Anda di halaman 1dari 26

SPESIFIKASI TEKNIS TENAGA KERJA

Kami, PT.Asta Nadi Karya Utama menyediakan tenaga kerja berpengalaman untuk
pelaksanaan pekerjaan jasa kebersihan pada Gedung Perkantoran, Rumah Sakit dan
Instansi terkait lainnya, antara lain :

No Kualifikasi / Jabatan Jumlah


1 Suvervisor 4 orang
2 Pekerja CS 114 orang
3 Tukang Kebun 6 orang
Tenaga yang disediakan oleh kami adalah binaan sendiri maupun dari hasil
recruitment perusahaan sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP).

Tenaga Kerja kami memiliki pengetahuan dan komitmen terhadap kebersihan


dengankualifikasi sebagai berikut :
Pengawas:
a. Berpenampilan bersih dan menarik;
b. Berusia minimal 20 tahun dan Maksimal 40Tahun.
c. Sudah dilakukan Vaksinasi ke-2 Covid-19 dan bo st er ny a.
d. Berpendidikan minimal SMA/SMK;
e. Memiliki pengalaman bekerja sebagai pengawas tenaga kebersihan.
f. Memiliki Sertifikasi Kompetensi Cleaning Servis Senior dari BNSP.

Pengawas kami akan selalu berada di lokasi pekerjaan/ di unit tugasnya masing –
masing selama jam kerjanya dan setiap saat bisa dihubungi dalam
melaksanakan pekerjaan kebersihan serta mampu mengatur tenaga kerja
dilapangan.

Pekerja CS dan Tukang kebun :


Pekerja memiliki pengetahuan dan komitmen terhadap kebersihan dengan
kualifikasi persyaratan sebagai berikut :
a. Berpenampilan bersih dan menarik.
b. Berusia minimal 18 tahun dan Maksimal 45 Tahun.
c. Sudah dilakukan Vaksinasi ke-2 Covid-19 dan bosternya.
d. Berpendidikan minimal SMA/SMK.
e. memiliki sertifikasi kompetensi di bidang Cleaning servis Junior
dari BNSP.

Kami dapat mengelola tenaga kerjanya sehingga sesuai dengan persyaratan teknis
yang ditetapkan, dan selalu berada ditempat sesuai dengan pembagian tugas yang
ditetapkan. Selama jam kerja, pekerja secara rutin/berkala melakukan
pembersihan area kerja sehingga kebersihan tetap terjaga. Apabila ada pekerjaan
khusus yang mendesak/tidak bisa ditunda, pekerja dapat ditugaskan tanpa
adanya tambahan biaya. Tenaga Kerja kami menggunakan seragam yang rapi
lengkap dengan tan da pengenal.

Upah Tenaga Kerja


Kami memberikan upah paling sedikit sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten
Gianyar Tahun 2022 atau sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten Gianyar yang terbaru
(masa tahun berjalan) dan tunjangan lainnya sesuai ketentuan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.

Tenaga kerja juga diberikan tunjangan hari raya keagamaan sebesar 1 (satu) bulan upah
dalam dalam setahun.
 Tunjangan BPJS Kesehatan sebesar 4% dari 1 (satu) bulan gaji pokok
 Tunjangan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 4,89% terdiri dari :
 Jaminan Hari Tua (JHT) 3,7% 1 (satu) bulan gaji pokok
 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dengan tingkat resiko sedang sebesar
0,89% 1 (satu) bulan gaji pokok
 Jaminan Kematian (JKM) sebesar 0,3% 1 (satu) bulan gaji pokok
 Tunjangan hari raya diberikan minimal 1 (satu) bulan gaji pokok dalam setahun

Pakaian Seragam dan Perlengkapan Kerja


Spesifikasi Pakaian Seragam Pengawas, Pekerja CS dan Tukang Kebun
NO. URAIAN PAKAIAN SPESIFIKASI
1 Pakaian seragam a) kemeja lenganpendek warna abu-abu variasi, 1 kantong, jenis kain
pengawas katun rayon;
b) baju kaos kerah warna abu-abu lengan pendek, jeniskain lacoste;
c) celana panjang kain polyester warna hitam dengan dua saku
samping modelmiring dan dua sakubelakang model
bobok tanpa tutup;
d). Sepatu kerja warnahitam jenis
sneacker.

2 Pakaian seragam a) baju kaos kerah warna kream tanganpendek, jenis kainlacoste;
pekerja cs b) baju kaos kerah warna abu-abu lengan pendek, jeniskain lacoste;
c) celana panjang kain polyester warna hitam dengan dua saku
samping modelmiring dan dua sakubelakang modelbobok tanpa
tutup;
d). Sepatu kerja warna hitam jenis sneaker.
3 Pakaian seragam a) baju kaos kerah lengan panjangwarna merah tua, jenis kain lacoste;
tukang kebun b) baju kaos kerah lengan panjang warna biru dongker, jenis kain
lacoste;
c) celana panjang kain polyester warna hitam dengan dua saku
samping modelmiring dan dua sakubelakang modelbobok tanpa
tutup;
d) d). Sepatu kerja (boot)warna hitam.
4 Tanda Pengenal d) Bahan plastik akrilik dengan gantungan yoyo

TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN KEBERSIHAN


a. Pekerjaan lantai, jendela, dinding, pintu, plafond, tangga, lift, lantai canopy dan lantai
sign board/basement.
1) Lobying (menyapu) dilakukan 3 (tiga) kali sehari/ per shift dengan
menggunakanalat Lobby Duster dan cairan pembersih Dry Dust Cleaner dan
setiap saat bila dalam keadaan kotor
2) Mopping (membilas/mengepel) dilakukan 3 (tiga) kali sehari dan bila
dipandangperlu maka harus terus menerus dilakukan (mobile) pada bagian
lantai yang kotor, alat yang dipakai adalah Mop dengan cairan pembersih.
3) Untuk lantai yang berkarpet dan disela-sela ruangan yang sulit dijangkau oleh
Lobby Duster maupun Mop menggunakan penyedot debu (vaccum cleaner).
4) Sampah harus dibuang sesuai dengan tempatnya, untuk sampah domestik
ke TPS sebelum pergantian shift jaga dan sampah medis dikumpulkan ke
gudangsampah medis sesuai dengan SOP.
5) Lantai canopy dan lantai sign board/basement dilakukan penyapuan,
pengepelan basah/pengepelan kering (dengan bahan kimia detergent, bahan
pengangkat kotoran, floor cleaner dan powder untuk kristalisasi permukaan),
pencucian/ buffing serta polisher dan penyemprotan dengan jet cleaner.
6) Setiap 1 (satu) minggu sekali keset harus dicuci dengan detergent.
7) Sumbu lobby duster harus dicuci setiap 1 (satu) minggu sekali.
8) Mop dicuci setiap hari selesai pekerjaan, agar hasil pekerjaan dapat maksimal.

b. Pekerjaan kamar mandi/WC/Toilet :


1) Lantai-lantai seluruh KM/WC/Toilet harus disikat setiap hari dengan
menggunakan cairan pembersih/alat pembersih yang memadai dan setiap
saatbila dalam keadaan kotor.
2) Pembersihan KM/WC/Toilet pada area publik dibersihkan setiap hari dan
setiapsaat bila dalam keadaan kotor.
3) Pembersihan dinding dan kloset KM/WC/Toilet harus dilakukan setiap hari
dengan penyikatan dan pembilasan memakai lap kering agar dinding selalu
kering dan bersih. Bila kloset dalam keadaan mampet karena kotoran, atau
adatissue dan atau sebab lainnya dapat diberi cairan/bahan penghancur.
4) Dinding KM/WC/Toilet harus dilakukan pemolesan dengan cairan khusus dan
alat hand poles minimal 1 bulan sekali dan atau pada saat dibutuhkan.
5) Sabun tangan pada wastafel harus dicek, jika habis harus diisi ulang (refil).

c. Pembersihan kaca jendela dan cermin :


Kaca jendela dan cermin harus dibersihkan setiap hari dan bersifat mobile
dariruang satu ke ruang berikutnya. Peralatan utama yang digunakan adalah
Pond Wiper (windows squeegee) yang bersifat menyeka dengan cairan
pembersih berupa glass cleaner yang disemprotkan pada bagian yang akan
dibersihkan, kemudian permukaan kaca/cermin diseka dengan lap kering. Bila
permukaan kaca/cermin terdapat noda (cat) atau kotoran serangga maka
proses pembersihannya diperlukan sikat kaca. Bila permukaan kaca/cermin
terlalu basah dapat menggunakan lap kanebo atau lap yang memiliki daya
serap tinggi.

d. Pembersihan furniture/perabotan dan perlengkapan ruangan lainnya.


1) Furniture/perabotan yang berbahan dasar kayu harus dilap dengan
pembersih furniture oil, agar perabot tampak mengkilap dan terbebas dari
serangga perusak kayu, furniture oil diperlukan secukupnya dan dilakukan
minimal 2 minggu sekali.
2) Setiap 1 minggu sekali dilakukan pemolesan menggunakan cairan pembersih
yang diperlukan pada perabot dengan bahan dasar kulit, imitasi, vinyl atau
kacayang dilapisi film dan pesawat telephone dan setiap harinya harus dalam
keadaan bersih.
3) Furniture/perabot yang menggunakan bahan stainless harus dibersihkan
dengan menggunakan cairan metal cleaner paling sedikit satu kali dalam
seminggu, dan setiap saat harus dalam keadaan bersih.
4) Untuk ruangan manajemen dan public area harus diberi pengharum ruangan.
5) General Cleaning, dilaksanakan dua kali dalam sebulan.

e. Jenis-jenis pekerjaan external work


1) Pekerjaan perawatan dan pemeliharaan kebun meliputi rumput,tanaman,
tanaman dalam pot (pemupukan, penyiraman, penyiangan, dan
pemotongan secara intensif dan berkala).
2) Penyapuan halaman dilakukan setiap hari pada pagi hari dan sore hari
dan selalu dalam keadaan bersih.
3) Pembersihan halaman, paving grass blok dan pembersihan got dalam
dan luar area setiap hari dan selalu dalam keadaan bersih.
4) Pemberantasan hama/insektisida secara berkala.

f. Pemilahan Dan Pembuangan Sampah :


1) Pekerja wajib melakukan pemilahan sampah sesuai dengan SOP Rumah
Sakit;
2) Sampah yang telah terkumpul dengan pemilahan jenis sampah dan
perlakuannya dibawa ketempat penampungan yang ditunjuk oleh
pengguna jasa
STANDAR OPERATING PROCEDURE ( S.O.P) CLEANING SERVICES

PT.Asta Nadi Karya Utama

1. DUSTING

Tujuan :
Membersihkan permukaan seperti pada furniture, dinding, list dan asesoris lainnya dari debu dan
kotoran kecil.

Tata cara :

1. Siapkan alat dan chemical


 Botol sprayer atau bucket / ember ( bila yang ingin di dusting cukup banyak / luas )
 Cleaning cloth / lap ( biru untuk area umum, merah untuk toilet dan kuning untuk area
infeksius )
 Chemical ( glass cleaner untuk area perkantoran dan APC untuk area toilet dan infeksius)

2. Melakukan dusting
 Lipat lap seukuran telapak tangan, agar kita mendapatkan banyak permukaan lap yang
bersih serta terlihat lebih rapi
 Semprotkan chemical ke permukaan lap agar hasil lebih baik dan aman bagi obyek yang
dibersihkan
 Bila menggunakan ember ( bucket ), celupkan lap dan peras hingga lembab, kemudian
lipat seukuran telapak tangan
 Proses pembersihan, dimulai dari bagian atas terlebih dahulu menuju ke bawah dengan
gerakan tangan kiri – kanan, dari atas ke bawah dan dari dalam ke luar
Harus diingat :
1. Dusting adalah pekerjaan harian
2. Lakukan dusting secara detail
3. Gunakan alat bantu ( tangga, scaffolding, , dan yang direkomendasikan ) bila mendusting lebih
tinggi
4. Bila diatas meja banyak dokumen atau barang milik klien, minta ijin lebih dahulu
5. Kembalikanlah barang yang dipindahkan ke tempat semula
6. Hati – hati ketika melakukan dusting di sekitar alat – alat listrik
7. Jika tidak yakin akan material yang dibersihkan, tanyakan kepada pengawas
Setelah selesai :
1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Cuci lap, keringkan dan simpan di gudang
3. Bucket dibersihkan, keringkan dan simpan di gudang
4. Letakkan peralatan lainnya ditempat yang telah ditentukan

2. SWEEPING MENGGUNAKAN LOBBY DUSTER ( DRY MOPPING )


Tujuan :
Membersihkan permukaan lantai dari kotoran dan debu

Tata cara :
1. Siapkan peralatan
 Siapkan lobby duster dan pastikan kainnya tidak kotor
 Siapkan dustpen dan nylon broom

2. Melakukan sweeping
 Bisa dilakukan dengan 2 teknik : maju mendorong dan maju tumpang tindih
 Mulailah sweeping dari area pinggir
 Terlabih dahulu sweeping bagian pinggir dengan cara maju mendorong
 Dilanjutkan dengan cara maju tumpang tindih
Harus diingat :
1. Sweeping adalah kegiatan pembersihan harian
2. Debu dan kotoran yang terkumpul segera dimasukkan ke dalam dustpen, jangan ditunggu
hingga menumpuk
3. Bila permukaan basah, keringkan dahulu
4. Ukuran lobby duster yang digunakan harus disesuaikan dengan luas area (standar 60 cm)

Setelah selesai :
1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Lepas kain lobby duster dari framenya, bersihkan dengan cara divacum dan dicuci bila sudah
terlalu kotor
3. Cuci dan keringkan dustpen
4. Kembalikan semua peralatan di tempat yang sudah ditentukan

3. SWEEPING MENGGUNAKAN NYLON BROOM

Tujuan :
Membersihkan permukaan lantai dari kotoran dan debu

Tata cara :
1. Siapkan peralatan
 Nylon broom
 Dustpen
2. Melakukan sweeping dengan nylon broom
 Mulai menyapu pada bagian area yang sulit / sempit
 Kumpulkan sampah di dustpen

Harus diingat :
1. Sweeping dengan nylon broom adalah pembersihan harian
2. Tidak dianjurkan di area utama

Setelah selesai :
1. Periksa pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pindahkan nylon broom dan dustpen dengan posisi tegak lurus
3. Cuci dan keringkan dustpen
4. Kembalikan peralatan ke tempat yang telah ditentukan
5. Letakkan nylon broom di gudang dengan posisi kepala diatas atau digantung

4. SWEEPING MENGGUNAKAN SAPU LIDI

Tujuan :
Pembersihan area luar dari kotoran dan sampah lepas

Tata cara :
1. Siapkan peralatan
 Sapu lidi
 Dustpen
 Plastik sampah

2. Melakukan sweeping dengan sapu lidi


 Menyapu dengan arah maju
 Masukkan sampah kedalam plastik sampah
 Menyapu terus kearah tempat pembuangan sampah akhir

Harus diingat :
1. Sweeping merupakan pembersihan harian
2. Lakukan perontokan daun – daun kering
3. Jangan sapu lidi dengan posisi terbalik (lidi diatas)

5. MOPPING

Tujuan :
Membersihkan lantai dari kotoran dan noda

Tata cara :
1. Siapkan peralatan dan chemical
 Double atau single bucket ( dianjurkan menggunakan double bucket agar lebih efisien )
 Mopping stick ( mopframe dan cotton yarn )
 Warning sign
 Chemical ( APC untuk semua jenis lantai,Go Getter untuk area infeksius )
 Isi air dan Chemical kedalam bucket ( tanyakan pengawas anda mengenai campurannya )

2. Melakukan Mopping
 Pasang warning sign
 Mulailah dari area pinggir dan dilanjutkan dengan area yang paling jauh dari pintu keluar
 Lakukan mengangkat warning sign jika lantai belum kering benar

Harus diingat :
1. Mopping merupakan pembersihan harian yang dilakukan setelah sweeping
2. Ganti air dalam bucket apabila kotor
3. Pembilasan dan pemerasan harus dilakukan dengan baik hingga kain mop bersih lembab
4. Jangan mengangkat warning sign jika lantai belum kering benar

Setelah selesai :
1. Periksa kembali area yang telah anda kerjakan
2. Jika anda memindahkan pada proses mopping, kembalikan posisi semula
3. Cuci dan keringkan cotton yarn
4. Letakkan peralatan di tempat yang sudah ditentukan

6. DRY BUFFING

Tujuan :
Menjaga agar lantai marmer, granit, serta sebagian jenis lantai vinyl mengkilap
Tata cara melakukan dry buffing
1. Siapkan mesin dan perlengkapannya
 High speed Floor Polisher
 Pad putih
2. Melakukan dry buffing
 Mulai dari area pinggir
 Lakukan buffing dengan gerakan maju mundur menyamping tumpang tindih atau maju
mendorong dan berputar kembali di ujung area

Harus diingat :
1. Dry buffing merupakan pekerjaan harian
2. Periksa keadaan kabel sebelum melakukan pekerjaan
3. Posisi panel listrik harus dibelakang anda pada saat pengerjaan
4. Posisi kabel harus berada di bahu anda pada saat anda bekerja
5. Balik pad apabila sudah kotor atau ganti dengan yang baru bila kedua sisinya sudah kotor
6. Jika menggunakan high – speed polisher tanpa dry vacuum maka setelah selesai dry buffing
harus dilanjutkan dengan dry mopping atau vacuum

Setelah selesai :
1. Periksa kembali area yang sudah di buffed
2. Jika anda memindahkan barang pada saat pengerjaan, kembalikan ke posisi semula
3. Gulung kabel mesin high speed polisher dan posisikan pad holder menggantung
4. Lepas pad putih
5. Cuci pad putih dan bersihkan mesin
6. Simpan peralatan di gudang.

7. SCRUBBING ( dengan Floor Polisher Low Speed )

Tujuan :
Mengangkat kotoran dari permukaan lantai

Tata cara :
1. Siapkan peralatan serta mesin dan chemical
 Mesin floor polisher jenis low speed
 Mesin W/D vacuum cleaner atau anda bisa menggantinya dengan floor Squeegee
 Scrub brush atau pad ( sesuai dengan kebutuhan )
 Chemical (APC atau yang direkomendasikan sesuai jenis kotoran)

2. Melakukan scrubbing
 Lakukan scrubbing dengan gerakan tumpang tindih ke arah belakang
 Apabila ada solution tank, tarik gagang solution tank untuk mengeluarkan chemical
 Pastikan lantai yang ingin anda bersihkan selalu basah
 Segera bersihkan / keringkan lantai dari air kotor hasil scrubbing
 Bilas hingga bersih dan keringkan
Harus diingat :
1. Jangan menunggu pekerjaan selesai untuk membersihkan sisa kotoran dari proses scrubbing
2. Posisi electric panel harus dibelakang anda
3. Posisi kabel harus berada di bahu anda pada saat bekerja
4. Gunakan selalu sepatu karet
5. Bersihkan pad sikat apabila sudah kotor kemudian lakukan lagi proses scrubbing

Setelah selesai ;
1. Periksa kembali area yang sudah anda scrubbing
2. Jika anda memindahkan barang pada saat pengerjaan, kembalikan barang ke posisi semula
3. Bersihkan mesin dan gulung kabel mesin polisher
4. Cuci pad
5. Kembalikan peralatan ke tempat yang sudah ditentukan.

8. MEMVACUM KERING ( DRY VACUMING )

Tujuan :
Membersihkan permukaan lantai kering dari debu dan kotoran kecil

Tata cara melakukan dry vacuuming :


1. Siapkan mesin dan peralatan
 Dry vacuuming cleaner + asesori
 Warning sign

2. Melakukan vacuuming
 Pastikan mesin vacuum cleaner dalam keadaan berfungsi baik. Pastikan filter dalam keadaan
terpasang & bersih
 Pasangkan Combination nozzle pada extention tube
 Pasang warning sign
 Pindahkan terlebih dahulu furniture disekitar area yang akan dibersihkan (apabila
memungkinkan)
 Lakukan vacuuming dari lokasi yang paling jauh dari pintu keluar dengan gerakan maju
mundur dan bergeser ke samping menuju ke belakang

Harus diingat :
1. Jangan gunakan dry vacuum cleaner untuk menghisap air
2. Apabila menemukan kabel terkelupas segera laporkan kepada pengawas
3. Apabila ada kotoran yang cukup besar, anda harus mengambil kotoran tersebut terlebih dahulu

Setelah selesai :
1. Periksa kembali area yang sudah anda bersihkan
2. Pastikan furniture telah dikembalikan ke posisi semula
3. Simpan kembali warning sign yang telah selesai anda gunakan
4. Bersihkan kotoran dan debu dalam vacuum cleaner beserta filter kainnya
9. MEMVACUM BASAH ( WET VACUMING )

Tujuan :
Membersihkan permukaan lantai keras basah berair

Tata cara melakukan vacuuming :


1. Siapkan mesin dan peralatan
 Wet & dry vacuum cleaner + asesori
 Warning sign

2. Melakukan Wet Vacuming


 Pastikan mesin vacuum cleaner dalam keadaan berfungsi baik. Pastikan filter telah dilepas
dari mesin
 Pasangkan wet nozzle pada extention tube
 Pasang warning sign
 Lakukan vacuuming pada lokasi yang terdekat dari bagian lantai yang kering sehingga
membentuk jalan kering untuk menjangkau bagian yag basah

Harus diingat :
1. Apabila menemukan kabel terkelupas, segera laporkan kepada pengawas
2. Bila menggunakan wet and dry vacuum cleaner untuk menghisap kotoran basah, filter harus
dilepas
3. Apabila ada kotoran yang cukup besar, anda harus mengambil kotoran tersebut terlebih dahulu

Setelah selesai :
1. Periksa kembali area yang sudah anda bersihkan
2. Pastikan furniture telah dikembalikan ke posisi semula
3. Simpan kembali warning sign saat lantai sudah benar – benar kering
4. Buang air kotor dalam tangki, bilas bersih, kerinkan
5. Bersihkan mesin dan asesori dan simpan ke gudang

10. GLASS CLEANING (Pembersihan kaca)

Tujuan :
Membersihkan permukaan kaca

Tata cara melakukan glass cleaning :


1. Siapkan peralatan serta chemical
 Window washer
 Window squeegee
 Blue cleaning cloth (lap biru)
 Ember (bucket)
 Teleshop pole
 Glass cleaner
2. Melakukan glass cleaning
 Siapkan larutan kimia di dalam ember
 Celupkan window washer ke dalam larutan tersebut lalu peras
 Basahi dan gosok permukaan kaca secara merata dengan window washer dimulai dari atas
ke bawah
 Keringkan permukaan kaca dengan window squeegee dengan gerakan yang
berkesinambungan

Catatan : ada 3 pola cara untuk mengeringkan kaca dengan menggunakan squeegee
Cara 1.
Pola gerakan membentuk angka 7

Cara 2.
Pola gerakan membentuk angka 8

Cara 3.
Pola gerakan membentuk angka 1

Harus diingat :
1. Jangan menggunakan bubuk pasta atau pembersih yang dapat mengakibatkan goresan
2. Jangan memebersihkan kaca pada saat matahari bersinar ke kaca, karena larutan kimia akan
kering seketika dan tidak bereaksi dengan baik
3. Keringkan pinggiran / bingkai kaca dengan cleaning cloth

Setelah selesai :
1. Periksa permukaan kaca setelah selesai
2. Lepaskan kain window washer, cuci dan keringkan
3. Bersihkan peralatan dan kembalikan ke gudang

11. TOILET CLEANING (Pembersih toilet)

Tujuan :
Menjaga toilet tetap bersih, kering dan higienis

Tata cara melakukan toilet cleaning :


1. Siapkan peralatan dan chemical
 Bucket (ember)
 Toilet bowl brush (sikat toilet)
 Rubber hand gloves (sarung tangan karet)
 Sikat kecil
 Sponge (busa)
 Cleaning cloth warna merah
 Botol sprayer
 Warning sign
 Chemical : APC,Go Getter
2. Melakukan Toilet Cleaning
 Pasang terlebih dahulu warning sign
 Pakai sarung tangan karet
 Periksa plafond dan bersihkan bila berdebu atau ada sarang laba – laba
 Kumpulkan sampah yang tercecer di meja dan lantai dengan cara diambil dengan tangan
langsung dan atau disapu dengan sapu nylon
 Karena toilet terdiri dari 3 material utama, yaitu :

a. Washbasin
 Basahi bagian dalam washbasin serta bilas dengan menggunakan sponge
 Bersihkan saluran pembuangan dengan sikat kecil
 Semprotkan APC dan diamkan 3-5 menit agar chemical tersebut bereaksi
 Sambil menunggu kita bersihkan asesoris di sekitar washbasin termasuk dinding
 Kemudian kembali lagi kepada washbasin, gosok menggunakan abrasive pad dan bilas
hingga bersih
 Keringkan seluruh material yang dibersihkan

b. Urinal
 Flush / basahi bagian dalam urinal serta sikat menggunakan sikat toilet
 Semprotkan APC dan diamkan 3-5 menit agar chemical tersebut bereaksi
 Sambil menunggu kita bersihkan asesoris di sekitar urinal termasuk dinding
 Kemudian kembali lagi kepada urinal, gosok menggunakan abrasive pad dan bilas hingga
bersih
 Semprotkan APC ke bagian dalam urinal
 Keringkan seluruh material yang dibersihkan kecuali bagian dalam urinal

c. Closet
 Flush / basahi bagian dalam closet serta sikat menggunakan sikat toilet
 Semprotkan APC dan diamkan 3-5 menit agar chemical tersebut bereaksi
 Sambil menunggu kita bersihkan asesoris di sekitar closet termasuk dinding
 Kemudian kembali lagi ke lubang closet, gosok menggunakan abrasive pad dan flush hingga
bersih
 Semprotkan APC ke lubang closet dan sekitarnya
 Keringkan seluruh material yang dibersihkan kecuali lubang closet

Untuk pembersihan lantai lakukan pembersihan lantai pada 90 cm dari dinding di bawah urinal
terlebih dahulu hingga bersih, kemudian di dalam daerah partisi closet lakukan hal yang sama, baru
lakukan pembersihan lantai lainnya.

Harus diingat :
1. Yakinkan keberadaan Tissue dan handsoap pada setiap dispensernya
2. Toilet cleaning merupakan proses pencucian toilet yang dilakukan harian
3. Selalu menggunakan sarung tangan karet
4. Hati – hati bekerja disekitar perlengkapan yang rentan pecah
5. Jangan membuat lecet peralatan dengan alat yang merusak ( pad coklat tidak diperbolehkan )
6. Selalu dibersihkan dari atas ke bawah

Setelah selesai :
1. Periksa area setelah selesai pekerjaan
2. Cuci semua peralatan yang telah digunakan
3. Kumpulkan peralatan dan kembalikan ke gudang
Metode Kerja Cleaning Service

PT.Asta Nadi Karya Utama

Kebersihan dan Sanitasi ruangan merupakan keharusan dalam mendukung kenyamanan


bekerja bagi pegawai sehingga akan didapatkan hasil kerja yang maksimal. Demikian pula kebersihan
dan kerapihan pada pelaksanaan pekerjaan disektor pembangunan gedung. Bersama ini kami
mengajukan metode kerja General Cleaning dan Maintenance Cleaning.

I. LINGKUP PEKERJAAN
Pada dasarnya pekerjaan sesuai dengan urutannya dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:

I.1 Back-Cleaning/Pembersihan Pendukung


Merupakan pekerjaan pembersihan awal terutama pada saat dimulainya pekerjaan struktur
sampai dengan selesainya pekerjaan Arsitektur, adapun bagian yang dikerjakan adalah :

I.1.1 Pembersihan dari sisa pekerjaan proyek sejak saat dimulainya pekerjaan struktur
sampai dengan diselesaikannya pekerjaan Arsitekture yang berupa:

a. Pembersihan puing-puing atau sampah sisa pekerjaan proyek dari lokasi kerja.
b. Pembersihan sampah yang berupa plastik, sisa bungkus makanan dan
sejenisnya.
c. Pemilahan sisa pekerjaan proyek antara bagian yang masih bisa dipakai dan
sudah tidak dipakai.
d. Perapihan lokasi kerja dengan bekerja sama dengan pekerja atau sub kontraktor
lain dalam menempatkan sarana kerja atau bahan kerja pada posisi yang telah
ditentukan.
e. Penempatan puing atau sisa pekerjaan proyek kedalam karung guna
mempermudah pembuangannya.
f. Pembuangan sampah proyek yang sudah dimasukan kedalam karung ke lokasi
Tempat Penampungan Sementara.

I.1.2 Pembuangan sampah proyek yang berupa puing atau bagian bagian dari sisa
pekerjaan yang sudah tidak dipergunakan lagi dan telah dimasukkan kedalam karung
dari lokasi proyek ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).

Tujuan pokok dari Back-Up Cleaning adalah agar lokasi proyek walaupun masih dalam tahap
proses pengerjaan selalu tetap bersih dan rapi.

I.2 General Cleaning

Adalah pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan pada saat finishing telah selesai dikerjakan,
sifat kerja dari General Cleaning adalah One Time Cleaning atau pembersihan sekali jadi. General
Cleaning dilaksanakan satu kali dalam seminggu yaitu pada hari jumat.

Adapun Lokasi yang dikerjakan adalah :

I.2.1 Horizontal Area ,Yang berupa pembersihan pada lantai (Keramik, Granit, Marmer),
Toilet dan Pantry beserta isinya, Tangga Penghubung atau Tangga Darurat dan
railingnya.
I.2.2 Vertical Area , Yang berupa pembersihan Plafon, Partisi, Dinding, Jendela baik dari
kaca, alumunium ataupun alucobon pada bagian luar (Kulit Luar) atau bagian dalam.
Pembersihan yang dilaksanakan adalah pembersihan dari sisa semen, pemolesan,
pembebasan dari debu (dusting), pengepelan (Moping) sehingga bagian tersebut
menjadi bersih.

I.3 Maintenance Cleaning / Cleaning Rutine

Merupakan pembersihan lanjutan dari General Cleaning yang berupa pemeliharaan


pembersihan terhadap bagian bagian seperti yang tersebut pada General Cleaning,
dengan tujuan agar kebersihan tetap terjaga sampai pada saat bangunan atau gedung
tersebut diserah terimakan kepada pemberi kerja, pemilik atau pengelola gedung. Dalam
melakukan pekerjaan Jasa Kebersihan pekerjaan maintenance yang akan kami
laksanakan antara lain :

- Pekerjaan yang dilaksanakan setiaphari


- PekerjaanMingguan
- PekerjaanBulanan
- Pekerjaan yang dibutuhkan sewaktu-waktu

I.3.1 Ruang Lingkup Layanan Jasa Maintenance Cleaning

1 Melaksanakan kegiatan pembersihan pada ruangan, perabot dan sanitair,


meliputi:

a. Kegiatan penyapuan, pengepelan, menghisap debu dan


pengumpulan sampah pada seluruh komponen ruang, perabot dan
sanitair, sehingga terbebas dari debu, kotoran, sampah, jamur,
bahan bekas yang tidak terpakai, lumut, bahan kimia yang bersifat
merusak, minyak bekas sisa pekerjaan, sisa bekas bungkus
makanan, sarang laba-laba , tanah dan kotoran lainya yang tidak
termasuk sisa pekerjaankontruksi.

b. Menyediakan peralatan kebersihan termasuk pengadaan tempat


sampah di dalam ruangan beserta bahan yang digunakan untuk
pekerjaanpembersihan.

c. Mengumpulkan sampah dan sisa kotoran dari setiap ruangan


dikumpulkan pada tempat sampah yang terdapat di setiap lantai
gedung, dan pada setiap harinya pada sore maupun pagi hari harus
dibuang ke tempat penampungan sampah yang telah disediakan
olehGedung.

d. Melaksanakan kegiatan perawatan gedung yakni kegiatan


pembersihan yang bertujuan pada pencegahan kerusakan gedung
seperti memberikan bahan pembersih sehingga dapat
memperpanjang umur asset atau objek pekerjaan dalam kondisi
baik khususnya dari segi estetika, kenyamanan dan kesehatan dari
penghuni dan penguna gedung dengan cara sebagaiberikut:

e. Menghilangkan atau membersihkan objek kerja dari sampah atau


kotoran yang dapat merusak material gedung seperti pembersihan
lumut yang dapat merusak material bangunan gedung, kotoran debu
yang dapat merusak material lantai dan kaca, sarang laba-laba pada
plafon maupun barang barang lainnya yang dapat merusak dan
mengurangi umur gedung maupun sudut pandang estetika.

f. Membersihkan ruangan toilet dan sanitair dari sampah, noda- noda,


lumut atau kerak sisa kotoran serta mencegah penyumbatan
salurankloset.

g. Membersihkan dan merawat perabot dan bahan lain yang terbuat


dari kayu dari debu atau kotoran yang dapat merusak material kayu,
mengurangi umur pakai dan juga merusak sudut pandangestetika.

2 Melaksanakan kegiatan pelatihan-pelatihan bagi para pekerja cleaning service


baik itu untuk tingkatan Cleaner dan Pengawas dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas dan kemampuan pekerja agar dapat memberikan
pelayanan jasa kebersihan yang optimal. Kegiatan pelatihan bagi cleaning
service dilakukan minimal 2 x dalam setahun dan Uji kompetensi di sesuaikan
dengan tingkatan yang ada di area kerja jasa kebersihan puspem kabupaten
Badung.

3 Sistem Pelaksanaan

- Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pekerja Cleaning Service/Jasa Kebersihan harus mengunakan


seragam lengkap dan memakai ID card (tandaPengenal).

b. Pada saat membersihkan tempat berdebu atau tempat yang


berpeluang besar terpapar kuman/penyakit (toilet, membersihkan bak
sampah) dan atau mengunakan obat – obatan/chemical setiap pekerja
wajib mengunakan masker dan sarung tangankaret

c. dalam melakukan pekerjaan pembersihan tidak menganggu aktifitas


atau kegiatan kerja pegawai/penghuni dan penguna gedung.

d. hasil pekerjaan jasa kebersihan tidak hanya bersih tapi juga harus
memperhatikan sudut pandangestetika.

e. Mesin, bahan dan peralatan kegiatan jasa kebersihan disediakan oleh


Pelaksana pekerjaan.

- Perabot dan bagian-bagiannya yang harus dibersihkan antara lain:

a. Seluruh permukaan jenis perabot dibersihkan dari kotoran- kotoran


antara lain berupa : sampah, debu, flek, kusam, jamur danlainnya.
b. Seluruh jenis bahan permukaan perabot antara lain: kayu, metal,
melamin, politur, cat, glass, kuningan harus dibersihkan sesuai dengan
sifat masing-masing bahannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
kerusakan/cacat pada permukaanperabot.

c. Untuk jenis perabot dengan bahan metal, pelaksanaan pekerjaan harus


melakukan pencegahan guna terjadinya korosi bagi bahan/perabot
permukaanmetal.

d. Untuk jenis perabot yang bagiannya terdapat bahan kuningan, maka


harus sering dilakukan pembersihan dari kekusaman warna perabot
berbahankuningan.

e. Pekerja harus menjaga kesopanan dan ketertiban selama pelaksanaan


pekerjaan.

f. Semua sampah yang ada harus dibersihkan dan dibuang ke tempat


sampah.

g. Memahami dan mencaga kesopan dan kesantuan di lokasi kerja sesuai


dengan adat dan istiadat yang berlaku di lokasi kerja.

4 Lingkup Pekerjaan Secara Keseluruhan

a. Membersihkan seluruh bagian bangunan seperti pembersihan lantai,


dinding, kaca, stainless, plafon, furniture, lift, tangga, toilet dan
lingkungan dari sampah danlainnya.

b. Ikut dalam menjaga dan memelihara bagian bangunan yang


dibersihkan, agar tidak terjadi kerusakan, serta menggunakan alat bantu
dan pembersih yang sesuai dengan jesnipekerjaan.

c. Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan SOP (Standart Operating


Procedure) dengan aturan pembersihan terjadwal.

d. Untuk membersihkan tempat-tempat yang emngandung resiko


kecelakaan dan keselamatan, harus menggunakan alat pelindung diri
sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan (K3).

e. Pelaksanaan pekerjaan Cleaning Service/Jasa Kebersihan


dilaksanakan sesuai hari kerja yang disepakati bersama pelaksana dan
pemberikerja.

f. Bahan pembersih untuk tiap-tiap jenis pekerjaan disesuaikan denga


jenis pekerjaan dan telah memenuhi standar Material Safety Data Sheet
(MSDS)

5 Lingkup Pekerjaan SecaraSpesifik


- PembersihanLantai.

a. Pembersihan dengan lingkup pekerjaan penyapuan dan pengepelan


lantai untuk setiap ruangan, lobby dan koridor gedung dilakukan minimal
2xsehari.
b. Pembersihan dengan lingkup pekerjaan penyapuan dan inspeksi area
dilakukan tiap 2 jam sekali terutama untuk area dengan aktifitas yang
sangat sedikit seperti labby dan koridorarea.
c. Teknis pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar adan aturan yang
berlaku secaraumum.

-Pembersihan Kaca dan BahanMetal.

a. Pembersihan kaca untuk ruang kerja dan ruang lainnya yang


mengunakan kaca dilakukan minimal 1x sehari. Untuk Lobby dan tempat
lainnya yang mengunakan kaca di bersihkan minimal 2x sehari dan
dilakukan pengecekan setiap 2 jam untuk tetap menjaga
kebersihankaca.
b. Kaca dinilai bersih apabila tampak bening /jernih, tidak bernoda dan
tidak tampaksuram.
c. Setiap saat dikontrol dan dibersihkan untuk mengembalikan penampilan
kaca agar terlihat jernih dan mengkilat serta bebas dari kotoran-kotoran
debu, bekas telapak tangan dan kotoran lainnya yang menempel dikaca.
d. Pembersihan material berbahan metal mengunakan pembersih metal
atau bahan lainnya seperti stainless mengunakan bahan pembersih
yang diperuntukan bahantersebut.
e. Pembersihan pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai aturan yang
ditetapkan

- Pembersihan Meubel/furniture dan Material Berbahan DasarKayu

a. Pembersihan dilakukan minimal 1x dalamsehari

b. Pembersihan dilakukan dengan memperhatikan jenis meubel atau


furniture tidak mengunakan air tapi mengunakan bahan furniture polish
atau hanya dilap dengan mengunakan lap/kain. Sedangkan meubel atau
furnitur yang berbahan dasar kain dilakukan pembersihan dengan
mengunakan Vacuum cleaner dan sedangkan meubel yang
mengunakan kulit dibersihkan dengan mengunakan spon lembab atau
kain dengan chemical khusus berbahan kulit.

c. Teknis pekerjaan sesuai dengan aturan pekerjaan yang telah ditetapkan.

- Pembersihan WC atau KamarMandi

Pembersihan WC/Kamar Mandi dilakukan setiap waktu minimal 2x


setiap 8jam.
- Pembersihan lantai, dinding, kaca, urinoir, WC dengan mengunakan bahan
pembersih dan bahan disinfektan yang baik untuk membunuh kuman secara
effektif.

- Seluruh Ruangan dan saluran air harus terjaga bersih. Dan untuk kran air yang
mengunakan bahan metal dibersihkan dengan mengunakan bahan
pembersihmetal.

- Plafon/langit-langit ruangan setiap saat dibersihkan dari sarang laba- laba dan
kotoranlainnya.

- Bak penampungan air dibersihkan setiap hari dan terhindar dari kotoran
yangmenempel.

- Kondisi lantai toilet harus selalu dalam kondisi bersih dankering.

- Pembersihan Koridor, Lobby danLainnya

a. Pembersihan lobby, koridor dan lainnya dilakukan setiap waktu


minimal 2x dalam sehari dan harus dilakukan pengecekan secara
berkala untuk areatersebut.

b. Pembersihan mengunakan bahan kimia/obat-obatan yang


disesuaikan dengan jenis lantai.

c. Koridor, Lobby dinilai bersih bilai lantai tidak berdebu, selalu kering
dan tidak terdapat sampah yang berserakan, selalu bersih dan tidak
buram.

d. Tehknis pekerjaan sesuai dengan aturan pengerjaan yang telah


ditetapkan.

- Pembersihan Dinding dan Jendela.

a. Secara berkala dilakukan kontrol bila ada kotoran di dinding dan


segera lakukanpembersihan.

b. Pembersihan kotoran dilakukan dengan mengunakan sponge lembab


dan dibersihkan dengan kainbersih.

c. Dinding harus selalu terlihat bersih bebas dari sarang laba-laba dan
bebas dari kotoran yangmenempel.

- Pembersihan Lift

a. Pembersihan lift dilakukan minimal 2x sehari dan dilakukan


pengontrolan untuk melihat kebersihanlift.

b. Lift harus selalu dalam keadaan bersih bebas dari bercak dan
sampah yangberserakan.
c. Kaca, Stainless, dinding, langit-langit dan lantai selalu dalam
keadaan bersih, jernih dan dibersihkan dengan cairan khusus. Untuk
lantai yang mengunakan karpet di bersihkan dengan Vacuum minimal
2x dalam sehari.

d. Teknis pekerjaan dilakukan sesuai dengan aturan pekerjaan yang


telah ditetapkan.

- Pembersihan WallPaper

a. Pembersihan wall paper dilakukan min 1x dalam sebulan dengan


mengunakan kain microfiber tanpa mengunakan chemical untuk
membersihkan debu yang menempel di dinding wall paper dilakukan
agar wallpaper terlihat selalu bersih

b. Pembersihan noda pada wall paper harus dilakukan pada spot yang
terdapat kotoran saja jangan terlalu banyak mengunakan air.
Gunakan neutral cleaner untuk membersihkan kotoran atau noda
yang menempel pada wall paper, setelah itu lap dengan mengunakan
microfiber pada lokasi noda yang telah dibersihkan.

- Lain-Lain

a. Pengunaan lap/handuk pembersih digunakan berdasarkan aturan


pengunaan kain/lap, seperti merah digunakan untuk pembersihan
toilet/WC dan biru digunakan untuk area publikarea.

b. Pengunaan kain mop juga harus sesuai dengan peruntukannya,


warna merah untuk toilet dan warna biru/putih digunakan untuk
publikarea.

c. Tekhnis pekerjaan dilakukan mulai dari area dalam ke arealuar.

- Teknis pekerjaan dilakukan sesuai dengan jenis pekerjaan dan disesuaikan


dengan aturan yang telah ditetapkan.
- Teknis dispenser sabun cuci tangan wajib di refill (diganti parfum refil dan
baterai) minimal 1 bulan sekali.
- Teknis automatic parfum wajib di refill 2 kali dalam seminggu.

- Pembersihan Plafon dari SarangLaba-Laba

a. Pekerjaan pembersihan secara berkala minimal 2 x seminggu plafon


dibersihkan dari kotoran sawangan (sarang laba-laba) termasuk juga
dalam hal pembersihan lampu – lampu, kipas angin, exhausts dan
gril-grilAC.

b. Plafon setiap saat dalam keadaan bersih dan tidak ada sarang lawa
– lawa(laba-laba).

c. Pengontrolan sarang laba-laba pada plafon dilakukan minimal 2x


dalam seminggu, untuk menjaga agar plafon bebas dari darang laba-
laba.

d. Tekhnis pekerjaan sesuai dengan aturan pekerjaan yang telah


ditetapkan.

II. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan.


II.1. Persiapan Kerja

Berupa pemasangan sarana kerja yang berupa Gondola dan Scafolding terutama untuk bagian
vertical, perhitungan kebutuhan tenaga kerja, alat kerja, mesin kerja dan bahan kimia sesuai
dengan kebutuhan, pada bagian yang akan dikerjakan.

II.2. Bagian yang dikerjakan

II.2.1 Back-Up Cleaning :

 Pengumpulan sampah proyek yang berupa sisa semen, kayu, besi, bungkus makanan
dan lain lain ketempat yang telah ditentukan atau yang biasa disebut Tempat
Penampungan Sementara (TPS) yang sebelumnya sampah-sampah tersebut
dimasukkan kedalam karung.
 Pemilahan atau pemisahan sisa bangunan atau sampah proyek tersebut dari yang
mungkin bisa digunakan kembali dan yang bisa dibuang.
 Pembuangan sampah proyek yang sudah tidak dipergunakan ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) diluar lokasi proyek dengan mempergunakan truk.

Didalam pelaksanaan kerjanya Back-Up Cleaning dibagi menjadi :

Back-Up Cleaning yang mendukung kebersihan atas pekerjaan Sub-Kontraktor, adapun


pekerjaan yang dilaksanakan adalah membuang sampah dari sisa pekerjaan sub kontraktor
yang sudah dikumpulkan dan ditempatkan oleh sub kontarktor yang bersangkutan ketempat
penampungan sementara. Back-Up Cleaning langsung dibawah Main-Kontraktor dimana
pekerjaannya adalah :

 Pengumpulan sampah proyek yang berupa plastik dan kertas sisa bungkus makanan,
puntung rokok, sisa semen, kayu, besi dan lain lain yang sudah tidak dipakai
dimasukkan kedalam karung dan dibuang ketempat panampungan sementara.
 Pemilahan atau pemisahan sisa bahan bangunan dari yang bisa digunakan dan sudah
tidak terpakai.
 Membantu pengawasan kebersihan atas sampah proyek sisa pekerjaan dari Sub-
Kontraktor yang sedang melaksanakan pekerjaannya agar selalu terjaga kebersihan
dan kerapihannya.
II.2.2 General Cleaning :

Pekerjaan pokok dari General Cleaning (GC) adalah pembersihan atau pembebasan dari
kotoran sisa pekerjaan proyek yang berupa pembersihan sisa semen, cat, debu dan pasir
yang melekat, sesuai dengan bagiannya pekerjaan pembersihan ini dibagi menjadi :

Vertical Area :
Kulit Luar : Bagian Dalam :
-.Pemb. dinding keramik, granit, marmer
-.Pemb. jendela kaca dan list alumunium
-.Pemb. Jendela kaca dan list alumunium.
-.Pembersihan Partisi
-.Pembersihan Plafon.
-.Pemb. Grill lampu (apabila diperlukan)
-.Pembersihan atap canopy (bila ada)
-.Pembersihan dinding lift
-.Pemb.tangga & dinding escalator.

Horizontal Area :
-. Pembersihan lantai granit/keramik/marmer yang terdapat pada seluruh ruang yang ada
didalam lokasi gedung/bangunan.
-. Pembersihan lobby lift (apabila ada).
-. Pembersihan Toilet dan pantry beserta isinya.
-. Pembersihan tangga dan railing tangga.

II.2.3 Maintenance Cleaning

Merupakan perawatan atau pemeliharaan hasil kerja dari General Cleaning (GC) dimana
seluruh bagian yang telah selesai dilakukan GC dipelihara kebersihannya sampai dengan
target waktu atau jadwal kontrak selesai, adapun lokasinya sama seperti pada pekerjaan
General Cleaning.

Pada prinsipnya seluruh pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang saling berkaitan dan
berurutan, pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan target waktu yang disepakati antara
pemberi dan penerima kerja, serta perkiraan luas area yang akan dikerjakan yang tentunya dengan
memperhitungkan lokasi kerja serta tingkat kesulitan kerjanya.

II.3 Koordinasi Kerja

Agar mendapatkan hasil kerja yang maksimal dan agar kebersihan dan kerapihan tetap
terjaga serta berkesinambungan, perlu adanya dukungan baik dari Pemberi kerja dalam hal ini
Pihak Safety atau K3 dan sesama sub kontraktor yang bekerja pada proyek yang sedang
dilaksanakan pekerjaannya.

Perihal yang perlu dikemukakan dalam kaitannya dengan Koordinasi Kerja adalah :
Sosialisasi tentang masalah yang berkaitan dengan kebersihan baik secara lisan (yang berupa
himbauan dalam apel mingguan, dlsb) dan tertulis, kepada para pekerja, mandor sampai dengan
pengawas lapangan yang bekerja pada proyek yang sedang dilaksanakan pekerjaannya.
Pembuatan Tanda yang berkaitan dengan masalah kebersihan (“Jagalah Kebersihan”, “Buang
Sampah Disini”, Tali Pembatas dlsb) pada lokasi yang telah ditentukan.
Bekerja sama dengan sub kontraktor lain tentang hal yang berkaitan dengan penempatan alat
kerja, bahan kerja dan pengumpulan sampah yang sisa pekerjaan agar mudah dibuang ketempat
pembuangan sementara.

II.4 Sarana dan Prasarana Kerja

II.4.1 Pakaian Kerja

Digunakan agar pada saat bekerja kenyamanan tenaga kerja dapat terjaga sehingga kualitas
kerja tercapai dengan memuaskan. Pakaian kerja yang digunakan harus memenuhi standar
spesifikasi teknis, yaitu : setelan atas bawah (kemeja dan celana kain panjang), kaos kerah,
dan sepatu kerja.

II.4.2 Bahan Kimia Pembersih

Digunakan agar tercapai kebersihan sempurna dan penggunaannya disesuaikan dengan tiap
tiap material bangunan, bahan kimia yang digunakan adalah produk lokal maupun import.
Dalam pelaksanaan kerjanya penggunaan bahan kimia pembersih disesuaikan dengan
bagian yang dibersihkan dan tingkat kekotorannya, sesuai dengan spesifikasi teknis.

II.4.3 Mesin Kerja

Untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan kerja digunakan mesin kerja yang jenis
dan jumlahnya disesuaikan dengan bagian serta area yang dikerjakan.

II.4.4 Alat Bantu Kerja

Untuk pekerjaan yang bersifat manual digunakan alat bantu kerja, baik alat bantu kerja habis
pakai maupun alat bantu kerja tidak habis pakai.

- Dispenser Sabun tangan yang ditempatkan di masing - toilet


- Tempat Sampah Kecil ditempatkan di masing - masing toilet.
- Keset Central dan Keset kecil, ditempatkan di masing – masing lobby dan toilet.

II.4.5 Pengendali Operasi

Ruang istirahat,
Karyawan lapangan tidak diperkenankan istirahat diruang yang sedang dikerjakan, tempat
umum atau tempat terbuka. Untuk keperluan tersebut diatas diperlukan ruang istirahat yang
lokasinya disediakan oleh pemberi kerja.

II.4.6 Listrik, Air, Gondola dan Steiger (Scafolding)


Apabila tidak ada kesepakatan lain, untuk mendukung pelaksanaan kerja selama pekerjaan
dillaksanakan, perlu disediakan sarana tersebut diatas dan disediakan oleh pemberi kerja.

II.4.7 Gudang Penyimpanan

Guna mempermudah kontrol pekerjaan dan mempercepat proses pengadaan alat, bahan
kimia perlu disediakan sarana gudang tersebut. Untuk mempermudah dan mempercepat
proses pekerjaan sebaiknya gudang berada didalam lokasi proyek atau bangunan yang
sedang dukerjakan.

II.5 Pelaksanaan Kerja Lapangan

Penggunaan tenaga kerja yang trampil dibidang pembersihan yang disesuaikan dengan
volume, lokasi dan tingkat kesulitannya, adapun sesuai dengan kebutuhannya akan
digunakan tenaga kerja dengan fungsi dan jabatan sebagai berikut :

II.5.1 Koordinator Kawasan / Site Manager, Memimpin dan bertanggungjawab atas seluruh
kegiatan kerja kebersihan dan sebagai wakil dari perusahaan dalam hubungan dengan
pemberi kerja dilapangan.

II.5. 2 Pengawas Lapangan / Supervisor, Agar mendapatkan hasil pekerjaan yang baik dan
sesuai dengan target atau hasil kerja seperti yang diharapkan, setiap 20 orang tenaga kerja
lansung perlu di pimpin oleh 1 orang Kepala Regu atau Mandor

II.5.3 Tenaga Kerja / Cleaner, Bertugas langsung sebagai pelaksana lapangan baik rutine
maupun periodik, sesuai dengan tugasnya cleaner dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

 Cleaner Reguler, untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan khusus


dalam pembersihan lantai, toilet, tangga dan lain-lain termasuk didalam pekerjaan
Back-Up Cleaning.
 Cleaner High Risk, untuk pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan, keberanian dan
menggunakan sarana kerja khusus (gondola dan steiger) terutama untuk area yang
mempunyai ketinggian diatas 5 meter.

II.5.4 Jumlah Tenaga Kerja

Dalam pelaksanaan kerja dilapangan kondisi lapangan atau lahan yang akan dikerjakan akan
mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang akan dipekerjakan dan agar tidak terjadi
penyimpangan jumlah tenaga kerja maka diperlukan suatu bakuan pelaksanaan kerja.

Bakuan pelaksanaan kerja sebagai berikut :

a. Untuk pekerjaan Back-Up Cleaning karena pekerjaan tersebut hampir 100% adalah pekerjaan
manual, dengan kemapuan kapasitas kerja dan ekektifitas bekerja yang tergantung pada
tingkat kekotoran pada lokasi yang dikerjakan. Sehingga jumlah tenaga kerja yang akan
dipekerjakan akan cukup besar (Volume akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja).
b. Untuk pekerjaan General Cleaning mengingat pekerjaan tersebut didukung dengan mesin
kerja, sehingga kwalitas tenaga kerja yang digunakan akan mempengaruhi hasil kerjanya
(dalam hal ini penggunaan tenaga kerja yang trampil dan berpengalaman akan sangat
mendukung), Khusus untuk pekerjaan General Cleaning pekerjaan pembersihan yang akan
dilaksanakan sedapat mungkin harus sudah tidak ada lagi pekerjaan lain yang mempengaruhi
pekerjaan pembersihan.
c. Untuk pengangkutan sampah, kami mempunyai personil yang khusus dan trampil
mengemudikan kendaraan pengangkut, (rincian jadwal pelaksanaan terlampir)
d. Untuk efesiensi baik dari segi biaya dan jumlah tenaga kerja, tenaga kerja yang akan
dipekerjakan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan akan dikerjakan.

II.6. Pembagian Wilayah Kerja

Untuk Pekerjaan Back-Up Cleaning pembagian wilayah kerja akan ditentukan oleh :

- Shedule penyelesaian pekerjaan proyek baik pada posisi struktur atau finishing.
- Sistem Zona baik pada posisi struktur atau finishing.

Khusus untuk General Cleaning dan Maintenance Cleaning wilayah kerja disesuaikan dengan
bentuk fisik bangunan baik,wilayah kerja dibagi menjadi :

a. Kulit Luar atau sisi bagian luar dan bagian dalam.


b. Lantai baik lantai keramik, granit, marmer atau semen, termasuk didalamnya Toilet, pantry
beserta isinya, tangga dan railingnya.

Seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan, pelaksanaannya disesuaikan dengan jadwal


dibuat oleh Penerima kerja yang diketahui dan disetujui oleh Pemberi Kerja.

Anda mungkin juga menyukai