Gambaran Rantai Pasok Melon Golden Pada Villa Tani Indonesia Oretan
Gambaran Rantai Pasok Melon Golden Pada Villa Tani Indonesia Oretan
= Aliran Barang
= Aliran Informasi
= Aliran Uang
Gambar 4.3. Aliran Rantai Pasok Melon Golden Pada PT Villa Tani
Indonesia
Berdasarkan bagan yang dapat dilihat pada gambar 4.2, dapat dilihat
bahwa dalam rantai pasok melibatkan tiga aliran yang mengalir secara konstan
dari hulu sampai hilir maupun sebaliknya. Pertama aliran barang yang mengalir
dari hulu (upstream) ke hilir (downstream). Kedua aliran uang (finansial) yang
mengalir dari hilir ke hulu. Ketiga adalah aliran informasi yang terjadi dari
hulu ke hilir dan sebaliknya. Terdapat tiga aliran yang terjadi pada rantai pasok
melon golden pada PT Villa Tani Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Aliran Barang
Aliran barang yang dianalisis adalah aliran melon golden yang berjalan
mulai dari petani mitra sampai konsumen akhir meliputi distribusi, kuantitas
melon golden, kualitas melon golden dan kontinyuitas. Aliran barang yang
terjadi dari petani mitra ke PT Villa Tani Indonesia dapat dilihat pada
tabel ... sebagai berikut.
Tabel .... Aliran Barang Petani ke Villa Tani Indonesia
No Variabel Petani 1 Petani 2 Petani 3
1 Distribusi Cukup Baik Cukup
2 Kualitas Baik Baik Baik
3 Kuantitas Kurang Kurang Kurang
Aliran barang dari petani ke PT Villa Tani Indonesia cukup baik, hal ini
dibuktikan dengan kualitas sesuai permintaan, dan waktu panen yang tepat
perkiraan. Namun untuk kuantitas melon sendiri dari masing-masing petani
masih kurang untuk memenuhi permintaan melon golden dari PT Villa Tani
Indonesia terutama dari petani 1. Distribusi melon golden berjalan dengan
cukup dikarenakan pengiriman melon dari petani ke gudang dilakukan oleh
PT Villa Tani Indonesia dan waktu penjemputannya sesuai perjanjian.
Kendala yang ditemui hanya sulitnya akses mobil pick up ke kebun pada
petani 1 dan petani 3 sehingga membutuhkan waktu lebih lama dan tenaga
kerja lebih untuk mengangkut melon golden. Kualitas melon golden dari
ketiga petani dapat dikatakan baik karena sesuai dengan spesifikasi yang
diminta PT Villa Tani Indonesia. Kuantitas melon golden dapat dikatakan
kurang karena persediaan melon golden dari petani tidak cukup untuk
memenuhi permintaan PT Villa Tani Indonesia. Hal ini disebabkan lahan
petani yang sempit sehingga hanya menghasilkan sedikit melon golden,
belum lagi petani juga menjual hasil panen tidak hanya ke PT Villa Tani
Indonesia.
Aliran barang yang terjadi dari PT Villa Tani Indonesia ke reseller
dapat dilihat pada tabel ... sebagai berikut.
Tabel .... Aliran Barang dari PT Villa Tani Indonesia ke Reseller
No Variabel Reseller 1 Reseller 2 Reseller 3
1 Distribusi Baik Baik Cukup
2 Kualitas Baik Cukup Baik
3 Kuantitas Kurang Kurang Cukup
b. Aliran Uang
Aliran finansial yang dianalisis adalah aliran uang yang berjalan mulai
dari reseller sampai petani meliputi kesepakatan harga, waktu pembayaran
dan jumlah pembayaran. Proses pembayaran dilakukan melalui dua sistem,
yaitu sistem tunai (Cash) dan sistem transfer melalui bank. Aliran uang
yang terjadi dari reseller mitra ke PT Villa Tani Indonesia dapat dilihat pada
tabel ... sebagai berikut.
Tabel .... Aliran Uang dari Reseller ke Villa Tani Indonesia
No Variabel Reseller 1 Reseller 2 Reseller 3
1 Harga Baik Cukup Baik
Waktu
2 Cukup Baik Baik
Pembayaran
Jumlah
3 Baik Baik Baik
Pembayaran
Pemenuhan Permintaan
120
100
80
60
Rasio (%)
40 Pemenuhan Permintaan
20
00
ri et ei Ju
li
be
r
be
r
nua ar M m m
Ja M e ve
pt
Se No
Bulan
Gambar 4.5. Pemenuhan Permintaan Melon Golden Pada PT Villa Tani
Indonesia Tahun 2022
Tabel 5.5. Pemenuhan Permintaan Melon Golden Pada PT Villa Tani
Indonesia Tahun 2022
Pemenuhan
Tahun Bulan Permintaan (%)
2022 Januari 100,0
Februari 88,9
Maret 21,0
April 86,6
Mei 71,1
Juni 82,5
Juli 88,7
Agustus 90,1
September 72,6
Oktober 80,4
November 82,3
Desember 78,0
Total 78,5
Produktvitas Karyawan
3.00
2.50
2.00
1.50
(Kg/Jam)
1.00
0.50 Produktvitas
Karyawan
0.00
i i t l i i i
uar uar are pri Me Jun Jul stus ber ber ber ber
n r A u m to m m
Ja Feb M Ag epte Ok ove ese
S N D
Bulan
3. Pengujian Hipotesis
Setelah didapat total skor kinerja, selanjutnya adalah menentukan batas
area ”kurang”, ”cukup”, dan ”baik”. Seperti berikut:
-1 – 0 = Buruk
0 – 0,50 = Cukup
0,50 – 1 = Baik
H0 : Kinerja rantai pasok tidak baik
Ha : Kinerja rantai pasok baik
Kriteria pengujian:
Jika hasil pengukuran balanced scorecard diperoleh skor tidak pada interval
> 0,50 – 1 H0 diterima Ha ditolak
Jika hasil pengukuran balanced scorecard diperoleh skor pada interval >
0,50 H0 ditolak Ha diterima