cipta:
15. Notoatmodjo . Pendidikan dan ilmu Jakarta;2003
perilaku. PT Rineka Cipta:
Jakarta;2003 24. Niven. Psikologi kesehatan.
Jakarta:EGC; 2002
16. Nwekanto CH, Nandy B, & Nwanko 25. Rahayu D. Hubungan tingkkat
BO. Factor influencing diabetes pengetahuan tentang diet dengan
management outcome among perilaku kepatuhan melaksanakan
patients attending goverment health diet pada pasien diabetes mellitus.
facilities in South East, Nigeria. Journal Universitas Muhammadiyah
Internasionational Journal of Malang.2014;4(1);11-17
Tropical Medicienc; 2010

17. Friedman MM, Bowden VR, Jones


EG. Buku ajar keperawatan
keluarga: Riset, teori, dan praktik.
Jakarta:EGC; 2010

100
101

Anda mungkin juga menyukai