Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah

❒ 1

FUNGSI OLAHRAGA DI RANAH SOSIOLOGI

Fatihan Gandhi Megumy Pratama


Progam Studi S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan, Universitas
Negri Surabaya, 60231, Indonesia

Article Info ABSTRAK (10 PT)


Article history: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi olahraga di
ranah sosiologi. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka
Received Agustus 25, 2023
yaitu metode dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan
Revised September 28, 2023
mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan
Accepted Oktober 01, 2023
dengan penelitian tersebut. Kajian literatur dijadikan sebagai dasar
dalam membangun konsep atau teori baru. Pengumpulan data
Kata Kunci: tersebut menggunakan cara mencari sumber dan menkontruksi dari
berbagai sumber contohnya seperti buku, jurnal dan risetriset yang
Olahraga sudah pernah dilakukan. Bahan pustaka yang didapat dari berbagai
Sosiologi referensi tersebut dianalisis secara kritis dan harus mendalam agar
Fungsi Olahraga dapat mendukung proposisi dan gagasannya. Fungsi olahraga dalam
sosiologi meliputi integrasi sosial, identitas sosial, mobilitas sosial,
hiburan, pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi, dan kekuasaan.
Sosiologi memainkan peran kunci dalam memahami dinamika sosial
dan budaya yang terkait dengan olahraga.
This is an open access article under the CC BY-SA license.

Corresponding Author:
Fatihan Gandhi Megumy Pratama,
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Universitas Negeri Surabaya
Email: fatihan.23072@unesa.ac.id

1. PENDAHULUAN
Olahraga adalah bagian integral dari kehidupan manusia, olahraga dalam masrayakat tidak akan
terlepaskan begitu aja, mengingatnya betapa pentingnya olahraga bagi Masyarakat. Dan dalam ranah
sosiologi, peran olahraga menjadi fenomena yang menarik untuk dipelajari. Melalui prespektif sosiologi, kita
dapat memahami bagaimana olahraga mempengaruhi individu, kelompok, dan masyarkat secara lebih luas.

Secara umum, sosiologi merrupakan ilmu yang mempelajari Masyarakat dan proses sosial di
dalamnya. Polak mengartikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan,
yaitu antar hubungan manusia dengan manusia, secara individu maupun kelompok, baik dalam suasana
formal maupun material, baik statis maupun dinamis.

Sosiologi olahraga bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, tetapi merupakan ilmu yang dikembangkan
dari ilmu sosiologi dan didukung oleh ilmu psikologi. Untuk menghindarkan terjadinya salah pengertian
tentang sosiologi olahraga, terlebih dahulu dikemukakan definisi dan pengertian tentang ilmu sosiologi.
Pitirim Sorokin membatasi sosiologi sebagai suatu ilmu. Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya ekonomi dengan
agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, hukum. Untuk itulah pada artikel ini akan
membahas fungsi olahraga dalam ranah sosiologi

Jurnal Ilmiah
2

2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yaitu metode dengan pengumpulan data dengan
cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian
tersebut. Kajian literatur dijadikan sebagai dasar dalam membangun konsep atau teori baru. Pengumpulan
data tersebut menggunakan cara mencari sumber dan menkontruksi dari berbagai sumber contohnya seperti
buku, jurnal dan risetriset yang sudah pernah dilakukan. Bahan pustaka yang didapat dari berbagai referensi
tersebut dianalisis secara kritis dan harus mendalam agar dapat mendukung proposisi dan gagasannya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Struktur bagian utama dari sebuah review article perlu penataan topik yang koheren. Bagian utama
umumnya dibagi kedalam sub-bagian, misalnya pendekatan metodologis, model atau teori, studi yang sesuai
dengan penelitian lain versus yang tidak sesuai, urutan kronologis, sampai pada letak geografis penelitian
yang direview.
Setiap paragraf terdiri dari satu gagasan, satu aspek, atau satu topik. Dalam review article, satu
paragraf mengacu pada beberapa studi sehingga sitasi per paragrafnya lebih banyak. Setiap paragraf
menautkan temuan penelitian-penelitian yang dibahas dengan pertanyaan penelitian yang tercantum dalam
pendahuluan. Tautan ini menciptakan benang koherensi artikel yang sedang dibuat. Dengan menghubungkan
studi yang satu dengan yang lainnya, akan diperoleh perbandingan temuan sebagai bahan untuk membuat
diskusi atau pembahasan. Bagian body text ini umumnya terdiri dari 70-90% dari keseluruhan artikel, tidak
termasuk identitas dan referensi. Sebagai catatan penting, penulis harus memastikan bahwa review article
ditulis berbasis ide, bukan berbasis literatur.

3.1. Pengertian Sosiologi Olahraga


Bero Rigauer (1982: h. 13) mengemukakan, bahwa H. Risse (1921), telah menulis buku tentang
sport
sociology. Walaupun materi yang dikemukakan masih bersifat umum, tetapi harus di- akui bahwa
pemikiranpemikiran H. Risse tersebut telah mem- berikan sumbangan yang sangat besar terhadap
perkembangan sosiologi olahraga.

Georg Anders, dalam Carl/Kayser/Mechling/Preising (1984: h. 193) mengemukakan yang menjadi


perhatian dari sosiolo- gi olahraga merupakan pengaruh olahraga terhadap perilaku dan pemasyarakatan
manusia. Sosiologi olahraga menyoroti olahraga sebagai suatu institusi yang berada di tengah-tengah
Masyarakat yang menimbulkan fenomena sosial.

Rothig (1983: h. 358) sport sociology merupakan bagian dari ilmu pengetahuan olahraga. Sport
sociology, berkaitan de- ngan pertanyaan-pertanyaan tentang konflik dalam olahraga, kerja sama,
bentukbentuk kelompok dan interaksi kelompok dalam situasi olahraga, organisasi dan institusi olahraga,
yang
ditinjau dari analisis sosiologi. Sosiologi olahraga bukanlah ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri,
melainkan
integrasi dari beberapa ilmu pengetahuan seperti: ilmu sosiologi, psikologi. filsafat, dan antropolgi.

3.2. Fungsi Olahraga dalam Sosiologi


Sosiologi olahraga berupaya membahas perilaku sosial manusia, baik sebagai individu maupun
kelompok, dalam situasi olahraga, artinya, saat melakukan kegiatan olahraga, pada dasarnya manusia
melakukan kegiatan sosial yang berupa interaksi sosial dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi ia terikat
oleh nilai atau norma yang berlaku pada komunitas dimana ia berada dan pranata- pranata. yang berlaku pada
cabang olahraga yang sedang dilakukan.

Pelanggaran terhadap nilai dan norma atau perilaku yang menyimpang dari peran yang
dimainkannya
akan berakibat adanya sangsi, penentuan jenis sangsi ini ditentukan atas kesepakatan bersama, atau aturan
yang
telah dibakukan, kesemuanya itu dilakukan agar aktivitas olahraga yang dimainkan bisa berjalan secara
aman,
tertib, dan lancar.

Jurnal Ilmiah
3
Jurnal Ilmiah ❒

Mengingat keadaannya, wajar saja jika kita khawatir. Berbagai kompetisi olahraga yang
berlangsung penuh dengan rencana dan strategi licik untuk mengikuti aturan dan menang. Terlepas dari
kenyataan bahwa wasit berfungsi sebagai hakim yang menjaga keadilan, para pemain (atlet) sering
memperlakukan mereka secara brutal dan tidak menyenangkan. Dari sini saja dapat disimpulkan bahwa
konsep fair play dalam olahraga modern tidak selalu merupakan hal yang nyata. Definisi keadilan Platon
yang kedua adalah koherensi bagian-bagian dalam keseluruhan.

Freeman & David Appel, 2004:168) Sektor olahraga modern telah menjadi sistem yang sangat
Sektor olahraga modern telah menjadi sistem yang sangat berkembang.. Unsur-unsur yang berbeda
dihubungkan bersama dalam rangkaian saling ketergantungan. Sungguh luar biasa jika ide fairness/fair play
diterapkandalam situasi ini, di mana setiap bagian beroperasi sesuai fungsinya masing-masing. Akibatnya
sering terjadi perubahan fungsi dari keselarasan sistem. Olahraga telah berkembang dari definisi awalnya
sebagai permainan menjadi lingkungan kerja yang sangat serius. Mari gunakan istilah yang lebih sering
digunakan, profesional. Selain itu, sektor ekonomi terkadang memainkan peran yang terlalu menonjol,
mengubah olahraga menjadi lingkungan komersial yang tidak etis.

Pengaruh olahraga terorganisir merupakan salah satu daya tarik dunia yang sangat besar, relevansi
politik, dan bobot finansial. Namun, karena persaingan yang ketat dan kesuksesan finansial yang berkembang
dari olahraga internasional dan lingkungan komersial yang mendukung, organisasi olahraga berisiko
kehilangan sudut pandang sosial dan etika mereka. Mendapatkan keunggulan kompetitif atas olahraga lain
dan/atau organisasi olahraga diberikan terlalu banyak perhatian, sedangkan hubungan yang luas dan
konstruktif
antara olahraga dan masyarakat yang mendukungnya terlalu sering diabaikan.

Mitos berlebihan yang berupaya menjauhkan olahraga dari masalah politik dan keuangan biasa
juga
dapat ditemukan di dunia olahraga. Sebaliknya, anehnya olahraga sering menjadi mainan bagi mesin politik,
terkadang dengan cara yang sinis, terkadang dengan cara yang sentimental. Penanggulangan yang efektif
terhadap tren ini adalah. skeptisisme terorganisir terhadap ilmu sosial kritis, yang secara konsisten
menimbulkan kekhawatiran yang mengkhawatirkan tentang siapa yang menang dan kalah, dan tidak hanya
dalam olahraga.

Dengan demikian, sosiologi harus mencurahkan sebagian usahanya untuk melestarikan olahraga
dari
dirinya sendiri. Terlepas dari kenyataan bahwa mereka tidak selalu memiliki solusi yang tepat, sosiologi
mampu menghilangkan beberapa pretensi dan mistifikasi olahraga yang paling mengerikan Dengan
demikian,
sosiologi harus mencurahkan sebagian usahanya untuk melestarikan olahraga dari dirinya sendiri. Terlepas
dari
kenyataan bahwa mereka tidak selalu memiliki solusi yang tepat, sosiologi mampu menghilangkan beberapa
pretensi dan mistifikasi olahraga yang paling mengerikan.

Untuk menyelesaikan peran ini, mereka harus berinteraksi tidak hanya dengan atlet dan organisasi
tetapi juga dengan pemerintah, bisnis, penggemar, dan masyarakat umum. Sosiologi dapat memberikan
pembenaran teoretis dan penelitian empiris lintas waktu (dari pra-modern ke modern ke pascamodern), ruang
(dari global ke transnasional ke nasional ke lokal), dan lokasi sosial. (dari rumah tangga hingga institusi
besar,
dari kelompok arus utama hingga massa).

Olahraga dapat berperan sebagai alat integrasi sosial yang kuat. Ketika individu terlibat dalam
kegiatan olahraga, mereka membentuk komunitas dan jaringan sosial. Tim olahraga, klub, atau komunitas
yang
berbasis olahraga menciptakan hubungan antara orang-orang dari berbagai latar belakang sosial, budaya, dan
ekonomi. Ini membantu mengurangi konflik sosial dan memperkuat rasa persatuan di masyarakat.

a. Fungsi Identitas Sosial:


Olahraga seringkali menjadi sumber identitas sosial. Individu dan kelompok dapat

Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian


4

mengidentifikasi diri mereka sendiri dengan tim olahraga favorit, atlet, atau olahraga tertentu. Ini
menciptakan rasa kebanggaan dan afiliasi dengan kelompok tertentu dan membantu membangun
Identitas sosial.

b. Fungsi Mobilitas Sosial:


Olahraga dapat menjadi jalur mobilitas sosial bagi individu. Banyak atlet yang berasal dari latar
belakang ekonomi yang rendah telah mencapai kesuksesan finansial dan sosial melalui olahraga.
Ini menggambarkan bagaimana olahraga bisa menjadi jalan untuk meningkatkan status sosial
individu.

c. Fungsi Hiburan:
Olahraga juga berfungsi sebagai hiburan yang penting dalam masyarakat. Acara olahraga, seperti
pertandingan sepak bola, bola basket, atau Olimpiade, menjadi acara yang dinanti-nantikan yang
menyatukan orang dalam mengejar kesenangan dan ketegangan kompetitif.
d. Fungsi Pendidikan:
Olahraga di sekolah dan universitas memiliki peran penting dalam pendidikan. Mereka
mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, disiplin, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Selain
itu, olahraga juga dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental individu, yang
memiliki dampak positif pada pembelajaran.

e. Fungsi Kesehatan Masyarakat:


Olahraga berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Partisipasi
dalam olahraga dapat membantu mencegah penyakit, mengurangi stres, dan meningkatkan
kesejahteraan fisik dan mental. Ini berkontribusi pada tingkat kesehatan yang lebih baik dalam
masyarakat.

f. Fungsi Ekonomi:
Olahraga juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Ini mencakup industri terkait seperti
penjualan peralatan olahraga, televisi dan siaran langsung, periklanan, serta sektor pariwisata.
Acara olahraga besar seperti Olimpiade atau Piala Dunia dapat memberikan kontribusi ekonomi
yang besar ke negara yang menyelenggarakannya.

g. Fungsi Konflik dan Kekuasaan:


Dalam beberapa konteks, olahraga dapat mencerminkan ketegangan sosial, politik, dan ekonomi.
Pertandingan olahraga sering kali menjadi ajang untuk mengekspresikan identitas nasional,
politik, dan budaya. Selain itu, kekuasaan dalam olahraga, seperti kepemilikan tim atau organisasi
olahraga, dapat memiliki dampak signifikan pada masyarakat

4. KESIMPULAN
Olahraga adalah bagian penting dalam kehidupan manusia, dan melalui perspektif sosiologi, kita
dapat memahami dampaknya pada individu, kelompok, dan masyarakat. Sosiologi mempelajari masyarakat
sebagai keseluruhan dan interaksi sosial di dalamnya. Sosiologi olahraga mengkaji perilaku sosial manusia
dalam konteks olahraga, termasuk interaksi sosial dan pengaruh norma sosial. Olahraga dapat berperan dalam
integrasi sosial dengan membentuk komunitas dan jaringan sosial. Identitas sosial seringkali terbentuk
melalui afiliasi dengan tim olahraga atau olahraga tertentu. Olahraga dapat menjadi jalur mobilitas sosial, di
mana individu dari latar belakang ekonomi rendah bisa mencapai kesuksesan melalui olahraga. Selain
hiburan, olahraga juga memiliki peran dalam pendidikan dan Kesehatan masyarakat. Aspek ekonomi dan
kekuasaan juga menjadi bagian penting dalam olahraga. Terdapat tantangan dalam menjaga fair play dan
etika dalam olahraga profesional. Sosiologi dapat membantu menghilangkan beberapa mitos dan misteri
dalam olahraga modern.
Olahraga memiliki berbagai fungsi penting dalam masyarakat yang mencakup integrasi sosial,
identitas sosial, mobilitas sosial, hiburan, pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi, dan kekuasaan.
Sosiologi memainkan peran kunci dalam memahami dinamika sosial dan budaya yang terkait dengan
olahraga.

Jurnal Ilmiah
5
Jurnal Ilmiah ❒

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas artikel
penelitian mengenai fungsi olahraga di ranah sosiologi ini

REFERENSI (10 PT)’


Darmalaksana, W. (2020). Metode penelitian kualitatif studi pustaka dan studi lapangan. Pre-Print Digital
Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Hasanuddin, M. I., Hasanuddin, M. I., Ramdhan, R. M., Rozi, F., Hasyim, M. Q., Sutriawan, A., ... & Nurulita,
R. F. (2023). Sosiologi Olahraga. Global Eksekutif Teknologi.

BIOGRAFI PENULIS (No border, 10 PT)

Nama: Fatihan Gandhi Megumy Pratama


NIM: 23060464072
TTL: Banyuwangi, 19 MEI 2004
Alamat: Rt.02, Rw.05, Dsn. Pandan, Ds. Kembiritan, Kec. Genteng, Banyuwangi,
Jawa Timur

Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai