Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika

TINJAUAN PUSTAKA e-ISSN: 2615-3874 | p-ISSN: 2615-3882

Manifestasi Klinis dan Tatalaksana Penyakit


Jantung Tiroid

Mohammad Habibie

Rumah Sakit Nindhita, Sampang, Madura, Jawa Timur

ABSTRAK
Penyakit jantung tiroid merupakan suatu keadaan kelainan fungsi dan atau
Kata Kunci: struktural jantung menetap yang murni terjadi akibat gangguan fungsi tiroid
Hipertiroidisme, dan tidak didapatkan penyebab atau etiologi lain dari kelainan jantung
gagal jantung, tersebut. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
antitiroid pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang. Diagnosis penyakit
jantung hipertiroid dapat ditegakkan dan dipastikan dengan pemeriksaan
kadar hormon tiroid bebas, yaitu kadar FT4 yang tinggi dan TSH yang sangat
rendah. Pemeriksaan penunjang lainnya adalah foto thoraks postero-
anterior, elektrokardiografi dan ekokardiografi. Gagal jantung sebagai akibat
komplikasi hipertiroid dapat ditegakkan dengan menggunakan kriteria
Framingham, yaitu gejala dan tanda gagal jantung memenuhi 2 kriteria
mayor atau 1 kriteria mayor ditambah 2 kriteria minor. Tatalaksana yang
perlu dilakukan terhadap penyakit kardiovaskular pada hipertiroidisme ialah
secepatnya menurunkan kondisi hipermetabolik dengan pemberian obat
antitiroid untuk menurunkan kadar hormon tiroid. Perlu juga penanganan
terhadap kecepatan irama jantung dan manifestasi kardiovaskular lainnya.

Korespondensi: teboo.badman@gmail.com (Muhammmad Habibie)

| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 1 | Maret 2020 | 39


ABSTRACT
Thyroid heart disease is a condition of permanent cardiac function and or
Keywords: structural abnormalities that purely occur due to thyroid function disorders
Hyperthyroidism, and no other cause or etiology is found. The diagnosis is made based on history,
heart failure, physical examination, laboratory examination and supporting examination.
antithyroid The diagnosis of hyperthyroid heart disease can be established and confirmed
by examination of free thyroid hormone levels, namely high FT4 levels and
very low TSH levels. Other supporting examinations are postero-anterior chest
X-ray, electrocardiography and echocardiography. Heart failure as a result of
complications of hyperthyroidism can be established using the Framingham
criteria, namely the symptoms and signs of heart failure meet 2 major criteria
or 1 major criterion plus 2 minor criteria. The treatment that needs to be
done for cardiovascular disease in hyperthyroidism is to immediately reduce
the hypermetabolic condition by giving antithyroid drugs to reduce thyroid
hormone levels. It is also necessary to treat heart rate and other cardiovascular
manifestations.

PENDAHULUAN

P
fisik, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan
enyakit jantung tiroid merupakan kelaianan penunjang.4,5 Diagnosis penyakit jantung hipertiroid
jantung dengan berbagai manifestasi yang dapat dipastikan dengan pemeriksaan kadar hormon
timbul akibat peningkatan atau penurunan tiroid bebas, yaitu kadar FT4 yang tinggi dan TSH
kadar hormon tiroksin bebas dalam sirkulasi darah. yang sangat rendah. Gagal jantung sebagai akibat
Penyakit jantung tiroid adalah penyakit jantung yang komplikasi hipertiroid dapat ditegakkan dengan
disebabkan oleh pengaruh hormon tiroid. Pengaruh menggunakan kriteria Framingham.6 Penatalaksanaan
biokimiawi hormon tiroid pada jantung terjadi penyakit kardiovaskular pada hipertiroidisme ialah
terutama pada hipertirodisme. Hipertiroidisme adalah secepatnya menurunkan kondisi hipermetabolik
hiperfungsi tiroid, yaitu peningkatan biosintesis dan dengan pemberian obat antitiroid untuk menurunkan
sekresi hormon oleh kelenjar tiroid.1 Hormon tiroid kadar hormon tiroid dan menangani manifestasi
sangat mempengaruhi sistem kardiovaskuler dengan kardiovaskular lainnya seperti menurunkan
beberapa mekanisme, baik secara langsung maupun kecepatan irama.1,5
tidak langsung. Peningkatan metabolisme tubuh
dan konsumsi oksigen yang secara tidak angsung MANIFESTASI KLINIS
meningkatkan beban kerja jantung merupakan efek
dari peningkatan hormon tiroid.2,3 Gangguan fungsi kelenjar tiroid dapat
Penderita penyakit jantung tiroid sering menimbulkan efek yang seringkali menyerupai
memperlihatkan manifestasi klinis berupa gejala penyakit jantung primer. 1 Hormon tiroid sangat
yang berkaitan dengan perubahan kronotropik. memengaruhi sistem kardiovaskular dengan
Kepastian diagnosis penyakit jantung tiroid beberapa mekanisme, baik secara langsung maupun
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan tidak langsung. Hormon tiroid meningkat- kan

40 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 1 | Maret 2020 |


metabolisme tubuh total dan konsumsi oksigen yang Biasanya hanya berupa adanya dilatasi dan hipertrofi
secara tidak langsung me- ningkatkan beban kerja ventrikel. Pada keadaan hipertiroidisme, umumnya
jantung. Mekanis- me secara pasti belum diketahui terjadi gagal jantung. Kondisi gagal jantung ini lebih
namun diketahui bahwa hormon tiroid menyebab- disebabkan oleh peran peningkatan kadar hormon
kan efek inotropik, kronotropik dan dromotropik tiroid. Ini pada sisi lain menimbulkan peningkatan
yang mirip dengan efek stimulasi adrenergik.1,3 kebutuhan oksigen pada pasien yang sudah
Hormon tiroid memicu berbagai efek pada mengalami kekurangan penyediaan oksigen akibat
jantung dan pembuluh darah perifer. Khususnya, penyakit jantung koroner. Keadaan pasien yang berat
efek jantung intraseluler hormon tiroid terjadi biasanya dihubungkan dengan hipertiroidisme yang
melalui dua mekanisme: genomik atau non- telah berlangsung lama dengan kontraktilitas otot
genomik, dengan sebagian besar efek diberikan jantung yang buruk, isi semenit yang rendah, dan
melalui jalur genomik.2 Hormon tiroid mengatur gejala serta tanda gagal jantung.6,7
beberapa fungsi kardiovaskular, secara langsung Pengaruh langsung hormon tiroid pada
mempengaruhi miokardium, sistem konduksi, dan umumnya akibat pengaruh T3 yang berikatan dengan
pembuluh darah perifer. Kekurangan hormon tiroid reseptor pada inti sel yang mengatur ekspresi dari
menyebabkan hiperlipidemia dan aritmia ventrikel, gen-gen yang responsive terhadap hormon tiroid,
kelebihan hormon tiroid menyebabkan aritmia dengan kata lain bahwa perubahan fungsi jantung
atrium dan keduanya menyebabkan hipertensi dimediasi oleh regulasi T3 gen spesifik jantung.
dan gagal jantung. Kelainan jantung ini umumnya Terdapat dua jenis gen reseptor T3, yaitu alfa dan
reversibel dengan pengobatan kondisi tiroid yang beta, dengan paling sedikit dua mRNA untuk tiap gen,
mendasarinya.3,6 yaitu alfa-1 dan alfa-2, serta beta-1 dan beta-2. T3
Keadaan hipertiroidisme dapat mengakibatkan juga bekerja pada ekstranuklear melalui peningkatan
hipertrofi jantung sebagai akibat meningkatnya sintesis protein.5,6,8
sintesis protein. Peningkatan isi semenit disebabkan Keadaan hipermetabolisme dan peningkatan
oleh peningkatan frekuensi denyut jantung dan isi produksi panas tubuh akibat pengaruh hormon tiroid
sekuncup, penurunan resistensi perifer, dan adanya secara tidak langsung akan mempengaruhi system
vasodilatasi perifer akibat pemanasan karena kardiovaskuler dengan adanya suatu kompensasi,
peningkatan metabolisme jaringan. 3 Pengaruh antara lain: ( 1) Hormon tiroid meningkatkan
hormon tiroid pada hemodinamik jantung dapat aktivitas sistem simpatoadrenal, (2) Kerja jantung
juga terjadi akibat meningkatnya kontraktilitas meningkat, (3) Penurunan resistensi pembuluh darah
otot jantung. Pada tirotoksikosis, sirkulasi yang perifer dan peningkatan volume darah. Kelainan
meningkat mirip dengan keadaan meningkatnya jantung yang dapat ditimbulkan oleh hipertiroid
kegiatan adrenergik. Hal ini bukan disebabkan oleh dapat berupa regurgitasi mitral, regurgitasi trikuspid,
meningkatnya sekresi katekolamin, karena kadar kardiomiopati, gagal jantung, prolap katup mitral,
katekolamin justru turun pada tirotoksikosis. Keadaan atrial fibrilasi dan sinus takikardi.3,6,7
ini disebabkan oleh meningkatnya kepekaan jaringan Regurgitasi mitral ialah keadaan dimana aliran
terhadap katekolamin. Pada sistem hantaran, hormon darah balik dari ventrikel kiri ke atrium kiri pada
tiroid menyebabkan meningkatnya kecepatan waktu sistolik jantung akibat tidak menutupnya
hantaran atrium dan memendeknya masa refrakter katup mitral secara sempurna. Regurgitasi mitral
yang tak dapat dipengaruhi oleh katekolamin. Sinus dibagi menjadi dua yaitu regurgitasi mitral akut dan
takikardia terjadi 40% pasien dengan hipertiroidisme kronik. Gambaran ekokardiografi pada MR, dengan
dan 10 - 15% dapat terjadi fibrilasi atrial persisten.5,6 color flow Doppler menunjukkan adanya pembesaran
Kelainan histopatologik yang nyata tidak dijumpai atrium kiri, dan ventrikel kiri biasanya hiperdinamik.
pada penyakit jantung akibat hipertiroidisme. Sedangkan dengan quided M-mode dapat diukur

| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 1 | Maret 2020 | 41


besar ventrikel kiri, massa ventrikel kiri, tekanan secara perlahan-lahan. 4). Gagal jantung kanan dan
dinding ventrikel, fraksi ejeksi juga dapat diestimasi.9 kiri, bila gagal jantung kiri akibat kelemahan ventrikel
Regurgitasi tricuspid adalah aliran darah kiri dan meningkatkan tekanan vena pulmonalis dan
balik dari ventrikel kanan ke atrium kanan akibat paru menyebabkan pasien sesak nafas dan ortopneu.
adanya ketidaksempurnaan penutupan dari katup Sedangkan gagal jantung kanan disebabkan oleh
tricuspid. Regurgitasi tricuspid disebabkan oleh karena kelemahan ventrikel kanan sehingga terjadi
penyakit jantung reumatik, bukan reumatik antara kongesti vena sistemik.11,12
lain endocarditis, anomaly Ebstein, trauma, arthritis MVP dapat terjadi dalam kondisi primer
rheumatoid, radiasi, kongenital, dan sebagainya, tanpa ada kaitan dengan penyakit lain dan bisa
hipertiroidisme, aneurisma sinus valsava, familial atau non familial. Tetapi MVP juga bisa
endocarditis Loeffler.6,9 disebabkan secara sekunder yang berhubungan
Kardiomiopati merupakan kelainan jantung dengan penyakit lain, seperti Sindrom Ehlers-
yang khusus karena langsung mengenai otot jantung Danlos, osteogenesis imperfacta, pseudoxanthoma
atau miokardium yang disebabkan bukan dari akibat elasticum, periarteritis nodosa, myotonic dystrophy,
penyakit pericardium, hipertensi, koroner, kelainan penyakit von Wildebrand, hipertiroid, dan malformasi
kongenital, atau kelainan katup. Kardiomiopati dibagi kongenital. Simptoms yang didapatkan pada MVP
menjadi tiga macam yaitu kardiomiopati dilatasi, yaitu kelelahan, palpitasi, postural orthostasis,
kardiomiopati hipertrofik, kardiomiopati restriktif. dan kecemasan serta simptoms neruropsikiatrik
Dan kardiomiopati dilatasi merupakan kardiomiopati lainnya. Penderita bisa mengeluh sinkop, presinkop,
yang banyak ditemukan, dan etiologi kardiomiopati palpitasi, ketidaknyamanan dada, dan saat MR berat.
ini belum diketahui pasti dan adapun kardiomiopati Ketidaknyamanan dada mungkin karena angina
yang disebabkan karena alcohol, kehamilan, penyakit pectoris typical tapi kadang banyak atypical yang
tiroid, kokain, takikardia kronik tidak terkontrol, terjadi lama, tetapi tidak jelas hubungannya dengan
dikatakan kardiomiopati ini bersifat reversibel.9,10 pengerahan tenaga. Pada penderita MVP dan MR
Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang berat dijumpai simptoms seperti lelah, dyspnea,
ditandai dengan sesak nafas dan fatik (saat istirahat dan keterbatasan aktivitas. Dan MVP juga dapar
atau saat aktivitas) yang disebabkan kelainan struktur menimbulkan gejala arritmia.11,13
atau fungsi jantung. Gagal jantung dibedakan menjadi Atrial fibrilasi yaitu aritmia yang dikarakteristikan
beberapa jenis yaitu 1). Gagal jantung sistolik dengan gangguan depolarisasi atrial tanpa kontraksi
dan gagal jantung diastolik, gagal jantung jenis ini atrial yang efektif. Manifestasi tirotoksikosis bisa
disebabkan oleh karena ketidakmampuan kontraksi dipertimbangkan pada pasien dengan onset atrial
jantung untuk memompa sehingga curah jantung fibrilasi yang lama. Prevalensi atrial fibrilasi pada
menurun dan menyebabkan kelemahan, fatik, hipertiroid yaitu 13,8 persen. Simptom atrial fibrilasi
hipoperfusi dan aktivitas menurun (gagal jantung ditentukan oleh multifaktor termasuk dibawah
sistolik) dan gangguan relaksasi dan gangguan normal status jantung, kecepatan ventrikel yang
pengisian ventrikel (gagal jantung diastolik). 2). Gagal sangat cepat dan irregular, dan kehilangan kontraksi
jantung Low output disebabkan oleh kardiomiopati atrial.13
dilatasi, kelainan katup dan pericardium dan gagal Takikardi pada dewasa ditetapkan 100 kali/
jantung High output disebabkan hipertiroid, anemia, menit. Sinus takikardi umumnya onsetnya berangsur-
kehamilan, fistula A-V, beri-beri, dan penyakit paget. angsur dan berakhir. Sinus takikardi yaitu reaksi
3). Gagal jantung akut disebabkan oleh kelainan katup fisiologis atau patofisiologi stress, seperti demam,
secara tiba-tiba akibat endocarditis, trauma, atau hipotensi, tirotoksikosis, anemia, kecemasan, exersi,
infark miokard luas, sedangkan gagal jantung kronik hipovolemia, emboli pulmonal, iskemi miokardia,
disebabkan oleh kelainan multivalvular yang terjadi gagal jantung kongestif atau shock.13

42 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 1 | Maret 2020 |


PEMERIKSAAN PENUNJANG dengan menggunakan kriteria Framingham, yaitu bila
gejala dan tanda gagal jantung memenuhi 2 kriteria
Untuk menunjang diagnosis penyakit jantung
mayor atau 1 kriteria mayor ditambah 2 kriteria
tiroid diperlukan beberapa pemeriksaan baik
minor.6,7,12
berupa pemeriksaan laboratorium dan penunjang
lainnya seperti foto thorak, elektrokardiografi
dan ekokardiografi. Pemeriksaan laboratorium TATALAKSANA
yang sering dilakukan untuk mendiagnosis hiper- Dalam tatalaksanan penyakit jantung tiroid,
tioridisme ialah pemeriksaan TSHs, kadar FT4, dan fokus terapinya adalah penanganan terhadap
FT3. Pemeriksaan TSHs serum merupakan penunjang hipertiroidisme. Secara fungsional, penanganan
diagnosis hipertiroidisme yang paling handal saat hipertiroidisme ini dimaksudkan untuk meningkatkan
ini dimana kadar TSHs pada hipertiroidisme rendah fungsional akibat gangguan kardiovaskuler yang
atau tidak terdeteksi, dengan FT4 yang tinggi diatas ada, dan secara anatomi/ etiologi untuk mengatasi
normal. Bila kadar FT4 normal maka harus diperiksa penyebab keadaan hipertiroidnya. Penderita penyakit
FT3 untuk menentukan tirotoksikosis T3. Bila T3 jantung hipertiroid bisa didapati gangguan fungsional
normal maka keadaan ini yang disebut dengan sesuai dengan klasifikasi New York Heart Association
hipertiroidisme subklinis.6,7 (NYHA) I sampai IV. Gangguan fungsional yang timbul
Pemeriksaan foto toraks postero-anterior, atau gagal jantung disebabkan ketidakmampuan
elektrokardiografi, dan ekokardiografi juga termasuk jantung untuk memenuhi kebutuhan hipermetabolik
pemeriksaan pencitraan yang sangat mendukung. tubuh, ditambah dengan kerja hormone tiroid yang
Pada foto thoraks, gambaran umumnya normal, langsung memacu terus-menerus sehingga bisa
kadang-kadang dijumpai pembesaran aorta asenden menimbulkan aritmia. Keluhan seperti palpitasi,
dan desenden, penonjolan segmen pulmonal, dan badan lemah, sesak nafas, yang mengarah pada
pada kasus yang berat dijumpai pula pembesaran tanda-tanda gagal jantung kiri.6,12
jantung. Pada pemeriksaan elektrokardiografi sering Pengobatan penyakit jantung tiroid
dijumpai gangguan irama dan kadang-kadang juga dilakukan dilakukan dengan tatalaksana meliputi
ditemukan gangguan hantaran. Pada kasus yang medikamentosa dan non medikamentosa.
berat dapat dijumpai pembesaran ventrikel kiri Tatalaksana non medikamentosa berupa: istirahat
yang menghilang setelah pengobatan. Pemeriksaan tirah baring (bed rest), diet jantung dengan tujuan
ekokardiografi dapat menunjukkan insufisiensi mitral untuk mengurangi beban jantung dengan diet yang
dan trikuspid.6 lunak, rendah garam dan kalori, serta mengurangai
segala bentuk stress baik fisik maupun psikis yang
DIAGNOSIS dapat memperberat kerja jantungnya.6
Tatalaksana secara medikamentosa berupa
Pada dasarnya, diagnosis penyakit jantung tiroid
pemberian obat-obatan golobgab beta blocker,
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
diuretik, digitalis, dan antikagulan. Golongan beta
fisik, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan
blocker, ditujukan untuk mengurangi kerja jantung
penunjang. Kepastian diagnosis penyakit jantung
serta melawan kerja hormone tiroid yang bersifat
tiroid adalah dengan pemeriksaan kadar hormon
inotropik dan kronotropik negative. Golongan beta
tiroid bebas, yaitu kadar FT4 yang tinggi dan TSHs
blocker akan mengistirahatkan jantung dan memberi
yang sangat rendah. Menurut Bayer MF, kombinasi
waktu pengisian diastolik yang lebih lama sehingga
hasil pemeriksaan laboratorium TSHs yang tak
akan mengatsi gagal jantungnya. Propanolol juga
terukur atau subnormal dan FT4 yang meningkat jelas
penting untuk mengatasi efek perifer dari hormone
menunjukkan hipertirodisme. Gagal jantung sebagai
tiroid yang bersifat stimulator beta-adrenergik
akibat komplikasi hipertiroidisme dapat ditegakkan

| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 1 | Maret 2020 | 43


reseptor. Beta blocker juga bersifat menekan memperburuk fungsi miokard, meskipun beberapa
terhadap system saraf sehingga daapt mengurangi penulis mendapat hasil baik pada pengobatan pasien
palpitasi, rasa cemas, dan hiperkinesis. Beta blocker gagal jantung akibat tirotoksikosis. Bahaya lain
tidak mempengaruhi peningkatan konsumsi oksigen. dari obat penyekat beta ialah dapat menimbulkan
Dosis 40-160 mg/ hari bila belum ada dekompensasio spasme bronkial, terutama pada pasien dengan asma
kordis.4,6,12 bronkial. Dosis yang diberikan berkisar antara 40-160
Dalam tatalaksana penyakit jantung tiroid, mg per hari dibagi 3-4 kali pemberian.6,12
diuretik dapat diberikan untuk mengurangi beban Obat antitiroid yang banyak digunakan ialah PTU
volume jantung dan mengatasi bendungan paru. dan imidazol (metimazol, tiamazol, dan karbimazol).
Sebaliknya, pemberian digitalis masih controversial, Kedua obat ini termasuk dalam golongan tionamid
karena sifatnya yang kronotropik negative tapi yang kerjanya menghambat sintesis hormon tiroid,
inotropik positif. Diharapkan kerja kronotropik tetapi tidak memengaruhi sekresi hormon tiroid
negatifnya untuk mengatasi takikardi yang ada, tapi yang sudah terbentuk. Propiltiourasil mempunyai
kerja inotropik positifnya dapat menambah kerja keunggulan mencegah konversi T4 menjadi T3 di
jantung mengingat pada penyakit jantung hipertiroid, perifer. Dosis awal PTU yang digunakan ialah 300-
hormone tiroid justru bersifat kronotropik positif 600 mg/hari dengan dosis mak- simal 1200-2000
juga. Dosis lebih dari normal perlu control Hr selama mg/hari atau metimazol 30-60 mg sehari. Perbaikan
atrial aritmia. Antikoagulan, direkomendasikan untuk gejala hiper- tiroidisme biasanya terjadi dalam 3
AF, khususnya jika 3 hari atau lebih, dilanjutkan minggu dan eutiroidisme dapat tercapai dalam 6-8
untuk 4 minggu setelah kembali ke sinus rhythm dan minggu.4,7,12
kondisi eutiroid.5,6,12 Pada pasien dengan hipertiroidisme dan AF,
Prinsip dasar dalam tatalaksana penyakit terapi awal harus difokuskan pada kontrol irama
jantung tiroid adalah mengatasi hipertiroidisme. jantung dengan menggunakan penyekat beta
Terapi utama pada hipertiroidisme ini yaitu secara (propanolol, atenolol, bisoprolol), tetapi konversi
langsung untuk menurunkan jmlah hormon tiroid ke irama sinus sering terjadi secara spontan
yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dengan obat-obat bersamaan dengan pengobatan hipertiroidisme.
antitiroid, selain itu dapat didukung dengan terapi Pemberian penyekat beta pada kasus hipertiroidisme
radioaktif iodine dan operasi subtotal tiroidektomi. terkait dengan gagal jantung, harus diberikan
Penatalaksanaan hipertiroidisme dengan komplikasi sedini mungkin. Golongan obat penyekat beta
kardiovaskular memerlukan pendekatan yang dapat mengontrol takikardia, palpitasi, tremor,
berbeda, yaitu dengan mempertimbangkan faktor kecemasan, dan mengurangi aliran darah ke kelenjar
kardiovaskular tersebut. Tujuan pengobatan ialah tiroid. Tujuan terapi dengan penyekat beta ialah
secepatnya menurunkan keadaan hipermetabolik dan menurunkan denyut jantung ke tingkat mendekati
kadar hormon tiroid yang berada dalam sirkulasi.6,10 normal dan kemudian meningkatkan perbaikan
Keadaan sirkulasi hiperdinamik dan aritma atrial komponen disfungsi ventrikel kiri (LV). Penggunaan
akan memberikan respon baik dengan pemberian bisoprolol memiliki efek menguntungkan pada
obat penyekat beta. Dalam hal ini, propanolol kasus gagal jantung dengan AF karena berhubungan
merupakan obat pilihan karena bekerja cepat dan dengan remodeling dari ventrikel kiri dan terdapat
mempunyai keampuhan yang sangat besar dalam peningkatan signifikan left ventricle ejection fraction
menurunkan frekuensi denyut jantung. Selain itu, (LVEF).6,12
penghambat beta dapat menghambat konversi Jika AF berlanjut, pertimbangan harus diberikan
T4 menjadi T3 di perifer. Pada pasien dengan untuk antikoagulasi, terutama pada pasien yang
gagal jantung berat, peng- gunaan obat penyekat berisiko tinggi terhadap emboli. Terapi antikoagulan
beta harus dengan sangat hati-hati karena dapat pada pasien hipertiroidisme dengan AF masih kontro-

44 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 1 | Maret 2020 |


versial. Frekuensi rata-rata insiden tromboemboli dosis terkecil yang masih memberikankeadaaneutir
pada pasien hipertiroidisme sekitar 19%. Beberapa oidismeselama 12-24 bulan. Pengobatan kemudian
peneliti tidak merekomen- dasikan pemberian obat dihenti- kan dan dinilai apakah telah terjadi remisi,
antikoagulan pada pasien usia muda dengan durasi AF yaitu bila setelah 1 tahun obat antitiroid dihentikan,
yang pendek (kurang dari 3 bulan) dan tanpa kelainan pasien masih dalam keadaan eutiroidisme, walaupun
jantung oleh karena konversi ke irama sinus akan kemudian hari dapat tetap eutiroidisme atau terjadi
terjadi setelah diterapi dengan obat antitiroid. Pasien relaps. 6,12,13
dengan AF kronik dan mempunyai kelainan jantung
organik, berisiko tinggi terjadinya emboli sehingga KESIMPULAN
merupakan indikasi pemberian antikoagulan. Jika AF
belum teratasi, perlu dilakukan kardioversi setelah Penyakit jantung tiroid merupakan suatu
16 minggu telah menjadi eutiroidisme. Perlindungan keadaan kelainan fungsi dan atau struktural jantung
antikoagulan terus diberikan sampai 4 minggu menetap yang murni terjadi akibat gangguan fungsi
setelah konversi.6,10,12 tiroid dan tidak didapatkan penyebab atau etiologi
Terapi tambahan yang dapat diberikan untuk lain dari kelainan jantung tersebut. Gangguan fungsi
memperbaiki metabolisme miosit jantung ialah tiroid berupa kondisi terjadinya hipertiroidisme yang
penggunaan Ko-enzim-10 dan Trimetazidin. Ko- berdampang pada berbagai organ tubuh, termasuk
enzim Q-10 (CoQ10) merupakan suatu nutrien yang gangguan pada jantung. Diagnosis penyakit jantung
berperan vital dalam bioenergetik otot jantung tiroid dapat ditegakkan dan dipastikan dengan
yaitu sebagai kofaktor produksi adenosin trifosfat pemeriksaan kadar hormon tiroid bebas, yaitu
(ATP) mitokondrial. Efek bio- energetik CoQ10 kadar FT4 yang tinggi dan TSH yang sangat rendah.
ini sangat penting dalam aplikasi klinik, terutama Gagal jantung akibat komplikasi hipertiroidisme
hubungannya dengan sel-sel yang mempunyai dapat ditegakkan dengan menggunakan kriteria
kebutuhan metabolik sangat tinggi seperti miosit Framingham, yaitu bila gejala dan tanda gagal
jantung. Nutrien ini merupakan anti- oksidan poten jantung memenuhi 2 kriteria mayor, atau 1 kriteria
yang memiliki implikasi penting dalam fungsi jantung mayor ditambah 2 kriteria minor. Penatalaksanaan
terutama pada kondisi cedera iskemia reperfusi penyakit kardiovaskular pada hipertiroidisme ialah
pada miokard. Ko-enzim Q10 dapat memenga- secepatnya menurunkan kondisi hipermetabolik
ruhi perjalanan penyakit kardiovaskular dengan dengan pemberian obat antitiroid untuk menurunkan
mempertahankan fungsi optimal dari miosit dan kadar hormon tiroid dan menangani manifestasi
mitokondria. Trimetazidin telah diketahui sejak lama kardiovaskular lainnya seperti menurunkan
efektif pada penatalaksanaan angina melalui efek kecepatan irama jantung dan pemberian obat-obatan
peng- hambatan rantai panjang 3-ketoasil ko- enzim A antihipertensi, serta pemberian anti- koagulan bagi
tiolase mitokondria yang menghambat metabolisme pasien dengan risiko tinggi strok.
asam lemak sehingga dapat mengubah metabolisme
energi. Kea- daan ini akan menstimulasi penggunaan DAFTAR PUSTAKA
glukosa dan akan memroduksi ATP dengan konsumsi
oksigen yang lebih rendah.5,6,12 1. Antono D, Kisyanto Y. Penyakit Jantung Tiroid. In:
Untuk penanganan hipertiroidismenya, pada Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
awal pengobatan, pasien dikontrol setelah 4-6 Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
minggu. Setelah tercapai eutiroidisme, pemantauan Jilid II (Edisi Kelima). Jakarta: Pusat Penerbitan
dilakukan setiap 3-6 bulan sekali terhadap gejala Ilmu Penyakit Dalam, 2009; p. 1798-1800.
dan tanda klinis, serta laboratorium (FT4 dan TSHs). 2. Rafay Khan, Saad Sirkanderkhela and et all.
Dosis obat antitiroid dikurangi dan dipertahankan Thyroid and Cardiovascular Disease: A Focused

| J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 1 | Maret 2020 | 45


Review on the Impact of Hyperthyroidism in Heart Cardiology. Vol 7, Issue 24 April 2018, Pages
Failure. Cardiol Res. 2020 Apr; 11(2): p 68–75. 1781-1796.
3. Lakshmi Kannan, Pamela A Show and et all. Thyroid 9. Cooper DS, Greenspan FS, Ladenson PW. The
Dysfunction in Heart Failure and Cardiovascular Thyroid Gland dalam Greenspan’s Basic & Clinical
Outcomes. Circ Heart Fail. 2018 Dec; 11(12). Endocrinology. Gardner DG, Shoback D, editor.
Edisi 8. The McGraw-Hill Companies, Inc: USA.
4. Pittas A, Lee S. Evaluation of thyroid function. In:
2007
Hall J, Nieman L, editors. Handbook of Diagnostic
Endocrino- logy. New Jersey: Humana Press, 10. Biondi, B. Heart Failure and Thyroid Dysfunction.
2003. European Journal of Endocrinology. Department
of Clinical and Molecular Endocrinology and
5. Cappola A, Miller M, Gambert S. Thyroid disease
Oncology University of Naples. Italy. 2012. Hal
in the elderly. In: Cooper D, editor. Medical
609-618.
Management of Thyroid Disease (Second Edition).
New York: Informa Healthcare, 2008. 11. Pantalone KM, Nasr C. Approach to a low TSH
level: Patience is a virtue. Cleveland Clinic Journal
6. Frans E. Wantania. Penatalaksanaan Penyakit
of Medicine. 2010;77:803-11.
Jantung Tiroid. Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6,
Nomor 1, Maret 2014. p 14-22. 12. McPhee SJ, Lingappa V, Ganong WF.
Patophysiology of Disease. An introduction to
7. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical
clinical medicine. Edisi 4. Lange Medical Books/
Physiology. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi
McGraw Hill, New York. 2003. Hal:556.
11. Editor. Rachman LY,. EGC, Jakarta. 2007
13. Davies TF. Thyrotoxicosis dalam William Textbook
8. Salman Razvi, Avais Jabbar and et all. Thyroid
of Endocrinology. Dalam Kronenberg HM, editor.
Hormones and Cardiovascular Function and
Edisi 11. Saunders Elsevier, Philadelpia. 2008. Hal:
Diseases. Journal of the American College of
366 – 369.

46 | J. Ked. N. Med | VOL. 3 | NO. 1 | Maret 2020 |

Anda mungkin juga menyukai