Anda di halaman 1dari 7

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PENDIDIKAN TINGGI
Pasal Bunyi Pasal Keterbacaan Keterlaksanaan Kesesuaian

Pasal 26 1. Gelar akademik Keterbacaan Pasal Pasal 26 mencakup Pasal 26 UU Nomor


diberikan oleh 26 UU Nomor 12 keterlaksanaan 12 Tahun 2012
Perguruan Tinggi yang Tahun 2012 dalam pemberian tentang pendidikan
menyelenggarakan menyatakan bahwa gelar akademik. tinggi sudah sesuai
pendidikan akademik. pemerintah dan Pasal ini dengan ketentuan
2. Gelar akademik terdiri pemangku menetapkan bahwa yang berlaku. Pasal
atas: kepentingan lain Perguruan Tinggi tersebut menjelaskan
a. sarjana; wajib meningkatkan yang memiliki kesesuaian bahwa
b. magister; dan kualitas pendidikan program doctor dan gelar akademik
c. doktor. tinggi dengan telah mendapatkan diberikan oleh
3. Gelar vokasi diberikan melakukan persetujuan dari Perguruan Tinggi
oleh Perguruan Tinggi pengembangan dan Kementrian yang
yang menyelenggarakan peningkatan kualitas Pendidikan, menyelenggarakan
pendidikan vokasi. pendidikan tinggi. Kebudayaan, Riset, pendidikan akademik,
4. Gelar vokasi terdiri Dan juga dalam dan Teknologi dapat dan terdiri atas
atas: pasal ini, memberikan doctor. sarjana, magister, dan
a. ahli pratama; keterbacaan yang Selain itu, doctor. Selain itu,
b. ahli muda; perlu diperhatikan Perguruan Tinggi pasal tersebut juga
c. ahli madya; ialah bagian-bagian juga diwajibkan mengatur penulisan
d. sarjana terapan; yang mengatur untuk melakukan dan penggunaan gelar
e. magister terapan; tentang pengujian dan di Perguruan Tinggi.
dan pengembangan dan penilaian yang Hal ini menunjukkan
f. doktor terapan. peningkatan kualitas bertanggung jawab bahwa pasal 26 sesuai
5. Gelar profesi diberikan pendidikan tinggi. terhadap program dalam memberikan
oleh Perguruan Tinggi Hal ini penting doctor yang landasan yang jelas
yang menyelenggarakan karena dijalankan. Pasal 26 terkait pemberian
pendidikan profesi. pengembangan dan juga menetapkan gelar akademi, vokasi,
6. Gelar profesi peningkatan kualitas bahwa Perguruan dan profesi sesuai
sebagaimana dimaksud pendidikan tinggi Tinggi harus dengan peraturan
pada ayat (5) ditetapkan merupakan hal yang memiliki fasilitas yang berlaku dalam
oleh Perguruan Tinggi sangat penting dan sarana yang sistem pendidikan
bersama dengan dalam memadai untuk tinggi di Indonesia.
Kementerian, memakmurkan mendukung
Kementerian lain, bangsa dan negara. pengembangan ilmu
LPNK dan/atau pengetahuan dan
organisasi profesi yang teknologi.
bertanggung jawab
terhadap mutu layanan
profesi.
7. Gelar profesi terdiri
atas:
a. profesi; dan
b. spesialis.
8. Ketentuan lebih lanjut
mengenai gelar
akademik, gelar vokasi,
atau gelar profesi diatur
dalam Peraturan
Pemerintah.
Pasal 27 1. Selain gelar doktor Pasal 27 dari UU Pasal 27 mencakup Dalam keseluruhan,
sebagaimana dimaksud Nomor 12 Tahun keterlaksanaan pasal 27 UU Nomor
dalam Pasal 26 ayat (2) 2012 tentang pemberian gelar 12 Tahun 2012
huruf c, Perguruan Pendidikan Tinggi doctor. Undang- tentang Pendidikan
Tinggi yang memiliki mengenai gelar undang ini Tinggi memenuhi
program doktor berhak doctor sebagaimana menetapkan bahwa kesesuaian tentang
memberikan gelar dimaksud dalam pemberian gelar kewajiban Perguruan
doktor kehormatan pasal 26 ayat (2) doctor telah Tinggi dalam
kepada perseorangan huruf c menyatakan memenuhi memberikan gelar
yang layak memperoleh keterbacaan bahwa persyaratan yang doctor kehormatan.
penghargaan berkenaan Perguruan Tinggi telah ditetapkan, Pasal ini mengatur
dengan jasa jasa yang yang memiliki termasuk dalam hal tentang kewajiban
luar biasa dalam Ilmu program doctor penelitian dan Perguruan Tinggi
Pengetahuan dan berhak memberikan disertasi yang dalam memberikan
Teknologi dan/atau gelar doctor. Hal ini dilakukan oleh gelar doctor
berjasa dalam bidang menegaskan bahwa calon doctor. Hal kehormatan, syarat-
kemanusiaan. lembaga Pendidikan ini menegaskan syarat yang harus
2. Ketentuan lebih lanjut Tinggi yang bahwa lembaga dipenuhi untuk
mengenai gelar doktor menyelenggarakan Pendidikan Tinggi mendapatkan gelar
kehormatan diatur program doctor yang di doctor kehormatan,
dalam Peraturan memiliki wewenang persyaratkan untuk dan pencapaian ilmiah
Menteri. untuk memberikan menyelenggarakan yang signifikan
gelar doctor kepada program doctor sebagai syarat
mahasiswa nya telah memiliki izin kesesuaian untuk
sesuai dengan untuk memberikan mendapatkan gelar
ketentuan yang gelar doctor yang doctor kehormatan.
diatur dalam memenuhi syarat
undang-undang kepada siswa yang
tersebut. berhasil
menyelesaikan
program tersebut.
Pasal ini
memberikan
landasan hukum
yang jelas terkait
pemberian gelar
doctor di Indonesia
berdasarkan
ketentuan dan
keterlaksanaan yang
diatur dalam
Undang-Undang
Pendidikan Tinggi.
Pasal 28 1. Gelar akademik, gelar Dalam pasal ini, Implementasi pasal Kesesuain pasal 28
vokasi, atau gelar keterbacaan 28 ini telah Undang-Undang
profesi hanya mengenai gelar memadai Nomor 12 Tahun 2012
digunakan oleh lulusan akademik bahwa keterlaksanaan tentang Pendidikan
dari Perguruan Tinggi tanda pengakuan gelar akademik, Tinggi mengenai gelar
yang dinyatakan berhak keberhasilan dalam gelar vokasi, atau akademik ialah
memberikan gelar pembelajaran dan gelar profesi yang kesesuaian nya
akademik, gelar vokasi, penelitian hanya dapat tentang larangan
atau gelar profesi. diPerguruan Tinggi digunakan oleh penggunaan gelar
2. Gelar akademik, gelar diperoleh sesuai lulusan dari akademik tanpa hak.
vokasi, atau gelar dengan persyaratan Perguruan Tinggi Pasal ini menyatakan
profesi hanya yang ditetapkan oleh yang telah bahwa “Perseorangan
dibenarkan dalam Perguruan Tinggi dinyatakan yang tanpa hak
bentuk dan inisial atau dan dapat diperoleh memenuhi syarat dilarang
singkatan yang diterima melalui program untuk memberikan menggunakan gelar”.
dari Perguruan Tinggi. studi regular atau gelar tersebut. Ini menegaskan
3. Gelar akademik dan program studi lain Undang-Undang bahwa individu tidak
gelar vokasi dinyatakan yang telah memastikan boleh menggunakan
tidak sah dan dicabut ditetapkan. Gelar keterlaksanaan gelar akademik tanpa
oleh Menteri apabila akademik juga pemberian dan kelayakan atau ijin
dikeluarkan oleh: diperoleh melalui penggunaan gelar yang sah sesuai
a. Perguruan Tinggi pengabdian kepada tersebut sesuai dengan peraturan
dan/atau Program masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Studi yang tidak dengan persyaratan yang tertuang
terakreditasi; dan/atau yang ditetapkan oleh dalam peraturan
b. Perseorangan, perguruan tinggi. perundang-
organisasi, atau undangan untuk
penyelenggara menjaga kualitas
Pendidikan Tinggi dan integritas
yang tanpa hak kualifikasi
mengeluarkan gelar akademik di
akademik dan gelar Indonesia.
vokasi.
4. Gelar profesi
dinyatakan tidak sah
dan dicabut oleh
Menteri apabila
dikeluarkan oleh:
a. Perguruan Tinggi
dan/atau Program
Studi yang tidak
terakreditasi; dan/atau
b. Perseorangan,
organisasi, atau
lembaga lain yang
tanpa hak
mengeluarkan gelar
profesi.
5. Gelar akademik, gelar
vokasi, atau gelar
profesi dinyatakan
tidak sah dan dicabut
oleh Perguruan Tinggi
apabila karya ilmiah
yang digunakan untuk
memperoleh gelar
akademik, gelar
vokasi, atau gelar
profesi terbukti
merupakan hasil
jiplakan atau plagiat.
6. Perseorangan,
organisasi, atau
penyelenggara
Pendidikan Tinggi
yang tanpa hak
dilarang memberikan
gelar akademik, gelar
vokasi, atau gelar
profesi.
7. Perseorangan yang
tanpa hak dilarang
menggunakan gelar
akademik, gelar
vokasi, dan/atau gelar
profesi.
Pasal 29 1. Kerangka Kualifikasi Keterbacaan pasal Pasal 29 Undang- Pasal 29 UU Nomor
Nasional merupakan 29 Undang-Undang Undang Nomor 12 12 Tahun 2012
penjenjangan capaian Nomor 12 Tahun Tahun 2012 tentang tentang Pendidikan
pembelajaran yang 2012 tentang Pendidikan Tinggi Tinggi mengatur
menyetarakan luaran Pendidikan Tinggi membahas Kerangka Kualifikasi
bidang pendidikan fokus pada kerangka kerangka kualifikasi Nasional (KKN)
formal, nonformal, kualifikasi nasional. nasional untuk untuk menyamakan
informal, atau Pasal ini standar pendidikan pencapaian
pengalaman kerja mendefinisikan tinggi di Indonesia. pembelajaran dari
dalam rangka mengenai Prinsip-prinsip yang berbagai jenis
pengakuan kompetensi pembentukan diatur termasuk pendidikan. Pasal ini
kerja sesuai dengan kerangka kualifikasi kebebasan menetapkan prinsip-
struktur pekerjaan nasional yang akademik, mimbar prinsip untuk
diberbagai sektor. menjadi acuan mutu akademik, dan memastikan
2. Kerangka Kualifikasi dan kualifikasi otonomi keilmuan. kesesuaian lulusan
Nasional sebagaimana pendidikan di Pasal ini juga dengan standar
dimaksud pada ayat Indonesia. mengatur kompetensi nasional
(1) menjadi acuan Keterbacaan pasal pengembangan ilmu yang diakui. Menteri
pokok dalam ini menguraikan pengetahuan dan bertanggung jawab
penetapan kompetensi kriteria dan standar teknologi serta menetapkan
lulusan pendidikan kualifikasi, memastikan kompetensi lulusan
akademik, pendidikan memastikan konsistensi dengan berdasarkan KKN,
vokasi, dan keselarasan dengan standar nasional. yang
pendidikan profesi. standar nasional danKeterlaksanaan diimplementasikan
3. Penetapan kompetensi internasional untuk Pasal 29 ini penting dalam kurikulum
lulusan sebagaimana meningkatkan untuk memastikan pendidikan tinggi. Ini
dimaksud pada ayat kualitas dan pendidikan tinggi memungkinkan
(2) ditetapkan oleh pengakuan sesuai dengan pengakuan capaian
Menteri. kualifikasi didalam prinsip-prinsip pembelajaran dari
negeri. Undang-Undang, berbagai jenis
termasuk pendidikan dan
pengembangan ilmu memastikan lulusan
pengetahuan dan memiliki kompetensi
peningkatan mutu yang sesuai dengan
pendidikan tinggi standar nasional.
melalui kerangka
kualifikasi nasional.
Pasal 30 1. Pemerintah atau Pasal 30 UU Nomor Keterlaksanaan Pasal 30 ini sesuai
Masyarakat dapat 12 Tahun 2012 pasal ini dengan keinginan
menyelenggarakan tentang Pendidikan menyatakan bahwa untuk mendukung
pendidikan tinggi Tinggi menjelaskan pemerintah dan pendidikan tinggi
keagamaan. tentang pendidikan institusi keagamaan, yang
2. Pendidikan tinggi tinggi keagamaan pendidikan tinggi dianggap penting
keagamaan yang memiliki tugas keagamaan bekerja untuk meningkatkan
sebagaimana dan wewenang sama dalam kualitas pendidikan
dimaksud pada ayat dalam melaksanakan dan meningkatkan
(1) berbentuk pengembangan ilmu pendidikan tinggi pemahaman
universitas, institut, pengetahuan dan keagamaan. Dalam masyarakat tentang
sekolah tinggi, teknologi, melaksanakan agama. Pasal 30 juga
akademi dan dapat pengelolaan pendidikan tinggi menjamin
berbentuk ma’had aly, pendidikan tinggi keagamaan, kesejahteraan
pasraman, seminari, keagamaan, serta pemerintah dan masyarakat, yang
dan bentuk lain yang peningkatan institusi merupakan tujuan
sejenis. kualitasnya. Tujuan pendidikan tinggi utama dari pendidikan
3. Ketentuan lebih lanjut utamanya adalah keagamaan bekerja tinggi.
mengenai pendidikan memakmurkan sama dalam
tinggi keagamaan masyarakat melalui melaksanakan
diatur dengan pendidikan tinggi pendidikan tinggi
Peraturan Pemerintah. keagamaan keagamaan, yaitu
berkualitas tinggi dengan
dan menghasilkan memperhatikan
sumber daya kebutuhan
manusia unggul di pendidikan tinggi
bidang keagamaan. keagamaan di
masyarakat. Hal ini
bertujuan untuk
memaksimalkan
potensi pendidikan
tinggi keagamaan
dan meningkatkan
kualitas pendidikan
tinggi keagamaan.
Pasal 31 1. Pendidikan jarak jauh Pasal 31 UU Nomor Pasal 31 UU Kesesuaian pasal 31
merupakan proses 12 Tahun 2012 Nomor 12 Tahun UU Nomor 12 tahun
belajar mengajar yang tentang Pendidikan 2012 tentang 2012 tentang
dilakukan secara jarak Tinggi mengatur Pendidikan Tinggi Pendidikan Jarak Jauh
jauh melalui Pendidikan Jarak mengatur tentang adalah untuk
penggunaan berbagai Jauh (PJJ) sebagai Pendidikan Jarak mengatur dan
media komunikasi. sistem pendidikan Jauh (PJJ), mengaturkan proses
2. Pendidikan jarak jauh tinggi yang Keterlaksanaan belajar mengajar yang
sebagaimana dimaksud fleksibel, dengan nya memerlukan dilakukan secara jarak
pada ayat (1) bertujuan: karakteristik belajar peranan dari jauh, yang diperlukan
a. Memberikan mandiri, fleksibel berbagai partai, untuk
layanan dalam waktu dan seperti instansi mengembangkan dan
Pendidikan Tinggi tempat, serta pendidikan, mengedukasi
kepada kelompok memiliki jangkauan instansi masyarakat secara
Masyarakat yang luas. Untuk pengawasan, efektif dan efisien,
tidak dapat memastikan mutu instansi serta untuk
mengikuti dan relevansi pengembangan, meningkatkan daya
Pendidikan secara pendidikan tinggi, dan instansi saing bangsa
tatap muka atau diperlukan pengguna. Semua Indonesia dalam era
reguler; dan pengaturan yang partai harus globalisasi.
b. Memperluas akses memberikan dasar bekerja sama untuk
serta hukum dan memastikan bahwa
mempermudah kepastian bagi PJJ berjalan
layanan penyelenggaraan PJJ dengan baik dan
Pendidikan Tinggi sesuai dengan efektif.
dalam Pendidikan kebutuhan
dan pembelajaran. masyarakat untuk
3. Pendidikan jarak jauh kemajuan,
diselenggarakan dalam kemandirian, dan
berbagai bentuk, kesejahteraan.
modus, dan cakupan
yang didukung oleh
sarana dan layanan
belajar serta sistem
penilaian yang
menjamin mutu lulusan
sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan
Tinggi.
4. Ketentuan lebih lanjut
mengenai
penyelenggaraan
pendidikan jarak jauh
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3) diatur
dalam Peraturan
Menteri.
Pasal 32 1. Program Studi dapat Pasal 32 UU Nomor Keterlaksanaan Kesesuaian Pasal 32
dilaksanakan melalui 12 Tahun 2012 pasal ini UU Nomor 12 Tahun
pendidikan khusus bagi tentang pendidikan disebutkan bahwa 2012 tentang
Mahasiswa yang khusus dan program studi Pendidikan Tinggi
memiliki tingkat pendidikan layanan dapat dilaksanakan mengatur tentang
kesulitan dalam khusus mengatur melalui pendidikan pendidikan khusus
mengikuti proses tentang program khusus, yang dan pendidikan
pembelajaran dan/atau studi yang dapat merupakan layanan prima.
Mahasiswa yang dilaksanakan program Pendidikan khusus
memiliki potensi melalui pendidikan pendidikan yang dan pendidikan
kecerdasan dan bakat khusus. Bagian ini diatur oleh layanan prima
istimewa. mencakup pemerintah yang merupakan bagian
2. Selain pendidikan pendidikan khusus berisi tentang dari pendidikan tinggi
khusus sebagaimana yang diperlukan pendidikan yang yang dikembangkan
dimaksud pada ayat (1) oleh para pelajar diperlukan oleh untuk meningkatkan
Program Studi juga yang memiliki masyarakat dan daya saing bangsa dan
dapat dilaksanakan kebutuhan khusus perusahaan. Dan daya mitra bangsa
melalui pendidikan atau keahlian juga Indonesia dalam era
layanan khusus dan/atau spesifik. keterlaksanaan dari globalisasi. Ini dapat
pembelajaran layanan Keterbacaan dari pasal ini mencakup dilaksanakan melalui
khusus. pasal ini peranan perguruan program studi yang
3. Ketentuan lebih lanjut menyebutkan bahwa tinggi dalam dapat dilaksanakan
mengenai Program program studi dapat pengembangan melalui pendidikan
Studi yang dilaksanakan pendidikan khusus khusus. Untuk
melaksanakan melalui pendidikan dan pendidikan mengimplementasikan
pendidikan khusus khusus yang disusun layanan khusus. dan menyesuaikan
sebagaimana dimaksud sesuai dengan Perguruan tinggi pasal tersebut, perlu
pada ayat (1) dan kebutuhan pelajar harus adanya perubahan
pendidikan layanan tersebut. mengembangkan dalam pendidikan
khusus dan/atau program studi yang tinggi yang mampu
pembelajaran layanan sesuai dengan menghasilkan karya
khusus sebagaimana kebutuhan penelitian dalam
dimaksud pada ayat (2) masyarakat dan cabang ilmu
diatur dalam Peraturan perusahaan, serta pengetahuan dan
Menteri. memiliki fasilitas teknologi yang dapat
dan kompetensi negara dan umat
yang tinggi untuk manusia.
menyediakan
pendidikan khusus
dan pendidikan
layanan khusus.

Anda mungkin juga menyukai