PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhan pangan. Salah satu hasil Sumber Daya Alam di Indonesia adalah
minyak goreng.
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau
lemak hewan yang dimurnikan dan dimurnikan yang memiliki bentuk cair
dalam suhu ruangan dan biasanya digunakan untuk memasak. Minyak goreng
minyak goreng diproduksi dari minyak kelapa sawit dalam skala besar.
1
“Minyak Goreng.” (http://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Minyak-Goreng_97649_ p2k-
unkris.html) diakses pada 26 Februari 2022 pukul 08.08
1
Hingga tahun 2010 diperkirakan produksi minyak sawit mencapai lebih dari 3
kelangkaan bahan pangan, salah satunya adalah minyak goreng. Hal tersebut
usaha yang melakukan penimbunan minyak goreng dan akan dijual kembali
Hal ini terjadi karena pelaku usaha yang mengambil keuntungan dengan
dua macam jalan, yaitu pertama dengan jalan menimbun barang untuk di jual
dengan harga yang lebih tinggi, disaat orang-orang sedang mencari bahan
beberapa saja yang diminta, kendati sangat tinggi dan melewati batas
2
Noriko et al., “Analisis Penggunaan Dan Syarat Mutu Minyak Goreng Pada Penjaja Makanan
Di Food Court UAI,” hlm. 13.
2
kewajaran.3 Kedua, dengan jalan menyimpan stok bahan kebutuhan bahan
pokok selama mungkin pada saat terjadi bencana yang tak diharapkan, dan
perbuatan ini merupakan suatu perbuatan kejahatan dalam aspek ekonomi, dan
hal ini sangat berdampak bagi konsumen dalam pemenuhan kebutuhan pokok
bahan kebutuhan pokok untuk menyimpan dan menaikkan harga tidak dapat
dibenarkan.4
bahan kebutuhan pokok dan tentunya akan merugikan salah satu pihak.
3
Asyari, EKONOMI ISLAM PERSPEKTIF TAFSIR (Studi Tafsir Tematis Ayat-
Ayat Ekonomi Dalam Al Qur’an), 210:hlm. 70.
4
Ibid
5
Hafidhuddin, Agar Harta Berkah Dan Bertambah. hlm 58-59.
3
masyarakat atau konsumen mengalami kerugian akibat permainan harga.
adalah hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
lebih mahal.
adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual dalam era demokrasi
kepastian atas barang dan/atau jasa yang diperoleh dari perdagangan tanpa
c. bahwa semakin terbukanya pasar nasional sebagai akibat dari proses globalisasi
4
kepastian atas mutu, jumlah dan keamanan barang dan/atau jasa yang
diperolehnya di pasar;6
Adalah
melindungi diri
mendapatkan informasi
berusaha
6
Konsiderans huruf a, huruf b, hurufc Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen
5
f. meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan
dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah secara umum tidak
banyak oknum nakal yang menjual minyak goreng dengan harga yang tidak
sesuai dengan harga yang sudah di tetapkan oleh pemerintah yang di mana hal
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai konsidi dan
6
e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
lainnya
Indonesia belakangan ini, salah satu contoh kasus penimbunan minyak goreng
(Mendag) Zulkifli Hasan menemukan adanya 555 ribu liter atau 500 ton
Minyakita yang ditiimbun di gudang milik PT Bina Karya Prima (PT BKP) di
Zulhas mengatakan, ratusan ribu liter Minyakita itu sudah diproduksi sejak
7
Channel 9,” Kegep Timbun 500 Ton Migor, Ini Penjelasan PT BKP.”
(https://channel9.id/kegep-timbun-500-ton-migor-ini-penjelasan-pt-bkp/) di akses
pada tanggal 8 maret 2023 pukul 17.00
7
B. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
C. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
yang berlaku
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
diperdagangkan
perjanjian
8
B. Permasalahan
sebagai berikut:
PRIMA ?
1. Tujuan Penelitian
perlindungan konsumen.
2. Manfaat Penelitian
9
konsumen. Menambah pengetahuan mengenai tanggung jawab hukum
usahanya.
saran dari hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah yang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
10
A. Pengertian perlindungan hukum
1. Perlindungan hukum
hak konsumen dari suatu hal yang berakibat adanya pengabaian hak-hak
dari perbuatan yang sesuka hati oleh penguasa yang bertentangan dengan
ketentraman. 9
perlindungan akan hak asasi manusia yang dirugikan orang lain yang
8
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Bagi Rakyat di Indonesia, Surabaya : PT.Bina Ilmu, 1987,
hlm 1-2.
9
Setiono, Rule of Law(Supremasi Hukum), Surakarta; Magister Ilmu Hukum Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2004, hlm 3.
10
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Cetakan ke-V, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hlm 53
11
dengan konsumen berarti perlindungan hukum terhadap hak-hak
perundang undangan.
suatu pelanggaran 11
11
Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia,
Surakarta; Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret, 2003, hlm 14.
12
Adanya keberatan ini bertujuan sebagai sarana pencegahan
B. Konsep Penimbunan
1. Definisi Penimbunan
13
suatu barang. Kata benda atau kelas kata benda memberikan makna
diobjektifkan.12
Dasar dan pedoman sistem hukum suatu negara diatur oleh hukum
suatu negara:
14
Dalam penelitian ini dikatakan bahwa penimbunan adalah
perbuatan ilegal yang dapat melalui pengecer berupa penimbunan
minyak goreng yang terjadi di tanah Indonesia dan melakukan
penimbunan di gudang dan menjualnya kembali dipasaran dengan
harga yang relatif tinggi. Jika hal ini terjadi, penimbunan atau bahkan
monopoli mungkin dapat mencegah kekelangkaan menyebar ke
seluruh masyarakat, sehingga sulit bagi masyarakat setempat untuk
mendapatkannya.
14
Undang-Undang No. 17 Tahun 1951 tentang Penimbunan Barang-Barang Penting
15
b. Undang- Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan 15
perdagangan barang.”
15
Undang- Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
16
Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 Tentang Larangan Melakukan Penimbunan Atau
Penyimpanan Pangan Dan Barang Kebutuhan Pokok
16
mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau
mengubah bentuk pangan.”
e. Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang “Larangan
monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.”
yang diberikan oleh hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum
adalah berbagai upaya hukum yang harus diberikan oleh aparat penegak
hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik
17
dengan menyerasikan hubungan nilainilai dan kaidah-kaidah yang
manusia.17
Besar Bahasa Indonesia arti kata consumer yaitu pemakai atau konsumen.
didefinisikan sebagai “Setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
untuk diperdagangkan”18.
Menurut Philip Kotler konsumen adalah semua individu dan rumah tangga
individu atau kelompok yang menjadi pembeli atau pemakai akhir dari
18
memperhatikan apabila ia berasal dari pedagang, pemasok, produsen
pribadi atau publik, atau apakah ia berbuat sendiri ataukah secara kolektif.
distributor, pengecer.
19
melindungi keberadaan konsumen. Dalam hal ini perlindungan
konsumen .19
1. Hak konsumen
dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi
19
Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen Di Indonesia, Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2006, hlm 68.
20
Sudikno Mertokusumo, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, Bandung: Citra
Aditya Bakti, 1993, hlm 35.
21
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen
20
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif;
perundangundangan lainnya.
sebagai berikut:22
3. Kewajiban Konsumen
hukum kepada subjek hukum adalah beban yang diberikan oleh hukum
22
Mariam Badrulzaman, Pembentukan Hukum Nasional dan Permasalahannya,
Jakarta: Alumni,
1981, hlm 45
21
kepada subyek hukum. Misalnya kewajiban seseorang untuk
usaha.
23
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Yogyakarta :
liberty, 2005, hlm 42.
22
saja akan merugikan khalayak umum, dan secara tidak
tersebut :
23
pengaturannya mengarah pada konsumen dan pelaku usaha. Bisa dilihat
Perdata;
Hukum Pidana;
Hukum Dagang.
perlindungan konsumen :
tentang
diundangkan
24
UU No.16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun, beserta PP No. 4
organiknya.
1964 tentang
Standar Industri.
25
5. Masa tahun 1974 hingga sekarang
masyarakat.24
Perdagangan RI.
26
(Lemlit) Universitas Indonesia namun pada kenyataan
27
2. Subjek yang terlibat dalam perlindungan konsumen adalah
28
64 UUPK yang menyatakan bahwa segala ketentuan peraturan
Barang.
27
Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen
29
perlindungan konsumen. Undang-undang baru yang muncul setelah
diberlakukannya UUPK
Keuangan.
aturan hukum. Dari satu asas hukum dapat melahirkan lebih dari
30
Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan,
kepastian hukum.
31
5. Asas kepastian hukum dimaksud agar baik pelaku usaha maupun
kepastian hukum
konsumen;
32
atau keadaan yang akan diwujudkan. Oleh karena itu, tujuan
konsumen.
secara serempak. 29
29
Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan
Konsumen, Bandar
Lampung: Universitas lampung, 2007,hal. 40-41
33
30
kesejahteraan masyarakat. barang kebutuhan pokok merupakan
waktu tertentu, dengan mutu yang baik serta harga yang terjangkau
Kebutuhan
a) Beras;
c) Cabe;
30
Pasal 1 angka (1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015
Tentang Penetapan Dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok Dan Barang
Penting.
31
Pasal 1 angka (2) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015
Tentang Penetapan Dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok Dan Barang
Penting.
34
d) Bawang merah.
a) Gula;
b) Minyak goreng;
c) Tepung terigu.
a) Daging sapi;
tongkol/tuna/cakalang.
2. Pupuk;
4. Triplek;
5. Semen;
7. Baja ringan
35
Minyak goreng adalah bahan pangan dengan komposisi utama
merupakan campuran dari ester asam lemak dengan gliserol. Jenis minyak
Minyak goreng jenis ini mengandung sekitar 80 % asam lemak tak jenuh
penting, karena minyak dan lemak memiliki titik didih yang tinggi (sekitar
32
Ramdja, Febrina, and Krisdianto, “Pemurnian Minyak Jelantah Menggunakan Ampas
Tebu Sebagai Adsorben,” hlm. 9.
36
minyak goreng rata-rata harian adalah 49,05 g/kap, tetapi jumlah ini tidak
panjang untuk disajikan atau kehadiran sisa saat memesan minyak goreng
pasaran.
oleh alam, yang dapat bersumber dari bahan nabati atau hewani. Dalam
37
1. Biji-bijian palawija: minyak jagung, biji kapas, kacang,
sawit;
oleostearin, oleo oil dari oleo stock, lemak babi, dan mutton
tallow;
a) Minyak Kelapa
dari 90% asam lemak jenuh dan 10% asam lemak tidak
jenuh.34
34
“Jangan Salah Menggoreng, Kenali 5 Jenis Minyak Dan Perbedaannya.”
(https://www.boladeli.id/id/bolainspirasi/jangan-salah-menggoreng-kenali-5-jenis-minyak-dan-
perbedaannya) diakses pada tanggal 26 September2023 pukul 13.08
38
Salah satu sumber minyak nabati yang dapat digunakan
Palm Oil (CPO) dan inti kelapa sawit yang dikenal dengan
c) Minyak Kedelai
d) Minyak Jagung
dengan pelarut.
39
Subsidi adalah bantuan uang atau komoditas, perkumpulan
Milton H. Spencer dan Orley M. Amos, Jr. dalam bukunya yang berjudul
dalam suatu perusahaan atau rumah tangga agar mencapai suatu tujuan
Bentuk dari subsidi yaitu Profit Loss dan Cost loss Dalam Profit
dalam harga jual atau manfaat yang diberikan oleh produk dengan harga
tersebut. Jadi, subsidi dalam Profit Loss, adalah bentuk penyamaan harga
jual dan dan harga pokok yang menutupi selisih dari untung rugi
produsen. Sedangkan Cost Loss, harga jual tidak berdasarkan pada harga
40
untuk menutupi selisih harga termasuk PPN. Penyalurannya pun akan
commerce.
karena itu, praktik bisnis semacam ini akan menimbulkan mudharat yang
36
Andrean W Finaka ,Disubsidi Harga Minyak Goreng Kemasan Bisa Rp 14000/Liter,
www.indonesiabaik.id, Di Upload Pada 28 september 2023.Pukul 21:23 WIB
41
bahwa pelaku usaha dilarang menyimpan barang kebutuhan pokok
dan/atau barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat terjadi
macam, yaitu;
a. Sanksi administrasi
b. Sanksi Pidana
Sanksi pidana adalah Sanksi Pidana yang diberikan ketika
seseorang melakukan perbuatan melanggar ketentuan yang
ada dalam undang-undang pangan dalam dua keadaan yang
berbeda satu sama lain. Jika pangan itu diledakkan atau
diperluas melebihi jumlah maksimum yang diperlukan untuk
menghasilkan keuntungan, ini memenuhi syarat sebagai
sanksi pidana penjara yang telah ada selama tujuh tahun atau
lebih, atau lebih dari 100.000.000.000,00 (seratus juta
rupiah).37 Selanjutnya, apabila pelaku usaha menimbun
ketika terjadi kelangkaan, gejolak harga, dan/atau hambatan
lalu lintas perdagangan barang, maka dikenakan sanksi
37
Undang-Undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan Dengan Ancaman Hukuman 7 tahun
penjara
42
pidana terdapat dalam undang-undang No 7 tahun 2014
tentang perdagangan, maka pelaku usaha diancam dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 50.000.000.000.00 (lima puluh miliar
rupiah).38
penting, dan juga terdapat dalam pasal 2 ayat (1) yang berbunyi oleh materi
ayat(1): Oleh menteri atau pegawai yang dikuasakan olehnya dapat diberikan
pasal 2 dan 3 undang-undang ini, serta mencoba atau ikut serta dalam
pelanggaran, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan
denda seratus ribu rupiah, atau salah satu dari hukuman tersebut.
diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun dan denda Rp 100
miliar.
38
Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan Dengan Ancaman Pidana 5 (Lima)
Tahun
43
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
suatu hal yang terdapat dalam ilmu hukum untuk dapat mencari
44
mencari solusi atas permasalahan agar diketahui hal apa yang
seharusnya dilakukan.
1. Jenis Penelitian
2. Sifat Penelitian
41
Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djamiati, Argumentasi Hukum, (Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 2005), hal. 1.
45
Sumber bahan hukum sekunder dan primer digunakan sebagai
dibaha
B. Sistematika Penulisan
46
Sistematika ini terdiri dari 5 (lima) bab, yang akan diuraikan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
penulisan
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang data hasil penelitian yang
BAB V PENUTUP
47
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan sebagai
BAB 4
PEMBAHASAN
Goreng
berada dalam posisi lemah atau tidak seimbang bila di bandingkan dengan
pelaku usaha dan hanya menjadi alat dalam aktivitas bisnis untuk
konsumen dari perbuatan pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab dengan
48
baik didalam negeri maupun diluar negeri. Hukum perlindungan konsumen
ialah upaya konkrit yang dilakukan pemerintah dan negara untuk melindungi
konsumen sesuai amanah dari konsepsi negara yang termuat dalam Konstitusi
dalam tata hukum nasional tidak bisa diragukan lagi. Kedudukan hukum
yang mengatur hak dan kewajiban konsumen dan produsen yang timbul
konsumen.44
pokok, diantaranya ialah hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan serta hak untuk diperlakukan atau
42
Fibrianti and Hidayat, “Pendidikan Konsumen Kepada Warga Desa Jetis Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang Terhadap Peran Lembaga Perlindungan Konsumen,” hlm 7
43
Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen, hlm. 25.
44
“Perlindungan Konsumen Aman Oleh UU Perlindungan Konsumen.”
(https://www.dslalawfirm.com/id/perlindungan-konsumen/) diakses pada tanggal 26 September
2023 pukul 14.38
49
dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. Dari hak ini sudah
sesuai harga di pasar. Selanjutnya, hak atas informasi yang benar, jelas, dan
Dari hak ini, semestinya pelaku usaha memberikan informasi yang benar
hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan. Dari hak ini, sudah jelas bahwa pemerintah berperan besar
dilakukan oleh para pelaku usaha yang bertujuan untuk menguasai sektor
pasar.
ialah dilarang dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Pengaruh terbesar
45
Pasaribu, Op.cit, hlm. 78
46
Pasaribu, Op.cit, hlm. 93
50
pedagang ialah tidak terpenuhinya bahan kebutuhan pokok disertai tidak
47
Pasaribu, Op.cit, hlm. 84
48
Muchsin, “Perlindungan Dan Kepastian Hukum Bagi Investor Di Indonesia,” hlm. 20.
51
normal dan masyarakat selaku konsumen tidak mengalami
Barang Penting.
52
disesuaikan seberapa besar kerugian yang ditimbulkan terhadap
konsumen.49
Perdagangan.50
dalam Pasal 46 ayat (1) huruf (b) dan (d), berbunyi : “Gugatan atas
49
Muchsin, Ibid hlm. 20
50
Pasaribu, Op.cit hlm. 97
53
konsumen yang mempunyai kepentingan yang sama; pemerintah
51
Ibid, hlm. 98
52
Rosmawati, Pokok-Pokok Hukum Perlindungan Konsumen, hlm. 35.
54
dimana memiliki sebuah hukum yang telah dijelaskan pada UUPK pada pasal
asas keamanan, asas keselamatan dan asas kepastian hukum, pada asas
pemakai.53
Adanya suatu hak dan kewajiban bagi para konsumen dan negara dapat
53
Widi dan Mira Erlinawati, “Implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Bisnis Online.Jurnal Serambi Hukum Vol.11 No.1 .
(2017). hlm 27-40”.
55
Menurut pendapat oleh Pasaribu (2020: 46) menjelaskan bahwa pada
sebuah rumusan yang memiliki suatu kepentingan bagi para konsumen yang
individu.
5. Ketersediaan berbagai cara dan upaya untuk melakukan ganti rugi dengan
54
Pasaribu, Nur Cahya. Perlindungan Hukum Bagi Konsumen, Skripsi. Medan: Universitas
Sumatera Utara 2020, hal 46
55
Shidarta. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2006, hlm 1-172”.
56
Pada dasarnya kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi sendiri tidak
dapat lepas dari peran para pelaku usaha dan konsumen. Konsumen
tanpa adanya konsumen maka usaha yang dilakukan tidak akan berhasil.
Namun disisi lain banyak pelaku usaha yang menganggap remeh keberadaan
1. Konsumen
atau jasa, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan
orang lain.
orang lain.
2. Pelaku usaha
Pelaku usaha sering diartikan sebagai pengusaha barang dan jasa, dalam
“Pelaku usaha adalah setiap perseorangan atau badan usaha, baik yang
57
berbentuk badan hukum maupun bukan yang didirikan dan berkedudukan
Adanya hak dalam memberikan keamanan (the right to safety), adanya hak
yang dapat memberikan informasi, hak dapat memilih, dan hak dapat di
Hak Konsumen
bahwa hak adalah suatu tuntutan yang pemenuhannya dilindungi oleh hukum.
58
A. Hak dan kenyamanan, asas keamanan dan asas keselamatan ketika
suatu nilai/nominal tukar yang sesuai dengan keadaan dan adanya jaminan
D. Hak adanya suatu informasi yang telah dibenarkan, valid, dan akurat
perlindungan konsumen.
pada konsumen.
H. Hak melakukan pelayanan secara benar dan jujur sehingga tidak dianggap
diskiriminatif.
sehingga barang atau jasa tersebut dapa diterima dengan baik sesuai adanya
59
J. Hak yang akan mengatur sebuah ketentuan peraturan yang ada pada suatu
perundang-undangan.57
Kewajiban Konsumen
memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak
tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa oleh yang berkepentingan. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu
yang tidak dapat dipisahkan, kedua hal ini sangatlah penting untuk diingat dan
yaitu:
kesepakatan
57
Hamid, Abdul Haris. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, CV Sah Media,
Makasar, 2017, hlm 1-268
60
E. Adanya suatu hak dan kewajiban yang akan dilakukan oleh konsumen
perdagangkan.
c. Hak yang dapat dilakukan untuk melakukan suatu pembelaan kepada para
e. Hak yang dapat mengatur segala hal sesuai dengan ketentuan pada
perundang-undangan.
58
Shofie, Zulham. Hukum Perlindungan Konsumen, Kencana, Jakarta, 2013. hlm 1-268.
61
a. Memiliki segala niat/iktikad yang baik dengan melakukan segala hal kegiatan
usaha.
perdagangkan.
Konsumen
59
Ahmad Miruidan Sutarman. Hukum Perlindungan Konsumen, Deepublish, Yogyakarta,
(2019), hlm 21-150.
62
Berdasarkan subtansi pasal 19 diketahui bahwa tanggung jawab pelaku
usaha meliputi:
Pasal 19
uang atau pengembalian barang dan atau jasa pemberian santunan yang
4. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak
kegiatan pelaku usaha yang telah dijelaskan pada bab 4 UUPK, dimulai pada
pasal 8 sampai dengan 17. Adanya sebuah ketentuannya pada pasal 8 UUPK
63
bidang pabrik dan distribusi yang ada di negara indonesia. Adanya larangan
b. Belum sesuai terhadap berat atau bersih atau netto dengan jumlah
tersebut.
digunakan.
e. Belum sesuai dengan kondisi dari suatu kualitas yang ada pada
barang/jasa tersebut.
barang/jasa tersebut.60
60
Handono, Adi. Perlindungan Bagi Informasi Iklan Barang dan Jasa Yang Menyesatkan.
Skripsi: Universitas Jember, 2011, hlm 1-144..
64
g. Tidak memberikan pencantumkan tanggal pada jangka dan waktu
Eceran Tertinggi.
61
Yusri, Muhammad. Kajian UndangUndang Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif
Hukum Islam. Jurnal Justisia Ekonomika.Volume 3 Nomor 1,(2019). 1-15.
65
Masyarakat yang berada pada situasi yang membutuhkan adanya
dapat digunakan maka terdapat jaminan pada ketersediaan bahan pokok yang
dibutuhkan masyarakat.
berikut :
konsumen.
66
e. Menerima segala bentuk yang berkaitan dengan pengaduan pada
kebutuhan konsumen.62
kepentingan yang sama”. Gugatan ini bisa diajukan oleh konsumen yang
hari semakin meluas terlebih lagi dapat melintasi batas-batas wilayah suatu
67
jasa yang beredar didalam kebutuhan masyarakat. Keadaan seperti ini
maupun jasa yang terjadi di seluruh dunia melalui peralihan hak kepemilikan
di bidang Perdagangan.
penimbunan. Hal ini dapat dikenakan sanksi. Sanksi adalah sebuah hukuman
64
Whilantio and Olivia, “PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PELAKU
USAHA YANG TIDAK MENGGUNAKAN KARTU GARANSI BERBAHASA INDONESIA
BERDASARKAN PASAL 2 PERMENDAG NOMOR 19 TAHUN 2009 DAN UNDANG-
UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999,” hlm. 15.
68
kejahatan tersebut, namun tidak jarang bahwa sanksi pidana diciptakan
ada pihak-pihak yang diduga menyimpan dalam jumlah besar, dengan tidak
kebutuhan pokok dan/atau Barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu
pada saat terjadi kelangkaan Barang, gejolak harga, dan/atau hambatan lalu
dan/atau Barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat
Perdagangan Barang.
pokok dan/atau Barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu jika
69
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyimpanan Barang kebutuhan
Presiden.
Oleh sebab itu, kepemimpinan pemerintah saat ini menjadi sangat penting
resmi Rp 14.000 per liter mulai 19 Januari 2022 berdasarkan penetapan dari
kejahatan dengan menimbun minyak goreng yang dilakukan oleh para pelaku
bisnis.
kelangkaan minyak goreng yang dilakukan oleh seseorang atau pelaku usaha
65
“Pemerintah Berlakukan Minyak Goreng Satu Harga.”
(https://investor.id/business/278988/pemerintahberlakukannbspminyak-goreng-satu-harga) diakses
pada tanggal 26 September 2023 pukul 13.24
70
Jenis Barang Kebutuhan Pokok dalam Pasal 2 ayat (6) huruf a Perpres No.
tahu dan tempe, cabe, bawang merah), Barang Kebutuhan Pokok hasil
industri (gula, minyak goreng, tepung terigu), Barang Kebutuhan Pokok hasil
peternakan dan perikanan (daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras,
Benih yaitu benih padi, jagung, dan kedelai, pupuk, gas elpiji 3 (tiga)
Dari jenis-jenis barang kebutuhan pokok dan barang penting yang telah
larangan ini diatur didalam Pasal 107 UndangUndang Nomor 7 Tahun 2014
Barang penting dalam jumlah dan waktu tertentu pada saat terjadi
71
kelangkaan Barang, gejolak harga, dan/atau hambatan lalu lintas
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana
sanksi administratif.
a. denda;
72
b. penghentian sementara dari kegiatan,
c. pencabutan izin.
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
73
ayat (1) jo. Pasal 107 UU Perdagangan, Pasal 53 UU Pangan, dan Pasal 11
lambat 21 jam kerja hari terhitung sejak gugatan diterima, diikuti dengan
pelaksanaan putusan.
yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut bukan hanya tugas pemerintah
dan aparat penegak hukum tetapi juga tugas kita semua untuk kepentingan
74
bersama. Harapannya, masyarakat lebih sensitif untuk tidak memanfaatkan
nilai-nilai kemanusiaan.
B. Saran
harganya
memberikan produk yang sesuai dengan harga pasaran saat ini agar
75
76