Anda di halaman 1dari 3

NASKAH DRAMA SEJARAH

TEMA: “PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN”


Oleh: XDKV3

Perumusan naskah proklamasi dimulai dari datangnya bung karno, bung


hatta, achmad soebardjo dan para golongan muda, ke kediaman laksamana
maeda

Soekarno: “permisi,permisi”
Istri Laksamana Maeda: “ya?, ada perlu apa?”
soekarno: “kami perlu bertemu dengan laksamana maeda”
Istri Laksamana Maeda: “baik sebentar saya panggilkan bapak dulu”
Laksamana Maeda: “Selamat Malam, ada apa bung?”
Soekarno: “Maaf menggangu malam nya laksamana, jadi kami perlu tempat
yang aman untuk membahas proklamasi kemerdekaan yang akan
dilaksanakan esok hari”
Laksamana Maeda: “oh, benarkah? kalo begitu silahkan masuk”
Laksamana Maeda: “silahkan duduk”
Laksamana Maeda: “sebenarnya saya turut senang atas kabar itu,akhirnya
indonesia bisa merdeka setelah sekian lama, jadi
silahkan pergunakan apa saja yang dibutuhkan”
Achmad Soebarjo: “terimakasih banyak laksamana, apakah ada pena dan
kertas?”
Laksamana Maeda: “Oh, ada. tunggu sebentar”
Laksamana Maeda: “tolong ambilkan ambilkan pena dan kertas ya”
Istri Laksamana Maeda: /mengambil pena dan kertas
Istri Laksamana Maeda: “Ini silahkan”

Mereka pun mulai merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan yang akan


dibacakan esok hari. Bung Hatta dan Achmad Soebardjo menyampaikan
pemikirannya secara lisan, Sedangkan Bung Karno bertindak sebagai
penulis konsep naskah proklamasi tersebut serta Sayuti Melik sebagai
orang yang mengetik naskahnya.

Setelah Naskah selesai dibuat, semua orang yang hadir meninggalkan


kediaman laksamana maeda.

Soekarno: “Alhamdulillah, persiapan proklamasi untuk esok hari cukup


lancar”
Soekarno: “terimakasih ya fatmawati, karena.. sudah menemani di masa
masa sulit ini”
Fatmawati: “Iyaa… sama sama, saya juga senang bisa menemani”
Soekarno: “Oh iya, Saya ada bawa kain”
Soekarno: “kain merah putih ini, yang akan menjadi bendera indonesia
nantinya”
Soekarno: “jadi… saya minta tolong untuk kamu menjahitkan kain ini”
Fatmawati: “Apakah tidak masalah jika saya yang menjahit?”
Soekarno: “ngga masalah… jadi tolong yaa…?
Fatmawati: “Ya sudah, baik akan saya jahit”
Soekarno: “terimakasih fatmawati”

Setelah semua persiapan telah selesai pada pagi hari tanggal 17


Agustus 1945, di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56
(sekarang Jl. Proklamasi No.1),Soekarno memberikan bendera merah putih
yang dibuat Fatmawati kepada Triputri untuk dikabarkan setelah
proklamasi nantinya.

Soekarno: “triputri, tolong kau kibarkan bendera ini nanti, sebagai


tanda kita menjadi bangsa”
Triputri: “baik bung, akan saya kibarkan bendera ini”
Soekarno: “baiklah, laksanakan!”

Acara Proklamasi dimulai Pukul 10 pagi, Soekarno membacakan teks


Proklamasi dan pidato singkat setelahnya, serta dilanjutkan pengibaran
bendera merah putih dengan sikap hormat dan menyanyikan lagu indonesia
raya karya W.R Supratman

Soekarno: “Saudara-saudara sekalian! Saya telah meminta saudara


saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa maha
penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita
bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air
kita. Bahkan beratus-ratus tahun! Gelombangnya aksi kita
untuk mencapai kemerdekaan kita untuk ada naiknya dan
turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju cita-cita. Juga di
zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan
nasional tidak berhenti-henti. Di dalam zaman Jepang ini,
tampaknya saja kita menyandarkan diri kita kepada mereka.
Tetapi pada hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita
sendiri, tetap kita percaya kepada kekuatan sendiri.
Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib
bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri,
akan dapat berdiri dengan kuatnya. Saudara-saudara! Dengan
ini kami nyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah
proklamasi kami:
Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan


Indonesia. Hal-hal mengenai pemeindahan kekuasaan dan
lain-lain diselenggaraan dengan cara saksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945


Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno-Hatta

Demikianlah saudara-saudara!Kita sekarang telah merdeka!


Tidak ada suatu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita
dan bangsa kita. Mulai saat ini kita menyusun negara kita!
Negara merdeka, negara republik Indonesia merdeka, kekal
dan abadi. Insyaa Allah Tuhan memberkati kemerdekaan kita
itu. Kemudian, bendera Merah Putih, yang dijahit oleh Ibu
Fatmawati, dikibarkan oleh seorang prajurit PETA bernama
Latief Hendraningrat yang dibantu oleh Soepardjo dan
seorang pemudi yang membawa nampan berisi bendera Merah
Putih. Setelah bendera berkibar, lagu Indonesia Raya
dinyanyikan oleh semua hadirin”

Anda mungkin juga menyukai