Anda di halaman 1dari 22

SEJARAH

PERADABAN
ISLAM
Muhammad Yani
Ismail Fauzi
Sejarah secara etimologis mempunyai arti “pohon
kehidupan”
Peradaban mempunyai dua pengertian, yaitu :
o proses menjadi berkeadaban,
o suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju

Sejarah peradaban islam diartikan sebagai


perkembangan atau kemajuan kebudayaan
islam yang terjadi pada masa lampau
{ ‫ضْ َولَ ِكن‬ِ ‫اء َواْلَر‬ ِْ ‫ن الس َم‬َْ ‫علَي ِهم بَ َر َكاتْ ِم‬ َْ ‫َولَوْ أَنْ أَه‬
َْ ‫ل القُ َرىْ آ َمنُوا َواتقَوا لَفَتَحنَا‬
َْ ُ‫اْلعراف [ } َكذبُوا فَأَخَذنَا ُهم ِب َما َكانُوا يَك ِسب‬: 96]
‫ون‬
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.(Al-A'raf:96)
1.Pondasi apa yang Rasulullah ‫ ﷺ‬bangun pertama kali
{ ‫وت ْۖ فَ ِْمن ُهم‬
َْ ‫غ‬ ُ ‫ّللا َواجتَنِبُوا الطا‬
َْ ‫ن اعبُ ُْدوا‬ ِْ َ ‫ول أ‬ًْ ‫س‬ُ ‫ل أُمةْ ر‬ ِْ ‫َولَقَدْ بَعَثنَا فِي ُك‬
ُ ‫ض فَان‬
‫ظ ُْروا‬ ُ ‫للَ ْةُ ْۖ فَ ِس‬
ْ ِ ‫يروا فِي اْلَر‬ ْ َ ‫علَي ِْه الض‬ َ ْ‫ّللاُ َو ِمن ُهم منْ َحقت‬ ْ ‫منْ َه َدى‬
َْ ‫عا ِقبَ ْةُ ال ُم َك ِذ ِب‬
‫ين‬ َْ ‫ف َك‬
َ ‫ان‬ َْ ‫النحل [ } َكي‬: 36]
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada
tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara
umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh
Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang
telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu
dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-
rasul).
 13 tahun ini dibagi dua: 10 tahun untuk
membangun pondasi SDM sambil mencari
tempat.
 3 tahun sisanya untuk menyiapkan tempat,
sebagai permulaan membangun sistem
kekuasaan.
 10 tahun yang pertama dibagi dua: 3 tahun
dakwah dari individu ke individu dan orang-
orang terdekat tanpa mengumumkan secara
terbuka konsep barunya. 7 tahun dakwah
terbuka, menyampaikan ajaran Islam yang asing
bagi masyarakat dengan semua resiko yang harus
dihadapi.
 1H: Menanamkan variabel penerapan sistem Islam
dan kekuasaan
 2H – 5H: Masa perjuangan karena reaksi musuh
Islam
 5H – 6H: Masa pertama musuh Islam mulai
menyerah satu per satu
 7H: Masa ekspansi Islam lebih luas
 8H – 11H: Masa kemenangan dengan grafik terus
meningkat
1. Khalifah Abu Bakar As-siddiq
Nama Abu Bakar adalah Abdullah bin Utsman at-Taimi, namun kun-
yahnya (Abu Bakar) lebih populer dari nama aslinya sendiri. Ia adalah
Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Ta-im
bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasyi at-Taimi.
Bertemu nasabnya dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada
kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Luai.
Masa pemerintahannya 11-13 H

• Memberantas Nabi palsu dan orang-orang


yang murtad dari islam.
• Menstabilkan kondisi negara.
• Mengumpulkan mushaf Al-Qur'an.
Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul
Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin
Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh al-Adawi. Ia dijuluki
al-Faruq.
Masa pemerintahannya 13-23 H

• Menyebarkan Islam keluar wilayah kaum


muslimin.
• Mendirikan bait al-mal.
• Membuat peraturan
• Membuat tahun Hijriyah.
Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu
asy-Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin
Murrah bin Ka’ab bin Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik
bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah
bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin Adnan
(ath-Thabaqat al-Kubra, 3: 53).

Masa pemerintahannya 23-35 H

 Melakukan penyebaran Islam keluar


wilayah kaum muslimin.
 Membuat Armada laut pertama kali.
 Mengumpulkan mushaf kedua kalinya.
1. Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H /
661-680 M)
2. Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-
683 M)
3. Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683
M)
4. Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685
M)
5. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H /
685-705 M)
6. Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-
715 M)
7. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H /
715-717 M)
8. Umar bin Abdul-Aziz (99-101 H / 717-
720 M)
9. Yazid bin Abdul-Malik (101-105 H / 720-
724 M)
10. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H /
724-743 M)
Abu al-Abbas Abdullah bin Muhammad As-Saffah,
memerintah dari tahun 750 M hingga tahun 754 M
dan merupakan pendiri Kekhalifan Dinasti
Abbasiyah dan merupakan khalifah pertama.

Abu Ja'far Al-Manshur, memerintah dari tahun 754


M hingga 775 M.

Abu Abdullah Al-Mahdi, memerintah dari tahun 775


M hingga 785 M.

Abu Muhammad Al-Hadi, memerintah dari tahun


785 M hingga 786 M.

Harun Al-Rasyid, memerintah dari tahun 786 M


hingga 809 M.

Abu Musa Al-Amin, memerintah dari tahun 809 M


hingga 813 M.

Abu Abbas Al-Ma'mun, memerintah dari tahun 813


M hingga 833 M.

Abu Ishaq Al-Mu'tasim, memerintah dari tahun 833


M hingga 842 M.

Abu Ja'far Al-Wathiq, memerintah dari tahun 842 M


hingga 847 M.
 Bersamaan dengan kecemerlangan yang dicapai di timur dinasti
Abbasiyah di Baghdad, di belahan dunia lain terdapat kejayaan
Dinasti Umayyah di Cordova. Philip K. Hitti melukiskan keduanya
sebagai “Mutiara Dunia”. Pada masa itu dua peradaban islam sangat
unggul dan berpengaruh terhadap peradaban – perdaban negara lain.
Sehingga tidak mengherankan kombinasi kejayaan keduanya yang
dicapai umat islam kala itu menjadi barometer dan ukuran
kemoderenan bagi bangsa-bangsa terutama di Eropa.

 Dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban islam, tanah
Spanyol lebih banyak dikenal dengan nama Andalusia. Andalusia
adalah nama dari bagian semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal
). Islam masuk ke Andalus pada tahun 93 H (711M) melalui jarur
Afrika utara dibawah pimpinan Tariq bin Ziyad.
Pada rentang waktu antara akhir masa kejayaan islam
dinasti Abbasiyah tahun 1000 M – 1250 M terjadi
disintegrasi baik dalam lapangan politik, kebudayaan
maupun agama. Disintegrasi tersebut menyebabkan
perpecahan umat islam semakin besar, masa inilah
yang mengubah sejarah islam dari masa kejayaan islam
ke masa kemunduran islam. Munculnya berbagai
pemberontakan dan gerakan yang ingin memisahkan
diri dari kekuasaan pusat menyebabkan semakin
lemahnya Dinasti Abbasiyah di Bagdad. Jatuhnya kota
Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan mongol bukan
saja mengakhiri kekholifahan Abbasiyah, tetapi juga
merupakan awal kemunduran politik dan peradaban
islam.
Sejarah umat islam mengalami kemajuan dan kemunduran,
layaknya sebuah roda yang selalu berputar kadang di atas
dan kadang berada dibawah, kemajuan kekuasaan islam
yang dicapai pada masa Abbasiyah, dan keruntuhannya
membuat wilayah kekuasaan islam terpecah-pecah kedalam
dinasti-dinasti kecil yang satu sama lain saling memusuhi.
Tidak berhenti di situ, beberapa peninggalan budaya dan
peradaban islam hancur akibat serangan bangsa mongol,
bahkan timur lenk menghancurkan pusat-pusat kekuasaan
islam yang lain. Dalam suasana infreoritas seperti itu,
muncul kesadaran politik umat islam secara kolektif,
kesadaran kolektif ini mengalami kemajuan dengan ditandai
oleh berdirinya tiga kerajaan besar, Usmani di Turki, Mughal
di India, dan Safawi di Persia.
Akhir abab 19, sejarah mulai mencatat bangkitnya dua gerakan yang
sangat berpengaruh di dunia muslim konterporer : (1) nasionalisme
sekuler, yang berusaha memperoleh kemerdekaan dari para
penguasa kolonial barat, dan berusaha untuk mengembangkan
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang sesuai dengan tuntutan
abad modern, dan (2) gerakan islam, yang memiliki tujuan sama
dengan nasionalisme sekuler, tetapi berbeda dalam cara bagaimana
masyarakat harus direformasikan. Gejala ini telah menimbulkan
tiga kelompok pemikir dalam masyarakat muslim, yaitu kelompok
sekularis, kelompok ini menyatakan bahwa apabila umat islam
ingin maju, maka ia harus meniru barat dalam segala hal.
Kelompok tradisionalis, kelompok ini terdiri atas para ulama
ortodok dan kalangan penduduk yang menolak segala sesuatu yang
bercorak barat. Kelompok reformis penengah di antara kelompok
sekuler dan kalangan tradisionalis.
Penguasaannya wilayahnya hingga lebih dari 1/3 belahan dunia menjadikan
islam tidak lagi sekedar negeri, tapi menjadi sebuah peradaban baru.
Hingga akhirnya perdaban-peradaban besar dunia runtuh, dan islam
tampil menjadi peradaban terkuat hingga mencapai puncak keemasannya
pada abad ke-8 hingga 13. pada puncak keemasan ini lahirlah ilmuan-
ilmuan terbaik sepanjang sejarah, yang banyak menghasilkan penemuan,
teori dan ilmu pengetahuan. Namun disayangkan pada akhirnya peradaban
islam akhirnya mengalami masa-masa penurunan. Hingga pada tahun 1924
peradabam islam pun runtuh ditandai dengan runtuhnya khilafah Turki
Utsmaniyah.
untuk tidak bermaksud bernostalgia, keunggulan umat islam sebagai
bangsa kreator, invetor, dan inovator besar dipakai sebagai dasar-dasar
kemajuan yang terjadi di Barat. Kemajuan barat yang spektakuler saat
sekarang ini tidak terlepas dari transformasi peradaban islam oleh Barat
pasca-abad pertengahan. Tapi sejarah islam tidak berhenti di sini, ia akan
terus berjalan sebagaiman eksistensi manusia di dunia ini.
• Pelanggaran Ilmuan Barat Terhadap Hak Intelektual
Ilmuan Muslim
Islam datang sebagai cahaya untuk dunia. Dengan Islam peradaban
manusia menjadi tinggi. Prinsip amanah dan kejujuran dijunjung.
Dan hak orang lain tidak dilanggar. Di masa-masa kegelapan,
manusia hidup tanpa nilai dan akhlak. Tak ada penghormatan
terhadap penemuan dan hak cipta. Sehingga orang-orang bisa
mengklaim karya orang lain demi mendapatkan materi dan
ketenaran.

Berbicara tentang kekayaan intelektual, ulama dan ilmuan muslim


adalah orang-orang yang banyak dizalimi dalam hal ini. Penemuan
mereka dicuri. Hasil karya dan temuan mereka diklaim, dikaitkan
dengan ilmuan Barat yang lahir puluhan bahkan ratusan tahun
setelah mereka.
 Temuan Ibnu Nafis Tentang Sirkulasi Darah
• Ia merupakan orang pertama yang menggambarkan sirkulasi darah
pulmonal. Hal ini ia catat dalam bukunya Syarah Tasyrih al-Qanun. Fakta
ini tersembunyi selama berabad-abad. Tiga abad setelah wafatnya Ibnu
Nafis, penemuan ini dikaitkan kepada seorang dokter Inggris, William
Harvey. Klaim ini terus berlangsung hingga Dr. Muhyiddin ath-Thawi dari
Mesir mengungkap fakta yang sebenarnya.
 Hukum Gerak yang diklaim sebagai temuan Newton
• Terungkap kemudian bahwa hukum ini ditemukan oleh dua orang ilmuan
timur: Ibnu Sina dan Habatullah bin Malka. Abul Barakat Habatullah bin
Ali bin Malka al-Baladi. Ia wafat pada tahun 560 H / 1165 M. seorang dokter
yang tinggal di Baghdad ini awalnya seorang Yahudi, kemudian memeluk
Islam di akhir hayatnya. Ia seorang pegawai Khalifah al-Mustanjid Billah al-
Abbasi. Lebih lanjut tentang dirinya bisa dirujuk dalam ‘Uyun al-Anba oleh
Ibnu Abi Ushaibi’ah 2: 313/316 dan al-A’lam oleh az-Zarkali 8/74.
www.KisahMuslim.com
https://brainly.co.id
https://intinebelajar.blogspot.com
Kapita selekta pendidikan agama

Anda mungkin juga menyukai