Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL

EFEKTIVITAS PROGRAM KEGIATAN


EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
DALAM MEMBIASAKAN SHALAT BERJAMA’AH
(Studi Kasus pada Siswa Anggota Pramuka SMP NEGERI 1 PASEH,
Kab. Bandung)

disusun oleh :
WINDA NURLIANTI
NIM 200414128

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2024
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR / SKRIPSI

EFEKTIVITAS PROGRAM KEGIATAN


EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
DALAM MEMBIASAKAN SHALAT BERJAMA’AH
(Studi Kasus pada Siswa Anggota Pramuka SMP NEGERI 1 PASEH, Kab. Bandung)

disusun oleh :
Nama : Winda Nurlianti
NIM : 200414128

telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti seminar Proposal Tugas


Akhir/Skripsi
Pembimbing Akademik

Dr. Hj. Imas Kurniasih, M,Ag


NIDN. 2102057501

Mengetahui,
Fakultas Agama Islam
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

Dr. Iim Ibrohim, M.Ag


NIDN. 2101057902
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena kasih dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul
“Efektivitas Program Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Membiasakan
Shalat Berjama’ah (Studi Kasus pada Siswa Anggota Pramuka SMP NEGERI 1
PASEH, Kab. Bandung). Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah
untuk mendalami dampak program tersebut terhadap kebiasaan shalat berjamaah
dikalangan siswa anggota pramuka.
Maka, dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Imas Kurniasih, M.Ag selaku dosen wali yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses penyelesaian
proposal penelitian ini
2. Kedua orang tua, kakak perempuan, adik laki-laki dan keluarga besar, yang selalu
memotivasi, mendoakan, memberikan nasihat dan juga memberikan dukungan
moral maupun materil di hari-hari yang berarti
3. Sahabat Keluarga Pinus, Squad CC, keluarga besar PRAMUKA SMP NEGERI 1
PASEH yang telah melancarkan penelitian, Pramuka SMAN 1 MAJALAYA,
teman-teman seperjuangan PAI kelas C 2020, dan terkhusus kepada Iwan
Setiawan, Lina Julia, Tian Etisa Aprilia, Shelvia Wina Anjalni, Azizah Nha, yang
senantiasa membantu dan turut memotivasi dalam menyelesaikan proposal ini
4. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu membantu dalam
penyusunan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penlitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu penulis sangat berharap semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih.

Bandung, 26 Januari 2024


Penulis,

Winda Nurlianti
NIM. 20414128

ii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan .......................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii
Daftar Istilah .....................................................................................................
Bab I Pendahuluan ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................... 6
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 6
2.2 Landasan Teori ................................................................................ 8
2.2.1 Kegiatan Ekstrakurikuler ........................................................ 8
2.2.2 Pengertian Kepramukaan ........................................................ 10
2.2.3 Pembiasaan ............................................................................. 15
2.2.4 Hakikat Shalat Berjamaah ...................................................... 16
2.3 Kerangka Berpikir .......................................................................... 22
Bab III Metodologi Penelitian .......................................................................... 23
3.1 Metode Pengumpulan Data............................................................. 23
3.2 Metode Analisis Data ..................................................................... 25
Daftar Pustaka .................................................................................................. 28
Lampiran........................................................................................................... 31

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan di sekolah tidak hanya terfokus pada pelajaran akademik.
Pendidikan juga melibatkan pengembangan aspek kepribadian dan sosial siswa.
Ekstrakurikuler seperti program kegiatan Pramuka, dapat memberikan kontribusi
penting dalam membentuk karakter dan nilai-nilai positif pada siswa. Salah satu
aspek yang sangat penting dalam Agama Islam adalah shalat berjamaah, yaitu
melaksanakan shalat secara berkelompok di masjid atau tempat ibadah lainnya.
Namun pada kenyataannya, tidak semua siswa memiliki kebiasaan untuk
melaksanakan shalat berjamaah. Beberapa siswa mungkin kurang memahami
pentingnya shalat berjamaah, sementara siswa yang lain selalu melaksanakan
shalat berjamaah secara teratur di lingkungan sekolah. Oleh karena itu,
diperlukan suatu program kegiatan ekstrakurikuler yang efektif untuk membantu
siswa membiasakan shalat berjamaah.
Program kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dapat menjadi solusi yang
efektif dalam membiasakan siswa melakukan shalat berjamaah. Pramuka
merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan banyak siswa
dengan berbagai latar belakang dan usia. Program Pramuka dapat memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mempelajari nilai-nilai agama, termasuk
pentingnya shalat berjamaah.
Tujuan kepramukaan berdasarkan sejarah gerakan kepanduan dunia,
Pramuka juga dikenal sebagai organisasi kepemudaan untuk pembinaan fisik,
mental dan spiritual peserta, dan mendorong mereka untuk aktif di masyarakat.
Pramuka memiliki potensi untuk menjadi orang baik, berbudi pekerti luhur, dan
keyakinan agama yang kuat. 1
Salah satu aspek yang menunjukkan sisi spiritualitas gerakan Pramuka
adalah dari pembiasaan shalat berjamaah. Shalat merupakan salah satu ibadah
yang sangat penting dalam Agama Islam. Shalat berjamaah, yaitu shalat yang
dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama dengan mengikuti seorang
imam, memiliki nilai yang tinggi dalam Islam, dan dianggap lebih utama dari

1
Chania Putri, Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka dalam meningkatkan kepedulian terhadap
lingkungan sosial siswa MI Al-Munawwarah kota Jambi, (kota Jambi, 2020).

1
pada shalat yang dilakukan secara sendiri-sendiri. Selain mendapatkan pahala
yang lebih besar, shalat berjamaah juga memiliki manfaat sosial, seperti
memperkuat ikatan antar individu dan membangun kesatuan dalam komunitas.
Shalat pada dasarnya merupakan sarana terbaik untuk mendidik jiwa dan
akhlak seorang anak. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi
: ‫إن أَ َّو َل َما‬
َّ (( : – ‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ – ِ‫سو ُل هللا‬ ُ ‫ قا َ َل َر‬: ‫ قَا َل‬، – ُ‫ع ْنه‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن أ َ ِبي ه َُري َْرة َ – َر‬ َ ‫َو‬
َ ‫ فَقَدْ خ‬، ‫ت‬
‫َاب َو َخس َِر‬ ْ َ ‫سد‬ ْ ‫ َو‬، ‫ فَقَدْ أ ْف َل َح وأ َ ْن َج َح‬، ‫ت‬
َ َ‫إن ف‬ ْ ‫صلُ َح‬
َ ‫إن‬ ْ َ‫ ف‬، ُ‫التُه‬
َ ‫ص‬َ ‫ع َم ِل ِه‬َ ‫سبُ ِب ِه ال َع ْبدُ َي ْو َم ال ِق َيا َم ِة مِ ْن‬
َ ‫يُ َحا‬
‫ َفيُ َك َّم ُل مِ ْن َها َما‬، ‫ط ُّوع‬ ُ ‫ ا ُ ْن‬: – ‫ع َّز َو َج َّل‬
َ َ‫ظ ُروا ه َْل ِلعَ ْبدِي مِ ْن ت‬ َّ ‫ قَا َل‬، ‫ش ْي ٌء‬
َ – ُ‫الرب‬ َ َ‫ فَإِ ِن ا ْنتَق‬،
َ ‫ص مِ ْن فَ ِري‬
َ ‫ضتِ ِه‬
)) ‫س ٌن‬ ٌ ‫ (( َحد‬: ‫ َوقَا َل‬، ‫ي‬
َ ‫ِيث َح‬ ُّ ‫علَى َهذَا )) َر َواهُ التِرمِ ِذ‬ َ ‫ض ِة ؟ ث ُ َّم ت َ ُكو ُن‬
َ ‫سائ ُِر أ ْع َما ِل ِه‬ َ َ‫ا ْنتَق‬
َ ‫ص مِ نَ الف َِري‬
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang
hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh
ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal
dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala
berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka
disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula
dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.)
[HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa hadits ini shahih.]2
Pentingnya shalat berjamaah telah ditekankan dalam Agama Islam. Masih
banyak siswa yang kurang terbiasa melaksanakan shalat berjamaah secara rutin
terkhusus dikalangan Pramuka SMP NEGERI 1 PASEH. Banyak faktor yang
dapat mempengaruhi kurangnya kebiasaan ini. Seperti ketidaktahuan, kurangnya
pemahaman tentang pentingnya shalat berjamaah, atau kurangnya dorongan dan
lingkungan yang memfasilitasi pelaksanaan shalat berjamaah.
Pembentukan kebiasaan positif tentu membutuhkan konsistensi. Dengan
menjadikan shalat berjamaah sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka, siswa akan memiliki kesempatan untuk melaksanakan shalat berjamaah
secara teratur. Dengan demikian, mereka dapat memperkuat ikatan emosional dan
kebiasaan yang positif terkait dengan shalat berjamaah. Kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka yang melibatkan shalat berjamaah dapat meningkatkan kesadaran
beragama siswa, melalui pelaksanaan shalat berjamaah, siswa akan lebih

2
https://rumaysho.com/16963-shalat-itu-yang-pertama-kali-akan-dihisab.html

2
memahami arti pentingnya ibadah dalam kehidupan sehari-hari dan mengenali
nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Hal ini dapat membantu mereka
dalam mengembangkan identitas keagamaan yang kuat.
Kegiatan Pramuka juga dikenal dapat membentuk sikap disiplin dan
kepemimpinan. Dalam konteks shalat berjamaah, siswa perlu mematuhi aturan
dan tata cara yang telah ditetapkan. Dengan melibatkan siswa dalam shalat
berjamaah secara teratur, mereka akan terlatih dalam disiplin diri dan tanggung
jawab. Selain itu, para siswa yang sudah terbiasa melaksanakan shalat berjamaah
juga dapat menjadi teladan dan pemimpin bagi siswa lainnya dalam hal ibadah.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
“EFEKTIVITAS PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
PRAMUKA DALAM MEMBIASAKAN SHALAT BERJAMA’AH”.
Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan Pramuka yang didesain khusus untuk
memperkenalkan, mengajarkan, dan membiasakan siswa dengan pelaksanaan
shalat berjamaah. Diharapkan siswa akan lebih memahami pentingnya dan
mendapatkan pengalaman langsung dalam melaksanakan shalat berjamaah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian tentang “EFEKTIVITAS
PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM
MEMBIASAKAN SHALAT BERJAMA’AH”. Maka bisa dirumuskan
beberapa masalah berikut ini :
1.2.1 Apa saja program dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam
membiasakan shalat berjamaah di SMP Negeri 1 Paseh, Kab. Bandung?
1.2.2 Bagaimana proses pelaksanaan program kegiatan Pramuka dalam
membiasakan shalat berjamaah di SMP Negeri 1 Paseh, Kab. Bandung?
1.2.3 Bagaimana teknis evaluasi pembiasaan shalat berjamaah dalam kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 1 Paseh, Kab. Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah penelitian tentang “EFEKTIVITAS
PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM
MEMBIASAKAN SHALAT BERJAMA’AH”. Maka bisa dirumuskan beberapa
tujuan penelitian berikut ini :
3
1.3.1 Untuk mengetahui apa saja program dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler
Pramuka dalam membiasakan shalat berjamaah di SMP Negeri 1 Paseh,
Kab. Bandung.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan program kegiatan
Pramuka dalam membiasakan shalat berjamaah di SMP Negeri 1 Paseh,
Kab. Bandung.
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana teknis evaluasi pembiasaan shalat
berjamaah dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 1
Paseh, Kab. Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini tentunya harus memberikan dampak manfaat bagi
siapa saja, adapun manfaat dari penelitian tentang “EFEKTIVITAS
PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM
MEMBIASAKAN SHALAT BERJAMA’AH”. Adalah sebagai berikut :
1.4.1 Secara Teoritis :
Dapat digunakan sebagai acuan peneliti lain sejenis untuk mengupas lebih
jauh tentang Efektivitas Program Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam
Membiasakan Shalat Berjamaah.
1.4.2 Secara Praktis :
1.4.2.1 Bagi pembaca
Untuk mengetahui tentang pembiasaan shalat berjamaah
pada kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 1 Paseh,
Kab. Bandung.
1.4.2.2 Bagi Guru / Pembina

Dapat digunakan sebagai introspeksi para calon guru /


pembina ekstrakurikuler Pramuka agar dapat membuat siswa/i
untuk lebih menanamkan nilai pembiasaan shalat berjamaah.

1.4.2.3 Bagi Siswa/I Ektrakurikuler Pramuka


Menjadikan siswa/I menjadi lebih agamis, menjadikan
shalat berjamaah sebagai hal pembiasaan, dan timbulnya
kesadaran siswa/i ekstrakurikuler pramuka akan pentingnya
pembiasaan shalat berjamaah.

4
1.4.2.4 Bagi Peneliti

Dapat menambah pengembangan pengetahuan


meningkatkan keterampilan metodologi penelitian dan
memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan.

1.4.2.5 Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menjadi bahan referensi, rujukan untuk


pengembangan penelitian selanjutnya terkait dengan penanaman
pembiasaan shalat berjamaah pada siswa/I anggota
ekstrakurikuler Pramuka.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam tinjauan pustaka, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu


yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dengan demikian, peneliti
mendapat rujukan pendukung, pelengkap serta pembanding yang lebih relevan sehingga
menjadikan penelitian ini lebih komprehensif.

2.1.1 Chania Putri, 2020, Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka
Dalam Meningkatkan Kepedulian Terhadap Lingkungan Sosial Siswa
MI Al-Munawwarah Kota Jambi. Inti dari skripsi ini adalah pembina
Pramuka dalam mengatasi kendala pada pembentukan kepribadian siswa
yang baru pertama kali mengikuti Pramuka menjadi pribadi yang lebih
peduli terhadap lingkungan sosial.
Persamaan dari penelitian ini terletak pada bagaimana pentingnya
ekstrakurikuler Pramuka dalam meningkatkan sikap positif siswa.
Perbedaannya penelitian ini terfokus pada system pengelolaan
pembiasaan shalat berjamaah.
2.1.2 Yayan Nafiah Saputri, 2020, Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Surakarta,
Hubungan Pembiasaan Shalat Berjamaah Dengan Ketaatan
Melaksanakan Ibadah Shalat Fardhu Siswa Kelas VIII Di SMPN 3
Ngambre Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020. Inti dari
skripsi ini adalah terdapat hubungan antara pembiasaan shalat berjamaah
dengan ketaatan melaksanakan ibadah shalat fardhu.

Persamaan dari penelitian ini terletak pada pembiasaan shalat


berjamaah pada siswa yang berharap dapat menghasilkan kesadaran,
disiplin, dan mempunyai rasa tanggung jawab.

6
2.1.3 Dwi Puji Lestari, 2020, Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung, Analisis Ekstrakurikuler Pramuka
dalam Pembentukan Karakter Disipilin Peserta Didik Di Sekolah Dasar
Negeri 02 Agung Jaya Tulang Bawang Barat. Inti dari skripsi ini adalah
bahwa pembentukan karakter disiplin siswa melalui pramuka yaitu
dengan menggunakan hukuman-hukuman yang sifatnya dapat
memberikan rasa jera kepada peserta didik agar tidak mengulangi
kesalahan yang dibuatnya. Pendisiplinan yang dilakukan oleh pembina
juga melalui pembiasaan yang dilakukan pembina seperti tidak
terlambat, selalu menaati tata tertib, dll.
Persamaan dari penelitian ini terletak pada anggota Pramuka yang
mempunyai karakter disiplin dalam berkegiatan khususnya dalam
penelitian saya tentang disiplin terhadap pembiasaan shalat berjamaah.
2.1.4 Alfi Nur Hidayati, 2021, Jurnal Jurmia (Jurnal Riset Madrasah
Ibtidaiyah), Peran Pendidikan Kepramukaan Sebagai Media
Pembentukan Karakter Kepemimpinan Siswa Sekolah Dasar. Inti dari
jurnal ini adalah implementasi pendidikan kepramukaan sebagai media
pembentukan karakter kepemimpinan siswa, pembina menggunakan
metode belajar sambil melakukan (Learning by doing).
Persamaan dari penelitian ini terletak di kepemimpinan siswa
anggota Pramuka yang memiliki peran penting dalam membentuk
karakter, keterampilan, dan sikap kepemimpinan bagi para anggotanya.
Termasuk halnya sikap kepemimpinan dalam memimpin shalat
berjamaah.
2.1.5 Aisyahnur Nasution, 2019, Jurnal, Peran Pendidikan Dalam Pembinaan
Shalat Berjamaah Dan Implikasinya Terhadap Penanaman Budaya
Beragama Siswa SMP Negeri 2 Kabawetan. Inti dari jurnal ini adalah
selain berfokus pada shalat berjamaah ada juga berfokus pada shalat
fardhu. Dan pelaku utama adalah keseluruhan siswa beserta guru.
Pembiasaan shalat berjamaah dijadikan sebagai budaya dari sekolah.
Persamaan dari penelitian ini terletak pada peran siswa utama
dalam pembiasaan shalat berjamaah. Siswa memiliki peran untuk

7
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan shalat
berjamaah. Dan juga siswa berpartisipasi dalam shalat berjamaah.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan pelajaran informal yang dilakukan


untuk pelajar atau mahasiswa, biasanya diluar masa belajar dari kurikulum
normal. Kegiatan ekstrakurikuler bermanfaat bagi perkembangan siswa
kepribadian, bakat dan kemampuan diberbagai bidang diluar akademi seperti
seni, olahraga, pengembangan diri dan kegiatan lainnya tujuan yang positif.

Hasil penelitian Mary Rombokas di lowa State University yang dikutip


Rachel Hollrah menyebutkan bahwa peserta didik yang terlibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka
yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Ada lima hal yang menjadi poin
kunci dalam penelitiannya yaitu akademik, character building, skills, student risk,
dan sosial. Kelima hal tersebut memberikan kesimpulan yang positif terhadap
kegiatan ekstrakurikuler. Artinya dari lima hal itu saja sudah memberikan
gambaran tentang manfaat yang bisa diperoleh melalui kegiatan ekstrakurikuler.
3

Selain membantu siswa mengejar minatnya, kegiatan Ekstrakurikuler


juga membantu siswa mengobarkan kembali semangatnya untuk lebih giat belajar
dan memantapkan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang mandiri.
Kegiatan Ekstrakurikuler juga harus mencakup pendidikan, yang menjadi dasar
nilai pendidikan. Bagaimana membangun karakter dan mewujudkan karakter
pada manusia yang berakhlak, berbudi pekerti, berakhlak mulia dan nilai sosial
yang tinggi di masyarakat. Hal terpenting dalam program pelatihan adalah
pengembangan keterampilan penilaian siswa. Guru tidak lagi berperan sebagai
pengajar nilai, tetapi sebagai panutan dan motivator.

3
Lihat Mary Rombokas, Hight School Extracurricular Activity and College Grades makalah
dipresentasikan pada The Southeastern Conference of Counseling Personnel, Jekyll Island, GA (Oktober
1995) yang dikutip Rachel Hollrah, Extracurricular Activities, dalam
http://www.public.iaste.edu/~rhetoric/105H17/rhollrah/cof.html

8
1. Pengertian Ekstrakurikuler
Menurut Wiyani (2013: 107), menyatakan bahwa : Kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang ditemukan pada
kurikulum yang sedang dijalankan, termasuk yang berhubungan dengan
bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang
dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup
mereka maupun lingkungan sekitarnya. Ekstrakurikuler merupakan
kagiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang ditunjukkan untuk
membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh peserta didik dan atau tenaga kependidikan yang
berkemampuan dan berkewenangan di sekolah (Wiyani , 2013: 108).4
Depdiknas dalam Tri Ani Hastuti (2008:63), Ekstrakurikuler
merupakan program sekolah, berupa kegiatan siswa yang bertujuan
memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, optimasi pelajaran
yang terkait, menyalurkan bakat dan minat, kemampuan dan
keterampilan serta untuk lebih memantapkan kepribadian siswa. Tujuan
ini berarti bahwa kegiatan di luar belajar mengajar terkait erat dengan
belajar mengajar. Sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
untuk menyalurkan dan mengembangkan keterampilan dan minat siswa.
Dalam kegiatan Ekstrakurikuler tersebut siswa mendapatkan manfaat
dan nilai-nilai luhur yang dibawanya dalam kegiatannya.5
Ekstrakurikuler memiliki beberapa tujuan seperti yang
disampaikan yaitu :
1) Memperluas, Memperdalam Pengetahuan dan Kemampuan
atau Kompetensi yang Relevan dengan Program Kurikuler.

4
Yanti, N., Adawiah, R., & Matnuh, H. (2016). PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
DALAM RANGKA PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER SISWA UNTUK MENJADI WARGA. 6,
963–970.

5
Fanany, Syukri, 2020, PROFIL MINAT SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SMA
NEGERI 1 REMBANG, Kab Pirbalingga

9
2) Memberikan Pemahaman Terhadap Hubungan Antar Mata
Pelajaran.
3) Menyalurkan Minat dan Bakat Siswa
4) Mendekatkan Pengetahuan yang Diperoleh dengan Kebutuhan
danTuntutan Masyarakat atau Lingkungan.
5) Melengkapi Upaya Pembinaan Manusia Seutuhnya. (Menurut
Ahmad Faiz A.R (2012:16-19)
Tujuan dari Ekstrakurikuler yaitu untuk mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan dan bakat siswa dengan melalui berbagai
macam kegiatan di luar jam sekolah.
2.2.2 Pengertian Kepramukaan
Pramuka kepanjangan dari Praja Muda Karana yang artinya, kaum
muda yang terus berkarya. Kepramukaan adalah suatu gerakan
pendidikan nonformal yang bertujuan untuk membantu anak-anak dan
pemuda dalam pengembangan karakter, keterampilan, dan sikap positif
melalui kegiatan-kegiatan yang menantang dan mendidik.
Menurut Nasrudin, 2018 menyatakan Pramuka adalah setiap
pemuda yang aktif dalam kegiatan kepramukaan dan di didik dengan
berbagai keterampilan, disiplin, kepercayaan pada diri sendiri, saling
menolong dan lain sebagainya.6
Menurut Jayanti, 2016 menjelaskan Pramuka adalah anggota
gerakan pramuka yang terdiri dari anggota muda yaitu peserta didik
Siaga, Penggalang, Penegak dan Pendega. Tingakatan dalam
kepramukaan telah ditentukan oleh umur anggotanya seperti, kelompok
umur 7-10 tahun disebut degan pramuka siaga. Kelompok umur 11-15
tahun disebut dengan pramuka penggalang. Kelompok umur 16-20 tahun
disebut dengan pramuka penegak. Kelompok umur 21-25 tahun disebut
dengan pramuka pendega.7
Adapun menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2010 pasal 1 tentang gerakan pramuka yang menjadi dasar pokok

6
Widodo, Afdal, Hery, 2019. ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAMUKA DI SD NEGERI 004
SAMARINDA UTARA. Jurnal Pendas Mahakam, Vol 4 (2). 68-81. Desember 2019.
7
Widodo, Afdal, Hery, 2019. ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAMUKA DI SD NEGERI 004
SAMARINDA UTARA. Jurnal Pendas Mahakam, Vol 4 (2). 68-81. Desember 2019.

10
penyelengaraan pendidikan kepramukaan di indonesia. Beberapa istilah
didenifisikan sebagai berikut: (1) Pramuka adalah warga negara
indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan dan mengamalkan
Satya pramuka dan Darma pramuka. (2) Gerakan Pramuka adalah
organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan. (3) Kepramukaan adalah segala aspek yang
berkaitan dengan pramuka. (4) Pendidikan Pramuka adalah proses
pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukan.8
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
Kepramukaan adalah pendidikan bagi pemuda di luar lingkungan
sekolah dan keluarga berupa kegiatan yang menarik dan menyenangkan
di bawah tanggung jawab anggota dewasa, sehat, teratur, terarah dan
praktis. sifatnya dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan yang tujuan akhirnya adalah pembentukan karakter,
sedangkan pramuka adalah anggota gerakan kepramukaan yang melatih
pramuka.
Selanjutnya, tujuan Kepramukaan di Smp Negeri 1 Paseh adalah
untuk membentuk setiap Pramuka kepribadian yang beriman, bertakwa,
bermoral berakhlak mulia, cinta tanah air, taat hukum, disiplin,
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan Mereka memiliki
keterampilan hidup sebagai sekelompok orang dalam menjaga dan
membangun negara kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan
Pancasila, serta perlindungan lingkungan.
Kegiatan Pramuka ini bertujuan agar siswa dapat lebih
meningkatkan kemampuan tentang apa yang telah dan akan
dipelajarinya, serta menyalurkan bakat minat dan membantu
mewujudkan pembentukan watak pada anak. Smp Negeri 1 Paseh telah
melaksanakan kegiatan pramuka, baik wajib maupun pilihan.
Pelaksanaan kegiatan pramuka tersebut pelaksanaannya masih terdapat
berbagai masalah, contohnya kurangnya perlengkapan pramuka, padahal

8
Wisnu Adam Alfiqri, 2015 GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 1971 - 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu
perpustakaan.upi.edu

11
kegiatan pramuka ini adalah kegiatan wajib bagi siswa, tetapi tidak
menjadi penghalang bagi anggota Pramuka Smp Negeri 1 Paseh untuk
terus semangat berlatih.
1. Gerakan Pramuka menurut AD/ART :
Berdasarkan buku wawasan kepramukaan 2020 oleh Khairul
Anam, arti adanya AD/ART Gerakan Pramuka adalah untuk dijadikan
pegangan dan landasan gerakan kegiatan setiap anggota gerakan
pramuka, kwartir, dan satuan pramuka.9
1) Gerakan Pramuka adalah organisasi kepanduan nasional indonesia
sebagai lembaga pendidikan non formal yang menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan.
2) Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya
bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan dan agama.
3) Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan sosial politik, bukan
bagian dari salah satu organisasi dan tidak menjalankan kegiatan politik
praktis.
4) Gerakan Pramuka ikut serta membantu, masyarakat dengan
melaksanakan pendidikan bagi kaum muda, khususnya pendidikan non
formal diluar sekolah dan diluar keluarga.
5) Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk
memeluk agama dan kepeecayaan masing-masing dan beribadah
menurut kepercayaannya.
2. Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
Prinsip dasar dan metode Kepramukaan disini sangat erat
kaitannya dengan Gerakan Pramuka, dimana mencakup nilai dan norma
yang harus menjadi landasan hidup bagi seluruh anggota Gerakan
Pramuka yaitu :

1) Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.

3) Peduli terhadap diri pribadinya.

9
https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/10/200000269/3-sifat-kepramukaan-berdasarkan-ad-dan-
art

12
4) Taat kepada kode kehormatan Pramuka.10

Pada hakikatnya anggota Pramuka Smp Negeri 1 Paseh wajib


menerima prinsip dasar Kepramukaan dalam arti menaati semua
perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya serta beribadah sesuai
tata cara dari Agama yang dipeluknya. Memiliki kewajiban untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan sosial, memperkokoh persatuan,
serta menerima kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Memahami
prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna
kepentingan masa depan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

(UU No 12 Tahun 2010) Metode Kepramukaan adalah cara


belajar yang interaktif melalui :

1) Pengamalan terhadap Kode Kehormatan Pramuka.

2) Belajar sambil melakukan.

3) Sistem bereggu.

4) Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai


dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.

5) Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.

6) Sistem tanda kecakapan.

7) Sistem satuan terpisah antara putra dan putri.

8) Kiasan dasar.11

3. Sistem Pengelolaan Strategi Gerakan Pramuka

Ada 10 strategi dasar perencanaan, pengembangan, pelaksanaan,


dan pencapaian rencana yaitu :

10
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/16/134826869/4-prinsip-dasar-gerakan-pramuka-fungsi-
dan-sikapnya
11
UU RI NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA :
;https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2010_12.pdf

13
1) Strategi inovasi, ideologisasi, dan kaderisasi : Strategi ini
mengarahkan peserta didik untuk lebih kuat dan siap dididik sebagai
calon pemimpin bangsa.

2) Strategi Reorientasi dan figurasi strategi : Mengarah kepada orang


dewasa, baik yang aktif pembinaan pendidikan pramuka, atau pun
pengurus kwartir cabangnya.
3) Strategi Penguasaan Data : Strategi ini diarahkan untuk pengurus
Gerakan Pramuka, belajar terutama menyangkut data-data anggota, dan
diperlukan sebagai cara untuk membuat keputusan yang tepat dan
berdampak positif bagi pengembangan organisasi.
4) Strategi Kolaborasi : Strategi ini diarahkan kepada pengelola Kegiatan
Kepramukaan maupun non kegiatan Kepramukaan yang bertujuan agar
bisa membiasakan diri untuk mampu berkolaborasi dengan organisasi
lain, tidak egois-sektoral.
5) Strategi Insfrastrukstur dan Disiplin Organisasi : Mengarahkan
anggota Pramuka senantiasa bisa mempunyai strategi untuk bertahan
hidup, berketahanan survive, terhadap lingkungan, sikap disiplin juga
diterapkan supaya tetap menjadi pembawaan yang positif.
6) Strategi Akselerasi Finansial : Mengarahkan kepada pihak eksternal.
Termasuk pembiayaan dll. Adapun hak-hak kekayaan intelektualnya
dilakukan dengan legal, transparan dan berkeadilan.
7) Strategi Gerakan Kerelawanan : Strategi ini mengarahkan semangat
kerelawanan individul masing-masing anggota menjadi gerakan
berkerelawanan yang besar.
8) Strategi Komunikasi dan Apresiasi : Strategi ini mengarahkan
mengantisipasi informasi dari arus data melalui media sosial terutama
dengan akun-akun yang menyebarkan hoaks dll. Strategi ini berfungsi
untuk menyebarkan konten-konten yang positif yang bermakna secara
keseluruhan. Strategi ini mengedepankan komunikasi yang jujur, elegan,
dan efektif.
9) Strategi Keunggulan Internasional : Strategi ini diarahkan kepada
Pramuka Internasional. Dimana indonesia disini terutama Pramuka SMP

14
Negeri 1 Paseh harus berperan aktif dalam pengembangan Kepramukaan
Dunia. Kegiatan yang dilakukan pun harus unjuk prestasi bangsa.
10) Strategi Advokasi : Strategi ini mengarahkan kepada pihak-pihak
eksternal yang melanggar ketentuan-ketentuan yang mengatur
penyelenggaraan Pramuka. Sedangkan secara internal, kwartir secara
aktif melakukan upaya-upaya pembelaan hukum yang dihadapi
anggotanya. (Pendidikan Pramuka,2019-2024)12

2.2.3 Pembiasaan

Pendidikan agama tentu harus diperkenalkan di sekolah menengah


agar siswa juga memiliki akhlak dan perilaku yang baik. Salah satu
upaya sekolah khususnya Pramuka Smp Negeri 1 Paseh untuk
meningkatkan kualitas pendidikan agamanya adalah dengan
menanamkan nilai-nilai agama dalam bentuk pendidikan dan induksi
peserta didik sesuai dengan ajaran Islam yang disusun oleh organisasi
sekolah. Hal itu dilakukan dengan menciptakan nilai-nilai religius
dengan membiasakan shalat berjamaah sebelum latihan dimulai.
Kebiasaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu
yang biasa dikerjakan. Dengan pengertian tersebut dapat kita simpulkan
bahwa kebiasaan adalah suatu kegiatan yang biasa kita dikerjakan dan
akan berlangsung secara terus menerus.13
Mulyasa (2014) juga berpendapat tentang pengertian pembiasaan
ialah “sesuatu yang dilakukan secara rutin dan terus menerus agar
menjadi kebiasaan” Pembiasaan sebenarnya berisi tentang pengalaman
yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus. Pada
pandangan psikologi behaviorisme juga menyatakan bahwa suatu

12
LAMPIRAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL GERAKAN PRAMUKA 2018 :
RENCANA STRATEGIS GERAKAN PRAMUKA 2019-2024 :
https://id.scribd.com/document/556516210/2-RENSTRA
13
https://kbbi.web.id/biasa.html

15
kebiasaan dapat terbentuk karena pengkondisian atau pemberian
stimulus.14
Jadi bisa disimpulkan pembiasaan adalah kecenderungan atau
kebiasaan yang umum atau terjadi secara berulang-ulang.

2.2.4 Hakikat Shalat Berjamaah

Menurut Abu Zahra, shalat berjama'ah adalah shalat bersama-


sama yang dipimpin seorang imam shalat yang adil. Imam shalat yang
adil itu adalah orang yang shaleh.15
Menurut Shalih Shalat berjama'ah adalah adalah keterikatan
antara salat seorang makmum dan salat seorang imam dengan syarat-
syarat tertentu.16
Hakikat shalat berjamaah memiliki makna spiritual dan sosial.
Secara spiritual, melibatkan diri dalam shalat berjamaah, meningkatkan
konsentrasi dan kekhusyukan. Sosialnya, shalat berjamaah memperkuat
ikatan antar-Muslim, menciptakan solidaritas dalam ibadah.
Jadi dapat disimpulkan Shalat berjama'ah adalah shalat bersama-
sama, dimana salah satu orang menjadi imam dan yang lain menjadi
makmum. Disebut jama'ah, karena ijtima’nya (berkumpulnya) orang-
orang untuk melakukan shalat dalam satu waktu dan tempat. Bila
berbeda keduanya (waktu dan tempat) atau salah satunya, maka tidak
disebut jama'ah. Karena itu, shalat mengikuti imam melalui radio atau
televisi tidak sah, karena yang demikian itu bukan shalat jama'ah.
Sesuai dengan hadist dari Ibdu Mas’ud bertanya kepada
Rasulullah : “Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah?‟ Beliau
menjawab, Shalat pada waktunya.‟17

14
Anggraeni, C. E. & M. S. (2021). Metode Pembiasaan Untuk Menanamkan Karakter Disiplin dan
Tanggung jawab Di Ra Daarul Falaah Tasikmalaya. Jurnal PAUD Agapedia, 5(1), 100–109.

15
Sayyid Shaleh Al-Ja'tari, The Miracle of Shalat; Dahsyatnya Shalat, (Jakarta: Gema Insani , 2002), hlm
24
16
Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Fiqih Salat Berjamaah, (Jakarta: Pustaka As-Sunnah, 2006), hlm 28
17
https://binabbas.org/2020/10/amalan-yang-paling-utama-paling-dicintai-oleh-allah/

16
Sholat tepat waktu memiliki banyak keutamaan. Salah satunya
adalah mendatangkan kebaikan yang banyak. Berdasarkan hadits
riwayat Ahmad, dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan tentang sholat pada suatu
hari, kemudian berkata :

ٌ ُ‫علَ ْي َها لَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ن‬


‫ َو ََل‬،‫ َو ََل ب ُْرهَا ٌن‬،‫ور‬ ْ ‫ َو َم ْن لَ ْم يُ َحاف‬،ِ‫ َونَ َجاة ً َي ْو َم ْال ِقيَا َمة‬،‫ َوب ُْرهَانًا‬،‫ورا‬
َ ‫ِظ‬ ً ُ‫َت لَهُ ن‬ ْ ‫علَ ْي َها كَان‬ َ ‫ظ‬ َ َ‫َم ْن َحاف‬
‫ َوأ ُ َبي ِ ب ِْن َخلَف‬، َ‫ َوهَا َمان‬، َ‫ع ْون‬ َ ‫ َوف ِْر‬، َ‫ارون‬ُ َ‫ َو َكانَ َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َم َع ق‬، ٌ ‫نَ َجاة‬

Artinya : "Siapa saja yang menjaga sholat maka dia akan


mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat.
Sedangkan, siapa saja yang tidak menjaga sholat, dia tidak akan
mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat
nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan
Ubay bin Khalaf."18

1. Manfaat Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah memiliki berbagai manfaat, antara lain


memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam), meningkatkan
konsentrasi dalam ibadah, dan memberikan keberkahan serta ketenangan
jiwa. Selain itu, shalat berjamaah juga dapat membantu menjaga disiplin
waktu serta memperkuat ikatan sosial dalam komunitas Muslim.19
Manfaat antara lain :

1) Kejiwaan. Dapat membantu memfokuskan pikiran anak-anak anggota


pramuka Smp Ngeri 1 Paseh. Selain itu, semua pekerjaan yang dilakukan
siswa bisa meningkatkan semangat misalnya perasaan bahwa apa yang
telah dicapai itu penting, yang bisa meningkatkan motivasi itu sendiri.

2) Anggota Pramuka yang dapat melakukan salat berjama'ah, akan


mendapat pengalaman melalui contoh bacaan imam.

18
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5599557/keutamaan-sholat-tepat-waktu-amalan-yang-
dicintai-allah-swt
19
Hidayah, Naimatul, 2015, NILAI SHALAT BERJAMAAH DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA DI
SMP EMPU TANTULAR SEMARANG (PERSPEKTIF BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM),
Semarang.

17
3) Shalat berjama'ah juga membawa dampak yang positif bagi remaja,
karena suasana keagamaan yang terjadi dalam setiap kali shalat
berjama'ah dilaksanakan, menimbulkan rasa akrab dengan seluruh
anggota keluarga.

4) Mampu memberikan pengajaran kepada siapapun Imam dalam berlaku


disiplin dan jujur terhadap jama'ah.

5) Menumbuhkan rasa persaudaraan antar jama'ah.

6) Rasulullah sangat memperhatikan lurusnya shaf-shaf shalat. Dengan


begitu bisa memberikan pelajaran kepada anggota Pramuka karena hal ini
merupakan sarana utama untuk terwujudnya faedah berjama'ah. Shaf
shalat yang benar seumpama bangunan yang kokoh.

HR. Muslim No 1038 dari Sahabat Ibu Umar RA , Rasulullah


SAW Bersabda :

َ ِ‫ص َالةِ ْالف َِذ ب‬


ً‫سبْع َو ِعس ِْريْنَ دَ َر َجة‬ َ ‫ض ُل مِ ْن‬ َ ‫ص َالة ُ ْال َج َما‬
َ ‫ع ِة أ َ ْف‬ َ

“Shalat jama’ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat
sendirian” (Shahih menurut Ijma’ Ulama).20

Dapat disimpulkan bahwa setiap perbuatan yang baik akan menimbulkan


manfaat yang tidak merugikan setiap orang terutama anggota Pramuka SMP
Negeri 1 Paseh Salah satunya adalah adanya kegiatan shalat berjama'ah sebelum
memulai latihan yang dilakukan anggota Pramuka bersama-sama di masjid.

2. Komponen Karakter Shalat Berjamaah

1) Karakter Religius : Dalam penelitian ini, Shalat berjama'ah diharapkan dapat


menjadi salah satu solusi untuk moral bangsa. Karena secara tekstual hadis Nabi
SAW menunjukkan kerusakan akhlak karena siswa tidak disiplin ketika
mendengar adzan dan tidak disiplin ketika Shalat berjma'ah dan itu dapat
mempengaruhi pembentukan karakter siswa.21

20
Kebersamaan, I., Jamaah, S., & Volume, T. (2016). View metadata, citation and similar papers at
core.ac.uk. 4, 24–39.
21
Kewarganegaraan, J., & Kusuma, D. (2018). Pembentukan karakter religius melalui pembiasaan
shalat berjamaah. 2(2), 34–40.

18
2) Jujur : Jujur, adalah sikap yang sangat didasarkan sebagai usaha menjadikan
siswa anggota Pramuka sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. kegiatan Shalat jama'ah diwaktu latihan
Pramuka kejujuran sangat diperlukan Karena menyangkut amal ibadah sehari-
hari dan merupakan kewajiban dari setiap muslim, dan pembina atau pelatih tidak
bisa mengawasi seluruh kegiatan berlangsung untuk itu kejujuran siswa anggota
Pramuka SMP Negeri 1 Paseh sangat diperlukan.

3) Toleransi : Bisa menghilangkan perbedaan sosial antar anggota Pramuka.


Terkait dengan penelitian ini lebih menekankan pada shalat berjama‟ah yang
didalamnya juga menginternalisasikan nilai toleransi, karena toleransi juga sangat
diperlukan dalam hidup bermasyarakat.

4) Disiplin : Dalam penelitian ini kedisiplinan sangat diperlukan kerena


berhubungan dengan kebersamaan dan kesesuain anggota Pramuka SMP Negeri
1 Paseh dalam Shalat berjama'ah dengan waktu yang sudah ditentukan dari
peraturan sekolah.

5) Komunikatif : Dalam pelaksanaan Shalat berjama'ah juga adanya usaha untuk


dapat mengenal satu sama lain sehingga siswa anggota Pramuka dapat belajar dan
mengenal satu sama lain, karena Allah menciptakan makhluk-Nya dengan
berbagai kelebihan dan kekurangan.

Para ulama dari Madzab Hanafi menyatakan bahwa hukum sholat berjama'ah itu
adalah wajib. Sedangkan menurut para ulama dari madzab Hambali menyatakan bahwa
hukum sholat berjama'ah adalah fardhu ain bagi setiap muslim laki-laki yang telah baligh
dan akan mengakibatkan dosa apabila mereka meninggalkannya.

Nilai-nilai karakteristik Shalat berjama'ah yang dilakukan oleh sistem


pengelolaan Estrakurikuler Pramuka Smp Negeri 1 Paseh harus mampu menawarkan diri
Berperan dalam mengubah gaya hidup siswa. Dalam penelitian ini salah satu perdebatan
yang harus kita pikirkan tentang strategi yang dilakukan dalam perubahan karakter
melalui shalat berjamaah dimana didalamnya memiliki komponen yang tidak bisa
dipisahkan dari Shalat berjama'ah itu sendiri. 22

22
Hidayah Baisa, Nuraisah Anhar, 2021. PENGARUH KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMAAH
TERHADAP PENINGKATAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI MTSN 1 KOTA BOGOR. Volume X,
Nomor 1, Januari – Juni 2021 : Kota Bogor.

19
3. Menumbuhkan Sikap Disiplin

Terbentuknya sikap disiplin adalah tidak terjadi dengan sendirinya melainkan


harus ditumbuhkan.

Disiplin adalah sikap perseorangan atau kelompok yang menjamin adanya


kepatuhan terhadap perintah-perintah yang berinisiatif untuk melakukan suatu
tindakan yang perlu seandainya tidak ada perintah. Hal ini merupakan hasil
latihan-latihan yang efektif dan kepemimpinan yang baik. (Menurut Mar’at
(1984: 90)23

Disiplin berasal dari kata yang sama dengan ”disciple” yakni seseorang yang
belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan
guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid yang belajar dari cara
mereka hidup yang menuju ke kehidupan yang berguna dan bahagia. Elizabeth B.
Hurlock (1970: 82)24

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan berkaitan dengan Penanaman


Nilai Kedisiplinan melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 1
Paseh menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaannya sudah dilakukan dengan
cukup baik oleh pembina atau pelatih Pramuka dengan menyelipkan muatan nilai
kedisiplinan yang dimulai dengan proses pengetahuan tentang moral, perasaan,
dan perbuatan.

Secara Spesifik :

1) Proses penanaman nilai kedisiplinan melalui Ekstrakurikuler Pramuka


dilakukan melalui proses pengetahuan moral oleh pembina atau pelatih yaitu
memberikan pemahaman kepada anggota Pramuka untuk mengenai nilai disiplin.
Pada Ekstrakurikuler Pramuka SMP Negeri 1 Paseh, proses pengetahuan moral
dilakukan pembina atau pelatih dengan cara selalu memberikan nasihat-nasihat
berupa informasi terkait disiplin waktu disaat latihan, disiplin dalam belajar
materi atau LKBB, dan disiplin dalam bertata krama.

23
Djari, J. A., & Sitepu, F. (n.d.). KEPUASAN KERJA PEGAWAI. 1740–1745.

24
Hurlock EB, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga,1993), hal.82.

20
2) Penanaman nilai kedisiplinan melalui Ekstrakurikuler Pramuka dilakukan
melalui proses perasaan oleh pembina atau pelatih yaitu dengan memberikan
contoh atau teladan kepada siswa. Dalam pelaksanaannya saat kegiatan Pramuka
sudah dilakukan dengan baik oleh pembina atau pelatih dengan memberikan
teladan maupun contoh nilai disiplin waktu disaat latihan, nilai disiplin dalam
belajar materi atau lkbb, dan nilai disiplin dalam bertata krama.

3) Hasil proses penanaman nilai kedisiplinan melalui Ekstrakurikuler Pramuka


pada perbuatan tampak dari perilaku nilai disiplin siswa dalam mengikuti latihan
pramuka. Dalam perilaku nilai disiplin waktu siswa sudah bisa hadir latihan tepat
waktu dan tidak ada yang bolos sebagaimana yang telah dicontohkan oleh
pembina atau pelatih. Sedangkan pada nilai disiplin dalam belajar tampak siswa
tertib dalam mendengarkan arahan yang diberikan oleh pembina atau pelatih saat
latihan baris berbaris dan pada nilai disiplin dalam bertata krama siswa anggota
pramuka sudah menerapkan untuk selalu menghormati kakak pembina atau
pelatih dengan berpamitan setelah kegiatan ekstrakurikuler berakhir.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan

- Kesadaran diri

- Keta'atan

- Hukuman

- Teladan

- Lingkungan

- Latihan Disiplin25

25
Wahyuni, S. R. I. (2021). PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA di SD
NEGERI KASSI KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR.

21
2.1 Kerangka Berpikir

EFEKTIVITAS PROGRAM KEGIATAN


EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
DALAM MEMBIASAKAN SHALAT BERJAMAAH
(Studi Kasus Pada Siswa Anggota Pramuka SMP NEGERI 1 PASEH,
Kab. Bandung).

(X) Kegiatan (Y) Shalat


Ekstrakurikuler Berjamaah
Pramuka

1. Melatih kedisiplinan atau


1. Kehadiran peserta didik ketepatan waktu
selama kegiatan 2. Memotivasi shalat dan
2. Aktivitas sosial dan tanggung jawab
emosional (Dimas Wahyu Arifki).
3. Pembiasaan dan
keteladanan peserta didik 3. Konsisten dalam
mengamalkan nilai dasa melaksanakan shalat
dharma 4. Ketepatan bacaan dan
4. Menguasai teknik dasar gerakan shalat
kepramukaan 5. Keutamaan dan
(Ramadhani, 2014 : 3). ketentuan shalat
(Ovi Armylia).

HASIL PENELITIAN

Terbentuknya Sikap Disiplin Pembiasaan Shalat Berjamaah Bagi Para Anggota


Gerakan Pramuka SMP NEGERI 1 PASEH, Kab. Bandung.

22
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif untuk mendeskripsikan fenomena


dan fokus penelitian. Pendekatan ini di pilih karena pendekatan kualitatif menekankan
pada pemahaman yang lebih mendalam mengenai fenomena – fenomena yang terjadi di
masyarakat. Lewat pendekatan kualitatif ini peneliti berharap dapat menjabarkan dengan
lebih rinci berkaitan dengan EFEKTIVITAS PROGRAM KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MEMBIASAKAN SHALAT
BERJAMA’AH.

Moloeng, menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian dengan


tujuan untuk memahami fenomena mengenai apa yang dialami subyek penelitian secara
menyeluruh dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata serta bahasa, pada konteks
khusus yang dialami serta dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.26

Sugiyono menyatakan data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk
kata, kalimat, dan gambar.27 Dalam hal ini, peneliti menjelaskan informasi dan data –
data yang telah diperoleh melalui interview, observasi ataupun dokumentasi, sehingga
dapat memberikan solusi berkaitan dengan fenomena yang terjadi dengan lebih spesifik.

3.1.1 Observasi
Observasi atau pengamatan adalah suatu kegiatan mengamati subjek
penelitian dengan cermat dan seksama serta mencatat setiap detail kegiatan atau
perkataan dari subjek penelitian. Fuad & Sapto mendefinisikan observasi dalam
penelitian kualitatif merupakan teknik dasar yang bisa dilakukan dalam awal
penelitian kualitatif.28 Observasi memungkinkan kita untuk mengumpulkan data
tentang perilaku, kejadian, atau fenomena tertentu secara langsung dari
sumbernya. Data yang diperoleh dari observasi memiliki keandalan yang tinggi
karena didasarkan pada fakta dan pengamatan langsung. Dengan mengamati
suatu fenomena secara langsung, peneliti dapat menghindari kesalahan atau biasa

26
https:meenta.net/pengertian-metode-penelitian-kualitatif/
27
Nuning Indah Pertiwi, PENGGUNAAN MEDIA VIDEO CALL DALAM TEKNOLOGI KOMUNIKASI.
(Agustus, 2017).
28
Zhahara Yusra Dkk, PENGELOLAAN IKP PADA MASA PANDEMI COVID – 19. (Bengkulu, 2021)

23
yang mungkin muncul dalam survei atau wawancara. Observasi juga
memungkinkan peneliti untuk melihat apa yang terjadi dengan mata kepala
sendiri dan mencatat detail-detail yang mungkin terlewatkan jika hanya
mengandalkan laporan atau kuesioner.
Peneliti menggunakan metode observasi ini untuk mengetahui secara
langsung apa yang terdapat di lapangan tentang bagaimana Efektivitas Program
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Membiasakan Shalat Berjamaah Di
SMP Negeri 1 Paseh, Kab. Bandung.

3.1.2 Wawancara
Wawancara dalam penelitian adalah salah satu metode pengumpulan data
yang sering digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden secara
langsung. Dalam ranah penelitian, wawancara adalah proses interaksi antara
peneliti dan responden, di mana peneliti mengajukan serangkaian pertanyaan
untuk memahami pandangan, pendapat, pengalaman, dan pengetahuan responden
terkait topik penelitian.29 Sugiyono menyatakan Wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.30 Dalam wawancara
juga, responden dapat memberikan penjelasan tentang konteks yang lebih luas
dari pengalaman atau pandangan mereka. Ini membantu peneliti untuk
menghargai faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi persepsi atau sikap
responden.
Wawancara ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana
Efektivitas Program Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Membiasakan
Shalat Berjamaah Di Smp Negeri 1 Paseh, Kab. Bandung. Data ini diperoleh dari
Mabigus, Pembina Gudep Putra/i, Pelatih, dan Siswa/I Anggota Pramuka Smp
Negeri 1 Paseh, Kab. Bandung.

29
Dina Caniago, IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN DALAM MEMBENTUK
KARAKTER SISWA DI SD NEGERI 09 GUNUNG RAYA KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU
KABUPATEN LAHAT. (Bengkulu, 2020).
30
http://repository.stei.ac.id/6259/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf

24
3.1.3 Studi Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, catatan agenda dan lain sebagainya.31 Dalam melakukan
dokumentasi juga penting untuk menjaga keakuratan, ketepatan, dan kelengkapan
informasi yang dicatat. Penggunaan catatan, protokol, dan perekaman data yang
efisien juga dapat membantu proses dokumentasi penelitian menjadi lebih baik.
3.2 Metode Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu tahap paling penting dalam penelitian, dan
keakuratan serta ketepatan analisis akan mempengaruhi kualitas dan kepercayaan hasil
penelitian secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi peneliti kemampuan dalam
menerapkan metode analisis yang tepat dan menyajikan hasil secara obyektif. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari :

3.2.1 Analisis Sebelum Lapangan


Sebelum memulai penelitian di lapangan, penting untuk melakukan
analisis yang cermat untuk mengidentifikasi tujuan, metode, dan pendekatan yang
tepat untuk penelitian. Pada tahap ini dilakukan analisis data sekunder, sehingga
fokus penelitian dapat ditemukan dalam kerangka tersebut. Peneliti menyiapkan
proposal penelitian serta menyiapkan informasi yang peneliti butuhkan.32

3.2.2 Reduksi Data


Reduksi yaitu penyederhanaan, merangkum, mengumpulkan poin – poin
penting dan membuang bagian yang tidak diperlukan dalam penelitian. Miles dan
Huberman menyatakan Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan lapangan.33
Mereduksi data memberikan gambar yang lebih detail Spesifik dan
memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu diperlukan
reduksi data Hal ini dilakukan agar data tidak tumpang tindih sehingga tidak
mempersulit analisis selanjutnya. Dalam proses ini peneliti akan mengumpulkan

31
Sanapia Faisal, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993).
32
Metode Penelian, Bab 3, http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9949/6/BAB%20III.pdf
33
Metode Penelitian, Bab 3, http://eprints.undip.ac.id/40737/3/004_BAB_III.pdf

25
data dari wawancara serta observasi untuk memberikan gambaran mengenai
EFEKTIVITAS PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
DALAM MEMBIASAKAN SHALAT BERJAMA’AH, pada siswa anggota
Pramuka SMP Negeri 1 Paseh, Kab. Bandung.

3.2.3 Penyajian Data


Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Paseh, Kabupaten
Bandung. Penelitian di lakukan yang berhubungan dengan “Efektivitas program
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dalam membiasakan shalat berjamaah”. Dapat
diketahui situasi, kondisi, pelaksanaan, dan perilaku yang dilakuan oleh guru dan
pembina pramuka terhadap siswanya dalam membentuk karakter siswa terutama
karakter kedisplinan dan tanggung jawab dan pembiasaan untuk shalat
berjamaah. Adapun yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah
Pembina Pramuka, Pelatih Pramuka, dan Anggota Pramuka Smp Negeri 1 Paseh
Kab. Bandung.
Penyajian data dalam penelitian adalah proses menampilkan informasi
dan hasil analisis. Penyajian data yang baik sangat penting karena memungkinkan
pembaca atau penonton untuk memahami temuan penelitian dengan lebih jelas
dan mudah atau sekumpulan informasi yang disusun. Dalam penyajian data,
maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.34

3.2.4 Kesimpulan Dan Verifikasi


Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data yang
telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Sebelum melakukan penarikan
kesimpulan terlebih dahulu dilakukan reduksi data, penyajian data serta
penarikan kesimpulan atau verifikasi dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara melihat kembali reduksi data dan
penyajian data sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari data
yang dianalisis.35

34
R. Setiawan, Bab 3 Metode Penelitian, 2021
35
Nata Tiara Putri, EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM
MENINGKATKAN AKHLAK MULIA TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS V SD N 1 JATI
INDAH KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. (Lampung,
2019).

26
Pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis deskriptif, hal ini dapat
terlihat dari teknik analisis data, seperti data sebelum lapangan, reduksi data, serta
penarikan kesimpulan. Data-data yang terkumpul dari hasil wawancara dan
dokumentasi, penulis analisis terlebih dahulu dengan mereduksi data atau
memilah data kemudian melakukan penyajian data (Display data) lalu penulis
menarik kesimpulan dari hasil penyajian data tersebut. Penelitian kualitatif yang
penulis lakukan, penulis menekankan pada kemampuan melakukan. penalaran
serta mengaitkan fakta dan data serta informasi yang ada di lapangan kemudian
menjadikan narasi.
Lokasi Penelitian bertempat di SMP Negeri 1 Paseh, Jln. Kadatuan, Desa.
Mekarpawitan, Kecamatan. Paseh, Kabupaten. Bandung, Jawa Barat, 40383.

27
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, C. E. & M. S. (2021). Metode Pembiasaan Untuk Menanamkan Karakter


Disiplin dan Tanggung jawab Di Ra Daarul Falaah Tasikmalaya. Jurnal PAUD
Agapedia, 5(1), 100–109.
Chania Putri, Pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka dalam meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sosial siswa MI Al-Munawwarah kota Jambi, (kota Jambi,
2020).
Dina Caniago, IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN DALAM
MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SD NEGERI 09 GUNUNG RAYA
KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU KABUPATEN LAHAT. (Bengkulu,
2020).
Djari, J. A., & Sitepu, F. (n.d.). KEPUASAN KERJA PEGAWAI. 1740–1745.
Fanany, Syukri, 2020, PROFIL MINAT SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER
FUTSAL DI SMA NEGERI 1 REMBANG, Kab PUrbalingga
Hidayah Baisa, Nuraisah Anhar, 2021. PENGARUH KEDISIPLINAN SHALAT
BERJAMAAH TERHADAP PENINGKATAN KARAKTER RELIGIUS
SISWA DI MTSN 1 KOTA BOGOR. Volume X, Nomor 1, Januari – Juni 2021 :
Kota Bogor.
Hidayah, Naimatul, 2015, NILAI SHALAT BERJAMAAH DALAM MEMBINA
AKHLAK SISWA DI SMP EMPU TANTULAR SEMARANG (PERSPEKTIF
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM), Semarang.
http://repository.stei.ac.id/6259/4/BAB III METODE PENELITIAN.pdf
https://binabbas.org/2020/10/amalan-yang-paling-utama-paling-dicintai-oleh-allah/
https://kbbi.web.id/biasa.html
https://rumaysho.com/16963-shalat-itu-yang-pertama-kali-akan-dihisab.html
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5599557/keutamaan-sholat-tepat-waktu-
amalan-yang-dicintai-allah-swt
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/16/134826869/4-prinsip-dasar-gerakan-
pramuka-fungsi-dan-sikapnya
https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/10/200000269/3-sifat-kepramukaan-
berdasarkan-ad-dan-art
https:meenta.net/pengertian-metode-penelitian-kualitatif/

28
Hurlock EB, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga,1993), hal.82.
Kebersamaan, I., Jamaah, S., & Volume, T. (2016). View metadata, citation and similar
papers at core.ac.uk. 4, 24–39.
Kewarganegaraan, J., & Kusuma, D. (2018). Pembentukan karakter religius melalui
pembiasaan shalat berjamaah. 2(2), 34–40.
LAMPIRAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
2018 : RENCANA STRATEGIS GERAKAN PRAMUKA 2019-2024 :
https://id.scribd.com/document/556516210/2-RENSTRA
Lihat Mary Rombokas, Hight School Extracurricular Activity and College Grades
makalah dipresentasikan pada The Southeastern Conference of Counseling
Personnel, Jekyll Island, GA (Oktober 1995) yang dikutip Rachel Hollrah,
Extracurricular Activities, dalam
http://www.public.iaste.edu/~rhetoric/105H17/rhollrah/cof.html
Metode Penelian, Bab 3, http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9949/6/BAB%20III.pdf
Metode Penelitian, Bab 3, http://eprints.undip.ac.id/40737/3/004_BAB_III.pdf
Nata Tiara Putri, EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
DALAM MENINGKATKAN AKHLAK MULIA TERHADAP PESERTA
DIDIK KELAS V SD N 1 JATI INDAH KECAMATAN TANJUNG BINTANG
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. (Lampung, 2019).
Nuning Indah Pertiwi, PENGGUNAAN MEDIA VIDEO CALL DALAM TEKNOLOGI
KOMUNIKASI. (Agustus, 2017).
R. Setiawan, Bab 3 Metode Penelitian, 2021
Sanapia Faisal, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993).
Sayyid Shaleh Al-Ja'tari, The Miracle of Shalat; Dahsyatnya Shalat, (Jakarta: Gema
Insani , 2002), hlm 24
Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Fiqih Salat Berjamaah, (Jakarta: Pustaka As-Sunnah,
2006), hlm 28
UU RI NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA :
;https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2010_12.pdf
Wahyuni, S. R. I. (2021). PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA di SD NEGERI KASSI KECAMATAN MANGGALA KOTA
MAKASSAR.

29
Widodo, Afdal, Hery, 2019. ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAMUKA DI
SD NEGERI 004 SAMARINDA UTARA. Jurnal Pendas Mahakam, Vol 4 (2).
68-81. Desember 2019.
Widodo, Afdal, Hery, 2019. ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PRAMUKA DI
SD NEGERI 004 SAMARINDA UTARA. Jurnal Pendas Mahakam, Vol 4 (2).
68-81. Desember 2019.
Wisnu Adam Alfiqri, 2015 GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 1971 - 2014 Universitas
Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Yanti, N., Adawiah, R., & Matnuh, H. (2016). PELAKSANAAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN NILAI-
NILAI KARAKTER SISWA UNTUK MENJADI WARGA. 6, 963–970.
Zhahara Yusra Dkk, PENGELOLAAN IKP PADA MASA PANDEMI COVID – 19.
(Bengkulu, 2021)

30
LAMPIRAN

NO BULAN KEGIATAN MINGGU KE


1 2 3 4

1. Januari Bimbingan Pengajuan


Judul Penelitian
Survei
Menyusun Usulan
Proposal
Pengajuan Proposal
Perbaikan Proposal
2. Februari Persiapan Ujian
Proposal
Ujian Seminar Proposal
3. Maret Bimbingan Awal
Penelitian
Observasi Lapangan
4. April Penyusunan Laporan
Skripsi
5. Mei Perbaikan
6. Juni Sidang Skripsi
Ujian Komprehensif
AIK

31

Anda mungkin juga menyukai