Anda di halaman 1dari 1

Kampung

Membentuk cerita di perantauan. Agar sesekali kita amasih bisa menziarahinya sebagai
ingatan dan kenangan.

Kembali pada bumi kelahiran adalah membangun dan menata kembali ingatan masa kecil.

Dan tidak sedikit orang yg gagal menahan senyum ketika fase itu lebih mendominasi untuk
dinikmati sepanjang perjalanan pulang;-)

Mungkin bagi kebanyakan orang moment itu untuk memulihkan hubungan yang terputus dan
terpisah.

Namun,bagi kita yang masih dalam perjalanan dan belum mampu pulang. Bersama bukan
satu-satunya cara untuk mencintai.

Kita bisa saja berbeda dalam ruang, tapi sama dalam waktu. Tidak semua hal membutuhkan
alat pengukur. Itu ringkas dan jelas.

Di dalam Perantaun, diluar surga, kita absen dalam segala bentuk keramaian. Disini kita
butuh konstruksi senyum yang ikhlas.
Sebab, Keindahan apapun, tanpa mereka, rasanya belum total, abstrak dan sama sekali tidak
kongkrit.

Cuma dengan pergi, kita akan mengerti indahnya pulang:-)

(ESY)

Anda mungkin juga menyukai