BISYARAH
KUBU HAQ
Bisyarah pertama
“Sesungguhnya Allah SWT telah mengumpulkan (menyatukan dan
menyerahkan) bumi kepadaku sehingga aku bisa menyaksikan timur dan
baratnya. Sesungguhnya kekuasaan umatku darinya, dan aku dianugrahi dua
pembedaharaan yakni merah (emas) dan putih (perak)” (HR.Muslim, Ahmad,
Abu dawud, Al-tirmidzi)
Saat Rasulullah membawa misi untuk menjadikan islam sebagai rahmatan lil
alamin maka semuanya akan menjadi tanggungjawabnya nabi Muhammad
SAW. Karena misinya panjang melebihi umur Rasulullah, maka kitalah
sebagai umat terbaik dari pemimpin terbaik yang seharusnya meneruskan
misi yang Allah beri kepada Rasulullah SAW. Sesungguhnya tidak ada ummat
yang diberi tugas untuk menyampaikan risalah selain dari ummatnya
Rasulullah SAW sebagai umat terbaik.
BISYARAH
Bisyarah Kedua
“Sunguh agama islam ini akan sampai ke bumi yang dilalui oleh malam dan
siang. Allah tidak akan melewatkan seluruh kota dan pelosok desa, kecuali
memasukan agama ini ke daerah itu, denga memuliakan yang mulia dan
merendahkan yang hina. Yakni memuliakan dengan islam dan
merendahkannya dengan kekufuran”. (HR. Ibnnu Hibban)
Sehingga dari hadist ini kita paham bahwa keadilan menurut islam adalah
menempatkan sesuatu sesuai dengan kubu nya, dimana yang haq tetap
haq, dan yang bathil tetap bathil tidak terbalik ataupun saling menghinakan
KUBU BATHIL
“Nanti ketika dajjal muncul, tidak Ada 1 pun negeri yang tidak di datangi
oleh Dajjal”
Tujuannya sama adalah menyebarkan pemahaman kubu masing-masing,
sekarang tinggal pilih kubu yang mana yang hendak kita lalui dan
perjuangkan
FUTUHAT
Saad bin abi waqqash pernah berkata “Membebaskan manusia dari
penyembahan kepada sesama makhluk menuju penyembahan kepada allah
semesta. Membebaskan manusia dari dzalimnya agama-agama (isme)
menuju kepada keadilan islam, membebaskan manusia dari sempitnya
dunia, menuju luasnya akhirat (rahmat Allah)”.
JIHAD : Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu
semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya
Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (Q.S. 8:25)
Hati hati terhadap fitnah fitnah yang ada, maka salah satu meminimalisirnya adalah
dengan Ahkamul Khamsah, dimana dalam melakukan sesuatu harus melalui 5
pertimbangan ini yaitu : WAJIB, SUNNAH, MUBAH, MAKRUH, HARAM
Dan sesungguhnya mekanisme Futuhat ini bukan hanya nabi Muhammad yang harus
mengemban, karena visi dan misi yang panjang maka ini menjadi visi dan misi pada
kita selaku umatnya untuk meneruskan syiar dakwah yang dilakukan oleh rasulullah
(Q.S. 3:110 & Q.S. 3:104)
Serta atas dasar ini lah para sahabat menggencarkan dan menyebarkan islam
keseluruh dunia. Pada saat hijrah pertama kali ke habasyah, ada beberapa pengikut
yang tiba di Indonesia pada masa nabi Muhammad hidup (sekitar abad ke 7 M atau
abad 1 H)
PERJALANAN SYIAR ISLAM DI NUSANTARA
PERMULAAN
Islam masuk ke daerah barus dan dewasa ini terdapat Makam Syaikh Mahmud
dengan tinggi 1,5 m dan panjang 9 m itu sebagai simbol bahwa yang
dimakamkan adalah orang yang agung dengan manfaat yang panjang. Hingga
disebut dengan tugu 0 km sebagai penanda bahwa ini adalah awal mula islam
masuk kedalam nusantara, pada nisannya tertulis, segala sesuatu akan hancur
kecuali Allah ( 34 – 44 H di era dinasti umayyah) pada masa ini dikenal
dengan pengajaran akidah. Pada saat itu agama islam belum sepenuhnya
sempurna karena terbatasnya informasi dan jarak yang jauh, serta ayat ayat
allah yang belum turun secara sempurna.
ABAD KE-7
“Amat besar kemungkinan tidak ada orang lain tempat memasangkan raja Ta-
Cheh itu melainkan muawiyyah. Besar kemungkinan bahwa penyelidikan ke
tanah jaw aini amat rapat persangkutanya dengan usaha beliau mendirikan
armada islam. Sebab, beliaulah yang mula mula mendirikan armada Angkatan
laut dalam kekhalifahan islam" (HAMKA)
Pada masa ini pula di era utsman, Muawiyah membuat armada dan
menyebarkan agama allah ini ke china, kemudian muawiyah ke jepara untuk
membuat kapal (kalingga). Terdengarlah kabar ratu sima yang adil walaupun
ia beragama hindu, hingga anaknya pun masuk islam.
PERJALANAN SYIAR ISLAM DI NUSANTARA
JALUR PERDAGANGAN
Pada masa itu abad 7M, ada 2 jalur perdagangan besar yaitu Sriwijaya
& majapahit. Syiar dari barus nilai islam tersyiar, kemudian dari
kalingga juga datang dan menyiarkan islam. Pada akhirnya raja
sriwijaya (yang pada saat itu area kekuasaanyya kamboja, Thailand,
malaka, sumatera, jawa barat, jawa tengah) mengirimkan surat pada
muawwiyah sebagai bentuk relasi.