UPBJJ-UT SURABAYA
1. Jelaskan delapan faktor yang menyebabkan ketidak merataan distribusi pendapatan di negara-
negara sedang berkembang!
Adelman dan Morris (1973) dalam Arsyad (2010) menjabarkan delapan faktor yang menyebabkan
ketidak merataan distribusi pendapatan di negara-negara sedang berkembang;
- Inflasi dimana pendapatan uang bertambah namun tidak diikuti pertambahan produksi barang secara
proporsional
- Investasi yang sangat banyak dalam proyek yang padat modal (capital intensive) sehingga persentase
pendapatan modal dari tambahan harta lebih besar dibandingkan dengan persentase pendapatan yang
berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah
- Pelaksanaan kebijakan industri subtitusi impor yang mengakibatkan kenai harga-harga barang hasil
industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis
- Memburuknya nilai tukar (term of trade) bagi negara-negara sedang berkembang dalam perdagangan
dengan negara-negara maju, akibat ketidak elastisitas permintaan negara-negara terhadap barang
ekspor
- Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti pertukangan, industri rumah tangga dan lain-lain
2. Jelaskan dimana kegiatan ekonomi perkotaan sebaiknya berlokasi dengan menggunakan model
Von Thunen sebagai dasar!
Menurut model Von Thunen lokasi optimal kegiatan ekonomi daerah perkotaan ditentukan oleh nilai
bid-rent. Dalam analisis ekonomi, kondisi equilibrium merupakan kondisi keseimbangan yang diinginkan
baik pemilik maupun pengguna lahan. Yang meliputi; perdagangan dan jasa; industri pengembangan;
perumahan; pertanian. Kontribusi dari kegiatan ekonomi tersebut, terhadap kehidupan masyarakat
perkotaan ditentukan oleh ukuran wilayahnya.
Dengan membandingkan antara bid-rent dengan land-rent yang berlaku di pasaran (sentral) untuk
sebidang tanah pada lokasi tertentu, akan didapatkan pola penggunaan lahan yang optimal dengan Von
Thunen Ring yang dihasilkan. Dengan demikian akan dapat ditentukan berdasarkan jarak dari CBD.
Kurva bid-rent jenis kegiatan ekonomi dan sosial yang umumnya ditemui wilayah perkotaan
Keterangan
5 : wilayah peternakan
Misal pada kota yang berukuran besar dengan penduduk lebih dari 1 juta orang, maka kontribusi
kegiatan industri, perdagangan dan jasa akan lebih besar dibandingkan kegiatan pertanian. Dan
sebaliknya pada kota dengan ukuran sedang atau kecil (dengan penduduk dibawah satu juta), kontribusi
pertanian akan lebih besar dari kegiatan lainnya.
Secara umum, di daerah perkotaan kebanyakan gedung-gedung besar, sehingga untuk menerima
masyarakat yang urbanisasi sangat minim tempatnya. Adanya keterbatasan ini menjadikan banyak para
pelaku urban tidak memiliki tempat tinggal yang layak huni. Dengan adanya keterbatasan hunian juga
menjadikan harga properti mengalami kenaikan dan menjadikan hanya segelintir orang saja yang
mampu untuk membeli rumah.
Pada umumnya kota-kota besar sudah padat dan kurang nyaman untuk ditinggali. Jika urbanisasi terjadi
maka situasi kota akan menjadi terlalu padat dan menjadikan perbandingan antara luas wilayah dengan
jumlah penduduk yang ada di dalamnya.
Pengangguran di kota bisa menjadi meningkat drastis apabila masyarakat desa yang melakukan
urbanisasi tidak mempunyai keahlian dan pengalaman kerja sebelumnya. Dengan biaya hidup yang
tinggi, maka banyak masyarakat desa sulit untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Property di kota tidak sebanyak di pedesaan, menjadikan daerah yang kumuh bermunculan serta
membuat kota menjadi tidak nyaman untuk ditinggali. Dan bermunculan hunian semi permanen pada
daerah bantaran sungai yang bersifat ilegal.
- Terjadinya kemacetan
Kemacetan mengalami peningkatan karena minimnya volume jalan yang tersedia serta akan
membutuhkan waktu lama ketika bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika urbanisasi terjadi
maka otomatis kemacetan pada satu kota bisa meningkat secara drastis.
Karena kondisi kota yang mumpuni, banyak masyarakat pedesaan untuk pindah ke kota, khususnya
mereka yang masih mempunyai usia produktif. Apabila banyak masyarakat desa dengan usia produktif
melakukan urbanisasi, maka secara otomatis desa akan mengalami kekurangan tenaga yang bisa
membantu untuk menjalankan pertanian dan perkebunan yang ada
b. Jelaskan ciri-ciri permukiman atau daerah perkampungan kumuh dan miskin dipandang dari segi
sosial ekonomi!
Menurut direktorat jenderal bagda Kemendagri, karakteristik pemukiman atau daerah perkampungan
kumuh dan miskin dipandang dari segi sosial ekonomi sebagai berikut;
> sebagian besar penduduknya berpenghasilan dan berpendidikan rendah, serta memiliki sistem sosial
yang rentan
> sebagian besar penduduknya berusaha atau bekerja di sektor informal. Lingkungan pemukiman,
rumah, fasilitas dan prasarana dibawah standar, misalnya;
-a. Kepadatan penduduk tinggi > 200 jiwa/km²
-g. Kawasan pemukiman dapat berpotensi menimbulkan ancaman fisik dan nonfisik bagi individu dan
lingkungan