Anda di halaman 1dari 3

‫ِت‬ ‫ِب‬ ‫َّل‬ ‫ِل ِد‬ ‫ِل‬ ‫ِلَّلِه َّلِذ‬

‫اْلَحْم ُد ا ي َه َد اَنا َه َذ ا َو َما ُك َّنا َنْهَت َي َلْو اَل َأْن َه َد اَنا ال ُه َلَق ْد َج اَءْت ُرُس ُل َر ِّبَن ا اْلَح ِّق َو ُنوُدوا َأْن ْلُك ُم‬
‫ِا ِا‬
‫ َو َاْش َه ُد َاَّن ُمَح َّم ًد َعْب ُدُه‬،‫اْلَج َّن ُة ُأوِر ْثُتُم وَه ا ِبَم ا ُك ْنُتْم َتْع َم ُل وَن َاْش َه ُد َاْن اۤل ٰل َه اَّل اُهلل َو اْح َدُه اَل َش ِر ْيَك َل ُه‬
‫ اَل َنِبَّي َبْعَدُه‬،‫َو َرُسْو ُلُه‬.
Hadirin jamaah shalat subuh yang di Rahmati Allah.
Ummat Islam adalah ummat yang murni dan suci dalam perkara akidah, ibadah dan muamalah. Nabi
shallallahu'alaihiwasallam melarang hal-hal yang dapat membangkitkan amarah serta menimbulkan
permusuhan dan kebencian. Beliau bersabda: "Janganlah kalian saling bermusuhan, saling iri, saling
membelakangi, dan janganlah kalian saling memutuskan hubungan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah
yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim untuk memutuskan hubungan dengan saudaranya lebih
dari tiga hari". (H.R Muslim)
Ketika Nabi shallallahu'alaihiwasallam ditanya manusia yang paling utama, beliau menjawab: "Setiap
orang yang makhmul al-qalb dan shaduq al-lisan (sangat benar ucapannya). Para shahabat lalu bertanya:
Kami mengetahui tentang Shaduqul lisan, akan tetapi apa maksud dari makhmul al-qalb ? Maka beliau
menjawab: Yaitu orang yang bertakwa lagi bersih (jiwanya), tidak mempunyai dosa, kedzaliman, dendam,
maupun rasa iri dengki". (H.R Ibnu Majah).
Sesungguhnya yang menjadi patokan dalam syariat adalah apa yang ada di dalam hati. Dan bahwasanya
keselamatan di hari akhirat kelak tergantung kepada apa yang ada di hati manusia. Jika seseorang memiliki
hati yang bersih, maka dia akan selamat pada hari kiamat kelak. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala
telah menjelaskan hal ini dalam Al-Qur’an, bahwasanya yang selamat pada hari kiamat kelak adalah yang
memiliki hati yang bersih. Allah berfirman:

‫﴾ ِإاَّل َمْن َأَتى الَّلـَه ِبَق ْلٍب َس ِليٍم‬٨٨﴿ ‫َيْو َم اَل َينَف ُع َم اٌل َو اَل َبُنوَن‬

“(yaitu) dihari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati
yang bersih,” (QS. Asy-Syu’ara[26]: 88-89)
Jika kita telah mengetahui bahwasanya keselamatan adalah dengan hati yang bersih, dan jika kita ingin
selamat, maka tidak ada jalan lain kecuali kita harus berusaha membersihkan hati kita. Hati yang bersih
yang dimiliki oleh seorang, itulah yang menyelamatkan dia pada hari kiamat kelak. Yang menjadi
perhatian Allah pada hari kiamat kelak adalah amalanmu, bagaimana hatimu. Kata Allah Subhanahu wa
Ta’ala, “Yang selamat pada hari tersebut adalah yang bertemu dengan Allah dengan membawa hati yang
bersih.”
Oleh karenanya ayat ini selalu kita ingat-ingat.

‫﴾ ِإاَّل َمْن َأَتى الَّلـَه ِبَق ْلٍب َس ِليٍم‬٨٨﴿ ‫َيْو َم اَل َينَف ُع َم اٌل َو اَل َبُنوَن‬

“(yaitu) dihari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati
yang bersih,” (QS. Asy-Syu’ara[26]: 88-89)
Dan jika kita telah mengetahui bahwasanya perkaranya begitu luar biasa berkaitan dengan hati, maka
hendaknya setiap kita selalu memperhatikan kondisi hatinya. Kenapa? Karena hati mudah terpengaruh,
dengan sedikit pengaruh pun bisa berubah dengan begitu cepat berubah.
Dan kondisi hati seperti kondisi baju atau seperti kondisi tisu yang putih, mudah sekali terkena kotoran.
Dan kalau terkena kotoran sedikit ia mudah sekali terkotori.
Oleh karenaya tatkala kita mengetahui kondisi hati yang mudah berubah, mudah terpengaruh, maka kita
benar-benar memperhatikan kondisi hati kita setiap saat.
Karenanya diantara yang dipanjatkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan do’a yang panjang
yang Nabi buka dengan do’anya:

‫َر ِّب َأِع ِّني َو اَل ُتِعْن َعَلَّي‬


“Ya Allah tolonglah aku dan jangan Engkau tolong orang untuk mengalahkan aku.”
Lalu diakhir do’a tersebut kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

‫َو اْس ُلْل َس ِخ يَم َة َقْلِبي‬


“Ya Allah, cabutlah kotoran hatiku”
Yaitu, “Ya Allah, keluarkan kotoran yang ada di dalam relung hatiku.”
Yang disebut dengan ‫َسِخ يَم َة‬, asalnya adalah warna hitam yang terdapat dalam bagian hati yang paling
dalam. Seakan-akan karena seringnya kelalaian yang datang menerpa hati berturut-turut tiada berhenti,
maka mulailah menghitam hati kita, menghitam dan menghitam. Oleh karenanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam berdo’a kepada Allah dengan do’a ini.

Hadirin jamaah shalat subuh yang di Rahmati Allah.


Seluruh harta yang kita kumpulkan tidak bermanfaat, anak-anak yang kita banggakan tidak akan
bermanfaat. Kecuali yang bertemu dengan Allah dengan hati yang bersih. Jadikan ayat tersebut selalu di
hadapan mata kita agar kita senantiasa memperhatikan hati kita. Karena di dunia ini banyak sekali perkara
yang menggiurkan, banyak sekali perkara yang melalaikan, sehingga kita lupa seakan-akan kita tidak
akan bertemu dengan Allah, kita lupa bahwasannya dunia yang kita kumpulkan ini akan kita tinggalkan
seluruhnya, kita lupa bahwasanya kita akan mati dan dibangkitkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka selalu jadikan ayat ini di hadapan mata kita.

‫﴾ ِإاَّل َمْن َأَتى الَّلـَه ِبَق ْلٍب َس ِليٍم‬٨٨﴿ ‫َيْو َم اَل َينَف ُع َم اٌل َو اَل َبُنوَن‬

(yaitu) dihari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati
yang bersih,” (QS. Asy-Syu’ara[26]: 88-89)
Hati yang bersih adalah adalah hati yang dimiliki oleh para Nabi, para Rasul, dan juga orang-orang shalih
setelah mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam:

﴾٨٤﴿ ‫﴾ ِإْذ َج اَء َر َّبُه ِبَق ْلٍب َس ِليٍم‬٨٣﴿ ‫َو ِإَّن ِم ن ِش يَعِتِه ِإَل ْبَر اِه يَم‬
“Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh). (lngatlah) ketika ia datang kepada
Rabbnya dengan hati yang bersih:” (QS. Ash-Shaffat[37]: 83-84)
Maka orang-orang shalih, mereka adalah orang-orang yang memiliki hati yang bersih. Tatkala hati mereka
bersih di dunia, maka merekapun selamat di akhirat. Akan tetapi, wahai hamba Allah jika engkau bertemu
dengan Allah ternyata hatimu tidak bersih, ternyata hatimu kotor, maka berhati-hatilah. Bagaimana engkau
akan meraih keselamatan?
Ketahuilah bahwasanya apa yang kamu kumpulkan di dunia ini; hartamu, anak-anakmu, perdaganganmu,
segala yang engkau miliki tidak akan bermanfaat pada hari kiamat kelak jika ternyata kau datang kepada
Allah dengan membawa hati yang tidak bersih.
Maka hendaknya setiap kita bertanya dalam dirinya dan menjadikan cita-cita kehidupannya bagaimana
saya bisa bertemu dengan Rabb saya dengan membawa hati yang bersih?
Ibrahim ‘Alaihissalam adalah teladan kita. Bahkan Ibrahim ‘Alaihissalam adalah teladan bagi Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

‫ُثَّم َأْو َح ْيَنا ِإَلْيَك َأِن اَّتِبْع ِم َّلَة ِإْبَر اِه يَم َح ِنيًف ا‬
“Kemudian kami wahyukan kepada engkau wahai Muhammad, ikutlah agama Ibrahim yang lurus.” (QS.
An-Nahl[16]: 123)
Maka Ibrahim ‘Alaihissalam adalah qudwah (panutan) bagi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bagi para
Nabi. Ibrahim ‘Alaihissalam telah bertemu dengan Rabbnya dengan hati yang bersih. Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bertemu dengan Rabbnya dengan hati yang bersih, para Sahabat telah
bertemu dengan Rabb mereka dengan hati yang bersih, para syuhada telah bertemu dengan Rabb mereka
dengan hati yang bersih, para shalihun telah bertemu dengan Rabb mereka dengan hati yang bersih.
Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana dengan kita? Bagaimana kita bisa bertemu dengan Rabb kita
dengan hati yang bersih? Jadikanlah ini sebagai cita-cita kehidupan kita.
Hadirin yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Bahwasanya hendaknya kita menjadikan cita-cita kehidupan kita sejak saat ini, kita berusaha bertemu
dengan Rabb kita dengan membawa hati yang bersih.
Bukanlah maksud dari pembahasan kita yaitu kita berpaling dari dunia, tidak. Bukan maksudnya kita
menghindari dunia. Tapi jangan jadikan dunia sebagai nomor satu. Yang menjadi nomor satu harusnya
bagaimana kita bertemu dengan Allah dengan hati yang bersih. Tempatkan dunia pada tempatnya,
jadikanlah dunia nomor dua, tapi yang selalu di hadapan mata kita, yang selalu menjadi cita-cita kita
adalah bagaimana bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hati yang bersih.

Anda mungkin juga menyukai